Disusun Oleh:
Septiyah Wahyuni
Nim: 12201213
Kelas: 2F
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut;
1. Apa pengertian, dalil, contoh, dan hikmah dari toleransi?
2. Apa pengertian, dalil, contoh, dan hikmah dari simpati?
3. Apa pengertian, dalil, contoh, dan hikmah dari berbaik sangka?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan diatas, dapat dilihat bahwa tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui apa pengertian, dalil, contoh, dan hikmah dari
toleransi.
2. Untuk mengetahui apa pengertian, dalil, contoh, dan hikmah dari
simpati.
3. Untuk mengetahui apa pengertian, dalil, contoh, dan hikmah dari
berbaik sangka.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Toleransi
1. Pengertian Toleransi
Toleran secara bahasa berarti tenggang rasa. Secara istilah toleran
adalah tenggang rasa terhadap pendirian orang lain yang berbeda
dengan pendirian kita. Hal ini dilakukan karena manusia diciptakan
oleh Allah Swt. secara beragam dengan kelebihan dan kekuarangan.
Oleh sebab itu, kita diperintahkan oleh Allah Swt. untuk saling
menghargai kelebihan dan kekurangan yang ada. Islam juga
mengajarkan umatnya untuk saling menghargai antar pemeluk agama.
Jika ada orang yang tidak seagama sedang melaksanakan ibadah
menurut agamanya, harus dihargai dan dihormati kepercayaannnya.
Begitu pula sebaliknya, jika orang Islam sedang melaksanakan ibadah,
orang di luar Islam hendaknya bisa menghargai dan menghormati
kepercayaan orang Islam.
Karakter toleransi sangat penting dimiliki oleh setiap orang
terutama kita sebagai warga negara Indonesia. Dalam kehidupan
sangat membutuhkan karakter toleransi agar semua dapat berjalan
dengan damai dan rukun. Toleransi tidak hanya dalam hal agama saja
melainkan dari berbagai sudut pandang seperti kebudayaan, gender,
atau yang lainnya.
Toleransi mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui
adanya berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna
kulit, bahasa, adat-istiadat, budaya, bahasa, serta agama. Ini semua
merupakan fitrah dan sunnatullah yang sudah menjadi ketetapan Allah
SWT. Sesuai dengan firman Allah SWT. Q.S. Al-Hujurat :13.
2
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَع اَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا
َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْير
a. Menciptakan ketenangan
b. Menciptakan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat
c. Menimbulkan persatuan dan saling menghormati
d. Banyak memperoleh kemudahan
e. Mempererat tali persaudaraan
B. Simpati
1. Pengertian simpati
Simpati adalah suatu proses kejiwaan di mana
seorang individu merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok
orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya yang
sedemikian rupa. Mungkin karena kelebihan atau karena hal tertentu
sehingga ikut merasakan apa yang dialaminya. Orang yang memiliki
sikap simpati akan mudah tumbuh perilaku kerjasama, tolong–
menolong, serta perhatian terhadap apa yang menyebabkannya
bersimpati. Sesuai dengan firman Allah Swt. dijelaskan dalam Q.S.
Al-Maidah ayat 2:
َو َتَع اَو ُنو۟ا َع َلى ٱْلِبِّر َو ٱلَّتْقَو ٰى ۖ َو اَل َتَع اَو ُنو۟ا َع َلى ٱِإْل ْثِم َو ٱْلُع ْد َٰو ِن ۚ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّللۖ ِإَّن ٱَهَّلل َش ِد يُد ٱْلِع َقاِب...
Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta, cari alternatif lain atau
menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.
3. Hikmah simpati
a. Melatih sikap kepedulian.
b. Memperkuat hubungan persaudaraan.
c. Terjalinnya hubugan yang harmonis dengan sesama.
d. Mengurangi jumlah kejahatan karena hubungan baik.
e. Mengamalkan perintah Allah Swt.
f. Terhindar dari permusuhan
C. Berbaik Sangka
1. Pengertian Berbaik Sangka (Husnuzan)
Kata husnuzan berasal dari bahasa Arab, yakni husnun dan
zhannun. Husnun artinya baik, sedangkan zhannun artinya sangkaan.
Jadi secara sedehana, husnuzhan, artinya adalah baik sangka. Baik
sangka adalah sebuah sikap yang menunjukkan ketiadaan kecurigaan
terhadap hal lain
di luar diri kita, disertai sikap memandang bahwa yang di luar diri kita
itu baik. Islam mengajarkan bahwa manusia itu pada asalnya adalah
baik karena Allah menciptakan manusia atas fitrah dengan tujuan
kebaikan.
Baik sangka merupakan sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap
muslim. Dengan baik sangka setiap muslim dapat menjalani hidup
dengan tenang dan senang, karena tidak ada beban dan masalah yang
menghimpit pikiran dan perasaan. Sangat berbeda dengan orang yang
selalu punya prasangka buruk, hidupnya selalu resah, gelisah dan
tidak nyaman karena memikirkan hal jelek dari orang lain. Buruk
sangka dapat merusak pergaulan, menimbulkan fitnah dan
permusuhan. Setiap muslim senantiasa harus memiliki prasangka baik
kepada orang lain dan menjauhi prasangka jelek, karena buruk sangka
itu adalah dosa. Allah Swt. berfirman di dalam Q.S. Al-Hujurat 49:12
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اْج َتِنُبْو ا َك ِثْيًرا ِّم َن الَّظِّۖن ِاَّن َبْع َض الَّظِّن ِاْثٌم َّو اَل َتَج َّسُسْو ا َو اَل َيْغ َتْب
َّبْعُض ُك ْم َبْعًض ۗا
Artinya:
b. Berbaik sangka kepada diri sendiri, yaitu percaya diri bahwa kita
mampu melakukan suatu dengan baik dan yakin kita bisa
mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
c. Berbaik sangka kepada orang lain, yaitu tidak menuduh orang
lain, tidak memfitnah orang lain, dan memeriksa kembali
kebenaran berita yang disampaikan orang lain.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan
antarsesama manusia. Sesuai dengan firman Allah SWT. di Q.S. Al-
Hujurat ayat 13.
2. Simpati merupakan kecenderungan seseorang bisa merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain. Sesuai dengan firman Allah SWT. di Q.S. Al-
Maidah ayat 2.
3. Berbaik Sangka atau Huznudzon adalah sikap yang senantiasa
memandang diri sendiri, orang lain atau Allah SWT dengan pikiran atau
perkiraan atau sangkaan atau pendapat yang baik dan positif. Sesuai
dengan firman Allah SWT. di Q.S. Al-Hujurat ayat 12.
B. Saran
Dari pembahasan yag telah kami sajikan diatas, kami berharap
mudah-mudahan setelah kita mempresentasikan mengenai akhak terpuji
ini, agar bisa kita jadikan sebagai rujukan dalam melakukan pergaulan
dalam kehidupan baik berhubungan dengan Allah atau bergaul antar
sesama manusia, kemudian juga kami selaku pemakalah berharap kepada
segenap pembaca makalah ini, agar jangan mengambil rujukan hanya
terfokus kepada materi yang telah kami sajikan dalam makalah ini saja,
akan tetapi mari kita sama-sama aktif dalam mencari buku-buku dan
sumber lainnya yang membahas masalah akhlak terpuji ini secara
mendalam, sehingga lebih memantapkan pengetahuan kita mengenai
pembahasan akhlak terpuji tersebut.
DAFTAR PUSTAKA