Anda di halaman 1dari 9

PENERIMAAN TEMAN SEBAYA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan

Sosial Anak SD

Dosen Pengampu : Sri Rohartati, S.Pd. SD., M.Pd.

Imam Jahrudin Priyanto, Drs., M.Hum.

Disusun Oleh Kelompok 2 :

TSANIYA YASIFA (41154030190024)


RANNY ELISSYA PUTRI (41154030190028)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan sukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena kasih dan rahmat-Nya lah
kami dapat menyusun makalah dengan judul “Penerimaan Teman Sebaya”. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Keterampilan di Sekolah Dasar.
Secara umum makalah ini membahas sejauh mana komunikasi yang terjadi antara guru dan
siswa dalam proses pembelajaran.

Terima kasih saya ucapkan kepada dosen yang telah membantu kami baik secara
moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Dalam menyusun makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan
kekurangan baik dari segi pembahasan maupun sistematika penulisan. Untuk perbaikan dan
pengembangan makalah ini kedepannya kami sangat mengharapkan keritik dan saran dari
pembaca. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi kita semua.

Bandung, Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3. Tujuan Masalah...............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1. Pengertian Penerimaan Teman Sebaya...........................................................................2
2.2. Ciri-ciri Kelompok Teman Sebaya.................................................................................2
2.3. Kategori Kelompok Teman Sebaya................................................................................3
2.4. Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Teman Sebaya................................................3
2.5. Aspek-aspek Penerimaan Teman Sebaya........................................................................4
2.6. Fungsi Kelompok Teman Sebaya...................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia disamping sebagai makhluk individu, manusia juga
makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk melakukan interaksi dengan
lingkungannya dalam rangka memenuhi kebutuhannya, baik itu berhubungan dengan
individu maupun kelompok. Begitu juga dengan siswa diusia remaja yang melakukan
interaksi sosial di lingkungan sekolah. Menurut Bimo Walgito interaksi sosial adalah
hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi
individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik.
Dalam kehidupan sehari- hari tidak dapat dipungkiri bahwa setiap hari kita akan melakukan
interaksi sosial dengan lingkungan kita.
Masa remaja merupakan masa yang penuh problema. Dalam masa ini tidak sedikit
remaja yang mengalami kegoncangan yang menyebabkan munculnya emosional yang belum
stabil sehingga mudah melakukan pelanggaran terhadap norma-norma dalam
masyarakat.Remaja sebagai manusia yang sedang tumbuh dan berkembang terus melakukan
interaksi sosial baik antara remaja maupun terhadap lingkungan lain. Melalui proses adaptasi,
remaja mendapatkan pengakuan sebagai anggota kelompok baru yang ada dalam lingkungan
sekitarnya. Remajapun rela menganut kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam suatu
kelompok remaja. Dalam pergaulan remaja, kebutuhan untuk dapat diterima bagi setiap
individu merupakan suatu hal yang sangat mutlak sebagai mahluk sosial. Setiap anak yang
memasuki usia remaja akan dihadapkan pada permasalahan penyesuaian sosial, yang
diantaranya adalah problematika pergaulan teman sebaya. Pembentukan sikap, tingkah laku
dan perilaku sosial remaja banyak ditentukan oleh pengaruh lingkungan ataupun teman-
teman sebaya. Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja mempunyai
peranan penting bagi perkembangan kepribadiannya, salah satunya untuk mengembangkan
identitas diri serta mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal dalam pergaulan
teman sebaya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Pengertian Penerimaan Teman Sebaya ?
2. Apa saja Ciri-ciri Kelompok Teman Sebaya ?
3. Apa saja Kategori Kelompok Teman Sebaya ?
4. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Teman Sebaya ?
5. Apa saja Aspek-aspek Penerimaan Teman Sebaya ?
6. Apa saja Fungsi Kelompok Teman Sebaya ?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui Pengertian Teman Sebaya
2. Untuk mengetahui Ciri-ciri Kelompok Teman Sebaya
3. Untuk mengetahui Kategori Kelompok Teman Sebaya
4. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Teman Sebaya
5. Untuk mengetahui Aspek-aspek Penerimaan Teman Sebaya
6. Untuk mengetahui Fungsi Kelompok Teman Sebaya

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penerimaan Teman Sebaya


Hurlock (1980) mengungkapkan bahwa teman sebaya atau peer group merupakan
kepentingan “vital” masa remaja bagi remaja kelompok teman sebaya yang terdiri dari
anggota-anggota tertentu dari teman-temannya yang dapat menerimanya dan kepada remaja
sendiri bergantung. Penerimaan teman sebaya berarti dipilih sebagai teman untuk suatu
aktivitas dalam suatu kelompok dimana seseorang menjadi anggota.
Menurut Mappiare (1982) menyatakan penerimaan “Peer group” remaja merupakan
salah satu kelompok kebutuhan remaja disamping kelompok kebutuhan yang berhubungan
dengan orang tua mereka.
Menurut Ladd (dalam Sumiati, Chairunissa 2010) menyatakan bahwa “peer group
acceptance is an index of how well children fit into the social network of the class (artinya,
penerimaan kelompok teman sebaya adalah suatu indeks seberapa baik anak – anak masuk ke
dalam jaringan sosial kelas). Selain itu Hartup (1996) menyatakan bahwa “peer group
acceptance refers to the extent to which a child is liked or accepted by other members of a
peer group (artinya, penerimaan kelompok teman sebaya mengacu pada sejauh mana seorang
anak disukai atau diterima oleh anggota lain dari kelompok sebaya)”.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli maka dapat disimpulkan penerimaan teman
sebaya adalah seseorang yang diterima keberadaannya sebagai orang yang menyenangkan
didalam kelompok teman sebayanya.

2.2. Ciri-ciri Kelompok Teman Sebaya


Ciri–ciri individu yang disenangi dan diterima oleh kelompok teman sebaya hampir
sama dengan persyaratan bagi pemimpin yang mereka harapkan. Ciri-ciri remaja diterima
oleh kelompoknya menurut Mappiare (1982) adalah:
a. Penampilan; menyenangkan, sopan dan berpakaian menurut norma kelompok, sering
membantu orang lain, cekatan dalam bekerja dan mahir bergaul.
b. Kemampuan pikir; kecerdasan yang lebih sedikit dibandingkan dengan anggota yang
lainnya, hasil belajar atau prestasi (bagi yang sekolah) lebih tinggi dibandingkan
dengan anggota lainnya, kaya inisiatif dan cepat mengambil keputusan.
c. Pribadi; mempunyai rasa percaya diri yang besar, cepat menyesuaikan diri dalam
banyak hal situasi, mudah berkejasama dengan siapa saja, sportif dan jujur.
Menurut Hurlock (1978) Ciri yang menyebabkan anak di terima; bersifat ramah dan
koperatif, dapat menyesuaikan diri, mengikuti peraturan, menerima senang dengan apa yang
terjadi, memiliki hubungan yang baik denganoranglain, memperlihatkan sikap adil terhadap
anggota kelompok yang lain, bertanggung jawab, berpartisipasi, merasa aman dalam status
mereka, membuat perbandingan yang menyenangkan antara diri sendiri dan teman sebaya.
Ciri-ciri atau karakteristik anak-anak yang diterima (dalam Sumiati, Chairunnissa,
2010) adalah; koperatif, berinteraksi positif, mampu memulai interkasi, mampu beradaptasi

2
dan menyesuaikan diri,memahami ekspresi emosional, menunjukkan keprihatinan sosial
untuk sesama, mampu berkomunikasi secara efektif, bahagia, dapat diandalkan, penuh kasih
sayang, perhatian, baik – tenang, rendah hati terhadap pujian, cerdas, ramah, percaya diri,
menarik secara fisik, kemampuan atletik, perilaku prososial dan memiliki reputasi sosial
positif.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli maka dapat disimpulkan ciri-ciri
penerimaan teman sebaya adalah penampilan, kemampuan pikir, sikap yang menyenangkan,
pribadi yang positif, koperatif, berinteraksi positif, mampu beradaptasi dan menyesuaikan
diri, memahami ekspresi emosional, menunjukkan keprihatinan sosial kepada sesama,
mampu berkomunikasi secara efektif, bahagia, dapat diandalkan, penuh kasih sayang,
perhatian, rendah hati terhadap pujian, cerdas, ramah, percaya diri dan memiliki reputasi
sosial positif.

2.3. Kategori Kelompok Teman Sebaya


Menurut Hurlock 1999 :215 ada beberapa lima macam kelompok teman sebaya dalam
remaja, antara lain :
a. Teman Dekat: Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat.
b. Teman Kecil: Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat yang
jumlahnya tidak begitu banyak.
c. Kelompok Besar: Kelompok besar terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok
teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan.
Karena kelompok ini besar maka penyesuaian minat berkurang sehingga terdapat
jarak sosial yang lebih besar di antara mereka.
d. Kelompok Terorganisasi: Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa,
dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial
para remaja yang tidak mempunyai kelompok besar.
e. Kelompok Geng: Remaja yang tidak termasuk kelompok besar dan tidak merasa puas
dengan kelompok yang terorganisasi, mungkin akan mengikuti kelompok geng.
Anggota biasanya ter diri dari anak-anak sejenis dan minat mereka melalui adalah
untuk menghadapi penolakan teman- teman melalaui perilaku antisosial. Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa ada berbagai macam jenis kelompok teman sebaya.
Kelompok teman sebaya yang pasti ada di sekolah adalah kelompok terorganisasi,
yaitu kelas yang merupakan kelompok di sekolah yang sudah pasti keberadaan
anggotanya dan bersifat tetap.

2.4. Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Teman Sebaya


Menurut Mappiare (1982) faktor-faktor yang mempengaruhi seorang remaja diterima
dalam kelompok teman sebaya menyangkut;
a. Penampilan (performance) dan perbuatan meliputi antara lain; tampang yang baik,
atau paling tidak rapi serta aktif dalam urusan-urusan kelompok.
b. Kemampuan pikir antara lain meliputi; mempunyai inisiatif, banyak memikirkan
kepentingan kelompok dan mengemukankan buah pikirannya.

3
c. Sikap, sifat, perasaan antara lain meliputi; bersikap sopan, memperhatikan orang lain,
penyabar atau menahan marah jika berada dalam keadaan yang tidak menyenangkan
dirinya, suka menyumbangkan pengetahuannya pada orang lain terutama anggota
kelompok yang bersangkutan.
d. Pribadi, meliputi; jujur dan dapat dipercaya, bertanggung jawab dan suka
menjalankan pekerjaannya mentaati peraturan-peraturan kelompok, mampu
menyesuaikan diri secara tepat dalam berbagai situasi dan pergaulan sosial.
e. Aspek lain meliputi; pemurah atau tidak pelit atau tidak kikir, suka berkejasama dan
membantu anggota kelompok.
Menurut Hurlock (1997) yang menyebabkan remaja diterima:
a. Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat dari penampilan yang menarik
perhatian, sikap tenang dan gembira.
b. Reputasi sebagai seorang yang sportif dan menyenangkan.
c. Penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman-teman sebaya.
d. Perilaku sosial yang ditandai oleh kerja sama, tanggung jawab, panjang akal,
kesenangan bersama orangorang lain, bijaksana dan sopan.
e. Matang, terutama dalam pengendalian emosi serta kemauan untuk mengikuti
peraturan-peraturan.
f. Sifat kepribadian yang menimbulkan penyesuaian social yang baik seperti jujur, setia,
tidak mementingkan diri sendiri dan ekstraversi.
g. Status sosial ekonomi yang sama atau sedikit di atas anggota-anggota lain dalam
kelompoknya dan hubungan yang baik dengan anggotaanggota keluarga.
h. Tempat tinggal yang dekat dengan kelompok sehingga mempermudah hubungan dan
pertisipasi dalam berbagai kegiatan kelompok.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan teman sebaya adalah penampilan, kemampuan pikir, sikap,
reputasi yang menyenangkan, status social ekonomi, pribadi tempat tinggal dekat dengan
kelompok teman sebaya.

2.5. Aspek-aspek Penerimaan Teman Sebaya


Menurut Parker dan Kristi (dalam Khesari 2015) aspek-aspek penerimaan teman
sebaya yang mencakup:
a. Perhatian dan kasih sayang,
b. Bantuan dan kesediaan,
c. Penghargaan dan penghormatan,
d. Kepercayaan,
e. Persahabatan.
Menurut Hurlock (1998) aspek-aspek penerimaan teman sebaya antara lain:
a. Partisipasi sosial: ikut aktif dalam kegiatan, baik kegiatan di kelas maupun di sekolah.
b. Mudah mendapat teman; mudah bergaul dan banyak teman.
c. Perlakuan baik dari orang lain; mendapat perhatian dan kasih sayang.

4
d. Ditempatkan pada posisi yang bagus atau terhormat; dipilih, diajak untuk selalu
terlibat dalam berbagai aktivitas kelompok, sering dimintai saran oleh teman-teman
karena sikap yang simpati, dapat dipercaya dan berwibawa.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli maka dapat disimpulkan aspek-aspek
penerimaan teman sebaya adalah kemampuan pribadi, penampilan, interaksi sosial, konsep
diri, perhatian, bantuan dan kesedian, dan penghormatan.

2.6. Fungsi Kelompok Teman Sebaya


Menurut Santrock yang diambil oleh Nurul Isnaini, ada beberapa fungsi dari teman
sebaya, diantaranya yaitu:
a. Mengajarkan kebudayaan masyarakatnya. Melalui kelompok teman sebayanya itu
anak-anak akan belajar standar moralitas oang dewasa, seperti bermain secara baik,
kejujuran, dan tanggung jawab. Sehingga nantinya anak akan terbiasa melakukan hal
tersebut dari bekal yang sudah didapat dari kelompok teman sebayanya.
b. Kelompok sebaya mengajarkan peranan-peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
Seperti halnya ketika bermain anak yang berjenis kelamin laki-laki akan berperan
sebagai bapak dan juga akan memperankan juga cara berpakaian yang digunakan oleh
seorang laki-laki yang benar. Kemudian juga sebaliknya anak yang berjenis wanita
akan berperan menjadi ibu yang nantinya pasti akan mengandung dan mempunyai
anak, dan juga akan memperankan cara berpakaian wanita pada umumnya.
c. Kelompok teman sebaya membantu anak bebas dari orang dewasa. Dalam hal ini,
ketika anak sering berkumpul dengan teman seusianya pasti nanti mampu
menyeimbangkan perilaku yang ia perankan sesuai temantemannya. Dan sedikit atau
banyak akan timbul adanya konflik dalam pertemanan tersebut, sehingga ia mampu
mengetahui cara mengatasi konflik tersebut sendiri tanpa harus dihadapi bersama
orang tua atau kakaknya (orang dewasa).

5
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa yang penuh problema. Dalam masa ini tidak sedikit
remaja yang mengalami kegoncangan yang menyebabkan munculnya emosional yang belum
stabil sehingga mudah melakukan pelanggaran terhadap norma-norma dalam
masyarakat.Remaja sebagai manusia yang sedang tumbuh dan berkembang terus melakukan
interaksi sosial baik antara remaja maupun terhadap lingkungan lain. Melalui proses adaptasi,
remaja mendapatkan pengakuan sebagai anggota kelompok baru yang ada dalam lingkungan
sekitarnya. Remajapun rela menganut kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam suatu
kelompok remaja. Dalam pergaulan remaja, kebutuhan untuk dapat diterima bagi setiap
individu merupakan suatu hal yang sangat mutlak sebagai mahluk sosial. Setiap anak yang
memasuki usia remaja akan dihadapkan pada permasalahan penyesuaian sosial, yang
diantaranya adalah problematika pergaulan teman sebaya. Pembentukan sikap, tingkah laku
dan perilaku sosial remaja banyak ditentukan oleh pengaruh lingkungan ataupun teman-
teman sebaya. Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja mempunyai
peranan penting bagi perkembangan kepribadiannya, salah satunya untuk mengembangkan
identitas diri serta mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal dalam pergaulan
teman sebaya.

Anda mungkin juga menyukai