Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SITOLOGI DAN HISTOLOGI


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Anatomi

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Drs. Sukendro, M. Kes AIFO
Grafitte Decheline, S.Pd., M. Or

Disusun Oleh:
Eka Aprianto (A1H121194)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul SITOLOGI DAN HISTOLOGI ANATOMI sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas sesuai dengan ketentuan
yang diberikan oleh Ibu Grafittie Decheline, S.Pd., M Or. selaku dosen pengampu mata
kuliah Anatomi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang SITOLOGI DAN HISTOLOGI ANATOMI bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena pengetahuan
yang kami miliki masih minim, dan masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan dan penyampaian materi dalam makalah ini. Selanjutnya kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita serta dapat dipahami oleh pembaca.

Jambi, 26 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 4

2.1 Pengertian Sitologi dan Histologi ........................................................................... 4

2.2 Cara Pemeriksaan Sitologi dan Histologi ............................................................... 5

2.3 Perbedaan Sitologi dan Histologi ........................................................................... 8

2.4 Kendali Mutu Laboratorium Patologi Anatomi ...................................................... 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anatomi dapat didefinisikan sebagai ilmu mengenai struktur tubuh. Pemahaman


yang baik tentang anatomi akan memperlihatkan bahwa banyak sekali elemen-elemen
penyusun satu tubuh manusia. Elemen tersebut terdiri atas jaringan dan tersusun lagi
dari sel. Anatomi sangat penting untuk dipelajari terutama diusia dini sebagai materi
fundamental untuk berbagai bidang spesifik, salah satunya adalah ilmu kesehatan.
Pengetahuan mengenai bentuk fisik dan kondisi normal sangat bermanfaat sehingga jika
terdapat penyakit yang menyerang anatomi tubuh dapat dilakukan antisipasi berupa
pencegahan demi kesehatan tubuh. Hal tersebut harus disadari sehingga pembelajaran
anatomi tubuh manusia menjadi materi penting untuk dipahami.

Sitologi berasal dari dua kata yaitu cytos yang berarti sel dan logas yang berarti
ilmu pengetahuan. Jadi definisi sitologi adalah ilmu yang mempelajari sel-sel tubuh
manusia baik yang terlepas sendiri atau diambil dari cara tertentu (Ekawati, 2014).
Pemeriksaan sitologi adalah pemeriksaan dari cairan tubuh manusia yang kemudian
diproses, yaitu dilakukan fiksasi, sentrifugasi dan diproses sampai siap menjadi slide
atau preparat hapusan yang kemudian dilakukan pembacaan dengan mikroskop.
Perbedaan utama antara pemeriksaan histopatologi dan sitologi adalah pada pemeriksan
histopatologi akan tampak struktur jaringan, sedangkan pada pemeriksaan sitologi
hanya tampak gambaran sel-selnya tanpa terlihat struktur jaringannya (Ongko, 2018).

Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail
menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu dari
cabang-cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis.
Histologi amat berguna dalam mempelajari fungsi fisiologi sel-sel dalam tubuh, baik
manusia, hewan serta tumbuhan dan dalam bentuk histopatologi ia berguna dalam
penegakan diagonis penyakit yang melibatkan perubahan fungsi fisiologi dan deformasi
organ. Anatomi manusia atau antropotomi aadlah sebuah bidang khusus dalam anatomi
yang mempelajari sruktur tubuh manusia.

1
Sitologi merupakan salah satu bidang yang berkaitan dengan ilmu yang
mempelajari tentang morfologi sel-sel secara individual atau sel yang berasal dari
fragmen jaringan yang diamati secara mikroskopis. Sedangkan sitopatologi merupakan
cabang sitologi yang khusus mempelajari tentang kelainan morfologi akibat jejas atau
faktor lainnya. Benar atau tidaknya suatu diagnosis tergantung dari kualitas hasil
sediaan sitologik yang dihasilkan. Sedangkan untuk menghasilkan sediaan sitologik
yang baik maka kualitas persiapan materi untuk dijadikan sediaan wajib diketahui
dengan benar (Black, 2012).

Pewarnaan sediaan dikerjakan di laboratorium sitologi dengan menggunakan


pewarnaan Papanicolaou. Pewarnaan papanicolaou digunakan untuk pemeriksaan sel
dalam sekret, eksudat, transudat, atau biopsi berbagai jenis organ dalam dan jaringan.
Prosedur pertama yaitu pewarnaan inti dengan Hematoxylin dan orange G serta EA
sebagai cat lawan yang mewarnai sitoplasma. Papanicolaou adalah pewarna universal
yang digunakan untuk ginekologi dan pemeriksaan sitologi non-ginekologi. Terutama
digunakan untuk skrining kanker mulut dan leher rahim tanpa gejala populasi dan dalam
tindak lanjut pasien dengan kanker. Tes Pap mengurangi kejadian kanker serviks hingga
70% dinegara maju ( Asthana A, 2014 ; Roy Biswas et al, 2008 ).

Spesimen untuk pemeriksaan sitologi diperoleh dari apusan vagina, rahim, leher
rahim, dan mulut serta ulerasi atau sedimen yang diperoleh lewat proses sentrifugasi
atau filtrasi. Mukosa mulut dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe yaitu mukosa
pengunyahan, mukosa penutup dan mukosa khusus. Mukosa pengunyahan terdapat di
regio rongga mulut yang menerima tekanan kunyah seperti gusi dan palatum durum.
Jaringan epitelnya parakeratinised (memiliki lapisan keratin tipis yang beberapa selnya
da yang masih memiliki inti sel yang tidak sempurna). Mukosa penutup terdapat pada
dasar mulut, permukaan inferio.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan sitilogi dan histologi?


2. Bagaimana cara pemeriksaan sitologi dan histologi?
3. Apa Perbedaan Sitologi dan Histologi?
4. Bagaimana kendali mutu laboratorium patologi anatomi?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi sitologi dan histologi


2. Mahasiswa mampu menjelaskan cara pemeriksaan sitologi dan histologi
3. Mahasiswa mengetahui Perbedaan Sistologi dan Histologi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kendali mutu laboratorium patologi
anatomi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sitologi dan Histologi

1. Pengertian Sitologi

Citologi (sitologi) adalah ilmu yang mempelajari sel, mencakup sifatsifat


fisiologis sel seperti struktur, intaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel, hingga
kematian sel. Kemunculan sitologi dimulai dengan studi mikroskopis Robert Hooke dari
gabus pada tahun 1665, dan berbagai bentuk mikroskop adalah alat utama sitologi.3
Sebuah teknik yang sering digunakan adalah kultur jaringan. Pada abad ke19, teori sel
dikembangkan yang menunjukkan bahwa sel-sel adalah unit dasar dari organisme.
Penelitian sitologi baru-baru ini difokuskan pada kimia komponen sel (sitokimia).
Pemeriksaan sitologis dapat dilakukan pada cairan tubuh (contoh adalah darah, urine,
dan cairan serebrospinal) atau bahan yang disedot (ditarik keluar melalui hisap ke jarum
suntik) dari tubuh. Sitologi dapat juga melibatkan pemeriksaan persiapan dengan
menggores atau mencuci dari daerah tertentu dari tubuh. Misalnya, contoh umum
sitologi diagnostik adalah evaluasi Pap serviks (disebut sebagai tes Papanicolaou atau
Pap smear). Agar evaluasi sitologi dapat dilaksanakan, bahan bahan yang akan diperiksa
disebar ke slide kaca dan diwarnai. Seorang ahli patologi kemudian menggunakan
mikroskop untuk memeriksa sel-sel individu dalam sampel.

Sel merupakan bagian terkecil dari jaringan tubuh, dan merupakan dasar unit
kehidupan bagi tubuh ( Nawawi, 2013:10). Sel mampu membawa preses kehidupan
secara mandiri. Beberapa organisme seperti bakteri bersel satu ( medical Lab, pg.580),
setiap jenis sel secara spesifik beradaptasi untuk melakukan pekerjaan tertentu.
Misalnya, sel otot rangka yang secara khusus melaksanakannya tugasnya sehingga
tercipta adanya kontraksi dan relaksasi sehingga gerakann tubuh. Sitologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari sel yang berasal dari tubuh manusia baik yang
terlepas sendiri (exfoliated) dari permukaan epitel atau yang diambil dari berbagai
tempat dengan cara tertentu. Berperan untuk menentukan perubahan struktur sel dikenal
dengan istilah sitologi diagnostik.

4
2. Pengertian Histologi

Histologi atau anatomi mikroskopis adalah cabang ilmu biologi yang


mempelajari tentang struktur sel dan jaringan secara detail menggunakan mikroskop.
Kegiatan histologi dilakukan pada sediaan jaringan yang dipotong tipis Histologi amat
berguna dalam mempelajari fungsi fisiologi sel-sel dalam tubuh, baik manusia, hewan,
serta tumbuhan, dan dalam bentuk histopatologi ia berguna dalam penegakan diagnosis
penyakit yang melibatkan perubahan fungsi fisiologi dan deformasi organ. Sebagai
contoh, di bidang kedokteran, kehadiran tumor memerlukan hasil pemeriksaan contoh
(sampel) jaringan. Di bidang pertanian, pemeriksaan kondisi jaringan pengangkut dapat
mendukung diagnosis serangan hawar daun tembakau.

2.2 Cara Pemeriksaan Sitologi dan Histologi

1. Pemeriksaan Sitologi

Terdapat berbagai jenis layanan pemeriksaan sitopatologi yang dapat tersedia


dalam suatu sentra diagnostik, antara lain:

Tanpa tindakan :

a. Pemeriksaan Sitopatologi Eksfoliasi

 Slaid Papsmear
 Slaid Sputum
 Slaid hasil sikatan

b. Pemeriksaan Sitopatologi Cairan :

 Urin
 Pleura
 Asites
 Kista
 Dan lain-lain

c. Pemeriksaan FNAB

d. Pemeriksaan blok se

5
Dengan tindakan yang dilakukakan oleh SpPA

 Papsmear
 FNAB

Teknik pewarnaan

2. Spesimen yang diterima dalam bentukan cairan:

1. Dicocokkan kembali antara identitas pada sampel dengan data yang tertulis pada
formulir pemeriksaan
2. Lakukan proses pembuahan slide dengan alat centrifuge dengan kecepatan
1000rpm selama 5 mwnit
3. Endapan cairan yang didapat dari proses centrufuge dikocok hingga homogen
dan dihapus di sediaan kemudian dilanjutkan dengan fiksasi seperti pemrosesan
sediaan sitologi
4. Pengecualian untuk sediaan sputum, proses pembuatan said atau sediaan tidak
menggunakan alat centrifuge dan pewarnaannya pun hanya dengan pewarnaan
papanicolaou
5. Lakukan pewarnaan sediaan dengan pewarnaan papanicolaou dan Giemsa
6. Spesimen yang diterima dalam bentuk sediaan:
7. Dicocokkan kembali nomor dan nama yang tertera pada sampel dengan data
yang tertulis pada formulir pemeriksaan
8. Spesimen dalam bentuk sediaan yang difiksi dengan alkohol 96% selama paling
sedikit 30 menit , dilanjutkan dengan pewarnaan papanicolosu
9. Spesimen dalam bentuk sediaan yang difiksasi di udara terbuka atau disebut
fiksasi kering dilanjutkan dengan pewarnaan Giemsa
10. Dicelupkan ke dalam larutan alkohol 96% sebanyak 10 deep
11. Direndam dengan larutan EA

3. Pemeriksaan Histologi

Anatomi mikro atau histologi adalah mempelajari suatu organ atau bagian tubuh
hewan atau tumbuhan secara cermat dan rinci. Usaha atau cara untuk dapat mengamati,
mempelajari dan meneliti jaringan-jaringan tertentu dari suatu orgnisme dapat ditempuh
dengan jalan penyiapan spesimen histologi. Untuk penyiapan spesimen histologi

6
tersebut dikenal 4 cara yang umum dilakukan Davenport 1960 diacu dalam Gunarso
1986 yaitu: 1 Penyiapan preparatspesimen secara keseluruhan whole mount, yakni
pengamatan perkembangan embrio dan lain sebagainya 2 Penyiapan spesimen dengan
metode penyayatan sectioning methods 3 Penyiapan dengan metoda remasan
teasingsquashing methods 4 Penyiapan dengan menggunakan metode ulasan smear
methods. Metode penyayatan sectioning merupakan metode yang lazim dan banyak
digunakan dalam penyiapan spesimen histologi. Melalui metode ini spesimen disayat
setipis mungkin, diwarnai, dan dijadikan spesimen awetan. Penyayatan umumnya
dilakukan dengan mikrotom. Melalui metode ini, spesimen dipersiapkan untuk disayat
dan untuk itu diperlukan perlakuan tertentu yang mampu untuk mengeraskan spesimen
sehingga memungkinkan untuk dilakukan penyayatan. Pengerasan jaringan tersebut
dapat dilakukan dengan cara membekukan ataupun dengan jalan penanaman dalam
suatu substansi yang mampu mengeraskannya Davenport 1960 diacu dalam Gunarso
1986.

4. Jaringan Jaringan Histologi


1. Jaringan Epitel

Histologi mempelajari jaringan epitel. Jaringan epitel adalah sel-sel


polihendral yang berkumpul dengan zat intersel. Jaringan epitel membentuk
berbagai lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi organ. Contohnya
jaringan kulit, lapisan dalam usus, dan trakea.

2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat disebut juga dengan jaringan penyambung. Dalam histologi,


jaringan ikat dipelajari karena terbentuk dari sel-sel yang menyatu. Jaringan ikat
memiliki fungsi untuk mempertahankan bentuk tubuh.

3. Jaringan Adiposa

Jaringan ini merupakan jaringan yang banyak ditemukan di dalam jaringan ikat
dalam bentuk berkelompok atau tersusun sendiri. Jaringan ini sebagian besar terdiri
dari lemak kuning dan lemak coklat. Jaringan adiposa berfungsi sebagai tempat
penyimpanan energi, menahan guncangan di dalam tubuh, dan sebagai isolator

7
panas tubuh. Selain itu, jaringan adiposa yang terletak di bawah jaringan kulit
berfungsi untuk memberi bentuk permukaan tubuh.

4. Jaringan Otot

Jaringan otot berfungsi untuk gerakan tubuh. Bentuk jaringan ini tergantung
jenis ototnya. Terdapat tiga jenis otot, yaiut otot lurik, otot jantung, dan otot polos.

5. Organ

Kumpulan dari jaringan yang mempunyai fungsi yang sama akan membentuk
organ. Baik organ dan jaringan, merupakan termasuk hal-hal yang dipelajari di
histologi.

2.3 Perbedaan Sitologi dan Histologi

Pada pemeriksaan histopatologi, struktur jaringan dapat terlihat dengan jelas,


sedangkan pada pemeriksaan sitologi hanya nampak gambaran sel-sel tubuh secara
umum tanpa terlihat struktur jaringannya. Perbedaan diantaranya meliputi :

1. Dalam sitologi hanya membicarakan tingkat sel, sedangkan histologi meneliti


arsitektur jaringan tertentu.
2. Sitologi ialah pembelajaran mengenai fungsi dan struktur sel. Sedangkan
Histologi ialah pembelajaran mengenai sel dan jaringan yang ada didalam
organisme.
3. Biaya studi sitologi lebih rendah dari studi histologi.
4. Pengamatan sitologi bertujuan untuk sel, pengamatan ini memiliki rincian
seluler yang baik seperti dalam pengamatan histologi.
5. Sitologi tidak dapat mengamati details arsitekstur jaringan, rincian jaringan
hanya hadir dalam pengamatan histologi.

2.4 Kendali Mutu Laboratorium Patologi Anatomi

Laboratorium Patologi Anatomi. Patologi Anatomi ialah salah satu spesialisasi


dalam bidang kedokteran yang dapat melakukan diagnosis penyakit berdasarkan pada
pemeriksaan kasar, mikroskopik, dan molekuler terhadap organ, jaringan dan sel. Di
beberapa negara, dokter yang dapat melakukan analisis patologi anatomi dan melakukan

8
praktik patologi sebelumnya telah dilatih dalam patologi anatomi dan patologi klinik,
dan juga dapat menddiagnosis penyakit melalui analisis laboratorium pada cairan tubuh.

Disebuah laboratorium Patologi Anatomi dapat dilakukan pemeriksaan berikut ini :

1. Sitopatologi : FNAB (1 lokasi dan 2 lokasi), Cairan Pleura, Cairan Ascites,


Cairan Abses/Pus, Cairan Pistula dan Cairan Abdomen, Urine Sitologi (2 kali),
Sputum Sitologi (3 kali).
2. Histopatologi (Jaringan Kecil, Jaringan Sedang, Jaringan Besar).
3. Pap Smear (Metode Konvensional, Metode Liquid Preparation). Syarat
pemeriksaan Pap Smear : 1 x 24 jam tidak berhubungan seksual, tidak sedang
dalam keadaan menstruasi, tidak menggunakan suppose vagina.
4. Immunohistokimia (IHK) : Panel Mammae, Panel Lymphoma, Antibodi (ER,
PR, Her2).
5. Pewarnaan Pappanicolou, Quick, Giemsa, dll.
6. Pembuatan blok parafin dan slide.
7. BRAF Mutation Test (KALGEN).

Jenis Pemeriksaan Laboratorium di Laboratorium Patologi Anatomi

Dalam bidang ilmu patologi anatomi, tumor / kanker dapat diketahui dengan
melihat penampakan suatu sel jaringan di bawah mikroskop. Penentuan tumor / kanker
berdasarkan patologi anatomi berdasarkan bentukan sel yang dapat dilihat dengan
mikroskop dan biasanya yang membaca adalah dokter spesialis patologi anatomi
(SpPA). Pemeriksaan tumor / kanker dengan pemeriksaan secara patologi anatomi ini
merupakan hal yang paling sering dilakukan karena pemeriksaan ini dapat secara akurat
menegakkan diagnosis tumor / kanker serta dalam penentuan stadium kanker. Adapun
contoh pemeriksaan dengan patalogi anatomi ini berupa :

1. Sitopatologi
Contohnya berupa pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB), di
mana cara pengambilan contoh jaringan dengan menggunakan jarum suntik
yang kemudian ditusukkan ke dalam tumor atau ductal lavage of breast cell
untuk cairan yang diproduksi payudara. Biasanya tumor yang berkonsistensi

9
lunak atau cair atau dapat juga berupa cairan tubuh (cairan pleura paru, cairan
cerebral, dan lain - lain).
2. Histopatologi
Contohnya berupa pemeriksaan biopsi jaringan (kanker payudara, kanker kulit
dan sebagainya), di mana dalam pengambilan contoh jaringan seperti operasi,
namun bahan yang diambil hanya sedikit dan kemudian contoh ini dilihat di
bawah mikroskop.
3. VriesCoupe
Pemeriksaan jaringan kanker yang dilakukan di tengah - tengah operasi, di
mana ketika jaringan tumor/kanker bersama jaringan sekitarnya yang dianggap
normal diangkat, jaringan tersebut dibekukan dengan cairan nitrogen dan
kemudian langsung dibawa ke bagian patologi anatomi yang memang sudah
disediakan di ruang operasi. Bila patholog menyatakan bahwa jaringan yang
diambil tidak menyebar ke sekitarnya, maka operasi selesai. Dan bila
sebaliknya, maka operasi dilanjutkan sampai didapatkan jaringan yang benar
normal atau dapat juga dihentikan bila operasi tak dapat dilanjutkan oleh karena
riskan untuk mengangkat jaringan sekitarnya yang memiliki fungsi tak
tergantikan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sitologi adalah cabang biologi dan kedokteran yang berkaitan dengan struktur
danfungsi sel tumbuhan dan hewan. Sitologi adalah area studi yang sempit. Persiapan
slidedalam sitologi sederhana. Sitologi hanya mempelajari area seluler sel. Teknik
sitologislebih murah, Sedangkan Histologi adalah studi struktur mikroskopis jaringan.
Histologi adalah area studi yang luas. Persiapan slide dalam histologi adalah proses
yang kompleks. Histologi mempelajari arsiktetur jaringan. Teknik histologis lebih
mahal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hengki, L 2016 Perbandingan Hasil Pemeriksaan Morfologi Spermatozoa


Manusia Menggunakan Metode Pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik dan
Safranin-Kristal Violet. Fakultas Kedokteran UNAIR RSUD dr.
SOETOMO Surabaya.

Mukawi, T. Y., 1989, Tekhnik Pengelolaan Sediaan Histopatologi dan Sitologi,


Laboratorium Instalasi Patologi Anatomi Universitas Padjajaran Rumah
sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung.

Kemenkes, 2015. Buku Pedoman Pelayanan Patologi Anatomi Indonesia.

Nasar, I M, 2008. Prinsip Dasar Pengolahan Jaringan untuk Histologi dan


Sitoplasma Fiksasi Alkohol 70% Dab BNF 10% Pada Pewarnaan HE.

Ekawati (2014) definisi sitologi ialah ilmu yang mempelajari sel-sel tubuh manusia baik
yang terlepas sendiri atau diambil dari cara tertentu.
Ongko (2018) pemeriksaan sitologi hanya tampak gambaran sel-selnya tanpa terlihat
struktur jaringannya.

12

Anda mungkin juga menyukai