Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU HORMAT PADA DIRI SENDIRI,

ORANG LAIN DAN LINGKUNGAN


( Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Nilai/Karakter Oleh Dosen
Pengampu Teguh Iman Dharmadi, M.Pd)

Disusun oleh:

KELOMPOK 4

AZMI SIAHAAN

PRODI: PAI (KHUSUS)

SEMESTER : IV (EMPAT)

UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH MEDAN (UNIVA MEDAN)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,serta ilmu dan
pengetahuan kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Sholawat dan salam kepada nabiyyuna Muhammad Rasulullah SAW, yang diutus
untuk membawa syari’at agama Islam kepada umat dengan bentuk pengajaran yang
sesungguhnya dan menjadi suri tauladan bagi umat setelahnya.

Makalah ini ditulis dengan pembahasan mengenai “Perilaku Hormat Pada Diri Sendiri,
Orang Lain dan Lingkungan ”. Judul tersebut sesuai dengan yang telah diamanahkan dosen mata
kuliah “Pendidikan Nilai/Karakter” kepada saya. Oleh karena itu saya mencoba memberikan
sedikit pembahasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Mohon maaf jika terjadi kesalahan baik dalam penulisan maupun ketidaklengkapan
dalam pembahasan. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kelengkapan makalah ini. Harapan saya melalui makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
pendengar, sehingga menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat mengambil pelajaran
berguna dari dalamnya.

Medan, 23 Februari 2021

Penulis,
Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Perilaku hormat pada diri sendiri................................................... 2


2.2. Perilaku hormat pada orang lain..................................................... 3
2.3. ............................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan........................................................................................ 9
3.2. Saran................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era perkembangan zaman yang semakin pesat, dimana banyaknya muncul dan
menyebarnya ilmu pengetahuan. Perkembangan pendidikan terhadap manusia semakin tinggi
namun banyak terlihat kerusakan akan generasi bangsa kita yang mana banyaknya terjadi prilaku
anarkis yang sungguh tidak kita harapkan munculnya.

Maka dari pada itu, melalui makalah ini diharapkan bisa menambah pengetahuan kita dan
lebih berfokus lagi terhadap sesama dalam pengembangan fitrah kemanusiaan yang ada pada
manusia sehingga mampu berkehidupan dengan memiliki rasa hormat baik pada diri sendiri,
orang lain maupun lingkungan yang mana dengan semua itu terciptalah keindahan dalam
kehidupan dunia dan akhirat.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana perilaku hormat pada diri sendiri?
b. Bagaimana perilaku hormat pada orang lain?
c. Bagaimana perilaku hormat pada lingkungan?

1.3. Tujuan Penulisan


a. Dapat mengetahui perilaku hormat pada diri sendiri
b. Dapat mengetahui perilaku hormat pada orang lain
c. Dapat mengetahui perilaku hormat pada lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perilaku Hormat Pada Diri Sendiri

Hormat pada diri sendiri berarti memuliakan diri dengan menjaga hak-hak dan kewajiban
yang sudah dianugerahkan Sang Maha Pencipta kepada manusia. Hormat pada diri sendiri tidak
selalu dikiaskan kepada akhlak yang tidak terpuji seperti halnya sombong, angkuh, egois yang
tinggi. Akan tetapi hormat merupakan pengenalan diri sebagai dasar karakter dan sifat dalam
bersosialisasi baik hablumminallah maupun hablumminannas. Pengembangan karakter ini sangat
perlu diperhatikan sebagai dasar bagi individu untuk menjadi insan yang sempurna.

Nilai hormat pada diri sendiri akan menghasilkan karakter yang baik yaitu mampu
mengendalikan diri dengan kesadaran diri masing-masing. Kebanyakan peserta didik berperilaku
sederhana dengan tidak begitu sadar oleh perilaku mereka. 1 Pengembangan akan kesadaran diri
tersebut sangatlah dibutuhkan oleh para peserta didik sehingga kesadaran akan manfaat ataupun
bahaya dalam setiap tindakannya dapat dipikirkan sebelum terjadinya tindakan. Salah satu
langkah yang dapat di tempuh untuk mengenali diri sendiri adalah dengan ”menghitung dan
memetakkan” dalam arti bahwa apa yang telah dikerjakan dan dampak dari pekerjaan tersebut
harus dievaluasi.2

Berikut beberapa sifat yang harus dimiliki individu sebagai tanda kepemilikan rasa hormat
pada diri:

1. Santun

Santun adalah sifat halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun perilakunya ke
semua orang.3 Santun juga juga dapat diartikan dengan berbudi bahasa. Indiviu yang memiliki
sifat santun pastinya mampu bergaul dengan orang lain dengan baik. Sifat santun merupakan
cerminan pribadi yang baik sebagaimana yang dicontohkan Rasullah sebagai bukti terhormatnya
diri beliau diantara makhluk lainnya.

2. Kerendahan hati
1
T. Lickona, Education For Character Mendidik Untuk Membentuk Karakter (J.A. Wamaungo. Penerj) (Jakarta:2013),
h.190
2
Ibid
3
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya (Bandung:2012), h.34
Adalah sikap rendah hati, namun tidak sampai merendahkan kehormatan diri dan tidak pula
memberi peluang orang lain untuk melecehkan kemuliaan diri. 4 Rendah hati adalah sisi efektif
dari pengetahuan diri. Rendah hati atau dalam kata lain disebut tawadhu’ merupakan
kemempuan diri dalam mengontrol sikap arogansi, prasangka sehingga tidak merendahkan orang
lain dan tidak menganggap dirinnya lebih tinggi dari orang lain. Hasil dari sifat rendah hati
adalah keterbukaan, memperbaiki kesalahan, dan memberikan penghargaan terhadap
pendapatnya orang lain.

3. Jujur

Jujur merupakan salah satu bentuk hormat pada diri sendiri. Sepertinya halnya sekarang ini
dimana merebaknya kasus korupsi yang melanda negeri ini. Hal ini menunjukkan langkanya
ditemukan kejujuran yang mana kejujuran itu merupakan sifat yang harus dimiliki setiap
individu.

Jujur dimaknai “ adanya kesamaan antar realitas (kenyataan) dengan ucapan “ dengan kata lain
apa adanya. Jujur sebagai sebuah nilai merupakan keputusan seseorang untuk mengungkapkan
(dalam bentuk perasaan, kata-kata dan/atau perbuatan) bahwa realitas yang ada tidak
dimanipulasi dengan berbohong atau menipu orang lain untuk keuntungan dirinya.5

2.2. Perilaku Hormat Pada Orang Lain

Sikap menghormati orang lain merupakan perlakuan individu kepada orang lain tanpa
memandang kedudukan, ras, suku bangsa, warna kulit dan segala apa-apa yang dapat menjadikan
perbedaan diantara manusia, karena pada hakikatnya manusia semuanya adalah sama. Sehingga
akan terjadi kerukunan dan kesejerahteraan dalam bergaul karena dapat menghargai perbedaan.

Menghormati adalah tindakan dan sikap menghargai dan mengakui keberhasilan orang lain
dalam usaha menghadirkan kebermanfaatan dari hasil didapatkan untuk keperluan masyarakat
luas. Manusia juga sudah sepantasnya memiliki sifat kemanusiaan yang mana rasa hormat
termasuk kepadanya. Sikap kemanusian merupakan sesuatu yang positif yang memiliki dampak
yang besar karena manusia dituntut untuk saling menghargai dan mengisi satu sama lainnya
sehingga terjadinya dan terciptanya rasa kepedulian yang sangat tinggi diantara sesama manusia.

4
A.M. Al-Hasyimi, Akhlak Rasul Menurut Bukhari-Musilim (A.H. Al-Kattani, penerj.)(Jakarta:2009), h.12
5
D. Koesoema, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global (Jakarta:2012), h. 116
Sikap saling menghormati tidak terbatas kepada sesama penganut agama saja, bahkan
Rasulullah dari dahulunya sudah mengajarkan umat islam untuk selalu menjaga silaturahmi
antara sesama manusia. Rasulullah tidak pernah mengajarkan untuk umatnya memerangi orang-
orang yang berbeda agama, selama orang tersebut tidak memerangi umat Islam dalam urusan
agama.

Penekanan dari sikap hormat terhadap orang lain adalah memandangnya sebagai manusia
yang diberikan peluang untuk berkembang dengan segala potensi yang dianugerahi oleh Tuhan
sebagai makhluk sosial, sebagai Abdullah dan Khalifatullah. Sehingga individu yang memiliki
sifat kemanusiaan akan berusaha menciptakan kehidupan yang ideal dan mampu saling
menghargai antara satu dengan yang lainnya.

2.3. Perilaku Hormat Pada Lingkungan


1. Lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan alam sekitar

Fenomena dimana anak-anak saat sekarang ini terdempak gejala sifat yang kurang
menghargai, menghormati, dan tidak peduli akan orang lain merupakan hal yang banyak kita
temui. Seperti halnya penyalahgunaan sosial media yang dilakukan tanpa maupun sepengetahuan
orang tua. Kurangnya penanaman nilai hormat kepada anak oleh orang tua merupakan hal yang
mendasari kejadian tersebut, dimana orang tua menganggap apa yang dilakukan anaknya
merupakan suatu kewajaran yang tidak perlu akan pengawasan.

Lemahnya nilai hormat dalam keluarga mengakibatkan anak sulitnya bersosialisasi dan
bekerja sama atau menerima orang lain. Hal ini juga ditandai dengan ketidakacuhan anak kepada
orang tua sehingga sering terjadi keributan dan pertengkaran. Hal ini akan membuat anak tidak
hormat pada dirinya sendiri dan tidak percaya diri.

Sebagai orang tua, sewajarnya menginginkan anak yang berbakti kepadanya, dan memiliki
rasa hormat yang tinggi, dan santun pada orang lain, yang mana mereka akan dicap gagal dalam
mendidik jika hal tersebut tidak tercapai. Proses tersebut akan tercapai jika orang tua tersebut
mampu memberikan pendidikan yang bagus kepada anak. Maka dari itu perlunya contoh yang
baik dan kesabaran dalam mendidik merupakan yang diperlukan. Sabar merupakan upaya untuk
menahan diri dalam menghadapi godaan dan cobaan sehari-hari dan berusaha untuk tidak marah. 6

6
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung:2012), h. 51
Sehingga hal tersebut akan menjadi contoh yang baik kepada anak yang membuat mereka juga
memiliki sifat lembut dan tidak membangkang.

Kemudian setiap apa yang dibawa oleh sang anak akan berdampak besar pada perilakunya di
sekolah maupun di masyarakat. Anak yang tidak memiliki rasa hormat tidak akan bisa
berinteraksi dengan baik dengan lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Pemilihan sekolah dan tempat tinggal yang tepat juga berdampak besar bagi perkembangan
nilai hormat anak. Karena pada dasarnya fitrah manusia yang dibawa sejak lahir akan
berkembang dengan baik apabila mampu menjalankan pendidikannya dengan baik. Mulai dengan
keluarga yang baik, sekolah yang baik dan lingkungan yang baik. Jika tidak seimbangnya antara
satu dan lainnya maka terjadilah kesenjangan dan mengakibatkan tidak sempurnanya
pengembangan fitrah sehingga nilai karakter yang dimiliki individu tidak mampu tercapai dengan
baik.

Kemudian dari pada itu, adapun bentuk hormat kepada lingkungan kehidupan atau alam,
adalah bagaimana sikap individu dalam berinteraksi dengan alamnya, mulai dari merawat,
menjaga maupun melestarikan segala bentuk karunia dari Allah, dengan memanfaatkan segala
yang dibutuhkan untuk keperluan kehidupannya dan tidak merusak apa yang telah diciptakan
dengan baik.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Perilaku hormat pada diri sendiri yaitu menjalan potensi diri dengan semaksimal mungkin
sesuai dengan apa yang menjadi hak dan kewajiban manusia di muka bumi. Kemudian
mengembangkan nilai karakter yang ada pada diri individu mampu membuat tindakan
yang matang. Dan juga menghiasi diri dengan sifat-sifat yang baik sehingga mampu
menjadi manusia terhormat diantara makhluk lainnya.
2. Perilaku hormat kepada orang lain yaitu dengan menjaga hak-hak orang lain serta mampu
berinteraksi baik dengan orang lain tanpa memandang suku, ras, warna kulit bahkan
agama.
3. Perilaku hormat pada lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun
alam sekitar yaitu dengan mampu bersosialisasi disetiap lingkungan, berbuat baik di
rumah, sekolah, masyarakat dan berbuat baik terhadap alam dengan memanfaatkan segala
hal yang dibutuhkan. Dengan pendidikan yang matang melalui didikan karakter oleh
orang tua yang mampu memilih dan menciptakan suasana islami bagi anak baik di setiap
lingkungannya.

Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan perilaku hormat pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Saya
menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
kritik, saran, dan masukan yang sifatnya membangun sangatlah saya harapkan untuk baiknya
makalah ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasyimi, A.M, 2009, Akhlak Rasul Menurut Bukhari-Muslim (A.H. al-Kattani, Penerj.),
Jakarta: Gema Insani.

Gunawan, Heri, 2012, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya, Bandung: Alfabeta.

Koesoema, D, 2012, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: PT
Grasindo.

Lickona, T, 2013, Education For Character Mendidik Untuk Membentuk Karakter (J.A.
Wamaungo, Penerj.), Jakarta: Bumi Aksara.

Majid, Abdul dan Dian Andayani, 2012, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai