Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGIK
Analisis Strategi Just In Time dan Manajemen SDM
PT. Bank Rakyat Indonesia (Tbk)

Oleh
Decy Mutia Suhartini, S.Pi
NIM 530077976

UNIVERSITAS TERBUKA
JURUSAN MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
UPBJJ SAMARINDA

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah
memberikan rahmat dan kasih sayangNYa atas terselesaikannya makalah yang berjudul
Analisis Strategi Just In Time dan Manajemen SDM PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
tersusun selesai tepat pada waktunya.
Penyusunan makalan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Strategik semester 3 Program Studi Administrasi Publik Universitas
Terbuka. Dalam proses ini penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga dapat
menambah wawasan bagi para pembaca tentang implementasi strategi produksi dan
sumber daya manusia pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dri kesempurnaan, untuk itu penulis
masih mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan tulisan ini.

Tana Paser, 01 Juni 2023

Penulis

2 ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 7

BAB II. PEMBAHASAN


A. Penerapan Just In Time pada Strategi Kinerja Operasional
PT. Bank Rakyat Indonesia ......................................................................... 8
B. Implementasi Strategi Sumber Daya Manusia .............................................. 9

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................. 4
B. Saran …. ................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA

ii
3
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen Strategi berasal dari dua kata yakni manajemen dan strategi,
manajemen berasal dari kata “manage” yang beraryi mengendalikan aaupun mengelola.
Secara etimologi artinya sebuah seni untuk mengarahkan orang lain yang dilakukan untuk
mencapai tujuan utama dari sebuah organisasi atau bisnis melalui sebuah proses
perencanaan, kemudian pengorganisasian, pengelolaan serta pengawasan sumber daya
degan cara yang lebih efektif dan efisien. Sedangkan strategi dalam bahasa Yunani
berasal dari stragos = militer, dan ag = pemimpin), Chandler mendefiniskan strategis
sebagai sebuah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan
bagaimana alokasi sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Sehingga manajemen strategi dapat diartikan serangkaian keputusan dari dan
tindakan yang mendasari apa yag dilakukan untuk memanajemen serangkaian keputusan
dan tindakan secara mendasar yang dibuat untuk memanajamen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian suatu
organsiasi tersebut. Kemudian manajemen strategis dimulai dari kegiatan adanya isu atau
tujuan yang ingin dicapai yang berangkat dari permasalahan kemudian dilakukan analisis
baik itu analisis lingkungan eksternal maupun internal kemudian penetapan visi, misi dan
tujuan, perumusan strategi perusahaan, tahap implementasi dari strategis dan terakhir
melakukan evaluasi dan pengendalian dampak dari implementasi strategi.

1
Sebagaimana dalam salah satu tahapan tersebut adalah perumusan strategi
perusahaan seperti dalam skema di atas, maka proses perumusan strategi maka
meurpakan kegiatan inti yang berisi usaha untuk memformulasikan strategi yang
merupakan penjabaran dari langkah-langkah upaya untuk mencapai sasaran atau tujuan.
Adapun beberapa hal penting terkait dengan formulasi strategi yaitu :
- Memfokuskan pada usaha peletakkan sumber daya yang akan digunakan
- Memfokuskan pada efektivitas
- Proses intelektual
- Membutuhkan sebuah keterampilan intuitif dan analisis
- Melakukan koordinasi kepada beberapa individu dalam organisasi
Maka setelah tahapan perumusan strategi, maka dilanjutkan dengan tahapan
penerapan atau implementasi strategi, jika dikaitkan dengan formulasi strategi maka
implementasi strateginya meliputi :
- Usaha untuk memfokuasikan pada pengalokasian sumber daya yang digunakan
selama pengorganisasian berjalan
- Memfokuskan pada efisiensi
- Bagaimana proses operasional
- Membutuhkan keterampilan motivasi dan kepemimpinan
- Melakukan koordinasi pada seluruh individu dalam organisasi
Pada tahap implementasi inilah, upaya pengalokasian sumber daya dan pelibatan
orang –orang dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Sehingga
aspek-aspek seperti produksi, pembiayaan, pemasaran, keuangan serta pengalokasian
sumber daya dalam raka pemprosesan aspek-aspek tersebut hingga pada tahap
implementasi dan evaluasi. Salah satu upaya pengorgansiasian dalam sebuah perusahaan
untuk menciptakan produk, maka diperlukan input berupa tekhnologi, sumber daya
manusia, material, prosedur dan sebagainya. Tahapan ini kemudian disebut sebagai
perogansiasian produksi yang dicirikan dengan adanya kegiatan atau transformasi dari
input menjadi output yang di mana terjadi penambahan nilai barang (value added) dan
menjamin standar kuaitas atas poduk dan jasa yang menjadi output.
Menurut Heizer dan Render (2014), manajemen operasional adalah seperangkat
kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan sebuah nilai produk ataupun jasa yang
berasal dari proses transformasi dari adanya masukan (input) menjadi sebuah keluaran

2
atau output. Sementara itu pengertian operasi meliputi seluruh proses-proses yang
diperlukan dalam rangka proses transformasi, sebagaimana digambarkan dalam skema
Russel dan Taylor berikut.

Gambar. Operasional sebagai Fungsi Transfromasi

Manajer operasional berkaitan dengan peran sumber daya manusia, tekhnologi


dan batas waktu dalam pengertian fungsional manajemen dibedakan atas 3 kategori yakni
manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia.

Gambar. Operasi sebagai Inti Tekhnikal

3
Dalam tahap operasional ini, memberikan informasi pada aspek pemasaran pada
jumlah persediaan produk dan jasa, memperkirakan lead time, status pemesanan serta
penjadwalan pengiriman barang atau jasa serta penyampaian, pada tahapan ini juga
pemasok biasanya melakukan komunikasi dengan pemesanan bahan baku, kebutuhan
akan bahan, melakukan negosiasi, menjamin kualitas dari produk serta melakukan
finalisasi spesifikasi perancangan, sebagaimana digambarkan dalam proses secara
tekhnikal berikut. Krajwski dan Ritzman (1999) mendesain skema strategi perusahaan
ke dalam keputusan manajemen operasional, manajemer memilih strategi yang tepat bagi
perusahaannya, yang disesuaikan berdasarkan prioritas persaingan produk atau jasa yang
dihasilkan.

Gambar. Strategi Aliran : Hubungan antara Strategi Korporasi


Dan Keputusan Manajemen Operasional Kunci

Dari beberapa strategi aliran di atas, ada 4 (empat) aliran yakni strategi aliran lini
menggunakan peralatan dan karyawan yang diatur produk serta jasa , kemudian strategi
aliran menengah (intermediate flow strategy) untuk perusahaan dengan jumlah produk
dna jasa banyak dan system menangani beberapa pesanan yang sama pada waktu tertentu,
serta strategi aliran lini lebih pada perusahaan yang menggunakan peralatan yang serba
otomatis.

4
Terdapat perbedaan antara manajemen operasional dengan manajemen produksi,
manajemen operasional lebih luas meliputi kegiatan produksi, pemasarana, perencanaan,
pengendalian dan evaluasi. Sehingga scope era produksi cukup sempit yakni meliputi
kegiatan menghasilkan atau menciptkana produk (baik barang maupun jasa).
Proses produksi menurut Pangestu Subagyo (2008) dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Proses Produksi Terus Menerus
b. Proses Produksi Terputus-Putus
c. Proses Intermediate

Kaitannya, manajemen produksi atau aspek produksi pada implementasinya


terkait dengan strategi operasi atau strategi perusahana untuk menghasilkan produk baik
barang maupun jasa namun dalam konteks sebagai respon atau upaya organisasi
merespon terhadap perubahan yang terjadi dan mencapai daya saing produk. Salah satu
strategi yang dilakukan perusahaan adalah mencari stratego dengan memaksimalkan
potensi atau kelebihan internal seperti sumberdaya manusia, tekhnologi/inovasi.
Salah satu contoh strategi produksi yang cukup terkenal adalah startegi Just In
Time (JIT). Strategi Just In Time merupakan suatu filosof yang digunakan untuk
mendorong organisasi dalam meningkatkan produk dan produksi dengan meminimalisir
potensi keborosan dan mengeliminasi kegiatan-kegiatan yang bersifat mengurangi nilai
tambah dan memaksimalkan kegiatan yang mempunyai nilai tambah. Tujuan system ini
adala menghindari kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi karena dapat
mengakibatkan berkurangnya harga produk, persediaan yang berlebihan pada keadaan
tertentu bisa berpengaruh pada menurunnya kualitas persediaan serta waktu baik
ketepatan produksi, pelayanan, penanganan dan lain-lain. Hal-hal tersebut merupakan
tindakan pengoptimalan cash flow dengan menghindari terjadinya biaya yang timbul
akibat resiko-resiko tersebut. Banyaknya manfaat jika menerapkan konsep JIT, namun
tidak banyak bisa diterapkan pada perusahaan BUMN, hal itu mungkin disebabkan karena
karakteristik perusahaan BUMN yang masih menggunakan pola atau manajemen strategi
konvensional, apalagi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak disektor penyediaan
jasa karena mungkin banyak anggapan tidak akan banyak memberikan perubabahan yang
significant terhadap laba perusahaan. Namun melihat hal ini menjadi salah satu strategi
maka menarik untuk dilakukan pengamatan bagaimana strategi ini dapat memberikan

5
pengaruh khususnya dari segi kinerja operasional terutama pada perusahaan jasa seperti
bank BUMN.
Selain aspek pengoperasian produksi, maka manajemen operasional juga
berbicara tentang manajemen sumber daya manusia dalam tataran implementasi strategi
yang meliputi fungsi – fungsi manajemen SDM yaitu :
- Fungsi manajerial
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengendalian
- Fungsi operasional
a. Pengadaan tenaga kerja
b. Kompensasi
c. Pengintegrasian
d. Pemeliharaan
e. Pemusatan hubungan kerja
Setiap perusahaan harus mempertimbangkan kebijakan-kebijakan terkait
pengalokasian sumber daya manusia terhadap aktivitas-aktivitas untuk
mempertimbangkan terhadap tujuan luas strateginya. Secara aplikatif berikut
digambarkan arus proses strategi manajemen sumber daya mansuia dalam perusahaan
bisnis sebagai berikut.

6
Bagi perusahaan, akan lebih mudah dengan melakukan pemetaan strategi tepat
waktu dengan mempertimbangan kebijakan-kebijakan terkait sumber daya manusia
dengan upaya harga terendah yang bisa diperoleh atau dalam upaya mengahdapi
perubahan-perubahan baik internal maupun eksternal. Departemen terutama dalam
sumber daya manusia ini mencoba untuk memvisualisasikan apa yang perlu dilakukan
baik dengan komputerisasi pemetaan aktivitas-aktivitas. Ada 3 (tiga) strategi yang dapat
dilakukan untukmencapai keunggulan kompetitif sumber daya manusia :
1. Strategi inovasi digunakan untuk melakukan pengembangan produk dan jasa yang
tentu berbeda dari para pesaing;
2. Strategi kualitas lebih mengutamakan pada penawaran produk atau jasa yang lebih
berkualitas meskipun mempunyai produk yang sama dengan pesaing, dan terakhir
3. Strategi pengurangan biaya untuk menekan produsen dapat menawarkan pada harga
produk terendah.
Strategsi-strategi pilihan yang sering dihadapi oleh perusahaan, seringkali
memaksa untuk dilakukannya sebuah srategi untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan
pasar, merespon cepat terhadap setiap perubahan dan kemajuan serta ketatnya persaingan
perusahaan. PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) juga telah melakukan berbagai macam
strategi termasuk di dalamnya strategi sumber daya manusia termasuk di dalamnya dalam
upaya memberikan perlindungan kerja, pemberian hak dan penghargaan terhadap kinerja
pegawai sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang kepegawaian.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana aspek
operasi/produksi dan sumber daya manusia dalam implementasi strategi pada PT.Bank
Rakyat Indonesia (Persero).

7
BAB II. PEMBAHASAN

A. Penerapan Just In Time pada Strategi Kinerja Operasional PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero).

Sebelumnya telah dijelaskan apa itu Just In Time, dan bagaimana perusahaan
mengaplikasiannya pada perusahananya. Pada hakekatnya, konsep JIT ini mempunyai
aspek pokok meliputi :
1. Semua aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah terhadap produk dan jasa maka
dihapuskan
2. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu yang lebih tinggi lagi
3. Melakukan upaya penyempurnaan yang berkesinambungan dalam efisiensi kegiatan
4. Melakukan penyederhanaan aktivitas untuk meningkatkan pemahaman atas aktivitas
yang memberikan nilai tambah
Just in time merupakan strategi produksi yang secraa filosofi operasi manajemen
meliputi penyediaan sumber daya, kemampuan dari karyawan dan fasilitas yang
digunakan secara tepat waktu. Pada perusahaan jasa, maka konsep Just In Time dilakukan
untuk mengoptimalkan pemberian layanan kepada consumer, yang dilakukan dengan cara
melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan mengoptimalkan laba melalui
ketepatan waktu layanan, ketepatan kualitas layanan serta ketepatan jumlah barang. PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebagai salah satu perusahaan BUMN yang begerak
disektor perbankan dalam upayanya menerapkan prinsip Good Corporate Governance
(GCG) dalam upayanya mempertahankan perusahaan maka performa perusahaan tidak
hanya diukur dalam performa keuangan, peningkatan keuntungan namun juga performa
internal meliputi etika dalam perwujudan Good Corporate Goverance (GCG).
Konsep JIT yang diterapkan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) berkaitan
dengan kierja operasional perusahaan, dalam hal ini perusahaan berusaha meningkatkan
performanya dalam meningkatkan jumlah debitur atau pinjaman, dengan tujuan untuk
meningkatkan laba perusahaan dengan meminimalisir proses administrasi dan
memanfaatkan sumberdaya yang ada seefektif dan seefisien mungkin. Implementasi
strategi Just In Time pada aspek layanan dilakukan melalui :
- Ketepatan waktu penyelesaian layanan
- Ketuntasan pelayanan harian

8
- Kenyamanan ruang layanan
- Lokasi kerja yang bersifat fleksibel
- Kemudahan memperoleh informasi
- Kecepatan dan ketepatan layanan nasabah
- dan Fleksibilitas jadwal layanan nasabah
Penilaian keberhasilan strategi JIT pada aspek kinerja operasional layanan
pinjaman oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), dilihat dengan karakteritik :
a. Peningkatan efisiensi dari biaya
b. Beban operasional dari proses kredit diperoleh relatif rendah
c. Penurunan kredit bermasalahan secara significant
d. Peningkatan laba perusahaan
e. Peningkatan pendapatan dari aspek pinjaman atau pengajuan kredit dari nasabah
f. Peningkatan ROA yang menunjukkan performaso kinerja ban secara umumnya
Pada strategi JIT ini, telah mempengaruhi perusahaan dari segi proses tanpa ada
pemborosan melalui penyederhaan proses sehingga keuntungan yang diperoleh
perusahaan yakni peningkatan keuntungan finansial perusahaan dan penghematan biaya
operasional, waktu dan tenaga kerja.

B.. Implementasi Strategi Sumber Daya Manusia


Implementasi strategi sumber daya manusia meliputi perencanaan dan
pengelolaan SDM, perencanaan dan pengembangan karir, penilaian kinerja, kompensasi
dan balas jasa, kesehatan dan keselamatan kerja dan kepuasan kerja karyawan.
Perusahaan harus berkonsentrasi pada rangkaian proses atau aktivitas penciptaan dari
produk dan jasa yang terkait dengan kompetensi utamanya
Praktik yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yakni dengan
melakukan penambahan kapasitas produksi dengan penambahan tenaga kerja, kemudian
masalah recruitmen, pengembangan kompetensi melalui training, jaminan sosial,
menyeleggarakan jaminan kecelakaan kerja, menyelenggrakan jaminan hari tua, jaminan
kesehatan, adanya pemberhentian, memberi pesangon, dan tunjangan-tunjangan lainnya
untuk pemutusan hubungan kerja.
Masalah-maslaah yang sering ditemui perusahaan saat penerapan strategi :
- Adanya gangguan dari struktur sosial dan politik

9
- Kegagalan untuk dapat memadukan keahlian seseorang juga dengan tugas-tugasnya
- Serta kurangnya dukungan dari manajer atau pimpinan puncak pada realisasi
penerapannya.

Perencanaan dan Pengelolaan SDM


Salah satu strategi cara perusahaan memfokuskan pekerjaan pada bisnis inti
adalah pekerjaan penunjang diserahkan kepada pihak lain. Salah satunya adalah dengan
menyerahkan pekerjaan tersebut kepada pihak lain melalui penyediaan jasa pihak ketiga
untuk mengurangi beban perusahaan melalui outsourcing, dan mengarahkan efisiensi
perusahaan pada pekerjaan yang merupakan bisnis inti perusahaan. Penyeleksian tenaga
kerja diserahkan kepada pihak ketiga, demikian juga untuk program
pelatihan/pengembangannya.
Pengertian dari outsourching menurut Maimun (2007) yakni proses penyerahan
sebagain atau seluruh pekerjaan dari sebuah perusahaan pemberik kerja kepada
perusahaan pemborongan pekerjaan secara tidak tertulis. Kontrak kerja ataupun
perjanjian pemborongan pelaksanaan dari pekerjaan pada perusahaan lainnya
dilaksanakan melalui perjanjian pemborongan dan juga pelaksanaan penyediaan jasa
pekerja /buruh secara tertulis. Lahirnya Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan diharapkan mampu memberikan akan kepastian hukum bagi
terlaksananya outsourching dan memberikan perlindungan pada pekerjanya sesuai
dengan Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagarkerjaan.

Pelatihan dan Pengembangan


Salah stau strategi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) dari praktik
penyelenggaraan pengembangan kompetensi yang dilakukan oleh perusahaan yakni
dalam meningkatkan daya saing layanannya yakni :
1. Plaftform Pendidikan BRI Corporate University
a. Self training
Adalah proses seorang individu untuk mengambil inisiatif untuk melakukan
identifikasi terhadap kebutuhan, tujuan, serta sumber daya dan bagaimana
mengevaluasi pembeljajrannya. BRI melalui aplikasi BRIsmart membuat
program belajar mandiri melalui metode self learning yang diselenggarakan oleh

10
BRI Corporate University untuk memudahkan pegawai melakukan pembelajaran
yag relevan dnegan dengan pekerjaannya.
b. In Class Learning
Adalah sarana pendidikan BRI dengan materi pembelajaran materi, praktek
melalui on the job training, serta membuat project secara bersama-sama
melakukan diskusi dan bertemu dengan pakar atau ahli meet the expert.
2. Metode pendidikan oleh BRI Corporate University
Metode ini dilakukan melalui metode on the job training dan off the job training.
Metode on the job training yakni seperti melakukan rotasi kerja, program
coaching, melakukan demonstration, dan project. Metode off the job training,
dilakukan dengan cara bussines games, case study, kemudian role playing serta
laboratorium training.
a. Metode on the job training
Berikut cara yang dilakukan melalui metode on the job training :
- Rotasi pekerjaan
Karyawan diberikan kesempatan untuk melakukan pemindahan dari suatu
tugas ke tugas lainnya, agar dapat memperoleh pengalaman yang lebih luas,
sehingga dapat melakukan beberpa jenis pekerjaan yang berbeda pada
berbagai unit organisasi.
- Pembimbingan (coaching)
Metode ini dilakukan dengan memberikan instruksi kepada bawahan, agar
mendapatkan bawahan dengan keterampilan yang lebih baik.
Pendampingan dilakukan dengan disertai program penyuluhan dengan
tujuan agar karyawan menerima, memahami dan menyadari potensi yang
ada di dirinya sehingga dapat dioptimalkan sebaik mungkin
- Demonstration
Penyajian materi pelatihan dengan melakukan peragaan terhadap suatu
proses, situasi, atau mengunakan objek tertentu secara nyata atau hanya
tiruan saja
- Project
Merupakan keterlibatan karyawan baru sebagai anggota tim yang bekerja
dalam project perusahaan

11
b. Metode Off The Job Training (di luar pekerjaan)
Metode pembelajaran ini dilakukan di luar tempat kerja dengan melakukan
kegiatan serupa yakni pembekalan karyawan melalui keterampilan dan
pengetahuan di luar jam kerja mereka. Ada beberapa teknik yang dilakukan :
- Business games
- Vestibule school
- Case study
- Role playing
- Audio visual
- Laboratory training
3. Pengklasifikasian program pendidikan di Bank Rakyat Indonesia Corporate
University, yakni melalui :
- Proses Enchancement, merupakan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi
pegawai meliputi leadership and HC, Micro Banking, Ritel & Consumer Banking
dan Islamis Finance.
- Proses Development, Program pelatihan ini ditujukan untuk melatih pejabat baru,
untuk mengetahuo job desk dan mengenal dunia kerjanya, jenis pendidikan ini
meliputi Management Development Porgram dan Competency Development
Program.
Hasil dari kegiatan pendidikan melalui BRI Corporate University ini, maka Sumber
Daya Manusia yang menjadi pegawai bank diharapkan dapat :
- Mengetahui tugas atau job desk dan mengenal dunia perbankan khususnya Bank BRI
- Program enhancement diberikan pada pejabat untuk meningkatkan kompetensinya
atau mengenalkan kebijakan baru di perusahaannya
- Pendidikan dan pelatihan diberikan kepada karyawan untuk dapat mengembangkan
karirnya dan mengimplementasikannya di tempat startegis sesuai dengan potensinya.
Perencanaan dan Pengembangan Karir
Pada proses ini, pengembangan karir karyawan hanya membuka lowongan untuk
pekerjana pada level asisten ataupun pegawai dasar sedangkan pada level supervisor atas,
akan dipenuhi melalui seleksi dalam internal perusahaan sendiri. Adapun proses
penyeleksian dilakukan dimulai dari kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dalam
lembaga Bank sendiri yakni melalui BRI Corporate University, yang telah melakukan

12
pembinaan terhadap pegawai yang memiliki kompetensi dan untuk mendapatkan
kesempatan promosi di internal perusahaan tersebut.
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja terhadap karyawan dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan motivasi
kerja karyawan, perusahaan memiliki standar dnegan nilai-nilai perusahaan yaitu :
- Sasaran kinerja karyawan yang jelas
- Sasaran yang telah disepakati bersama
- Sasaran yang juga berkaitan dengan uraian jabatan karyawan
- Pertemuan tatap muka
- Diskusi
Penilaian kinerja selain menggunakan standar-standar di atas, juga memperhatikan data
kinerja, penilaian terhadap perilaku karyawan baik positif dan negatif yang membangunp
perusahaan, keberanian serta ketegasan oleh pihak perusahaan, system penilaian yang
dilakukan secara terstruktur, formulir yang tidak terlalu rumit serta kemampuan untuk
melakukan penilaian. Hasil penilaian dijadikan dasar pengembangkan langkah-langkah
yang lebih efisien dan efektif untuk menciptakn kinerja sumber daya manusia yang baik.
Kompensasi dan Balas Jasa
Jenis kompensasi yang diberikan oleh Perusahaan kepada karyawan berdasarkan
kinerjanya yakni seperti pemberian gaji yang cukup, insentif, bonus, pengobatan dan
asuransi, kompensasi yang baik akan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.
Bahkan beberapa perusahaan juga telah menyediaan fasilitas atau srana lain untuk
meningkatkan kesejahteraan pekerja yakni seperti fasilitas kendaraan, sarana ibadah,
tempat penitipan bayi bagi pegawai perempuan serta klinik, koperasi dan kantin khusus
untuk pegawai yang dikelola secara swakelola.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Upaya meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan menerapkan aspek
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan tujuan untuk meminimalkan risiko
operasional. Di dalamnya terdapat strategi :
- Kebijakan Business Continuity Management
- Panduan dari Emergency Response Plan serta
- Adanya Kebijakan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja

13
Program kerja BRI dalam menjaga keselamatan jiwa pekerja dilakukan dengan cara-cara
berikut :
- Melakukan internalisasi budaya tanggap darurat pada pekerja
- Melakukan komunikasi prosedur tanggap darurat pada para pemangku kepentingan
yang ada di wilayah atau di lingkungan kerja BRI
- Menyediakan peralatan untuk tanggap darurat
- Menyediakan perlengkapan medis pada tempat lingkungan tempat kerja
- Melakukan upaya simulasi tanggap darurat rutin atau secara berkala
- Melakukan identifikasi risiko bencana pada lingkungan kerja BRI.
Lingkup tanggung jawab sosial perusahaan kepada karyawan juga meliputi
program ketenagakerjaan (kesetaraan gender dalam kesempatan kerja, penggunaan
tenaga kerja lokal, kesetaraan dalam program pendidikan, pelatihan, mekanisme
pengaduan dan program pensiun, program pemberian fasilas kesehatan serta program
keselamatan kera melalui inspeksi berkala APAR dan pelatihan kondisi darurat).
Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan kerja merupakan cara individu untuk menghasilkan sikap individu terhadap
aspek dalam pekerjaan. Indikator kepuasan kerja adalah prestasi, pengakuan, pekerjaan
itu sendiri pertumbuhan dan kemajuan. Salah satu cara yang dilakukan oleh BRI
sekaligus sebagai upaya penerapan GCG, maka pihak bank mendorong karyawan untuk
dapat berkinerja dan memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan kerja yakni
dengan memberika reward dan motivasi kepada karyawan. Selain itu program-program
pendidikan dan pelatihan yang memberikan kesempatan bagi karyawna untuk
meningatkan kompetensinya dan memiliki jenjang karir yang baik.

14
BAB III. KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, perusahaan khususnya BUMN tentu akan banyak
mendapatkan keuntungan dalam menerapkan konsep Just In Time (JIT). Meskipun pada
penerapannya nanti akan banyak menimbulkan permasalahan dalam penerapannya,
terutama di kalangan para pekerja karena menimbulkan unsur ketidakamanan. Pada
kenyataannya dari segi efisiensi dan efektivitas kinerja organisasi, JIT dapat
meningkatkan kinerja operasional perusahaan.

Dari segi implementasi manajemen strategi sumber daya manusia, salah satu cara
uuntuk meningkatkan efektivitas organisasi maka beberapa strategi yang diterapkan BRI
adalah seleksi/rekruitmen, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja, kompensasi
dan balas jasa, kesehatan dan keselematan kerja dan kepuasan kerja karyawan.

B. Saran

Dalam hal implementasi pengorganisasian produksi, maka konsep Just In Time


pada Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada sektor pelayanan, maka patut
diperhitungkan, beberapa kebijakan terkait penyelenggaraan rekruitmen dan strategi
outsourcing mengharuskan perusahaan harus cermat menjalin kerjama dengan penyedia
kerja yang kompeten, agar kewajiban dan pemenuhan hak pekerja tetap terpenuhi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Moh. Ramadhani. 2014. Manajemen Operasi. Penerbit CV. Pustaka Setia.
Bandung.
Barokah, Ali. Studen’s Conference On Accounting & Business. Universitas Jenderal
Soedirman.
Ekasaro, Rike. 2020. Problematika Rekrutmen Pegawai Bank BRI Syariah Cabang
Bengkulu.
Elfarisa, Desy A. Analisis Implementasi Strategi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan
Percetakan (Studi Kasus CV. Jade Indopratama). Universitas Brawijaya.
Hakim, Luqman. 2015. IMplementasi Just In Time dalam Meningkatkan Produktivitas
dan Efisiensi Biaya Produksi. Journal of Research and Technology. Vol. 1 No. 1.
Mega, Harieska dan M. Yusuf. 2016. Akuntasi Manajemen. Uiversitas Jambi.
Nova, Aldi Saputra. 2020. Penilaian Kinerja Karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia
Kantor Cabang Pandanaran Semarang. Universitas Semarang.
Torsina, Yuniati dan Bambang. 2016. Pengaruh Implementasi JTI Aplikasi Pinjaman
terhadap Kinerja Operasional dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan.
Diponegoro Journal of Management. Vo. 5 No. 4.
Watdhana, Aditya. 2008. Penerapan Strategi Outsourcing pada Bank BRI Cabang
Bnayuwangi dibandingkan dengan Strategi Insoucing Dinilai dari Segi Biaya dan
Performance. Universitas Airlangga.

16

Anda mungkin juga menyukai