Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TENTANG :

Tata Krama, Santun dan Malu

MADE BY KELOMPOK 1 :
- Muhammad Kamarizal (Ketua Kelompok)
- Maysha Oribel Raihana Irsan (Sekretaris)
- Alfayyadh Syahrisal
- Muhammad Flabian Rezky
- Sahara Dwi Rusli
- Sonia Nursanjani
- Tri Andika Susanto
- Wuri Handayani

CLASS : IX.9 (9.9)

SMP NEGERI 3 BATAM

Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatNya kami anggota Kelompok 1 dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “TATA KRAMA, SANTUN, DAN
MALU” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas
Mata Pelajaran Pai (Pendidikan Agama Islam) yang di bimbing oleh Bapak
Indrawansyah, S.Ag.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami dari Kelompok 1 mengucapkan banyak terima
kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata
bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan
saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk Kami sendiri khususnya.

Batam, 30 Januari 2022


Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………

BAB 1: PENDAHULUAN…………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………
1.3 Tujuan Makalah……………………………………………

BAB 2 : PEMBAHASAN…………………………………………
2.1 Pengertian, Dalil Naqli, Contoh Perilaku, dan Hikmah Perilaku tentang
Tata Krama…………………………………….
2.2 Pengertian, Dalil Naqli, Contoh Perilaku, dan Hikmah Perilaku tentang
Santun……………………………………………
2.3 Pengertian, Dalil Naqli, Contoh Perilaku, dan Hikmah Perilaku tentang
Malu …………………………………………………….

BAB 3 : PENUTUP………………………………………………
3.1 Kesimpulan……………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hubungan antara manusia melahirkan pergaulan. Dalam begaul, hendaknya
memperhatikan tata krama dalam pergaulan. Dalam pergaulan tidak terlepas
dari komunikasi antar sesama. Komunikasi terdiri dari unsur komunikator
(pembicaraan), pesan (bahan yang dibicarakan) dan komonikan (yang
mendengar). Kalau tata krama berlaku dimana saja, maka dalam ruang lingkup
ini komunikasi dengan orang lain dalam pergaulan merupakan arena yang
penting menuntut jatah diterapkannya tata krama. Karena itu, ada orang yang
mengatakan bahwa tata krama dan komunikasi dalam pergaulan merupakan dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya ibarat benang yang jalin-
menjalinmenghasilkan tenunan berupa kain yang utuh.

Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang amat populis dan nilai yang natural.
Sopan santun sebagai sebuah konsep nilai tetapi bukan dipahami. Sopan santun
bisa dilakukan dimana saja dan kapan pun itu. Seperti didalam kelas dalam
situasi dosen sedang menjelaskan materi lalu kita harus memperhatikan
seseorang yang ada didepan kita. Dengan menunjukan sikap yang
memperhatikan, mendengarkan dengan baik, dan bila bertanya pun harus
dengan yang baik, kekurangan individu seseorang secara fisik, akan tertutup
rapi dan tidak terlihat jika di bungkus dengan sikap dan inerbeuty yang ada.
Mungkin sifatnya yang begitu berhati emas yang mampu menutupi
kekurangannya.

Malu adalah sikap menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina.
Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil
latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat,
ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat
mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari
kemaksiatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Tata Krama, Santun, dan Malu?
2. Apa Dalil Naqli Tata Krama, Santun, dan Malu?
3. Apa Saja Contoh Perilaku Tata Krama, Santun, dan Malu?
4. Apa Saja Hikmah Perilaku Tata Krama, Santun, dan Malu?

1.3 Tujuan Makalah

1. agar pembaca dapat mengetahui dan mempelajari isi pengertian “Tata


Krama, Santun, dan Malu”
2. agar pembaca dapat mengetahui dan mempelajari isi dan arti dari Dalil Naqli
“Tata Krama, Santun, dan Malu”
3. agar pembaca dapat mengetahui dan mempelajari contoh perilaku “Tata
Krama, Santun, dan Malu”
4. agar pembaca dapat mengetahui dan mempelajari Hikmah Perilaku “Tata
Krama, Santun, dan Malu”
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Tata Krama

 Pengertian Tata Krama


Tata krama merupakan norma-norma pergaulan yang berkaitan dengan
kebiasaan dalam bertindak maupun bertutur kata yang berlaku atau disepakati
dalam lingkungan pergaulan antarmanusia setempat. Norma-norma dalam
pergaulan ini menjadi penting untuk dipahami agar terjalin hubungan yang baik
dan harmonis di dalam lingkungan pergaulan.

Dengan tata krama, orang yang lebih muda dapat menghargai yang lebih tua,
demikian sebaliknya orang yang lebih tua dapat menyayangi yang lebih muda.
Rasa menghormati, menghargai, dan menyayangi tersebut kemudian tercermin
dalam perilaku, penampilan, dan perkataan yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
 Dalil Naqli Tata Krama
(Q. S. al-Luqman/31:6)

Artinya : “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan


kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan
menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan.”

 Contoh Perilaku Tata Krama dalam kehidupan sehari-hari


Tata Krama ketika Bersama Orang Tua dan Guru:
 •Patuhi perintahnya
 •Membantunya ketika sedang kesusahan
 •Mengucapkan salam dan senyum
 •Menggunakan kata-kata yang sopan ketika berbicara
 •Tidak menggunakan nada bicara yang tinggi

Tata Krama saat Berbicara:


 •Menjaga perkataan agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
 •Memperhatikan lawan bicara. Jika lawan bicara lebih tua, gunakan kata-
kata yang lebih sopan.
 •Tidak memotong pembicaraan orang lain.

Tata Krama saat Menggunakan Fasilitas Umum:


 •Membuang sampah pada tempatnya.
 •Berkendara sesuai dengan aturan.
 •Tidak merusak fasilitas umum.
Tata Krama saat Makan:
 •Cicipi makanan dan minuman tanpa bersuara.
 •Berdoa sebelum makan.
 •Apabila batuk saat makan, tutupi mulut.

 Hikmah Perilaku Tata Krama


Tata krama mengandung manfaat yang sangat besar, sebagai berikut.
1) Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi, bahkan dicintai oleh
orang lain.
2) Menjalin hubungan baik dengan orang lain.
3) Meningkatkan kepercayaan diri dalam setiap situasi.
4) Menciptakan suasana yang nyaman dalam berbagai situasi, baik itu
lingkungan keluarga, pergaulan, maupun tempat dimana anda belajar
atau bekerja.
5) Dapat meningkatkan karir seseorang.

2.2 Santun

 Pengertian Santun
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik.
Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya.
Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang
lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun
dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Sopan santun menjadi sangat
penting dalam pergaulan hidup sehari hari. Kita akan dihargai dan dihormati
orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa nyaman
dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, maka orang
lain tak akan menghargai dan menghormati kita.

 Dalil Naqli Santun


Allah Swt. memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesama
manusia, sebagaimana firman Allah Swt.
(Q.S. al-Baqarah/2:83)

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu
bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta
ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah sholat dan
tunaikanlah zakat.”

 Contoh Perilaku Santun dalam kehidupan sehari-hari


Berikut adalah contoh perilaku santun:
 Berucap yang baik penuh kasih sayang kepada orang tua, tetangga,
teman, kerabat dan lain sebagainya.
 Tidak memotong pembicaraan, menunjukkan antusiasme saat seseorang
berucap dan lain sebagainya.
 Mengucapkan salam saat bertemu, mencium tangan orang tua, menjabat
tangan tetangga atau melambaikan tangan pada teman dan sejawat saat
bertemu.
 Hikmah Perilaku Santun
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya, sebagai
berikut.
 Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang
disenangi orang lain sehingga mudah diterima oleh orang lain.
 Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap
santun yang ditunjukkannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan
sejawat akan senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak
sehingga akan menambah kesuksesannya.
 Dicintai Allah Swt. dan Rasul-Nya. Allah Swt. mencintai hamba-Nya
yang memiliki sikap santun. Rasulullah saw. juga demikian, bahkan
beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar biasa.
 Menjadikan diri berakhlak dan beradab
 di segani masyarakat
 Melatih diri untuk berlaku baik kepada sesama.
 Menjadi orang yang bermatabat
 Meneladani salah satu sifat Rasulullah

2.3 Malu

 Pengertian Malu
Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat
malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil
latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu, perlu usaha, niat,
ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat
mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari
kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadis berikut ini.

 Dalil Naqli Malu


(Q.S. al-Ahzab/33:53)

Artinya: “Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian masuk ke dalam


rumah-rumah Nabi kecuali jika kalian sudah diizinkan (untuk datang
menikmati) jamuan, dengan tidak menunggu-nunggu waktu (masakan)-nya.
Tetapi jika kalian sudah dipanggil untuk datang, maka hadirlah. Dan jika kalian
sudah nikmati makanannya, pergilah dan jangan malah memperbanyak
pembicaraan (yang tidak perlu). Sesungguhnya yang demikian itu menyakiti
Nabi Saw. (namun) kemudian beliau malu terhadap kalian. Dan Allah tidak
malu (menerangkan) kebenaran.”

 Contoh Perilaku Malu dalam kehidupan sehari-hari


Rasa malu itu beragam jenisnya. Menurut Ibnul Qayyim, malu dibagi menjadi
lima jenis. Kelima kategori malu itu adalah sebagai berikut:

1. Malu bertindak jahat


Hal ini seperti yang dilakukan Wahsyi, pembunuh Hamzah ketika ia bertemu
dengan Rasulullah. Ia berkata:
َ َ‫َي ال يَ َرانِي حتَّى قَب‬
‫ضهُ هللاُ إلَ ْي ِه‬ ُ
ْ ‫حيث ك‬
ْ ‫ ك‬،‫َان‬ ‫ُول هللاِ صلى هللا عليه وسلم‬
ِ ‫يق َرس‬ ْ ‫ت َأ ْبتَ ِع ُد‬
ِ ‫عن طَ ِر‬ ُ ‫فَ ُك ْن‬

“Aku selalu menghindar dari Rasulullah di mana pun beliau berada, agar beliau
tidak melihatku hingga Allah memanggilnya.” (HR Al-Bukhari).

2. Malu karena merasa lemah


Malu seperti ini adalah malu yang dicontohkan para malaikat yang selalu
bertasbih siang dan malam tanpa merasa bosan. Saat Hari Kiamat datang,
mereka akan berkata, “Mahasuci Engkau, wahai Tuhan, kami tidaklah
beribadah kepada-Mu dengan benar.”

3. Malu karena penghormatan


Malu jenis ini disebut juga malu karena makrifat terhadap Allah SWT. Hal ini
bermakna sejauh mana makrifat seseorang terhadap Tuhannya, sejauh itu pula
dia akan malu kepada-Nya. Salah satu contohnya adalah malunya Amru bin Al-
Ash.
Hal itu terbukti dia berkata, “Demi Allah, dulu orang yang paling aku benci
adalah Rasulullah SAW. Namun, ketika aku memeluk Islam, tidak ada seorang
pun yang lebih aku cintai daripada beliau. Tidak ada seorang pun yang lebih
terhormat di mataku kecuali beliau. Seandainya aku diminta untuk
menggambarkan tentang beliau kepada kalian, niscaya aku tidak akan mampu
melakukannya. Sebab, aku tak pernah memandang beliau dengan sepenuh mata
lantaran aku malu kepada beliau.” (HR Ahmad 17326).

4. Malu karena segan

.‫ت ْال ِم ْقدَا َد ْبنَ اَأل ْس َو ِد‬


ُ ْ‫ فََأ َمر‬،‫ي صلى هللا عليه وسلم لِ َمكَا ِن ا ْبنَتِ ِه‬
َّ ِ‫ت ا ْستَحْ يِي َأ ْن َأ ْسَأ َل النَّب‬
ُ ‫ت َر ُجالً َم َّذا ًء َو ُك ْن‬
ُ ‫ ُك ْن‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ْن َعلِي رضي هللا عنه‬
‫ضُأ‬َّ ‫ َويَت ََو‬،ُ‫ "يَ ْغ ِس ُل َذ َك َره‬:‫"فَ َسَألَهُ فَقَا َل‬

Ali meriwayatkan, ia berkata, “Aku laki-laki yang sering mengeluarkan madzi.


Aku meminta Miqdad untuk menanyakan hal itu kepada Nabi. Dia pun bertanya
kepada beliau. Nabi SAW menjawab, “Cukup dengan wudhu.” (HR Bukhari
132 Bab Al-‘Ilm).
5. Malu kepada diri sendiri
Rasa malu seseorang kepada dirinya sendiri adalah rasa malu dari jiwa yang
mulia dan agung. Rasa ini juga muncul karena kerelaannya terhadap kelalaian
yang dilakukannya.
Orang seperti ini, jiwanya merasa malu kepada jiwanya sendiri sehingga seolah-
olah dia memiliki dua jiwa di mana salah satunya merasa malu kepada yang
lainnya.
Inilah rasa malu yang paling sempurna. Jika seorang hamba merasa malu
kepada dirinya, rasa malunya kepada orang lain akan jauh lebih besar.”

 Hikmah Perilaku Malu


Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya sebagai berikut.
 Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan
berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut
kepada Allah Swt.
 Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah Swt. Akan
mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap
perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di akhirat kelak.
 Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt. Orang-
orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah
Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya.
 Lisan dan perbuatan terjaga
 Berpikir kembali sebelum bertindak
 Malu merupakan sikap yang wajib dimiliki setiap orang
 Jika sikap malu ditumbukan kepada Allah maka orang tersebut akan rajin
beribadah
 Sukar dalam berbuat dosa
 Melatih dalam menjaga harga diri sendiri
 Dihormati banyak orang
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tatakrama menjadi tuntunan semuaorang di mana pun dan kapan pun.
Seseorang disebut bertata krama apabila etika, kebiasaan yang dilakukannnya
dalam kehidupan seharihari sesuai dengan adat yang berlaku. Tata krama sangat
diperlukan dalam menjalani semua aktivitas, karena dengan tata krama itulah
kehidupan bermasyarakat akan aman, nyaman, dan tenteram.

santun adalah sikap, perbuatan, tingkah laku, budi pekerti yang baik dan halus
serta diiringi sikap menghormati orang lain dalam bergaul. Sifatsopan santun
seseorang akan terlihat dari ucapannya yan glemah-lembut, tingkah lakunya
halus serta menjaga perasaan orang lain.
Islam telah mengajarkan umatnya agar berperilaku sopan kepada siapa pun,
hormat kepada orang yang lebih tua, menghargai sesama dan juga menyayangi
yang lebih muda. Sopan santun harus dilakukan di mana saja, seperti di rumah,
di sekolah atau kampus, di tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat.

Sifat malu merupakan pembeda antara manusia sebagai makhluk paling


sempurna dengan makhluk Allah Swt. lainnya. Malu termasuk golongan
kesempurnaan akhlak. Orang yang tidak mempunyai rasa malu mencerminkan
rendahnya akhlak dan tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya.

3.2 Saran
Penyusun makalah ini manusia biasa banyak kelemahan dan kekhilafan. Maka
dari itu penyusun menyarankan pada pembaca yang ingin mendalami materi tata
krama, santun dan malu, setelah membaca makalah ini membaca sumber lain
yang lebih lengkap. Dan marilah kita realisasikan tata krama, santun dan malu
dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan kewajiban umat muslim dengan
penuh rasa ikhlas.
DAFTAR PUSTAKA

Scribd : “Tata Krama, Santun, dan Malu”


https://id.scribd.com/presentation/514070903/3-Tata-Krama-Sopan-Santun-dan-Malu
Diakses pada 28 Januari 2022 pukul 20.32

Bacaan Madani : “Pengertian Santun, dalil naqli tentang Sikap Santun, Contoh dan Manfaat
Sikap Santun.”
https://www.bacaanmadani.com/2017/08/pengertian-santun-dalil-naqli-tentang.html?m=1
Diakses pada 29 Januari 2022 pukul 08.45

Kumparan.com : “Tata Krama: Pengertian, Manfaat, dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-
hari”
https://www.google.co.id/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/tata-krama-
pengertian-manfaat-dan-contoh-dalam-kehidupan-sehari-hari-1uy74VpR2F6
Diakses pada 29 Januari 2022 pukul 08.59

Galamedia News : “Malu Sebagian dari Iman: Ini 5 Rasa Malu yang Harus Dipertahankan
dalam Ajaran Islam”
https://galamedia.pikiran-rakyat.com/humaniora/pr-35955087/malu-sebagian-dari-iman-ini-
5-rasa-malu-yang-harus-dipertahankan-dalam-ajaran-islam
Diakses pada 29 Januari 2022 pukul 08.59

Bacaan Madani : “Pengertian Santun, dalil naqli tentang Sikap Santun, Contoh dan Manfaat
Sikap Santun.”
https://www.bacaanmadani.com/2017/08/pengertian-santun-dalil-naqli-tentang.html?m=1
Diakses pada 29 Januari 2022 pukul 09.50

Replubika.id : “5 Bentuk Malu yang Dicontohkan Salaf, Wahsyi Hingga Ali”


https://m.republika.co.id/berita/qjnqd5320/5-bentuk-malu-yang-dicontohkan-salaf-wahsyi-
hingga-ali
Diakses pada 29 Januari 2022 pukul 09.57

Anda mungkin juga menyukai