Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TOLERANSI DAN MENGHARGAI PERBEDAAN

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

1. Almira Putri Shaleh


2. Azman Jewahir Mustaghfirin
3. Haikal
4. M. Fardhan
5. Mutiara Syafitri
6. Nika Karista
7. Siti Cahaya Ambar Putri

Kelas: IX C (9C)
Mata Pelajaran: Agama Islam
Guru Pembimbing: Bapak Amam Farih

Tahun Pelajaran 2023/2024


Kata Pengantar

Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmatnya sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyusunan makalah
ini tidak bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Amam Farih yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Ada banyak hal yang bisa kami pelajari melalui
penelitian dalam makalah ini.

Makalah berjudul “Toleransi dan Menghargai Perbedaan” disusun untuk memenuhi


tugas mata pelajaran Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga diharapkan bisa
memberikan pemahaman yang jelas tentang apa itu toleransi dan menghargai
perbedaan.

Setelah berhasil menyelesaikan makalah ini, kami berharap apa yang sudah kami teliti
bisa bermanfaat untuk orang lain. Jika ada kritik dan saran terkait ide tulisan maupun
penyusunannya, kami akan menerimanya dengan senang hati.

Bandar Lampung, 16 Januari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………… 3


2.1 Mengapa kita harus toleransi dan menghargai perbedaan? …..………… 3
2.2 Dalil Surat Al Hujurat ayat 13 ………………………………………………….. 4
2.3 Makna Surat Al Hujurat ayat 13 ……………………………………………….. 5
2.4. Hadis Terkait …………………………………………………………………….. 5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………… 6


3.1 Kesimpulan …….………………………………………………………………….. 6
3.2 Saran …………………………………………………………………………………. 7

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………….. 8


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antar


sesama manusia. Perbedaan yang dimaksud bisa bermacam-macam,
mulai perbedaan suku, budaya, agama, sampai dengan kondisi fisik.

Tentunya kita juga sadar jika dimana kita berpijak selalu saja ada
perbedaan. Namun di balik perbedaan tersebut jika kita bisa menjunjung
tinggi rasa toleransi bisa memberikan sebuah dampak yang begitu positif
untuk diri kita pribadi dan juga diri orang lain.

Selain itu sikap ini juga bisa memberikan pembelajaran indahnya suatu
perbedaan dalam kehidupan ini. Tentunya adanya sikap ini antar sesama
manusia bisa meminimalisir terjadinya perpecahan, peperangan,
permusuhan baik itu antar individu maupun antar kelompok.

Sikap toleransi juga salah satu nilai profil pelajar pancasila yaitu
berkebhinekaan global. Nilai pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika wajib
menjadi nilai yang dipegang bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia
termasuk para pelajar. Bukan hanya dengan sesama bangsa Indonesia,
melainkan juga ketika berhadapan dengan bangsa atau kultur negara lain.
Pelajar Pancasila dituntut untuk dapat mempertahankan budaya luhur,
lokalitas dan identitas, namun tetap berpikiran terbuka ketika berinteraksi
dengan budaya lain.
1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa kita harus toleransi dan menghargai perbedaan?


2. Dalil Surat Al-Hujurat ayat 13?
3. Arti dan makna Surat Al-Hujurat ayat 13?
4. Hadis terkait?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang pentingnya toleransi
2. Mengetahui dalil surat Al Hujurat dengan jelas
3. Mengetahui arti dan makna yang terkandung dalam surat Al Hujurat
4. Mengetahui Hadis terkait tentang toleransi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengapa kita harus Toleransi dan Menghargai Perbedaan?

Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat


merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta
mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.
Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap
keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antar golongan.

Saling menghargai, menghormati, dan memaafkan bukan hanya penting


dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi juga dalam kehidupan pribadi kita.
Sikap ini bisa membantu kita menjadi manusia yang lebih baik dan lebih
memahami sesama.

Jika toleransi tidak kita terapkan dan jalankan dalam kehidupan sehari-hari,
mungkin yang akan terjadi adalah masyarakat Indonesia akan terpecah
belah dan menjadi bangsa yang hancur.

Sikap menghormati dan saling menghargai (toleransi) terhadap setiap


perbedaan yang ada, dalam rangka menciptakan kedamaian.
Memang, menghargai bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun
sejatinya, memiliki rasa saling menghargai akan memberikan dampak
positif pada kehidupan, di lingkungan kamu tinggal.
2.2 Dalil Surat Al Hujurat ayat 13

‫ارفُ ْو ۚا اِنَّ اَ ْك َر َم ُك ْم عِ ْندَ هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ۗ ْم اِنَّ هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم‬ ُ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّنا َخ َل ْق ٰن ُك ْم مِّنْ َذ َك ٍر وَّ ا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم‬
َ ‫شع ُْوبًا وَّ َق َب ۤا ِٕى َل لِ َت َع‬
‫۝‬١٣ ‫َخ ِب ْي ٌر‬

yâ ayyuhan-nâsu innâ khalaqnâkum min dzakariw wa untsâ wa ja‘alnâkum


syu‘ûbaw wa qabâ'ila lita‘ârafû, inna akramakum ‘indallâhi atqâkum,
innallâha ‘alîmun khabîr

Artinya:

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang
yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Teliti.”
2.3 Makna Surat Al Hujurat ayat 13

Allah SWT melalui surat tersebut menyampaikan bahwa umat manusia


harus memelihara kerukunan. Umat manusia diciptakan Allah SWT dengan
banyak perbedaan, mulai ras, agama, budaya, suku, bahasa, hingga warna
kulit. Sekalipun demikian, Islam mengajarkan kepada umat manusia untuk
memegang ajaran moderat, sehingga nilai-nilai toleransi dan menghargai
perbedaan dapat diimplementasikan dalam kehidupan.

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang
laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya
berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan
untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal dan
menolong.

Dalam firmanNya ini Allah SWT mengingatkan, jangan sampai manusia


merasa bangga atau lebih tinggi daripada yang lain karena bangsa atau
suku tertentu. Warna kulit atau kondisi bawaan lain juga tidak menjadikan
derajat satu manusia beda dengan yang lain.

Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan


dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling
mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling
bertakwa kepada-Nya

2.4 Hadis Terkait


‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫س َّل ْم اِنَّ َ َي ْن ُظ ُر‬ َ ‫صل َّ ُ َع َل ْي ِه َو‬ َ ‫َعنْ اَ ِب ْي ه َُر ْي َر َرضِ َي ُ َع ْن ُه َر َف َع ُه ِا َلي ال َّن ِب ِّي‬
‫ص َو ِر ُك ْم َواَ ْم َوالِ ُك ْم َو ٰلكِنْ ِا َّن َما َي ْن ُظ ُر ِا َلئ اَ ْع َما ا لِ ُك ْم َوقُلُ ْو ِب ُك ْم‬ ُ ‫ِا َلي‬

Diriwayatkan dari abu Hurairah yang dima'rufkan kepada Nabi Saw,


Beliau bersabda : "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa
dan harta benda kalian, tetapi Dia hanya memandang kepada amal
dan hati kalian." (HR. Ibnu Majah)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sikap toleransi sangat penting bagi seseorang dan harus ada di


dalam diri setiap individu begitu juga dengan seorang siswa yang harus
memiliki kesadaran akan pentingnya sikap toleransi sejak dini bukan
hanya kepada teman namun kepada orang lain dan masyarakat luas.

Sikap saling menghargai memiliki maksud agar, menerapkan saling


menjaga perbedaan yang merupakan ciri khas dan kekayaan dari negara
kita Indonesia. Kekayaan itu seharusnya kita jaga dengan sikap saling
menghargai. Jika kita sudah menghargai, maka itu termasuk ada
pengakuan bahwa kita berbeda namun tidak membuat permasalahan.

Sikap mempersulit teman juga masih banyak dilakukan siswa dalam


memberikan waktu kepada teman untuk menjalankan ibadahnya. Tidak
ada kerjasama antar siswa yang berbeda agama, sehingga akibatnya
adalah membuat ada batasan atau pemisah dalam berinteraksi. Sikap
toleransi siswa masih dikategorikan sedang. Jadi diperlukan penanaman
sikap toleransi beragama siswa agar tidak memiliki masalah dalam
interaksi sosialnya di sekolah. Perlu disadarkan kembali dan ditekankan
bahwa perbedaan itu tidak menjadi batas atau tembok pemisah
dalam berinteraksi dalam kehidupan.
3.2 Saran

1. Siswa lebih mempedulikan orang-orang di sekelilingnya, terutama peduli


dengan teman yang sedang membutuhkan pertolongan.

2. Siswa lebih baik menghindari perselisihan dengan teman sebangkunya,


agar tidak ada masalah dalam berinteraksi di dalam kelas.

3. Siswa lebih baik menjauhi sikap saling menghina agama dengan teman,
agar tercipta kedamaian dengan teman yang berbeda agama.

4. Siswa lebih baik tidak mempersoalkan agama dengan temannya dan


tidak
beranggapan bahwa agama orang lain sesat, agar tercipta saling
menghargai.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Izzan. “Menumbuhkan Nilai Toleransi Dalam Keragaman


Beragama”.
Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 11. No. 1. Juni 2017.
Aidnay, Umar. “Peran Guru PAI dalam Membina Sikap Toleransi Antar
Umat
Beragama Terhadap Siswa SD Banmaong Sadao Songkhla Thailand
Selatan”.
Skripsi, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2018.
Aslamiyah, Siti Suwaibatul. “Profesionalisme Guru dalam Perspetik Islam”.
Jurnal
Akademika. Vol. 10, No. 2. Desember 2016.
Azzahra Sasty, Fitri. “Peran Guru PAI dalam Membentuk Karakter Toleransi
Siswa
Terhadap Pluralitas Beragama dan Budaya di SMP Khaisma Bangsa
Tangerang Selatan”. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. 2020.
Casram, “Membangun Sikap Toleran Beragama dalam Masyarakat Plural”,
Jurnal
Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, Vol. 1. No. 2, Juli 2016.
Dute, Hasrudin. “Peranan Pendidikan Agama Islam Dalaam Meningkatkan
Toleransi
Beragama Siswa Di SMA Negeri 4 Jayapura”. Jurnal Pendidikan Agama
Islam. No. 1. Tahun 2017.
Fatkhan Muallifin, Muhammad. “Islam dan Budaya Lokal Pluralisme agama
dan
Budaya di Indonesia”. Jurnal Abdau. Vol. 2, No. 1, Juni 2019.
Fitriyani. “Pluralisme Agama Budaya dalam Perspektif Islam”. Jurnal
Al-Ulum. Vol.
11, No. 2. Desember 2011.
Ghazali, Muchtar. “Toleransi Beragama dan Kerukunan Dalam Perspektif
Islam”.
Jurnal Agama dan Lintas Budaya. 2016.
Hendropuspito, D. Sosiologi Agama. Yogyakarta: Kanisius. 1983.
Hubungulung, Inge. Pengembangan Kepribadian Tinjauan Praktis Menuju
Pribadi
Positif. Jakarta: PT Indeks. 2007.
Khotimah. “Toleransi Beragama”. Jurnal Ushuluddin, Vol. XX. No. 2. Juli
2013

Anda mungkin juga menyukai