Oleh
Decy Mutia Suhartini, S.Pi
NIM 530077976
UNIVERSITAS TERBUKA
JURUSAN MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
UPBJJ SAMARINDA
Jawaban Pertanyaan/Tugas :
1. Mengapa penilaian kerj ayang efektif harus berfokus pada outcome bukan pada
sifat-sifat personal ? Jelaskan !
Jawab :
Secara ringkas mengapa penilaian kinerja lebih efektif pada outcome dibandingkan
sifat personal sebagai berikut :
- Penilaian bedasarkan sifat personal rentan unsur subjektivitas, aspek
kejujuran, penilaian dengan memberikan bobot penuh pada aspek ini rentan
dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sosial dalam lingkungan kerja rasa tidak
tega, kekeluargaan, kompetensi penilain dan lain-lain akan memberikan
penilaian yang bias terhadap kualitas kinerja pegawai
- Penilaian kinerja berdasarkan outcome lebih mudah untuk diukur,sehingga
terdapat keseragaman standar atas hasil penilaian dan dapat memberikan
gambaran langsung terhadap hasil kerja
- Penilaian kinerja berdasarkan outcome dianggap dapat memenuhi asas
keadilan sebagaimana teori keadilan (equity theory) oleh Fisher yang
menyebutkan bahwa kinerja yang dihasilkan karyawan hendaknya memenuhi
keseimbangan antara masukan (input) dan keluaran (output) dalam hal ini
adalah upah, tunjangan dan penghargaan atas keberhasilan.
- Penilaian kinerja berdasarkan outcome dianggap lebih dapat menggambarkan
ketercapaian tujuan dari sebuah organisasi dan penggunaan hasilnya sebagai
bahan evaluasi, sedangkan konsep penilaian kepribadian tidak berfokus pada
kinerja maupun peningkatan hasil kinerja organisasi
- Penilaian kinerja dengan menggunakan konsep penilaian kepribadian tidak
dapat menggambarkan pembedaan kinerja terhadap pegawai satu dengan
lainnya, karena ketiadaan unsur fokus kerja dalam jabatan yang dipegangnya
serta dalam jenjangnya seperti jabatan fungsional terendah dengan yang lebih
tinggi, jabatan pelaksana a dengan b.
- Penilaian secara ilmiah, unsur-unsur kepribadian tidak memberikan pengaruh
signifikat terhadap kinerja organisasi namun lebih dipengaruhi kepada
motovasi kerja terhadap ketercapaian tujuan organisasi
Jika dibandingkan dengan sektor pelayanan publik pada Pemerintahan, penilaian kinerja
yang dulu sebelumnya dilakukan melalui instrument penilaian DP3 yang diatur dalam
PP No. 10 tahun 1979, namun metode ini tidak dapat memberikan gambaran kinerja
pegawai secara realistis dan penilaian kinerja pegawai terjebak dalam formalitas
penunjang penilaian kinerja sebagai syarat pengajuan gaji dan tunjangan kinerja. Untuk
itu dicari sebuah formula yang dianggap mampu menggambarkan kinerja pegawai dan
kinerja organisasi sehingga diharapkan mampu memberikan dampak secara langsung.
Penerbitan PP No. 30 tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil
dengan memfokuskan sasaran kinerja pegawai berdasarkan tujuan organisasi yang
tertuang dalam Indikator Kinerja Utama, maka dengan melakukan cascading kinerja dan
pembagian peran hasil sampai pada level terbawah, penilaian kinerja model iniakan
lebih memenuhi unsur realistis dan keadilan serta kemudahan dalam pengukuran
meskipun objektivitas dalam penilaian masih bisa terjadi.
Referensi :
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/kotabumi/id/profil/kode-etik/pengelolaan-kinerja-
pegawai.html
Anwaruddin, Awang. Pengembangan Model Penilaian Kinerja Pegawai.
2. Jelaskan beberapa kesalahan (minimal empat buah) yang harus dihindari dalam
proses penilaian kinerja pegawai
Jawab.
Jika menggunakan pendapat yang dikemukan oleh Veithzal Rivai (2004;45), maka
terdapat sumber-sumber kesalahan yang biasa terjadi dalam proses penilaian kinerja,
untuk itu beberapa kesalahan yang mungkin dapat dihindari terkair sumber masalah
tersebut sebagai berikut :
Referensi :
Chandra, Ardi. 1996. 30 Kinerja Karyawan. Academia-edu.
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/kotabumi/id/profil/kode-etik/pengelolaan-kinerja-
pegawai.html
3. Ketentuan pemberian penggantian biaya sakit terhadap karyawan oleh organisasi
termasuk ke dalam upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan terhadap
karwayan terhadap risiko kecelakaan dan kematian kerja. Sebagaimana termasuk
ke dalam perlindungan bagi ASN dalam UU nomor 5 tahun 2014 tetang ASN. UU
ini juga menjamin perlindungan bagi PNS dan PPPK. Ketentuan perlindungan
JKK dan JKM pada PPPK juga telah diatur ke dalam PP nomor 70 tahun 2015
tentang JKK dan JKM bagi ASN. Dalam UU nomor 24 tahun 2011 pasal 65 ayat
(2) menjadi pengalihan penyelenggaraan perlindungan sosial kematian dan
kecelakaan kerja dari PT. TASPEN ke BPJS Ketenagakerjaan. Beberapa
permasalahan terkait layanan BPJS yang umumnya sering dikeluhkan masyarakat
seperti soal antrian, penolakan layanan kesehatan, sulit mendapatkan jadwal hingga
persamalahan dalam adminstrasi. Tidak hanya masalah penggantian biaya rumah
sakit atau biaya pengobatan, namun hal yang sering dikeluhkan akhir-akhir ini
adalah mengenai perubahan tarif dan kelas ruang inap. Tidak jarang pasien juga
mengeluhkan diskriminasi perlakukan layanan dan obat-obatan yang kurang.
Sebagaimana perubahan dalam skema pembayaran terbaru yang diatur dalam
Perpres Nomor 64 tahun 2010 tentang Perubahan atas Perpres nomor 82 tahun 2018
tentang Jaminan Kesehatan. Pada PP Nomor 64 tahun 2020 pasal 30 tentang
Jaminan Kesehatan juga menjelaskan bahwa ketentuan iuran BPJS yang
berkategori PPU atau pekerja penerima upah disesuaikan dengan gaji atau upah
yang diterima yakni 5% (4% dibayar pemberi kerja dan 1 % oleh peserta).
Perbedaan hanya ada perubahan atas peleburan atau peniadaan kelas inap I,II dan II
menjadi kelas inap standar (KRIS).
Terlepas dari itu semua itu, bahwasanya praktek pemberian biaya ganti sakit
karyawan pada organisasi public seperti di Pemerintah Daerah Kabupaten Paser.
Saat ini berdasarkan amanat UU nomor 24 tahun 2011, maka Rumah Sakit
Panglima Sebaya (RSUD) merupakan Rumah Sakit bertipe B yang menerima
rujukan dari pemerintah daerah untuk puskesmas di sekitarnya, selain RSUD
Panglima Sebaya ada pula Rumah Sakit Pratama Batu Engau yang saat ini masih
beroperasi untuk wilayah Kecamatan Batu Engau dan diwacanakan menjadi rumah
sakit rujukan. Pada umumnya pengajuan klaim atas ganti sakit berjalan lancar
sesuai dengan prosedur pengajuan klaim yang dikeluarkan oleh BPJS. Umumnya
keterlambatan pembayaran hanyalah disebabkan karena pengajuan usulan
penggantian BPJS yang terlambat berkas. Surat Elegibilitas Pasien (SEP)
diberlakukan 1 x 24 jam untuk kepengurusannya. Menurut hasil survei kepuasan
masyarakat yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Panglima Sebaya, umumnya
keluhan terhadap layanan BPJS bukan terletak pada klaim yang susah namun lebih
pada mahalnya obat yang menjadi rujukan kecuali obat generik, keterlambatan
dalam pengurusan kamar inap dan lambatannya pelayanan di Poli. Meskipun pada
tahun 2020, RSUD Panglima Sebaya sempat mengalami kesulitan dalam
pembayaran utang BPJS, hal tersebut disebabkan adanya krisis ekonomi yang
menyebabkan tertundanya dana pembayaran JP ke rumah sakit. Namun dalam
pemberian pelayanan terkait ganti rugi maupun pelayanan BPJS lainnya, RSUD
Panglima Sebaya menyatakan operasional layanan rumah sakit tidak akan
terganggu.
- Gaji PNS
- Tunjangan PNS, baik tunjangan jabatan maupun tunjangan kinerja maupun
tunjangan lainnya
- Kesejahteraan PNS
Gaji PNS
- Beban kerja
Beban kerja dilihat dengan berdasarkan kelas jabatan
- Tempat bertugas
Tempat bertugas dibedakan atas daerah kerja pada kawan/desa terpencil dan
semi terpencil, dengan maksimal 50% dari besaran TPP dari yang telah
ditetapkan
- Kondisi kerja
Kondisi kerja diberikan kepada Inspektur, Inspektur pembantu, pengelola
keuangan daerah, pengelola perencanaan pembangunan daerah, fungsional
auditor, fungsional pengawas penyelenggara urusan Pemerintahan di Daerah,
fungsional pengelolaan pengadaan barang dan jasa, fungsional Satpol PP,
fungsional pemadam kebakaran, jabatan pelaksana kelas 4, 3 dan 1.
- Kelangkaan profesi
Kelangkaan profesi diberikan kepada Sekretaris Daerah dan Dokter Spesialis
- Pertimbangan objektif lainnya
Pertimbangan objektif lainnya dimaksud pada keadaan kemampuan keuangan
daeran serta pembagian proporsi penilaian disiplin kerja dan produktivitas
kerja dengan pembagian 40% dan 60% dari basic TPP.
Tunjangan PNS
Tunjangan yang dimaksud disini yang bisa diterima oleh Aparatur Sipil Negara adalah
tunjangan transport, tunjangan Kesehatan, perumahan dan tunjangan keluarga.
- Tunjangan Transport, untuk kebijakan pemberian ganti rugi atas transport khusus
bagi pejabat eselon dari pejabat eselon IIa hingga eselon IVb mendapatkan fasilitas
ganti rugi transport yang diatur dalam Peraturan Bupati Paser nomor 9 tahun 2021
tentang Penggantian Fasilitas Kendaraan Dinas Jabatan pada Perangkat Daerah
- Tunjangan makan, pada pemerintah Kabupaten Paser tidak menerima uang makan
- Tunjangan lain-lain, pemberian tunjangan lain-lain pada Pemerintah Daerah
Kabupaten Paser meliputi tunjangan Kesehatan yakni Jaminan Kecelakaan Kerja
dan Jaminan Kematian sebesar 0,24% untuk JKK sedangkan JKM adalah sebesar
0,30% dari gaji pokok bulanan berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2017 tentang Penyediaan, Pencairan, dan
Pertanggungjawaban Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian yang
Berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
- Tunjangan Perumahan, Ketentuan tentang besaran simpanan untuk peserta adalah
3% dari gaji pokok atau upah, dengan pembagian 0,5% untuk pekerja dan 2,5%
untuk pekerja. Hal ini diatur dalam PP nompr 25 tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat
- Tunjangan keluarga (anak/suami/istri)
Pemberian tunjangan keluarga diberikan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah nomor 7 tahun 1977 tentang penggajian PNS.
Kesejahteraan PNS
Kondisi saat ini, belum sepenuhnya memberikan kepuasan terhadap kerja, hal
tersbeut disebabkan oleh penerapan sistem penilaian kinerja belum sepenuhnya bisa
menerapkan sistem penilaian kinerja yang berbasis kinerja, hal tersebut disebabkan
antara lain :
Untuk itu ke depan, merupakan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah dan
mungkin juga berlaku untuk kalangan ASN lainnya, bahwa sistem manajemen
kinerja harus betul-betul dapat dibenahi dan dibutuhkan pimpinan yang mempunyai
kapabilitas yang mumpuni untuk mampu mendorong dan menciptakan kerja
menjadi budaya kerja sehingga memberikan rasa keadilan yang mendorong
kepuasan kinerja pada akhirnya.
5. Carilah di web site/internet, jurnal atau dari hasil penelitian tentang hal-hal apakah
yang menunjang kepuasan kerja seseorang, serta hal-hal apa yang mempengaruhi
motivasi kerja seseorang.
Jawab :
Kepuasan kerja menurut teori yang kemukakan oleh Robbins (2015) adalah
merujuk pada sikap seseorang terhadap hasil keerja yang dilakukannya. Menurut
hasibuan 92015) kepuasan kerja ditunjukkan dengan pencerminan sikap individu
melalui moral kerja, disiplin dan prestasi kerja. Kaitannya dengan motivasi kerja
dikemukan oleh Sumantri (2011) yang menyebutkan bahwa individu yang puas
akan pekerjaannya adalah yang mempunyai motivasi untuk bekerja dan
kesenangannya terhadap pekerjaan tersebut.
Menurut Wesley dan Yulk menerangkan tiga macam teori kepuasan kerja yakni :
a. Discreoancy Theory
Teori ini mengukur kepuasan kerja denga napa yang seharusnya dia rasakan denga
napa yang telah dia capai.
b. Equity theory
Teori ini menerangkan konsep kepuasan yang diartikan dengan adanya keadilan.
Adanya equity dan inequity dilakukan dengan melakukan perbandingan dengan
individu dalam lingkungan kerja, tiga point penilaian dari equity theory yakni input,
outcome dan comparisons personal.
Melihat adanya beberapa teori tentang kepuasan kerja pegawai, kemudian berdasarkan
beberapa jurnal penelitian seperti penelitian yang dilakukan oleh Yoga Fortuna tahun
2016 tentang “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi Inter Nuda di Jakarta” serta jurnal
penelitian yang disusun oleh Sisvana Damayanti Tahun 2014 yang berjudul “Faktor-
Faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Pegawai Tetap di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur Tahun 2014” .
Maka dapat kita analisis kecendrungan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja dan motivasi kerja berdasarkan jurnal tersebut.
Jurnal Kedua penelitian oleh Sisvana Damayanti tahun 2014 tentang “Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Motivasi Kerja Pegawai Tetap di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur Tahun 2014”.
http://www.pekerjadata.com/2015/03/kepuasan-kerja-konsep-teori-pendekatan.html
Kadarisman, M. 2021. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku Materi Pokok
MAPU 5201. Penerbit Universitas Terbuka. Tangerang Selatan.
Muslih, Basthoumi. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja dan
Kinerja Pegawai di PT Sang Hyang Seri (Persero) Regional III Malang. Jurnal
Aplikasi Manajemen. Volume 10 Nomor 4.