Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS ATTITUDE SISWA

TERHADAP PENDIDIK

Guru Mata Pelajaran Sosiologi:


Bu Haswen Rusni, S.Sos.

ANGGOTA KELOMPOK:
 IKHLAS SABDA
 RYU SACHIO ATHALLA
 JENNY DWI SURYADI
 SHARENA AYUDIA NINGTHIAS
 FITRI RAMADANI
 AURELIA ANGGUN PUTRI

X6
SMA NEGERI 1 RENGAT
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada allah swt atas rahmat dan karunia-Nya kami

dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah sosiologi ini tepat waktu.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada IBUK

HASWEN RUSNI,S.SOS selaku guru mata pelajaran sosiologi yang telah memberikan tugas

terhadap kami.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut

membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari

segi penyusunan,bahasa,maupun penulisannya. Oleh karena itu,kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi

acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga makalah ini bisa menambah wawasan para

pembaca dan bisa bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Rengat, 27 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR….………………………………………………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..…………………………………………………………

1.1. Latar Belakang ………………………………………….…………………………………….……………………………

1.2. Perumusan masalah ……………………………………….………………………………………………………….

1.3. Tujuan ……………………………………..……………………………………………………………………………….

BAB II TEORITIS …………………………………………………………………………………………………………………

2.1. Pengertian ………………………..…………..…………………………………………………………………………

2.2. Dampak …….…………………………………………………………………………………………………… ………

BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………… …………………..

3.1. Daftar Tabel ………………………………..…………………………………………………………………………

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………………

4.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………… ……………………….

4.2. Saran ……………………………………………………………………………………………………………………..…

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
tidak Di mata semua nilai kesopanan merupakan nilai yang sangat mempengaruhi

terhadap nilai lain terhadap penilaian seseorang. meskipun seseorang mempunyai

harta banyak, otak yang pandai dan wajah yang menawan, tetapi tidak mempunyai

nilai kesopanan dalam kesehariannya itu, sudah tentulah dia akan dikatakan orang

yang tidak baik.maka pantaslah jika kesopanan itu dijadikan penilaian terhadap baik

buruknya seseorang. sebenarnya kita semua lah yang harus bertanggung jawab atas

merosotnya nilai kesopanan ini banyak kita lihat dan mungkin teman kita sendiri yang

cara berbicara dan cara berperilaku terhadap gurunya dengan seenaknya sendiri.

memalingkan muka setiap berpapasan dengan guru mereka.seakan mereka lupa

tentang apa yang sudah diberikan oleh guru kepada muridnya Kesopanan harus mulai

ditanamkan sejak kecil dalam suatu keluarga. Orang tua harus mendasari anak mereka

dengan mengajari mereka tentang adab dan kesopanan kepada orang yang lebih tua

atau kepada guru-guru mereka. Dalam hal ini keluarga merupakan lembaga pendidikan

yang pertama dan utama. Kemudian tidak juga kalah penting lembaga pendidikan juga

mempunyai pengaruh dalam mendidik para siswanya dan menanamkan nilai

kesopanan, sebuah lembaga pendidikan harusnya hanya mengajarkan supaya anak

didiknya menjadi orang pandai saja, tetapi juga harus mendidik muridnya agar

mempunyai karakter yang menjunjung tinggi nilai kesopanan.


1.2 Perumusan masalah
 Apa itu sikap sopan?

 Mengapa kesopanan terhadap guru itu penting?

 Bagaimana etika sebagai murid kepada?

 Bagaimana cara menanamkan nilai kesopanan kepada seorang murid

1.3 Tujuan

 Untuk menjelaskan seberapa penting sopan

 Untuk menjelaskan seberapa penting kesopanan terhadap guru itu

 Untuk menjelaskan sikap yang sesuai etika terhadap seorang guru

 Untuk menjelaskan apa saja cara untuk menanamkan nilai kesopanan kepada

seorang murid terhadap seorang guru


BAB II
TEORITIS
2.1Pengertian Attitude

Attitude ialah sikap, perilaku, atau tingkah laku seseorang dalam melakukan

interaksi dengan orang lain yang disertai dengan kecenderungan untuk bertindak

sesuai dengan sikap tersebut Attitude juga disebut sikap pada aspek afektif yang

menentukan seseorang dalam bertindak, karena adanya kemauan atau kerelaan

bertindak menentukan seseorang berbuat sesuai dengan karakter sikap yang

dimilikinya Attitude juga sering dikaitkan dengan kesiapan mental individu yang

dapat memengaruhi serta menentukan kegiatan individu yang bersangkutan dalam

merespons objek atau situasi.Pada dasarnya, kesuksesan dapat diraih dengan

mengasah tiga hal, yaitu, skill/keterampilan, knowledge/pengetahuan, dan

attitude/sikap.

2.2 Dampak

Zaman sekarang, banyak orang dinilai karena memiliki good looking atau

penampilan yang bagus.Namun sebenarnya, memiliki good attitude atau perilaku

baik itu lebih baik daripada hanya penampilan fisik yang bagus.Mirisnya saat ini

banyak ditemui perilaku buruk yang dilakukan seseorang. Contoh nyata perilaku

buruk yakni adanya komentar jahat kepada seseorang di sosial media.Memiliki

perilaku baik ini menjadi sesuatu yang penting ketika kamu berinteraksi maupun

bersosialisasi dengan banyak orang Dengan memiliki perilaku baik, tentu kamu akan

memiliki banyak teman dan mudah diterima di lingkungan baru.Memiliki perilaku

dan karakter yang baik tidak bisa dibentuk secara instans. Baik orangtua dan sekolah

perlu membiasakan perilaku-perilaku yang bisa membentuk karakter peserta didik.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1Faktor-faktor terjadinya murid kurang sopan santun terhadap guru

Hal ini dilihat dari generasi muda atau seorang siswa yang cenderung kehilangan etika

dan sopan santun, baik terhadap teman sebaya, orang tua, bahkan kepada guru saat

mengajar di dalam kelas. Siswa tidak lagi menganggap guru sebagai panutan, seorang

yang memberikan ilmu pengetahuan yang harus dihormati dan disegani.

Faktor-Faktor murid kurang sopan


Jumlah
santun
Orang tua 7
Lingkungan 8
pertemanan 5
 Menurut 20 responden faktor utama murid kurang sopan santun terhadap guru

adalah faktor lingkungan

3.2Pengaruh sopan santun terhadap guru

Sopan santun merupakan sebuah perilaku atau etika yang mencerminkan sikap

seseorang dengan orang lain dengan maksud dan tujuan untuk menghormati seorang

tersebut dengan bersikap yang baik dan lemah lembut. Diindonesia sendiri sering

terjadi kekerasan antara pelajar dengan pelajar ataupun pelajar dengan gitu gara-gara

hal yang sepele dan berakibat buruk bagi nama sekolah dan pelajar atau guru tersebut.

Oleh karna itu, anda semua haruslah sadar bahwa banyak sekali manfaat yang dapat

kita dapatkan dari bersikap sopan santun.

Pengaruh Jumlah
Pergaulan 8
Lingkungan 12
 Menurut 20 responden pengaruh sopan santun terhadap guru adalah pengaruh

lingkungan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan sebelumnya, penulis dapat memberikan kesimpulan

sebagai berikut :

 Sikap Sopan merupakan suatu tingkah laku yang diciptakan oleh suatu kelompok

masyarakat dalam kehidupannya untuk mencapai keindahan dalam hubungan

sosial.

 Kesopanan dalam kehidupan bermasyarakat sangat penting sekali. Karena

dampaknya akan banyak memberikan manfaat bagi setiap individu.

 Untuk bersikap sopan itu sebenarnya mudah sekali, hanya saja perlu pembiasaan

dalam kehidupan sehari-hari.

 Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya mendidik untuk intelektual saja,

tetapi juga harus sebagai sarana pembentuk karakter siswa-siswa yang bermoral.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan beberapa saran.

Diantaranya adalah sebagai berikut :

 Siswa seharusnya harus bisa bersikap sopan terhadap guru mereka, karena itu

merupakan adab seorang murid terhadap gurunya.

 Lingkungan masyarakat juga harus mendukung untuk pembentukan karakter

sopan. Jika lingkungan masyarakat yang kurang baik kemungkinan juga sulit bagi

seseorang untuk berbuat baik juga

 Suatu perbuatan baik itu akan menjadi sikap kita jika kita sudah terbiasa

melakukan hal baik itu.

 Seorang guru harus bisa memberikan contoh sikap yangsopan kepada muridnya

agar mudah untuk meneladani sikap guru tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

dalam Bahasa Adawiyah, Rabiatul. 2016. “Strategi Guru PKn Menanamkan Karakter Sopan Santun

Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMP Negeri 3 Banjarmasin. Skripsi S-1.

Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Renika Cipta. Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi,

Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-dimensi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Elkabumaini, Nasin dan Rahmat Ruhyana. 2016. Panduan Implementasi Pendidikan Budi Pekerti.

Bandung: Yrama Widya. Haris, Abdul. 2012. Stategi Pembelajaran Physical Self Assessment.

http://www.pekerjaanutama.blogspot.com/strategi-aplikasi-physcsl-selfassessment.html. diakses pada

tanggal 20 November 2017 pukul 15.30 WIB. Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika. Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Fokus

Groups sebagai Instrument Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Idrus,

Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua.

Jakarta: Erlangga. Infodiknas. 2012. “Sopan Santun Sebuah Budaya yang Terlupakan. http://www.-

kompasberita.com/infodiknas-sopan-santun.html diakses pada tanggal 24 November 2017 pukul 19:11

WIB. Lusi, S Samuel dan Nggili Arnold Ricky. 2013. Asyiknya Penelitian Ilmiah dan Penelitian

Tindakan Kelas Panduan Praktis dengan Pendekatan Ilmiah untuk Melakukan Transformasi

Pembelajaran. Yogyakarta: CV Andi Offset. Mahfudz. 2010. “Budaya Sopan Santun”.

http://www.scribd.com/budaya-sopansantun-yang-semakin-dilupakan.html. diakses pada tanggal 27

November 2017 pukul 14.24 WIB. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV

Pustaka Setia. 94 Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rinea Cipta. Moleong,

Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitataif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muchroji dkk. 2011.

Manajeman Pendidikan (Konsep dan Implementasi). Sukarta: Fekultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan

Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo. Peraturan Menteri Sosial Nomor 77/HUK/2010 Tahun 2010 tentang Pedoman Dasar

Karang Taruna. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005. Sanjaya, Wina. 2010.

Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group. Sanusi,

Ahmad. 2017. Sistem Nilai Alternatif Wajah-wajah Pendidikan. Bandung: Nuansa Cendikia. Setiawan,

Hafiardi. 2010. “Identifikasi Faktor-Faktor Penyimpangan Norma Kesopanan di Kalangan Remaja

(Studi Diskriptif Kualitatif tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyimpangan Norma

Kesopanan Baku dan Sikap Remaja di SMA Negeri 7 Surakarta)”. Skripsi S1. Surakarta: Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik: Universitas Sebelas Maret. Setyadi, Yulianto Bambang dan Ahmad Muhibbin.
2011. Paedagogik Khusus Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Silberman, Melvin. 2016.

Anda mungkin juga menyukai