Anda di halaman 1dari 15

SABAR

KARYA ILMIAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS DAN MELENGKAPI SYARAT
GUNA MENYELESAIKAN STUDI
PADA SATUAN PENDIDIKAN MUADALAH MIFTAHUL ULUM

Oleh ;
Nama ; Muhammad Anwar Rosyid
NIS ; 232233210017.19.03.00.30

YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM JOGOLOYO DEMAK


SATUAN PENDIDIKAN MUADALAH MIFTAHUL ULUM ULYA
JOGOLOYO WONOSALAM DEMAK JAWA TENGAH
2023

1
PERSEMBAHAN
Sebagai tanda bukti dan rasa terima kasih yang tiada terhingga Kupersembahkan
karya kecil ini kepada Ibu dan Ayahku yang telah Memberikan kasih sayang dan
segala dukungan tiada terhingga yang tiada Mungkin kudapat kubalas hanya dengan
selembar kertas yang bertuliskan kata Cinta dan persembahan. Terlebih kami
haturkan terimakasih yang terdalam Teruntuk KH. Humaidi Tamyiz beserta semua
dewan guru satuan pendidikan Muadalah Miftahul Ulum Jogoloyo Wonosalam
Demak atas bimbingan dan Arahannya semoga menjadi jalan kami mendapat ilmu
Manfa’at dan Barokah . Amin

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , atas limpahan rahmat , taufiq
Hidayah dan inayahnya , sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini yang
Berjudul “Sabar” yang secara akademis menjadi syarat Kelulusan di Satuan
Pendidikan Muadalah Miftahul Ulum Jogoloyo Wonosalam Demak Jateng .

Disamping itu ,apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan sebagai Pihak,
kepadanya kami ucapkan terimakasih :

1. Segenap Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jogoloyo

Demak

2. KH. Humaidi Tamyiz, selaku Pengasuh Pon Pes Mifatahul Ulum Jogoloyo
Wonosalam Demak

3. KH. Ahmad Tamyiz, M.P.d.I, selaku Mudir Ma’had Aly Miftahul Ulum Jogoloyo
Wonosalam Demak

4. K. Ulil Arkham, M.Pd.I, selaku Kepala Satuan Pendidikan Muadalah Miftahul


Ulum Ulya Jogoloyo Wonosalam Demak

5. K. Muhammad Chaezam, S.P.I, selaku Kepala Satuan Pendidikan Miftahul


Ulum Wustho Jogoloyo Wonosalam Demak

6. Ust. Ashadi Bakri, selaku guru Pembimbing karya ilmiah ini yang telah
meluangkan waktunya untuk menuntun agar Karya Ilmiah ini cepat selesai

7. Ust. Khoirul Anwar, selaku Wali Kelas 3 Ulya A Satuan Pendidikan Muadalah
Miftahul Ulum Ulya

8. DLL

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Sabar”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada Ustadz yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
3
Makalah ini tidak jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah
yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu
dan kemampuan kami, maka ktitik dan saran pada pembaca sangat kami
butuhkan. Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
khususnya kepada pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali hanya


Do’a semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas amal
kebaikan yang telah diberikan

Akhirnya kami menyadari bahwa yang telah tersaji dalam penulisan kali
ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki
dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai.karenanya hanya
sebatas ini yang dapat penulis sampaikan, maka dengan segala bentuk
saran,kritik sangat kami harapkan demi menindaklanjuti pada kajian-kajian
yang lebih lanjut.

Demak, 8 Rajab 1444 H


30 Januari 2023 M
Penulis

Muhammad Anwar Rosyid


Nis : 232233210017.19.03.00.30

4
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sabar merupakan akhlak Qur’ani yang paling utama dan ditekankan


oleh al-Qur’an, baik pada surat makiyah maupun madaniyah, juga
merupakan sifat akhlak yang terbanyak sebutannya dalam al-Qur’an.
Secara umum sabar itu ditujukan kepada manusia dan secara khusus
sasarannya adalah orang yang beriman. Orang beriman akan selalu
menghadapi tantangan, gangguan, ujian dan cobaan dengan sabar, yang
menuntut pengorbanan jiwa dan harta benda yang berharga bagi mereka.
Berbagai pengalaman dilalui oleh manusia dalam kehidupan beragama.
Ada orang yang sejak kecil taat beragama, sampai dewasa ketaatan
beragamanya tidak berubah, bahkan meningkat. Sebaliknya ada pula
orang yang ketaatannya melaksanakan ibadah berkurang setelah ia
mengalami kemajuan di bidang jabatan dan materi. Ada orang yang
semakin tinggi pangkatnya, semakin rajin shalatnya, sebaliknya ada orang
yang menghentikan shalatnya karena mengalami kekecewaan dalam
hidupnya.

Sabar merupakan senjata terbaik bagi orang yang mendapat ujian.


Sabar merupakan sumber kelapangan hati dan tangga untuk meraih tujuan.
Orang yang sabar tidak akan mengeluh dan tidak gusar ketika mendapat
ujian. Ia akan berusaha menyembunyikan ujian atau kesulitan yang
dialaminya dan menampakkan karunia. Selain itu, ia juga selalu berusaha
mengendalikan keadaan hatinya dan menjaga hukum Tuhan setiap saat.2
Bagi seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu secara tersurat dan
tersirat. Bahwa sabar adalah merupakan ajaran penting yang harus
dijalankan oleh seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu yang
diharapkan,3 dengan demikian ‘kesabaran’ menggambarkan aspek penting
dari iman kepada Tuhan. ‘kesabaran; merupakan aspek khusus dari iman
karena kesabaran itu ditunjukkan ketika sedang menghadapi keadaan
yang tidak menyenangkan. Dan dengan ini kita harus mengingat, bahwa
kondisi tersebut merupakan masalah yang dihadapi islam pada periode

5
pertama dalam sejarahnya. Hidup di tengah-tengah orang dan dikelilingi
oleh semua bentuk godaan duniawi, orang-orang yang beriman dipaksa
untuk menanggung sikap pertahanan yang teguh.

Orang-orang yang sabar adalah orang yang melakoni hidup dan


kehidupan dengan jiwa yang sabar, gembira, yang dicintai Allah Swt, yang
pahalanya diberikan-Nya dengan sempurna tanpa batas. Bersabar pastilah
lebih merupakan sikap jiwa, dan bukan merupakan sikap fisik.6 Allah Swt.
berfirman:

Artinya: dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan


Balasan yang sama

dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu


bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang
sabar.(QS. An-Naḥal: 126)

Pada ayat di atas menjelaskan bahwa maksudnya pembalasan yang


dijatuhkan atas mereka janganlah melebihi dari siksaan yang ditimpakan
atas kita. Pada era globalisasi saat ini, hidup dan persoalannya menjadi hal
yang selalu menyibukkan seseorang bahkan sering menjadikan putus asa.
Karena sudah menjadi sunnatullah bahwa manusia hidup di dunia ini
senantiasa diwarnai dengan masalah-masalah (problematika) kehidupan
yang silih berganti. Berbagai macam problematika tersebut pada
hakikatnya sebagai ujian bagi manusia itu sendiri. Kesiapan dan
ketangguhan fisik, moral, intelektual dan emosi sangat diperlukan agar
seseorang dapat hidup bahagia dunia akhirat,7 Banyak kewajiban dan
amanah yang harus ditunaikan manusia, khususnya orang yang beriman.
Semua juga itu menuntut kesungguhan dan keseriusan agar dapat
tertunaikan dengan baik. Maka dalam hal apa kesabaran diperlukan,
sebanyak amanah yang harus ditunaikan, atau larangan yang harus
dijauhi.8 Sabar termasuk salah satu tiang iman dan juga salah satu

6
komponen budi pekerti mulia (akhlakul karimah) yang harus dimiliki oleh
setiap mukmin muslim.9Orang yang sabar adalah orang yang benar-benar
dalam keimanannya dan mereka adalah orang yang bertaqwa.

2. Rumusan Masalah

a. Pengertian Sabar

b. Jenis-jenis Sabar

7
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sabar

Ash-Shabr (sabar) secara bahasa artinya al-habsu (menahan), dan di antara


yang menunjukkan pengertiannya secara bahasa adalah ucapan: "qutila
shabran" yaitu dia terbunuh dalam keadaan ditahan dan ditawan. Sedangkan
secara syari'at adalah menahan diri atas tiga perkara: yang pertama: (sabar)
dalam mentaati Allah, yang kedua: (sabar) dari hal-hal yang Allah haramkan,
dan yang ketiga: (sabar) terhadap taqdir Allah yang menyakitkan.

Sabar dalam bahasa Indonesia berarti : Pertama, tahan menghadapi cobaan


seperti tidak lekas marah, tidak lekas putus asa dan tidak lekas patah hati,
sabar dengan pengertian sepeti ini juga disebut tabah, kedua sabar berarti
tenang; tidak tergesa-gesa dan tidak terburu-buru. Dalam kamus besar Ilmu
Pengetahuan, sabar merupakan istilah agama yang berarti sikap tahan
menderita, hati-hati dalam bertindak, tahan uji dalam mengabdi mengemban
perintah-peintah Allah serta tahan dari godaan dan cobaan duniawi
Aktualisasi pengertian ini sering ditunjukan oleh para sufi.

Dalam pendekatan ilmu Fikih, sabar didefinisikan sebagai tabah, yakni


dapat menahan diri dari melakukan hal-hal yang bertentangan dengan huum
Islam, baik dalam keadaan lapang maupun sulit, mampu mengendalikan
nafsu yang dapat menggoncangkan iman. Menurut Ibnu Qayyim sabar berarti
menahan diri dari kelih kesah dan rasa benci, menahan lisan dari mengadu,
dan menahan anggota badan dari tindakan yang mengganggu dan
mengacaukan.

A. Pengertian Sabar Menurut Al-Qur’an

Dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang berbicara mengenai


kesabaran. Jika ditelusuri secara keseluruhan, terdapat 103 kali disebut
dalam al-Qur'an, kata-kata yang menggunakan kata dasar sabar; baik
berbentuk isim maupun fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran
menjadi perhatian Allah SWT, yang Allah tekankan kepada hamba-hamba-Nya.
Dari ayat-ayat yang ada, para ulama mengklasifikasikan sabar dalam al-Qur'an

8
menjadi beberapa macam;

 Sabar merupakan perintah Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang


terdapat dalam QS.2: 153: "Hai orang-orang yang beriman, mintalah
pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar."

 Larangan isti'ja l(tergesa-gesa/ tidak sabar), sebagaimana yang Allah


firmankan (QS. Al-Ahqaf/ 46: 35): "Maka bersabarlah kamu seperti
orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul dan
janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…"

 Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar, sebagaimana yang terdapat


dalam QS. 2: 177: "…dan orang-orang yang bersabar dalam kesulitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."

 Allah SWT akan mencintai orang-orang yang sabar. Dalam surat Ali
Imran (3: 146) Allah SWT berfirman : "Dan Allah mencintai orang-orang
yang sabar."

 Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar. Artinya Allah SWT


senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar. Allah
berfirman (QS. 8: 46) ; "Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya
Allah itu beserta orang-orang yang sabar."

 Mendapatkan pahala surga dari Allah. Allah mengatakan dalam al-


Qur'an (13: 23 - 24); "(yaitu) surga `Adn yang mereka masuk ke
dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-
bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat
masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil
mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum" (keselamatan
bagi kalian, atas kesabaran yang kalian lakukan). Maka alangkah
baiknya tempat kesudahan itu."

Selain itu terdaoat beberapa ayat Al-qur’an yang menuntut kita untuk
berbuat sabra, seperti dalam surat Aali Imron Ayat 200,Allah Ta'ala
berfirman:

9
َ ‫ﺤﻮ‬
‫ن‬ ُ ‫ﻢ ُﺗْﻔِﻠ‬
ْ ‫ﻄﻮا َواَّﺗُﻘﻮا اﻟَّﻠَﻪ َﻟَﻌَّﻠُﻜ‬
ُ ‫ﺻﺎِﺑُﺮوا َوَراِﺑ‬
َ ‫ﺻِﺒُﺮوا َو‬
ْ ‫ﻦ َءاَﻣُﻨﻮا ا‬
َ ‫َﻳﺎَأُّﻳَﻬﺎ اَّﻟِﺬﻳ‬
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah
kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian)
dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung." (Aali 'Imraan:200)
Dan Allah Ta'ala berfirman:

‫ﺸِﺮ‬
ِّ ‫ت َوَﺑ‬
ِ ‫ﺲ َواﻟَّﺜَﻤَﺮا‬
ِ ‫َْﻧُﻔ‬ ‫ل َواﻷ‬
ِ ‫َْﻣَﻮا‬ ‫ﻦ اﻷ‬
َ ‫ﺺ ِﻣ‬
ٍ ‫ع َوَﻧْﻘ‬
ِ ‫ﺠﻮ‬
ُ ‫ف َواْﻟ‬
ِ ‫ﺨْﻮ‬
َ ‫ﻦ اْﻟ‬
َ ‫ﻲٍء ِﻣ‬
ْ ‫ﺸ‬
َ ‫ﻢ ِﺑ‬
ْ ‫َوَﻟَﻨْﺒُﻠَﻮَّﻧُﻜ‬
َ ‫ﺼﺎِﺑِﺮﻳ‬
‫ﻦ‬ َّ ‫اﻟ‬
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Al-
Baqarah:155)

B. Pengertian Sabar Menurut Hadits

Sebagaimana dalam al-Qur'an, dalam hadits juga banyak sekali


sabda-sabda Rasulullah SAW yang menggambarkan mengenai kesabaran.
Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi mencantumkan 29 hadits
yang bertemakan sabar. Secara garis besar, hadits-hadits tersebut
menggambarkan kesabaran sebagai berikut;

 Kesabaran merupakan "dhiya' " (cahaya yang amat terang).


Karena dengan kesabaran inilah, seseorang akan mampu
menyingkap kegelapan. Rasulullah SAW mengungkapkan, "…dan
kesabaran merupakan cahaya yang terang…" (HR. Muslim)

 Kesabaran merupakan sesuatu yang perlu diusahakan dan


dilatih secara optimal. Rasulullah SAW pernah menggambarkan:
"…barang siapa yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk
sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…"
(HR. Bukhari)

 Kesabaran merupakan anugrah Allah yang paling baik.


Rasulullah SAW mengatakan, "…dan tidaklah seseorang itu diberi

10
sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran."
(Muttafaqun Alaih).

 Kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang


mu'min, sebagaimana hadits yang terdapat pada muqadimah;
"Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena
segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan,
ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah
memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau
kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal
tersebut adalah baik baginya." (HR. Muslim).

 Seseorang yang sabar akan mendapatkan pahala surga. Dalam


sebuah hadits digambarkan; Dari Anas bin Malik ra berkata,
bahwa aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
Sesungguhnya Allah berfirman, "Apabila Aku menguji hamba-Ku
dengan kedua matanya, kemudian diabersabar, maka aku
gantikan surga baginya." (HR. Bukhari)

 Sabar merupakan sifat para nabi. Ibnu Mas'ud dalam sebuah


riwayat pernah mengatakan: Dari Abdullan bin Mas'ud
berkata"Seakan-akan aku memandang Rasulullah SAW
menceritakan salah seorang nabi, yang dipukuli oleh kaumnya
hingga berdarah, kemudia ia mengusap darah dari wajahnya
seraya berkata, 'Ya Allah ampunilah dosa kaumku, karena
sesungguhnya mereka tidak mengetahui." (HR. Bukhari)

 Kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Rasulullah SAW


pernah menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu
Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Orang
yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang
kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah." (HR.
Bukhari)

11
 Kesabaran dapat menghapuskan dosa. Rasulullah SAW
menggambarkan dalam sebuah haditsnya; Dari Abu Hurairah ra
bahwa Rasulullan SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim
mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, mara
bahaya dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya,
melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal
tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)
 Kesabaran merupakan suatu keharusan, dimana seseorang
tidak boleh putus asa hingga ia menginginkan kematian.
Sekiranya memang sudah sangat terpaksa hendaklah ia berdoa
kepada Allah, agar Allah memberikan hal yang terbaik baginya;
apakah kehidupan atau kematian. Rasulullah SAW mengatakan;
Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Janganlah salah seorang diantara kalian mengangan-angankan
datangnya kematian karena musibah yang menimpanya. Dan
sekiranya ia memang harus mengharapkannya, hendaklah ia
berdoa, 'Ya Allah, teruskanlah hidupku in
 sekiranya hidup itu lebih baik unttukku. Dan wafatkanlah aku,
sekiranya itu lebih baik bagiku." (HR. Bukhari Muslim)

2. Jenis-jenis sabra

a. Jenis Pertama

yaitu hendaknya manusia bersabar terhadap ketaatan kepada Allah,


karena sesungguhnya ketaatan itu adalah sesuatu yang berat bagi jiwa
dan sulit bagi manusia. Memang demikianlah kadang-kadang ketaatan itu
menjadi berat atas badan sehingga seseorang merasakan adanya sesuatu
dari kelemahan dan keletihan ketika melaksanakannya. Demikian juga
padanya ada masyaqqah (sesuatu yang berat) dari sisi harta seperti
masalah zakat dan masalah haji.

Yang penting, bahwasanya ketaatan-ketaatan itu padanya ada sesuatu dari

12
masyaqqah bagi jiwa dan badan, sehingga butuh kepada kesabaran dan
kesiapan menanggung bebannya, Allah berfirman:

ْ ‫ﻳ َ ﺎ أ َ ﻳ ّ ُ ﻬ َﺎ ا ﻟ ّ َﺬ ِ ﻳ ﻦ َ ء َ ا ﻣ َ ﻨ ُ ﻮ ا ا ﺻ ْ ﺒ ِ ﺮ ُ و ا و َ ﺻ َﺎ ﺑ ِ ﺮ ُ و ا و َ ر َ ا ﺑ ِ ﻄ ُ ﻮ ا و َ ا ﺗ ّ َ ﻘ ُ ﻮ ا اﻟﻠ ّ َ ﻪ َ ﻟ َ ﻌ َﻠ ّ َ ﻜ ُ ﻢ‬
َ ‫ﺗ ُ ﻔ ْﻠ ِ ﺤ ُ ﻮ ن‬

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah


kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian)
dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung." (Aali 'Imraan:200)

Allah juga berfirman

ِ ‫َة‬ ‫ﺑِ اﻟﺼ َّ ﻻ‬ َ ‫أ َ ﻫ ْﻠ َ ﻚ‬ ْ ‫و َ أْ ﻣُﺮ‬


‫و َ ا ﺻ ْ ﻄ َ ﺒ ِ ﺮ ْ ﻋ َﻠ َ ﻴ ْﻬ َﺎ‬

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan


bersabarlah kamu dalam mengerjakannya." (Thaahaa:132)

ً ‫إ ِ ﻧ ّ َﺎ ﻧ َ ﺤ ْ ﻦ ُ ﻧ َ ﺰ ّ َ ﻟ ْ ﻨ َ ﺎ ﻋ َﻠ َ ﻴ ْ ﻚ َ اﻟ ْ ﻘ ُ ﺮ ْ ء َ ا ن َ ﺗ َ ﻨ ْ ﺰ ِ ﻳ ﻼ‬ (23) ِ‫ﻓَﺎ ﺻْﺒ ِ ﺮْ ﻟِ ﺤ ُ ﻜْ ﻢ‬


َ‫ر َ ﺑ ِّ ﻚ‬

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur'an kepadamu (hai


Muhammad) dengan berangsur-angsur. Maka bersabarlah kamu untuk
(melaksanakan) ketetapan Tuhanmu." (Al-Insaan:23-24).

Ayat ini menerangkan tentang sabar dalam melaksanakan perintah-


perintah, karena sesungguhnya Al-Qur`an itu turun kepadanya agar beliau
(Rasulullah) menyampaikannya (kepada manusia), maka jadilah beliau
orang yang diperintahkan untuk bersabar dalam melaksanakan ketaatan.

Dan Allah Ta'ala berfirman:

ُ ‫و َ ا ﺻ ْ ﺒ ِ ﺮ ْ ﻧ َ ﻔ ْ ﺴ َ ﻚ َ ﻣ َ ﻊ َ ا ﻟ ّ َ ﺬ ِ ﻳ ﻦ َ ﻳ َ ﺪ ْﻋ ُ ﻮ ن َ ر َ ﺑ ّ َ ﻬ ُ ﻢ ْ ﺑ ِ ا ﻟ ْ ﻐ َ ﺪ َ ا ة ِ و َ ا ﻟ ْ ﻌ َﺸ ِ ﻲ ّ ِ ﻳ ُ ﺮ ِ ﻳ ﺪ ُ و ن َ و َ ﺟ ْ ﻬ َ ﻪ‬

"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru

13
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya." (Al-
Kahfi:28)

Ini adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.

b. Jenis Kedua

yaitu bersabar dari hal-hal yang Allah haramkan sehingga seseorang


menahan jiwanya dari apa-apa yang Allah haramkan kepadanya, karena
sesungguhnya jiwa yang cenderung kepada kejelekan itu akan menyeru
kepada kejelekan, maka manusia perlu untuk mengekang dan
mengendalikan dirinya, seperti berdusta, menipu dalam bermuamalah,
memakan harta dengan cara yang bathil, dengan riba dan yang lainnya,
berbuat zina, minum khamr, mencuri dan lain-lainnya dari kemaksiatan-
kemaksiatan yang sangat banyak.
Maka kita harus menahan diri kita dari hal-hal tadi jangan sampai
mengerjakannya dan ini tentunya perlu kesabaran dan butuh pengendalian
jiwa dan hawa nafsu. Di antara contoh dari jenis sabar yang kedua ini
adalah sabarnya Nabi Yusuf 'alaihis salaam dari ajakan istrinya Al-'Aziiz
(raja Mesir) ketika dia mengajak (zina) kepadanya di tempat milik dia, yang
padanya ada kemuliaan dan kekuatan serta kekuasaan atas Nabi Yusuf,
dan bersamaan dengan itu Nabi Yusuf bersabar dan berkata:
ْ ‫ﻦ َوَأُﻛ‬
‫ﻦ‬ َّ ‫ﺐ ِإَﻟْﻴِﻬ‬
ُ ‫ﺻ‬
ْ ‫ﻦ َأ‬
َّ ‫ﻫ‬
ُ ‫ﻋِّﻨﻲ َﻛْﻴَﺪ‬
َ ‫ف‬
ْ ‫ﺼِﺮ‬
ْ ‫َّ َﺗ‬ ‫ﻋﻮَﻧِﻨﻲ ِإَﻟْﻴِﻪ َوِإﻻ‬
ُ ‫ﻲ ِﻣَّﻤﺎ َﻳْﺪ‬
َّ ‫ﺐ ِإَﻟ‬
ُّ ‫ﺣ‬
َ ‫ﻦ َأ‬
ُ ‫ﺠ‬
ْ ‫ﺴ‬
ِّ ‫ب اﻟ‬
ِّ ‫ل َر‬
َ ‫َﻗا‬
َ ‫ﻫِﻠﻴ‬
‫ﻦ‬ ِ ‫ﺠﺎ‬
َ ‫ﻦ اْﻟ‬
َ ‫ِﻣ‬
"Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada
memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan
daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi
keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."
(Yuusuf:33).
Maka ini adalah kesabaran dari kemaksiatan kepada Allah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

14
Pembahasan tentang sabar yang saya bahas hanyalah pokok-
pokoknya saja yaitu tentang pengertian sabar, konsep sabar dalam al-
qur’an dan hadist, jenis-jenis sabar dan manfaat sabar. Pada intinya,
bahwa sabar merupakan salah satu sifat dan karakter orang mu'min, yang
sesungguhnya sifat ini dapat dimiliki oleh setiap insan. Karena pada
dasarnya manusia memiliki potensi untuk mengembangkan sikap sabar
ini dalam hidupnya.
Sabar tidak identik dengan kepasrahan dan menyerah pada kondisi
yang ada, atau identik dengan keterdzoliman. Justru sabar adalah sebuah
sikap aktif, untuk merubah kondisi yang ada, sehingga dapat menjadi
lebih baik dan baik lagi. Oleh karena itulah, marilah secara bersama kita
berusaha untuk menggapai sikap ini. Insya Allah, Allah akan memberikan
jalan bagi hamba-hamba-Nya yang berusaha di jalan-Nya.
Mudah-mudahan apa yang telah saya sajikan dalam pembahasan
tentang sabar yang sederhana ini dapat mendorong pembaca untuk
melakukan kajian yang lebih luas dan mendalam lagi tentang
pembahasan sabar diatas.

B. Saran

Manusia adalah tempatnya salah dan dosa.oleh karena itu,pastilah


dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan,baik d sengaja
maupun tidak sengaja.Maka dari itu saya mohon saranya,aga kedepanya
lebih baik lagi.

15

Anda mungkin juga menyukai