Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SABAR

Mata kuliah : Hadits-hadits Sufistik


Dosen Pengampu : Ulin Ni’am Masruri, MA

Disusun Oleh :
Dian Maura Ayu 2104046041
Nur Azizah 2104046043
Sri Setiawati 2104046047

Tasawuf dan Psikoterapi


Fakultas Ushuluddin dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sabar ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Ulin
Ni’am Masruri, MA pada mata kuliah Hadist-hadist Sufistik
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Ulin Ni’am Masruri, MA yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 20 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................


DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................
1.1 Latar belakang.............................................................................
1.2 Rumusan masalah........................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sabar..............................................................................
2.2 Macam-Macam Sabar .....................................................................
2.3 Hadist-Hadist Sabar ........................................................................
2.4 Keistimewaan Sabar .......................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia dalam kehidupannya menghendaki dapat meraih sukses, untuk meraih
sukses tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan intelektual. Dengan kata lain,
dibutuhkan pula kecerdasan lain yang dapat menopang keberhasilannya yaitu kecerdasan
emosional. Kecerdasan emosional diukur dari kemampuan mengendalikan emosi dan
menahan diri. Dalam Islam kemampuan mengendalikan emosi dan menahan diri disebut
sabar. Orang yang paling sabar adalah orang yang paling tinggi kecerdasan emosionalnya. Ia
biasanya tabah menghadapi kesulitan. Ketika belajar biasanya orang ini tekun. Ia biasanya
berhasil mengatasi berbagai gangguan dan tidak memperturutkan emosinya, ia dapat
mengendalikan emosinya. Kesabaran mengajari manusia ketekunan dalam bekerja serta
mengerahkan kemampuan untuk merealisasikan tujuan-tujuan amaliah dan ilmiahnya.
Sesungguhnya sebagian besar tujuan hidup manusia, baik di bidang kehidupan praksis
misalnya sosial, ekonomi, dan politik maupun dalam bidang penelitian ilmiah,
membutuhkan banyak waktu dan banyak kesungguhan. Oleh sebab itu, ketekunan dalam
mencurahkan kesungguhan serta kesabaran
dalam menghadapi kesulitan pekerjaan dan penelitian merupakan karakter penting untuk
meraih kesuksesan dan mewujudkan tujuan-tujuan luhur Kesabaran menuntut ketabahan
dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat, dan pahit, yang harus diterima dan dihadapi
dengan penuh tanggung jawab. Berdasar kesimpulan tersebut, para agamawan menurut
Shihab (2007: 165-166) merumuskan pengertian sabar sebagai "menahan diri atau
membatasi
jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik .

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Sabar?
2. Macam-macam Sabar
3. Beberapa hadist tentang Sabar
4. Apa keistimewaan sabar?
C. TUJUAN
1. Mengetahui maksud dari Sabar
2. Mengetahui macam-macam Sabar
3. Mengetahui hadist tentang Sabar
4. Mengetahui apa saja keistimewaan Sabar
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sabar
Dalam kamus besar bahasa indonesia sabar adalah menahan yakni tahan dalam
menghadapi cobaan, seperti tidak mudah marah, tidak mudah putus asa, dan tidak mudah
patah hati, sabar dengan pengertian ini disebut sebagai tabah. Sabar (al-shabru) menurut
bahasa adalah menahan diri dari keluh kesah. Sedangkan secara syari‟at, sabar adalah
menahan diri atas tiga perkara: Pertama, sabar dalam menaati Allah, Kedua, sabar dari hal-
hal yang Allah haramkan, Ketiga, sabar terhadap takdir Allah yang tidak menyenangkan.
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, sabar artinya menahan diri dari rasa gelisah, cemas
dan amarah; menahan lidah dari keluh kesah; menahan anggota tubuh dari kekacauan.
Menurut Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, sabar adalah bertahan diri untuk
menjalankan berbagai ketaatan, menjauhi larangan dan menghadapi berbagai ujian dengan
rela dan pasrah. Menurut imam Al-Ghazali, Sabar adalah suatu tingkatan agama dan ia
merupakan tahapan diantara berbagai tahapan orang-orang yang menjalankan suluk (menuju
pada jalan allah), Al-Ghazali menjelaskan, sabar dapat diartikan kesanggupan
mengendalikan diri ketika hawa nafsu bergejolak, atau kemampuan untuk memilih
melakukan perintah agama tatkala datang hawa nafsu. Artinya, apabila nafsu menuntut kita
untuk berbuat sesuatu, tetapi kita memilih kepada apa yang dikehendaki oleh Allah, maka di
situlah adanya kesabaran.
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sabar adalah kemampuan
menahan dan mengontrol diri dari perkara-perkara dunia yang sifatnya buruk (musibah)
maupun yang bersifat baik (kesenangan) yang dapat melemahkan jiwa seseorang, dengan
dibekali sifat tidak mudah putus asa dan terus berusaha mencari jalan keluar atas segala
masalah yang dihadapi dan kemudian memasrahkan segalanya yang telah ia usahakan hanya
kepada Allah SWT.

2. Macam-Macam Sabar
Secara umum kesabaran dibagi menjadi dua yatu : Pertama, sabar jasmani, yakni
kesabaran dalam menerima dan melaksanakan perintah perintah keagamaan yang
melibatkan anggota tubuh, seperti sabar dalam melaksanakan ibadah haji atau sabar dalam
menerima cobaan penyakit. Dan kedua, sabar rohani, menyangkut kemampuan menahan
kehendak nafsu yang dapat mengantar kepada kejelekan seperti sabar menahan amarah, atau
menahan nafsu seksual yang tidak pada tempatnya.Imam Ghazali dalam kitabnya,
Mukasyafatul Qulub, hal. 10, ia menyebutkan bahwa,Sabar terdiri dari beberapa bagian,
yaitu sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjahui larangan-
larangan Allah, dan sabar dalam menerima musibah.Sabar dalam melakukan ketaatan
kepada Allah Secara tegas al-Qur'an menyebutkan dua ungkapan yang menunjukan perintah
sabar dalam melaksanakan ibadah, yaitu washbir li ibadatihi yang artinya "dan berteguh
hatilah dalam beribadah kepada-Nya yang terdapat pada ayat ke-65 dari surat Maryam.
Sabar dalam melaksanakan perintah Allah juga bermakna tetap berpegang/istiqamah pada
syari'at Allah, menyeimbangkan antara ibadah harta/ infaq, badaniyah/ shalat, dan ibadah
hati/ dzikir. Sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah Menahan diri dari perbuatan
dosa atau hal yang dilarang-Nya berarti sabar dari hal-hal yang menjurus kepada perbuatan
itu.Sabar dalam menerima musibah Ujian dan cobaan seringkali menjadikan manusia gelap
mata sehngga membuat manusa melakukan hal-hal yang tdak di sukai oleh Allah. Semua
bentuk cobaan tersebut harus diterima dengan sabar dan pasrahkan semuanya kepada Allah.
Karena semua manusia yang hidup di dunia ini pasti mengalami cobaan hidup. Dalam hal
ini, manusia harus bersikap sabar dalam menghadapi cobaan yang diberikan Allah.

3. Hadist Tentang Sabar

‫َع َج َبا َأِلْمِر الُم ْؤ ِم ِن ِإْن َأْم ُرُه ُك َّلُه َلُه َخ ْيٌر َو َلْيَس َذ ِلَك َأِلَح ِد ِإَّال ِلْلُم ْؤ ِم ِن ِإْن َأَص اَبْتُه َس َّر اٌء َش َك َر َفَك اَن َخ ْي ًر ا َل ُه َو ِإْن َأَص اَبْتُه‬
‫َضَّر اُء َص َبَر َفَك اَن َخ ْيًر ا َلُه‬
Artinya:“Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu, sesungguhnya seluruh
perkaranya adalah baik baginya dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali oleh orang
mukmin. Jika diberi sesuatu yang menggembirakan, ia bersyukur, maka hal itu merupakan
kebaikan baginya, dan apabila ia ditimpa suatu keburukan (musibah) ia bersabar, maka hal
itu juga baik baginya.” (HR. Muslim).49
Hadits singkat ini memiliki makna yang luas sekaligus memberikan definisi mengenai sifat
dan karakter orang yang beriman. Dan Rasulullah SAW mengganmbarkan bahwasannya
pesona tersebut berpangkal dari adanya positif thinking setiap mukmin. Dimana ia
memandang segala persoalannya dari sudut pandang positif, dan bukan dari sudut
negatifnya.
Dalam salah satu hadis qudsi dijelaskan :

‫ ِإَّن َهللا َع َّز َو َج َل قاَل‬: ‫ سمعُت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقوُل‬: ‫ عن أنٍس رضي ُهللا عنُه قال‬:
)‫ِإَذ ا ْبَتَلْيُت َع ْبِد ي ِبَح ِبْيَبَتْيِن َفَصَبَر َع َّو ْض ُتُه ِم نْه ُم َا الَج َّنَة ُيِر ْيُد َعْيَنْيِه (رواه البخاري‬
Artinya : “Dari Annas r.a ia berkata : “Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“Allah SWT telah berfirman : “Apabila saya menguji seorang hamba-Ku dengan buta kedua
matanya, kemudian dia bersaba, maka saya akan menggantikanya dengan surga. (H.R.
Bukhari).

Dan juga hadist tentang sabar yang lain yaitu:

‫ َو َم ا ُأْع ِط َي َأَح ٌد َع َطاًء َخ ْيًر ا َو َأْو َسَع ِم ْن الَّصْبِر‬، ‫ َو َم ْن َيَتَصَّبْر ُيَصِّبْر ُه ُهَّللا‬، ‫ َو َم ْن َيْس َتْغ ِن ُيْغ ِنِه ُهَّللا‬، ‫َيْس َتْعِفْف ُيِع َّفُه ُهَّللا‬
Artinya: “Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa
yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha
bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang
dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR Bukhari No 1469)

4. Keistimewaan Sabar
a. Sabar Sebagai Bukti Keimanan Seseorang
Sabar dan iman tidak dapat dipisahkan. Orang yang sabar menunjukkan kekuatan imannya.
Orang yang beriman dapat berbuat sabar dalam kondisi apapun. Keimanan menjadi bukti
kesabaran seseorang. Dan belum dikatakan beriman jika masih mengeluh, menggerutu,
marah, dan tergesa-gesa.

b. Sabar Merupakan Kunci Sukses Hidup


Keistimewaan sabar dalam menunjang kesuksesan telah dibuktikan oleh psikologi modern.
Dalam buku Emotional Intelligence karya Daniel Gollemen , disebutkan (dalam Amrulloh
dan Jumari:2010) bahwa yang menentukan kesuksesan seseorang bukanlah kecerdasan
intelektual semata, melainkan diimbangi dengan kecerdasan emosional. Kecerdasan
emosional diukur dari kemampuan manusia dalam mengontrol emosi dan menahan diri atau
sabar.

c. Sabar Merupakan Solusi Masalah


Ujian atau cobaan suatu keniscayaan bagi manusia yang hidup di dunia. Dengan kesabaran
memungkinkan untuk selalu menyadari dalam mengabil hikmah dengan seluruh potensi
yang ada dan memperbaiki diri. Dengan sabar pula apapun problematika dan musibah yang
terjadi dapat mengurangi stres, sakit dan putus asa. Sehingga jiwa dan raga akan lebih
tenang.
d.Sabar Merupakan Ibadah Istimewa
Sabar merupakan salah satu ibadah yang memiliki keistimewaan. Seseorang yang bersabar
memiliki kedudukan istimewa di hadapan Allah Swt
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

sabar adalah kemampuan menahan dan mengontrol diri dari perkara-perkara dunia yang
sifatnya buruk (musibah) maupun yang bersifat baik (kesenangan) yang dapat melemahkan
jiwa seseorang, dengan dibekali sifat tidak mudah putus asa dan terus berusaha mencari
jalan keluar atas segala masalah yang dihadapi dan kemudian memasrahkan segalanya yang
telah ia usahakan hanya kepada Allah SWT.Imam Ghazali dalam kitabnya, Mukasyafatul
Qulub, hal. 10, ia menyebutkan bahwa,Sabar terdiri dari beberapa bagian, yaitu sabar dalam
melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah, dan sabar
dalam menerima musibah.Keistimewaan Sabar,diantaranya adalah Sabar Sebagai Bukti
Keimanan Seseorang,Sabar Merupakan Kunci Sukses Hidup,Sabar Merupakan Solusi
Masalah, dan yang terakhir Sabar Merupakan Ibadah Istimewa. Hadits tentang sabar

‫َع َجَبا َأِلْم ِر الُم ْؤ ِم ِن ِإْن َأْم ُر ُه ُك َّلُه َلُه َخْيٌر َو َلْيَس َذ ِلَك َأِلَحِد ِإَّال ِلْلُم ْؤ ِم ِن ِإْن َأَص اَبْتُه َس َّراٌء َشَك َر َفَك اَن َخْي ًرا َل ُه َو ِإْن َأَص اَبْتُه‬
‫َض َّراُء َصَبَر َفَك اَن َخْيًرا َلُه‬
Artinya:“Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu, sesungguhnya seluruh
perkaranya adalah baik baginya dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali oleh orang
mukmin. Jika diberi sesuatu yang menggembirakan, ia bersyukur, maka hal itu merupakan
kebaikan baginya, dan apabila ia ditimpa suatu keburukan (musibah) ia bersabar, maka hal
itu juga baik baginya.” (HR. Muslim).
DAFTAR PUSTAKA

Meliyanti A.2021. Konsep sabar dalam perspektif Imam Al-Ghazali dan relevansinya dengan
kesehatan mental. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Ushuluddin dan humaniora. UIN
Walisongo:Semarang.
Munir, Misbachul. "Konsep Sabar Menurut Al-Ghazali dalam Kitab Ihya''Ulum Al-Din." Jurnal
Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf 5.2 (2019): 113-133 .
Sukino. Konsep sabar dalam Al Qur'an dan kontekstualisasinya
dalam tujuan hidup manusia melalui pendidikan. Jurnal Ruhama.1, No. 1 (2018): IAIN
Pontianak
Muh Imron Z. 2009. Hadist-Hadist tentang sabar terhadap cobaan Allah. Skripsi. Tidak
diterbitkan. Fakultas Ushuluddin. UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai