Anda di halaman 1dari 17

PENELITIAN KUANTITATIF

KOMPARATIF

Studi Komparatif Pengaruh Ketaatan pada Peraturan


Perundang-Undangan dan Budaya Organisasi Terhadap
Akuntabilitas Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dan
Sukabumi Tahun 2019
KELOMPOK 2 :
1. NYI ARFI PERTIWI NIM 530077983
2. DECY MUTIA SUHARTINI NIM 530077976
3. HENDRA SURYA PUTRA NIM 530080706
4. FRANGKY NIM 530081177
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

 Akuntabilitas menurut instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 merupakan perwujudan


kewajiban suatu pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam
rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah
ditetapkan melalui sebuah laporan kinerja instansi pemerintah secara periodik.
 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau yang disingkat menjadi SAKIP adalah
rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan
penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan
kinerja pada instansi pemerintah sebagai pertanggungjawaban dan meningkatkan kinerja
instansinya.
 Tujuan dari SAKIP adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi sebagai
salah satu prasyarat terwujudnya good governance.
 Ketaatan pada peraturan perundang-undangan adalah suatu sikap dalam mentaati
peraturan yang telah dibentuk oleh Lembaga negara atau pejabat yang berwnenang dan
mempunyai kekuatan mengikat agar dapat mengatur dan menertibkan setiap
kehidupan berbangsa dan bernegara. 
 Akuntabilitas sebagai salah satu wujud tata kelola pemerintahan yang baik  (Good
Governance) dalam perwujudannya dapat dinilai dari ketaatan dalam peraturan
perundang-undangan. 
 Keterkaitan masalah peraturan perundang-undangan dengan akuntabilitas terletak pada
upaya pelaporan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan baik keuangan maupun
kinerja dengan mengidentifikasi sumber daya yang diperoleh dan dipergunakan oleh
Pemerintah Daerah.
 Budaya organisasi adalah sistem makna, nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut
secara bersama dalam suatu organisasi yang dapat menjadi rujukan untuk
bertindak dan membedakan organsiasi satu dengan organisasi lain
 Dalam budaya organisasi terdari dari unsur norma dan aturan, sikap dan
perilaku, dan sebuah keyakinan besar yang dimiliki bersama oleh seluruh
anggota dalam suatu organsiasi
 Menurut Mas’ud (2004), selain ketaatan perundang-undangan budaya organisasi
juga merupakan salah satau faktor yang menjadi penunjang dalam akuntabilitas
kinerja Pemerintah Daerah
PERBANDINGAN NILAI SAKIP
KAB. CIANJUR DAN KAB. SUKABUMI

TAHUN NILAI SAKIP CIANJUR NILAI SAKIP SUKABUMI

2018 CC BB
2019 B BB
2020 BB BB

MENGINGAT DUA KABUPATEN INI TERLETAK SECARA BERSEBELAHAN AKAN


TETAPI ADA PERBEDAAN PERKEMBANGAN NILAI SAKIP KEDUA KABUPATEN
TERSEBUT MAKA MENARIK UNTUK DILAKUKAN PENELITIAN LEBIH LANJUT
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah terdapat  pengaruh ketaatan peraturan perundang-undangan terhadap


akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi
tahun 2019 ?
2. Apakah terdapat pengaruh Budaya Organisasi terhadap akuntabilitas kinerja
pada Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi tahun 2019?
3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh Peraturan perundang-undangan dan
budaya organisasi secara bersamaan (simultan) terhadap akuntabilitas kinerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dan Pemda Kab Sukabumi tahun 2019 ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui perbandingan pengaruh ketaatan peraturan perundang-


undangan terhadap akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur
dan Sukabumi Provinsi Jawa Barat pada tahun pada tahun 2019
2. Untuk mengetahui perbandingan pengaruh Budaya Organisasi terhadap
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi
Provinsi Jawa Barat pada tahun  2019
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh ketaatan pada
peraturan perundang-undangan dan budaya organisasi secara bersamaan
(simultan) terhadap Akuntabilitas kinerja pemerintah Daerah Kabupten Cianjur
dengan Sukabumi pada tahun 2019
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 KETAATAN UNDANG-UNDANG

Dalam pelaksanaan penerapan akuntabilitas harusnya didukung oleh peraturan perundang-undangan


yang memadai dan ketaatan pelaksanaan kelembagaan seperti penerapan sebuah hukuman atau hadiah
yang sering disebut Reward & punishment secara konsisten dan memperbaiki formal pada sebuah
laporan akuntabilitas. Dimana hal tersebut menunjukan bahwa ketatan pada peraturan perundang-
undangan tentunya akan mempengaruhi akuntabilitas kinerja intansi pemerintah. (Solihin, 2007)
Peraturan tentang akunbilitas kinerja Pemerintah Daerah antara lain:

1)Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP,


2)Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006, 
3)Peraturan Menteri PANRB nomor 53 tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian Kinerja dan Reviu
LAKIP,
4)Peraturan Menteri PANRB nomor 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi SAKIP.
2.1.2 BUDAYA ORGANISASI

 Budaya organisasi menurut Stephen P. Robbins merupakan sebuah persepsi yang


umum dipegang oleh anggota organisasi, suatu sistem tentang keberartian bersama. 
 Dalam fungsi budaya organsiasi mempunyai suatu peran menetapkan batas, identitas,
komitmen, memantapkan sistem sosial dan membentuk sikap pegawai. 
 Untuk itu, penggunaan budaya organsiasi dalam kaitannya dengan komitmen
organisasi sebagai variabel dapat dilakukan guna mendukung penelitian ini. 
 Hal tersebut dikarenakan, komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan
yang kuat terhadap nilai dan juga sasaran (goal) yang ingin dicapai organisasi.

Budaya organisasi mempengaruhi kinerja pegawai yang mengantarkan kepada pengendalian internal
yang baik dan pencapaian sasaran organisasi untuk mewujudkan akuntabilitas yang tinggi
2.1.3 AKUNTABILITAS KINERJA

 Menurut Simbolon (2006 : 1) “Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau
untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif atau organisasi
kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban
 Annisa ningrum (2010) mengatakan akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya
serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara periodik

 Kriteria Akuntabilitas keuangan adalah sebagai berikut:


 Pertanggungjawaban dana publik;
 Penyajian tepat waktu; dan
 Adanya pemeriksaan (audit)/respon pemerintah.
2.1.4 PENELITIAN SEBELUMNYA

 Penelitian Rofika dan Ardianto (2014) dengan judul Pengaruh Penerapan Akuntabilitas Keuangan, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah dan Ketaatan terhadap Peraturan perundang-
undangan terhadap akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah
 Fajar Bayu Futri P (2016) dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Intansi
Pemerintah (AKIP)
 M. Iqbal F, Budiman dan Eka K (2021) dengan judul Faktor-faktor yang mempenagruhi Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Daerah (studi Komparatif Pemerintah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman)
2.2 DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
2.2.1 DEFINISI OPERASIONAL

 Definisi operasional adalah kegiatan peneliti dalam mengukur suatu


variabel, yang menunjuk pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator
dari variabel penelitian yang diperoleh melalui studi pustaka.
 Variabel :
 Variabel Independen Ketaatan pada peraturan perundang-undangan
(X1) dan Budaya Organisasi (X2)
 Variabel Dependen Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah (Y)
Tabel 2.1 Operasionalisasi variabel

No. Variabel Dimensi Indikator No. Item

1. Ketaatan pada Kepatuhan 1.Pelaksanaan akuntabilitas mentaati peraturan yang berlaku 1,2
peraturan perundang- 2.Diberikan sanksi apabila tidak mentaati peraturan
undangan
Pengawasan 1.Dalam pembuatan laporan, telah menggunakan PP No. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 3,4,5,6
2.Dalam pembuatan laporan, telah menggunakan PP No. 58 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
3.Dalam pembuatan laporan, telah menggunakan PP No. 21 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
4.Dalam pembuatan laporan akuntabilitas daerah menggunakan Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014
2. Budaya Organisasi Perilaku 1.Pemimpin mencerminkan sikap yang baik dan patut di contoh 7,8
Pimpinan  2.Pemimpin memiliki dan memberi sontoh semangat kerja yang baik
Mengedepankan 1.Saya mampu mengedepankan visi dan misi perusahaan daripada kepentingan pribadi 9,10
Misi Perusahaan 2.Saya peduli pada masalah yang dihadapi perusahaan dan berusaha menyelesaikannya
Proses 1.Saya berusaha mengembangkan pengetahuan agar mampu melakukan pekerjaan dengan lebih baik 11,12
Pembelajaran 2.Demi tercapainya tujuan perusahaan saya harus saling membantu dalam melaksanakan tugasnya
Motivasi 1.Saya giat bekerja karena adanya kesempatan yang diberikan perusahaan untuk menduduki posisi tertentu 13,14
2.Pimpinan ember dorongan kepada saya untuk bekerja secara maksimal
3. Akuntabilitas Kinerja Transfaransi 1.Kemudahan akses untuk mendapatkan informasi 15,16
Pemda 2.Adanya keterbukaan dalam laporan keuangan pada masyarakat
Liabilitas 1.Memastikan Individu dan Organisasi bertanggung jawab atas tindakan dan aktivitasnya 17,18
2.Memberikan hukuman pada tindakan yang salah
3.Memberikan pengahrgaan atas kinerja yang baik
Kontrol Individu 1.Birokrat dan organisasi di batasi oleh hukum 19,20
2.Akuntabilitas dinilai berdasarkan kapatuhan dalam melaksanakan perintah
Responsibilitas 1.Kecakapan organisasi dalam menyelenggarakan kegiatan organisasinya 21

Responsivitas 1.Pendekatan pada pelanggan 22


2.Mampu memenuhi kebutuhan atau sasaran substantif
2.2.2. HIPOTESIS

NO HIPOTESIS
H.1 Ketaan pada perundang-undangan berpangurh positif terhadap akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi
H.2 Budaya Organisasi berpangurh positif terhadap akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur
dan Kabupaten Sukabumi
H.3 Peraturan perundang-undangan dan budaya organisasi secara bersamaan berpengaruh positif terhadap
akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dan Pemda Kab Sukabumi 
2.3 KERANGKA BERPIKIR

Anda mungkin juga menyukai