Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila dengan
dosen Dra. Nurlaila Suci Rahayu R., MM., MH.
Disusun Oleh:
NIM: 1914422914
UNIVERSITAS RAHARJA
TANGERANG
2019
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ ii
DAFTAR ISI..................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................... 3
BAB II. PEMBAHASAN/ISI ............................................................. 4
A. Definisi Mahasiswa ............................................................. 4
B. Perilaku Menyimpang ......................................................... 5
1. Pengertian Perilaku Menyimpang...................................... 5
2. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang ............................... 6
3. Faktor-Faktor Terjadinya Perilaku Menyimpang .............. 8
C. Kelompok Teman Sebaya ................................................ 10
1. Pengertian Kelompok Teman Sebaya ............................ 10
2. Fungsi Kelompok Teman Sebaya ................................... 11
D. Pengaruh Kelompok Teman Sebaya .............................. 13
E. Solusi dan Kontribusi Terhadap Penyelesaian
Masalah .............................................................................. 15
BAB III. PENUTUP ........................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar
pada perguruan tinggi. Rentang usia mahasiswa pada
umumnya yaitu antara 17 sampai 22 tahun. Pada masa itu
mahasiswa mengalami serangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman atau disebut dengan perkembangan. Seperti
yang dikatakan Van den Daele (dalam Hurlock, 2002, hlm.
4) bahwa, “perkembangan berarti perubahan kualitatif”. Ini
berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan
ukuran pada tinggi dan berat badan seseorang atau
kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi
dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. Berbagai
perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk
memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan
lingkungan di mana ia hidup. Untuk mencapai tujuan ini,
maka realisasi diri adalah sangat penting. Bagaimana
manusia mengungkapkan dorongan aktualisasi diri
bergantung pada kemampuan bawaan dan latihan untuk
menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat.
Dalam usaha menyesuaikan diri tersebut, secara
sengaja maupun tidak sengaja akan terbentuk sebuah
kelompok yang didalamnya berisikan orang-orang dengan
keadaan dan kebutuhan yang sama. Tanpa sadar
pembentukan kelompok ini menjadi tradisi bagi sebagian
besar mahasiswa di kampus manapun. Sehingga
kelompok tersebut berpengaruh terhadap pergaulan dan
perilaku mahasiswa. Mirisnya, tidak semua kelompok
teman sebaya adalah kelompok yang membawa pengaruh
positif. Tidak menutup kemungkinan kelompok tersebut
dapat menularkan virus-virus negatif untuk sebagian
mahasiswa. Oleh sebab itu, kelompok teman sebaya
penting untuk diperhatikan karena memiliki peranan yang
cukup penting bagi perilaku mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusuan
masalah yang diperoleh yaitu:
PEMBAHASAN/ISI
A. Definisi Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam
proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang
menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan
tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi,
institut dan universitas (Hartaji, 2012: 5).
B. Perilaku Menyimpang
1. Pengertian Perilaku Menyimpang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku,
perubahan, atau tanggapan seseorang terhadap
lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma
dan hukum yang berlaku di dalam masayarakat. Dalam
kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia
dibatasi oleh aturan untuk berbuat dan berperilaku
sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh
masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat
dewasa ini seringkali kita temukan tindakan-tindakan
atau perilaku mahasiswa bertentangan dengan norma
hukum bahkan tidak segan-segan untuk melanggar
aturan hukum.
a) Faktor Sosialisasi
Sosialisasi yang dimaksud adalah sosialisai nilai.
Sosialisasi nilai bisa terjadi dalam keluarga,
lingkaran teman, lingkungan kerja, atau pergaulan
lain dalam keseharian mahasiswa. Mahasiswa yang
mempelajari perilaku-perilaku tersebut akhirnya tidak
merasa bahwa hal tersebut menyimpang, dan
menganggap bahwa perilaku yang ia pelajari normal
untuk dilakukan.
b) Faktor Anomie
Anomie adalah suatu keadaan tanpa norma dan
tanpa arah, sehingga masyarakat menjadi sulit untuk
mencari pegangan dalam menentukan arah perilaku
yang teratur.
c) Faktor Differential Association
Menurut Edwin H. Sutherland, perilaku
menyimpang terjadi akibat adanya differential
association atau asosiasi yang berbeda terhadap
suatu kejahatan. Semakin tinggi interaksi seseorang
dengan orang yang berperilaku menyimpang,
semakin tinggi pula kemungkinan orang tersebut
untuk bertingkah laku yang menyimpang.
d) Faktor Labeling
Perilaku menyimpang muncul karena adanya cap,
julukan, atau sebutan atas individu yang melakukan
suatu perbuatan yang dianggap menyimpang. Bila
kita memberi cap terhadap seseorang sebagai orang
yang menyimpang, maka secara tidak langsung cap
atau sebutan tersebut akan mendorong orang itu
untuk berprilaku yang menyimpang pula.
PENUTUP
Kesimpulan dari makalah ini yaitu sebagai mahasiswa
hendaklah memperhatikan lingkungan pergaulan sendiri, baik di
dalam kampus maupun luar kampus. Hal ini untuk meminimalisir
kita terjerumus ke dalam perilaku yang bertentangan dengan
norma-norma dan hukum yang berlaku di dalam masyarakat.
Hendaklah kita senantiasa memelihara ketentraman lingkungan
sekitar kita, karena hal itu akan mempengaruhi berkembang atau
tidaknya suatu negara. Salah satu cara yang bisa kita lakukan
untuk menjaga lingkungan pergaulan yakni aktif mengikuti
kegiatan organisasi. Karena dengan organisasi, selain kita dapat
mengembangkan kemampuan diri sendiri, kita juga bisa
memberikan pengaruh positif tersebut ke orang lain. Sehingga
secara tidak langsung kita terlibat dalam upaya mensejahterakan
bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Gerungan, W. A.. (1986). Psikologi Sosial. Jakarta : Eresco.
Gunarsa, Singgih D. 1998. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia.
Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi berprestasi pada mahasiswa
yang berkuliah dengan jurusan pilihan orangtua. Fakultas
Psikologi Universitas Gunadarma. (tidak diterbitkan).
Hurlock, E.B. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu
Pendekatan Sepanjang. Rentang Kehidupan (Alih Bahasa
Istiwidayanti, dkk). Jakarta: Erlangga.
Kartini Kartono. 1998. Patologi sosial 2 Kenakalan Remaja.
Jakarta: CV. Rajawali.
Rozy. B, 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan
di Lingkungan Mahasiswa. Universitas Mulawarman,
Samarinda (Skripsi).
Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://www.kbbi.web.id
http://armanmahaguru.blogspot.co.id/2016/02/makalah-
perilaku-menyimpang- di-sma.html
https://blog.ruangguru.com/faktor-penyebab-perilaku-
menyimpang-dalam-masyarakat
https://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/view/14764/9949