Dosen Pengampu:
David Iqroni, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Eka Aprianto (A1H121194)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Sosial Peserta Didik”
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena
pengetahuan yang kami miliki masih minim, dan masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan dan penyampaian materi dalam makalah ini. Selanjutnya penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita serta dapat dipahami oleh pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan berinteraksi anak dengan orang lain dapat dirasakan ketika usia anak
sekitar enam bulan, disaat itu mereka mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan
anggota-anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan
perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih
sayang.
Masa kini, yang merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai aspek
gejolak perkembangan pada masa remaja. Meskipun segi-segi yang dipelajari sama
tetapi isi bahasanya berbeda, karena masa dewasa merupakan masa pematangan
kemampun dan karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja. Oleh karena itu,
perkembangan sosial orang dewasa tidak akan jauh berbeda kaitannya dengan
perkembangan sosial remaja.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
saling berkomunikasi dan bekerja sama”. Perkembangan sosial diharapkan agar mampu
bermanfaat bagi masyarakat dan berdampak positif pada perkembangan masyarakat
dengan adanya saling membantu antar individu sosial. Perkembangan sosial juga
ditujukan untuk berkembangnya moral seseorang.
a. Pembangkangan
Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap
penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan
kehendak anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai
puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam
tahun. Sikap orang tua terhadap anak seharusnya tidak memandang pertanda mereka
anak yang nakal, keras kepala atau sebutan negatif lainnya. Sebaiknya orang tua
mau memahmi sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju
kearah independent.
b. Agresi (Agression)
4
c. Berselisih (Bertengkar)
Sikap anak ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap
atau perilaku anak lain. Biasanya perselisihan terjadi karena berbedanya pendapat
antara individu yang satu dengan yang lainnya.
d. Menggoda (Teasing)
e. Persaingan (Rivaly)
Yaitu kenginan untuk melebihi orang lain dan selalu di dorong oleh orang lain.
Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada
usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin membaik.
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada
usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini
semakin berkembang dengan baik.
Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap
memerintah dan mengambil alih control orang lain. Wujud dari sikap ini adalah
memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya.
i. Simpati (Sympaty)
5
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Kehidupan sosial pada jenjang remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi
intelektual dan emosional. Seseorang remaja dapat mengalami sikap hubungan sosial
yang bersifat tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami remaja. Keadaan atau
peristiwa ini dinyatakan bahwa anak telah dapat mengalami krisis identitas. Bagaimana
seorang remaja dapat mengembangkan pribadi dan identitasnya dapat diakibtkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Hereditas
Dalam hal ini, perkembangan sosial itu sendiri didapatkan semenjak lahir yang
berasal dari orang tua kandung yang melahirkan. Yang berrati perkembangan sosial
seseorang didapatkan oleh karena faktor biologis yang diturunkan oleh orang tua
yang kedepannya akan terus berkembang.
2. Faktor Lingkungan
Faktor utama yang dimana perkembangan sosial suatu individu ditentukan oleh
lingkungan hidup seseorang yang akan mempengaruhi emosi dan perilaku
seseorang. Ada beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
sosial seseorang yaitu keluarga, pendidikan dan masyarakat
3. Faktor Umum
6
2.5 Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku
Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan
sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkkan diri menjadi suatu kesatuan,
saling berkomunikasi dan bekerja sama.
Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Dalam arti dia belum memiliki
kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Untuk mencapai kematangan sosial, anak
harus belajar tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain.
Proses sosialisasi itu sebagai proses belajar yang membimbing anak kearah
perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang
bertanggung jawab dan efektif.
Sikap saling menyayangi merupakan salah satu sifat orang mukmin sebagaimana
sabda Rasulullah yang artinya “ perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling
rasa cinta dan kasih sayang mereka adalah seperti orang satu tubuh yang apa bila ada
salah satu anggotannya yang mengeluh sakit maka anggota-anggotanya tubuh lainnya
ikut merasa sakit.” (HR. Muslim dan Ahmad).
7
Kebiasaan belajar kooperatif dan kolaboratif akan membuat peserta didik merasa
bersaudara dan tidak saling mengolok-olok.
Hasan (2006) sekolah atau guru dapat berusaha untuk membina hubungan sosial yang
lebih stabil dalam jangka waktu yang lebih panjang. Peran utama pendidik adalah
membantu peserta didik dapat menyelesaikan masalah sosial yang sesungguhnya yang
akan dihadapi ditempat kerja, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Sekolah dapat
membekali peserta didik dengan keterampilan sosial dan kemampuan menyelesaikan
masalah sosial. Peran guru membantu peserta didik dapat mengatasi masalah hubungan
sosial itu dengan baik.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia tumbuh dan berkembang di alam di dalam lingkungan. Lingkungan ini
dapat dibedakan atas lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan sosial
memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan berbagi aspek kehidupan,
terutama kehidupan sosio-psikologi. Manusia sebagai makhluk sosial,senantiasa
berhubungan dengan sesame manusia.
3.2 Saran
Saat ini banyak bahaya di dalam proses menuju perkembangan sosial yang
umumnya dapat dikendalikan jika diketahui pada saat yang tepat dan jika dilakukan
langkah perbaikan untuk menguranginya sebelum menjadi kebiasaan dan menimbulkan
reputasi yang kurang baik. Karena itu sebaiknya orang tua benar-benar memperhatikan
perkembangan anak sampai ia mampu membedakan dan memilih mana yang baik dan
buruk untuk dirinya (dewasa). Tetapi tidak dengan bersikap otoriter terhadap anak.
9
DAFTAR PUSTAKA
Usia Dini.
Erlangga.
Sujiono. (2005). Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Remaja Rosdakarya.
https://www.academia.edu/42222368/Makalah_Perkembangan_Sosial_Peserta_Didik
10