Anda di halaman 1dari 15

i

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER

PERILAKU HORMAT PADA ORANG LAIN

Mata Kuliah : Pendidikan Karakter

Kode Mata Kuliah : KPD620218

SKS : 2 SKS

Semester/Kelas : 4/E

Dosen Pengampu : Dra. Loliyana, M.Pd. dan Amrina Izzatika M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 6

Aminata Zuhriyah (2113053067)

Miftahul Zannah Raharjo Putri (2113053174)

Zahra Dika Ramadhona (2113053156)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022/2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil
kerja keras dan dedikasi yang kami lakukan selama beberapa waktu terakhir. Makalah ini
berjudul “Perilaku Hormat pada Orang Lain”, mata kuliah Pendidikan Karakter yang
diampu oleh Ibu Dra. Loliyana, M.Pd. dan Ibu Amrina Izzatika, M.Pd.

Kami juga menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu
dan memberikan dukungan kepada kami dalam penulisan makalah ini. Terima kasih kepada
dosen pengampu kami yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berharga.
Terima kasih juga kepada keluarga dan teman-teman kami yang selalu memberikan semangat
dan dukungan.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna dan masih memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
kedepannya. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan
bermanfaat bagi pembaca yang ingin memperdalam pemahaman tentang perilaku hormat
pada orang lain.

Metro. 23 Februari 2023

Penulis
iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain. ................................................... 2


2.2 Kepedulian terhadap kesehatan sesama. .............................................................. 4
2.3 Perilaku hormat, santun, dan peduli kepada orang lain. ...................................... 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan. ........................................................................................................ 10


3.2 Saran . ................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12


1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku hormat pada orang lain merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
kehidupan sosial manusia. Kita hidup dalam masyarakat yang terdiri dari beragam
individu dengan latar belakang, keyakinan, dan budaya yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, memahami dan menghargai perbedaan tersebut sangatlah penting.
Perilaku hormat pada orang lain dapat tercermin dalam berbagai aspek kehidupan,
seperti dalam pergaulan sehari-hari, di tempat kerja, di lingkungan keluarga, atau bahkan
dalam konteks internasional antarbangsa. Dengan melakukan perilaku hormat pada orang
lain, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis, saling menghargai, dan
saling memperkaya.
Namun, tidak semua orang menyadari betapa pentingnya perilaku hormat pada orang
lain, atau bahkan mungkin tidak memperhatikan hal tersebut sama sekali. Oleh karena itu,
penting untuk membahas dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perilaku
hormat pada orang lain agar tercipta lingkungan yang lebih baik dan harmonis. Makalah
tentang perilaku hormat pada orang lain dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan
membahas mengenai konsep tersebut secara lebih rinci, termasuk tindakan-tindakan
konkret yang dapat dilakukan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain?
2. Apa manfaat kepedulian terhadap kesehatan sesama?
3. Mengapa perilaku hormat, santun dan peduli sangat penting?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diperoleh tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain.
2. Untuk memahami manfaat kepedulian terhadap kesehatan sesama.
3. Untuk mengetahui pentingnya perilaku hormat, santun, dan peduli.
2

BAB II

PEMBAHASAN

Pembinaan karakter pada pendidikan dasar merupakan amanat dari Pembukaan


UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu Pancasila sebagai
landasan dasar sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia yang harus terinternalisasi pada
semua bidang pembangunan. Pembinaan karakter bangsa masih dipandang sebagai salah satu
bidang strategis pembangunan nasional yang sangat penting sebagai pondasi untuk kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut selaras dengan Kebijakan Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa sebagai implementasi dari amanat Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025. Dalam tataran praktis Kementerian Pendidikan
Nasional telah mengidentifikasi 18 nilai karakter yang mesti ditumbuhkan pada peserta didik,
diantaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
tanggung jawab. Karakter tersebut merupakan nilai utama yang mesti tertanam pada siswa
yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional.

2.1 Bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain.


Penghormatan orang lain, mengharuskan kita untuk memperlakukan orang bahkan
orang-orang yang kita benci sebagai manusia yang memiliki nilai tinggi dan memiliki
hak yang sama dengan kita sebagai individu. Menghormati orang lain berarti
menerima pandangan, waktu yang mereka punya, serta jangkauan privasi yang
mereka miliki. Bentuk menghormati orang lain dapat diterapkan dalam bentuk selalu
pandai menempatkan diri di situasi apapun, harus pandai dalam mengetahui posisi di
situasi tersebut, serta senantiasa menunjukkan respek serta kepedulian dalam hal
tersebut. Menghormati orang lain dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dengan
hal-hal yang sederhana, seperti selalu bersikap sopan kepada orang lain, selalu
mengerti batasan terhadap privasi yang dimiliki orang lain, mengucapkan terima kasih
setelah di bantu orang lain, menyapa orang lain walaupun hanya dengan senyuman,
hingga membungkukkan diri ketika berjalan di hadapan orang yang lebih tua sebagai
bentuk rasa hormat terhadap orang yang lebih tua. Adapun cara agar bisa
menghormati orang lain yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
3

1) Selalu berbuat baik dan menerapkan sopan santun


Cara paling mudah menerapkan poin pertama ini yaitu saat anda membawa
makanan, silahkan tawaran untuk orang yang berada disekitar anda.
2) Cobalah selalu menunjukan tata krama di tempat umum
Mungkin saat masa kecil, tata krama bukanlah hal yang begitu menarik perhatian
dan berkesan. Namun saat beranjak dewasa, tata krama adalah hal yang sangat
penting untuk didalami dan diterapkan dalam berinteraksi dengan orang lain
terutama ketika berada di tempat umum. Menunjukkan tata krama di tempat
umum merupakan salah satu bentuk menghormati orang lain. Jika tidak ada tata
satupun orang di dunia ini yang mau menunjukkan tata krama merka, maka
kehidupan di dunia ini jelas akan sangat kacau dan tidak tertata. Cara paling
mudah menerpkan poin kedua ini yaitu dengan sabar menunggu saat sedang
mengantri.
3) Jangan melakukan hal yang berbau diskriminasi
Sikap diskriminasi adalah sikap yang tidak dibenarkan baik dari sudut manapun
karena tidak mencerminkan penghormatan terhadap orang lain. Dengan
memberikan semua sikap yang menujukan respek kepada siapapun tanpa harus
memandang status mereka. Salah satu cara paling mudah menerapkan poin ketiga
ini yaitu dengan membantu teman yang sedang kesusahan tanpa melihat
perbedaan.
4) Menerima perbedaan pendapat yang ada
Adanya perbedaan justru dapat membuat kehidupan bergerak lebih dinamis dan
bisa saja menghasilkan sebuah pendapat yang sebelumnya tak terpikirkan sama
sekali. Namun jika tidak bisa memahami pendapat tersebut, usahakan untuk selalu
bersikap penuh kesopan santunan serta berbicara dengan nada yang baik pula
ketika ingin menyampaikan penyangkalan mengenai pendapat tersebut. Dan juga
berpikirlah sebelum berbicara.
5) Jangan membicarakan orang lain
Seperti yang kita tahu membicarakan orang lain atau yang sering dikenal ghibah
atau menggosip merupakan tindakan tercela sertadilarahng oleh agama. Jika terus-
menerus dilakukan akan berubah menjadi kebiasaan yang buruk. Berpikirlah
bahwa orang itu juga memiliki hati dan mungkin akan tersakiti perasaannya. Salah
satu bentuk pencegahan melakukan kegiatan tersebut yaitu jika merasa tidak ada
hal baik yang dapat dikatakan, lebih baik untuk diam.
4

2.2 Kepedulian terhadap kesehatan sesama.


Kepedulian marupakan salah satu bentuk tindakan nyata, yang dilakukan oleh
masyarakat dalam merespon suatu permasalahan. Dalam (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) kepedulian juga merupakan partisipasi yakni keikutsertaan. Kepedulian
sosial merupakan sebuah sikap keterhubungan dengan manusia pada umumnya,
sebuah empati bagi setiap anggota manusia untuk membantu orang lain atau sesama.
Berjiwa sosial dan senang membantu merupakan sebuah ajaran yang universal dan
dianjurkan oleh semua agama.
Kepedulian terhadap kesehatan sesama masyarakat sangat diperlukan, hal ini
terbukti saat Covid-19. Untuk mencegah covid-19, masyarakat di himbau untuk
memakai masker serta melakukan jaga jarak dan vaksin. Tentunya masyarakat yang
melakukan himbauan ini berarti sadar akan lingkungan sekitar dan peduli terhadap
kesehatan sesama.
Menurut Pusat Studi PAUD Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta,
peduli sosial atau peduli terhadap sesama adalah suatu sikap anak yang mampu memahami
kondisi orang lain sesuai dengan pandangan orang lain tersebut, bukan sesuai dengan
pandangannya sendiri. Manusia hidup di dunia ini pasti membutuhkan manusia lain untuk
melangsungkan kehidupannya, karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial.
Menurut Buchari Alma, dkk. makhluk sosial berarti bahwa hidup menyendiri tetapi sebagian
besar hidupnya saling ketergantungan, yang pada akhirnya akan tercapai keseimbangan
relatif. Maka dari itu, seharusnya manusia memiliki kepedulian sosial terhadap sesama agar
tercipta keseimbangan dalam kehidupan (Buchari, 2010: 201). Darmiyati Zuchdi (2011: 170)
menjelaskan bahwa, peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Berbicara masalah kepedulian sosial maka
tak lepas dari kesadaran sosial. Kesadaran sosial merupakan kemampuan untuk memahami
arti dari situasi sosial. Hal tersebut sangat tergantung dari bagaimana empati terhadap orang
lain. Berdasarkan beberapa pendapat yang tertera diatas dapat disimpulkan bahwa, kepedulian
sosial merupakan sikap selalu ingin membantu orang lain yang membutuhkan dan dilandasi
oleh rasa kesadaran (Malik, 2008: 423). Untuk itu kepedulian sosial adalah perasaan
bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orang lain di mana seseorang terdorong
untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya. “Kepedulian Sosial” dalam kehidupan
bermasyarakat lebih kental diartikan sebagai perilaku baik seseorang terhadap orang lain di
sekitarnya. Kepedulian sosial dimulai dari kemauan “memberi” bukan “menerima”. Berjiwa
sosial dan senang membantu merupakan sebuah ajaran yang universal dan dianjurkan oleh
5

semua agama. Meski begitu, kepekaan untuk melakukan semua itu tidak bisa tumbuh begitu
saja pada diri setiap orang karena membutuhkan proses melatih dan mendidik. Memiliki jiwa
peduli terhadap sesama sangat penting bagi setiap orang karena kita tidak bisa hidup sendirian
di dunia ini. Faktor lingkungan tentunya sangat berpengaruh dalam proses menumbuhkan
jiwa kepedulian sosial. Lingkungan terdekat seperti keluarga, teman-teman, dan lingkungan
masyarakat tempat dimana kita tumbuh dan bersosialisasi sangat berpengaruh besar dalam
menentukan tingkat kepedulian sosial. Semua nilai-nilai tentang kepedulian sosial kita
dapatkan melalui lingkungan. Kepedulian sosial yang dimaksud bukanlah untuk mencampuri
urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu menyelesaikan permasalahan yang di hadapi
orang lain dengan tujuan kebaikan dan perdamaian. Nilai-nilai yang tertanam itulah yang
nanti akan menjadi suara hati kita untuk selalu membantu dan menjaga sesama.

2.3 Perilaku hormat, santun, dan peduli kepada orang lain.


Hormat adalah menghargai orang lain dengan berlaku baik dan sopan. Rasa hormat
merupakan kebajikan yang mendasari tata krama. Jika kita memperlakukan orang lain dan
sebagaimana kita mengharapkan orang lain memperlakukan kita, dunia ini akan menjadi lebih
bermoral. Menumbuhkan rasa hormat juga perlu untuk membentuk warga negara yang baik
dan berhubungan interpersonal yang positif, karena rasa hormat ini menuntut agar semua
orang samasama dihargai dan dihormati.16 Hormat artinya menunjukkan rasa hormat yang
tinggi atas kewibawaan orang lain, diri sendiri, dan negara. Ancaman kepada orang lain
diterima sebagai ancaman juga kepada diri sendiri. Memahami bahwa semua orang memiliki
nilai-nilai kemanusiaan yang sama. Rasa hormat adalah secara sadar diri membatasi
kebebasan diri sehingga tidak menyakiti hati dan perasaan orang lain.

Rasa hormat terhadap suatu kewenangan muncul dari pemahaman bahwa


gambaran dari legitimasi wewenang merupakan pengalihan bentuk kepada orang lain.
Tanpa adanya orang yang berwenang, kita tidak mungkin menjalani kehidupan
keluarga, sekolah, maupun negara. Ketika orang-orang tidak lagi menghargai suatu
kewenangan berlaku, maka kehidupan ini akan berjalan dengan tidak baik dan akan
muncul banyak orang yang dirugikan. “Kesopanan Umum” juga merupakan bentuk
lain dari penghormatan terhadapa orang lain. Bentuk kesopanan umum ini dapat
dilakukan dengan mengajarkan kepada anak-anak sikap untuk mengucapkan maaf,
meminta ijin atau permisi, serta mengatakan terimakasih. Dan anak-anak diajarkan
sikap-sikap tersebut bukan dengan cara kaku, tetapi dengan cara yang membuat
mereka paham akan nilai-nilai dalam menghormati orang lain. Pada akhirnya,
keadilan sebagai nilai dari rasa hormat dilibatkan dalam interaksi kehidupan sekecil
6

apapun. Hal tersebut juga menjadi dasar terhadap prinsip-prinsip utama dari sebuah
demokrasi dan bentuk penghormatan bagi orang lain yang memberian kepada
masyarakat untuk membuat konstitusi yang mengharuskan pemerintah untuk
melindungi bukan mengganggu, hak-hak warga negara yang telah diatur sebelumnya.

Fathul Mu’in mengatakan hormat dan santun bisa kita tunjukkan dengan orang
lain yang kedekatanya dengan kita bisa jadi berbeda. Misalnya dengan teman kita,
orang tua kita, guru kita, bahkan orang asing yang baru kita kenal. Adapun indikator
tersebut yaitu:

a) Tolerance (toleransi), sikap menghormati orang lain yang berbeda dengan


kita atau kadang seakan menentang kita dan memusuhi kita.

b) Acceptance (penerimaan), menerima orang lain yang datang pada kita,


mungkin dengan tujuan tertentu. Kita beri kesempatan ia untuk hadir di
depan kita untuk menyuarakan kepentingan dan tujuannya, baru kita bisa
mengambil sikap terhadap tujuannya. Misalnya, kita akan tetap bersikap
baik meskipun kita tak sepakat dengan dirinya. Lawan sikap ini adalah
tertutup (eksklusif) dan reaktif terhadap hal-hal baru yang bahkan belum
dipahami.

c) Autonomy (otonomi, kemandirian, ketidaktergantuan), kita masih punya


sikap dan prinsip kita sendiri, orang lain pun juga demikian. Otonomi
adalah hasil pilihan dan pasti punya alasan, kita tak bisa membuat orang
lain tergantung pada kita dan memaksa orang lain seperti kita dalam hal
tertentu. Dengan menghormati orang lain, berarti sikap untuk tidak
mencampuri urusan mereka dan tidak memaksa tergantung pada kita.

d) Privacy (privasi, urusan pribadi), menghormati orang lain berarti memberi


mereka kesempatan untuk melakukan kesibukkan dalam kaitannya dengan
urusan mereka sendiri. Privasi adalah urusannya sendiri yang tak berkaitan
dengan kita dan biarkanlah dia menjalaninya dan jangan sampai
menganggunya untuk melakukan privasinya.

e) Nonviolence (non-kekerasan), prinsif non kekerasan ini sangat penting


bagi karakter kita untuk menunjukkan rasa hormat pada orang lain.
7

Tindakan kekerasan sekaligus menandai bahwa manusia tidak


menghormati orang lain, mengingat dampak kekerasan itu sangatlah nyata
dan motivasi kekerasan pastilah ungkapan rasa tidak suka (tidak
menghormati). Kekerasan disini bisa berupa kekerasan fisik maupun non-
fisik ataupun psikologis yang berupa umpan kata-kata yang menunjukkan
rasa tidak suka, membenci, dan mengintimidasi, atau melemahkan mental.

f) Courteus, ini adalah sejenis rasa hormat aktif yang dilakukan dengan
melakukan sesuatu, atau rasa hormat yang di tunjukkan dengan sikap yang
sengaja. Misalnya membuat lagu untuk memberikan rasa hormat pada
orang yang berjasa, karya courtesy.

g) Polite, sikap sopan yang ditunjukkan untuk memberikan rasa hormat.


Sopan harus dibedakan dengan takut dan sungkan. Pada budaya timur,
kadang budaya sopan identik dengan rasa takut dan sungkan, yang
menimbulkan sikap yang melemahkan diri dan menunjukkan posisi tidak
setara yang melanggengkan hubungan eksploitatif, sedangkan di barat
sopan berarti sikap yang tidak perlu menimbulkan efek terciptanya efek
psikologis yang melemahkan jiwa. Sopan juga tak mengorbankan posisi
setara dan otonomi diri dalam interaksi yang saling menghormati.
Montaigne Essays pernah mengatakan,” The honor we receive from those
that fear us, is not honor ( Rasa hormat yang datang dari orang yang takut
pada kita, bukanlah kehormataan).

h) Concerned, sikap perhatian yang memberikan perhatian pada hal atau


orang yang dihormati. Misalnya, seseorang yang menghasilkan waktu
untuk masalah-masalah anak, ia dapat dikatakan concerned pada anak
karena ia menghormati anak-anak. Seorang yang concerned pada hal
terntentu tentu di sebabkan oleh rasa peduli dan hormatnya pada sesuatu
itu.

Menurut Pupuh Faturrohman indikator hormat dapat dilakukan oleh kita sebagai
seorang siswa, adapun hormat dan santun dapat ditunjukkan dengan perilaku berikut:

a. Sering berupaya untuk bersikap hormat kepada orang tua, saudara, teman dan
guru, dan berupaya untuk menghindari diri dari sikap tidak hormat.
8

b. Terbiasa menghargai orang lain di sekolah, masyarakat: menghindar diri dari


sikap meremehkan orang lain; selalu menghargai orang yang lebih tua; dan selalu
mentaati aturan berlaku.

c. Selalu bersikap hormat terhadap orang tua, pejabat, tokoh masyarakat dengan
penuh kesadaran; selalu menghindarkan diri dari sikap meremehkan dan
melecehkan.

Santun adalah sifat halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata
perilakunya kesemua orang. Santun adalah sikap dan perilaku yang terkait dengan
atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku ini di wujudkan dalam
hubungan diri sendiri, keluarga, sekolah dan masyarakat. Santun adalah kemampuan
untuk mengikuti norma yang ada di masyarakat. Adapun Pupuh faturrahman,ada 3
indikator santun yaitu:

a. Sering berperilaku santun terhadap orang tua, saudara, teman, dan guru,
dan menghindar diri dari perilaku tidak sopan.

b. Selalu tertib menurut adat yang baik; selalu baik budi bahasanya; selalu
bertingkah laku menurut adat yang baik; selalu berpakaian sesuai dengan
adat yang berlaku; dan suka merasa belas kasihan dan suka menolong
orang yang kesusahan.

c. Selalu berperilaku santun dalam mengemukakan pikiran secara lisan dan


tulisan dalam pergaulan sehari-hari; selalu mengindarkan diri dari perilaku
yang tidak santun.

Menurut Tabrani Rusyan, indikator santun dalam kehidupan kita yang patut
diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Menghargai orang lainyang telah berbuat baik kepada kita.

b. Dapat menahan emosi atau marah, dan tidak cepat tersinggung.

c. Memiliki toleransi dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana


pun kita berada.

d. Tidak mementingkan diri sendiri.


9

e. Selalu berusaha menyenangkan hati orang lain.

f. Tidak menyalahgunakan kedudukan, jabatan, ilmu pengetahuan, atau


kekayaan pada hal-hal yang tidak terpuji dan tidak disukai dengan aturan
agama dan adat istiadat.

g. Tidak menonjol-menonjolkan kehebatan, kekayaan, kegagahan, atau


kecantikan.

h. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan pangkat, kekayaan, keturunan,


dan warna kulit.

i. Tidak berbicara bohong.

j. Mau menyimak atau mendengarkan pembicaraan orang lain.

k. Mau berbicara dan mengeluarkan pendapat secara jujur dengan cara baik dan
benar.

Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani, ada 4 indikator santun yaitu:

a. Menghormati orang yang lebih tua

b. Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan

c. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong

d. Tidak meludah di sembarang tempat

Hormat dan santun merupakan sebagian kecil daripada sekian banyak nilai-
nilai yang terkandung di dalam nilai-nilai karakter yang ada. Hormat dan santun
adalah sikap menghargai/menghormati diri sendiri, orang lain, dan lingkungan,
memperlakukan orang lain seperti keinginan untuk dihargai, beradab dan sopan
santun, tidak melecehkan dan menghina orang lain, tidak menilai orang lain sebelum
mengenalinya dengan baik.
10

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hormat pada orang lain sangat penting karena dapat membantu membangun
hubungan yang baik antara individu atau kelompok. Ada beberapa alasan
mengapa hormat pada orang lain penting: pertama, kita hidup dalam masyarakat
yang penuh dengan berbagai macam budaya, nilai, dan kepercayaan. Dengan
menghormati orang lain, kita menunjukkan bahwa kita menghargai perbedaan-
perbedaan tersebut dan membantu membangun keharmonisan antarindividu atau
kelompok yang berbeda.
Ketika kita menghormati orang lain, kita cenderung merespons mereka dengan
sikap yang baik. Hal ini dapat membantu membangun hubungan yang positif dan
sehat dengan orang lain. Dalam konteks bisnis, misalnya, hubungan yang baik
dapat membantu meningkatkan reputasi dan peluang kerja. Ketika kita
menghormati orang lain, kita juga cenderung merespek diri kita sendiri dan
menunjukkan bahwa kita memiliki integritas moral yang tinggi. Ini dapat
membantu meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri kita.
Membantu menciptakan lingkungan yang aman dan damai: Ketika kita
menghormati orang lain, kita juga membantu menciptakan lingkungan yang aman
dan damai. Kita cenderung menghindari konflik dan kekerasan yang dapat
merusak hubungan antarindividu atau kelompok. Dalam kesimpulannya, hormat
pada orang lain sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini membantu
membangun hubungan yang baik, menghargai keberagaman, menciptakan
lingkungan yang aman dan damai, serta membantu kita menghargai diri sendiri.

3.2 Saran
Sebagai calon guru, penting untuk memahami bahwa perilaku hormat pada
orang lain itu penting, guru menjadi contoh untuk siswa-siswinya. Perilaku hormat
pada orang lain tidak hanya sekedar tindakan sopan santun atau adab dalam
kehidupan sosial sehari-hari. Namun, perilaku hormat pada orang lain mencakup
kesadaran untuk memperlakukan orang lain dengan baik, menghargai perbedaan, dan
berusaha untuk tidak merugikan dan menyinggung perasaan orang lain.
Dalam konteks yang lebih luas, perilaku hormat pada orang lain dapat
membantu membangun masyarakat yang lebih harmonis dan saling menghargai.
11

Sebaiknya kita dapat melakukan tindakan konkret dalam kehidupan sehari-hari untuk
menerapkan perilaku hormat pada orang lain. Dengan kita memiliki relasi atau
hubungan yang baik dengan orang lain maka hal ini akan membantu meningkatkan
kualitas hidup, serta menciptakan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.
12

DAFTAR PUSTAKA

Mutlak, M., Arifuddin, A., & Yusra, K. (2019). Penamaan Diri Masyarakat Bima sebagai
Sapaan Hormat kepada Orang yang Dituakan: Kajian Fonologis dan
Kontribusinya dengan Pengajaran di SMP. LINGUA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajarannya, 16(2), 235-246.

Farisi, F.A. (2020). 5 Cara Mudah Tunjukan Rasa Hormat Kita ke Orang lain. Diakses di
https://www.idntimes.com/life/inspiration/faris-al-farisi/cara-mudah-tunjukan-
rasa-hormat-kita-ke-orang-lain-c1c2. Pada tanggal 20 Februari 2023.

Syafira Namaula. (2014). Pembentukan Karakter (Santun dan Hormat Pada Orang lain)
melalui Pengkondisian dan Keteladanan. Diakses di
https://syafrinamaula.wordpress.com/2014/05/05/pembentukan-karakter-santun-
dan-hormat-pada-orang-lain-melalui-pengkondisian-dan-keteladanan/. Pada
tanggal 23 Februari 2023.

Handayani, I. (2020). Sikap Peduli Sesama Juga Kesehatan Sangat Diperlukan. Diakses di
https://investor.id/lifestyle/sikap-peduli-sesama-jaga-kesehatan-sangat-
diperlukan. Pada tanggal 23 Februari 2023.

Tabi’in, A. (2017). Menumbuhkan sikap peduli pada anak melalui interaksi kegiatan
sosial. IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching, 1(1).

Anda mungkin juga menyukai