Anda di halaman 1dari 10

Analisis aspek perkembangan sosial pada kalangan anak SMA

Disusun Oleh:

- Muhammad Hanafi

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SAW yang menganugerahkan kesehatan dan rahmat kepada
penyusun, sehingga kami dapat menyelesaikan penugasan ini. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat nya kita bisa diberi
Kesehatan dan bisa hidup dengan semestinya. penugasan ini kami buat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila, serta untuk menambah wawasan tentang analisis
aspek perkembangan sosial pada kalangan anak sma.

Ucapan terima kasih kepada Ibu Puji Hadiyanti yang sudah memberikan saya tugas
makalah ini. Dan bisa kami selesaikan.

Penugasan ini disusun dengan banyak sekali kekurangan baik dari segi penulisan maupun
dalam hal penyajian materi.oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan agar
makalah ini lebih baik lagi.

Bogor, 17 April 2021

penyusun

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Alasan Analisis.....................................................................................................1

B. Tujuan Analisis......................................................................................................2

C. Manfaat melakukan observasi................................................................................2

BAB 2 Teori.................................................................................................................3

2.1 Teori yang digunakan aspek perkembangan sosial................................................3

BAB 3 Pembahasan

3.1 Profil responden......................................................................................................3

3.2 Hasil Analisis..........................................................................................................4

BAB 4 PENUTUP........................................................................................................7

4.1 Daftar pustaka.......................................................................................................7

4.2 Dokumentasi.........................................................................................................7

ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Alasan Analisis

Alasan analisis ini dilakukan adalah rasa ingin tahu saya terhadap individu lain tentang aspek
perkembangan sosial yang dijalankan didalam kehidupannya, agar nanti nya menjadi
wawasan dan ilmu yang lebih juga untuk saya dalam menganalisis berbagai hal yang
mungkin tidak saya alami dan justru individu lainnya mengalami hal tersebut. Karena
memang saya pada dasarnya tipikal individu yang jika penasaran akan terus mengupas
sedalam mungkin tentang informasi apa yang ingin saya cari tahu dan opini atau asumsi yang
individu lainnya berikan terhadap saya agar nanti nya saya jadikan bahan perbandingan dan
sekaligus referensi juga untuk kedepannya agar hasilnya semakin bisa lebih maksimal
daripada yang sebelumnya.

1.2 Tujuan Analisis

Tujuan saya melakukan analisis ini adalah sebagai berikut :

 Mengetahui dan memahami tentang informasi yang dijelaskan oleh individu lain
tentang aspek perkembangan sosial
 Mencari lebih dalam informasi dan perbandingan tentang aspek perkembangan sosial
yang dialami oleh individu lain
 memahami dan mengerti tanggapan yang individu lain berikan tentang aspek
perkembangan sosial terutama dalam faktor-faktor serta opini individu lain tentang
definisi perkembangan sosial itu sendiri
 mencari tahu lebih jelas tentang individu lain dalam menyikapi problema atau
persoalan yang menyangkut aspek perkembangan sosial

1.3 Manfaat Analisis

Manfaat Analisis yang saya lakukan adalah sebagai berikut :

 Berdiskusi serta bertukar pikiran dengan individu lain dengan manfaat menjadi sama
sama bertambah ilmu wawasannya dan juga semakin paham dan mengerti tentang apa
itu sebenarnya esensi dari aspek perkembangan sosial tersebut
 Menjadi lebih paham dan lebih mengerti dalam menyikapi berbagai persoalan atau
problema yang sering dialami maupun ditemukan pada aspek perkembangan sosial
 Memiliki jiwa yang analis dan mempunyai daya intelegensi yang lebih untuk
kedepannya
 Menjadi individu yang lebih bijak serta mawas diri menghadapi berbagai problema
dan persoalan yang bisa menjebak diri dalam aspek perkembangan sosial pada setiap
individu.

1
BAB II TEORI

2.1 Teori yang digunakan aspek perkembangan sosial

Definisi Perkembangan sosial

 Menurut Hurlock (2011:250), perkembangan sosial adalah perolehan perilaku yang


sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu bermasyarakat
( sozialized ) memerlukan tiga proses. Masing-masing proses terpisah dan sangat
berbeda satu sama yang lain, tapi saling berkaitan, sehingga kegagalan dalam satu
proses akan menurunkan kadar sosialisasi inividu.

 Menurut Masitoh dkk (2009:2.14). perkembangan sosial adalah perkembangan


perilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan - aturan masyarakat dimana
anak itu berada. Perkembangan sosial diperoleh anak melalui kematangan dan
kesempatan belajar dari berbagai respons terhadap dirinya. Sedangkan Muhbin (dalam
Nugraha dan Rachmawati 2004 : 1.13) mengatakan bahwa perkembangan sosial
merupakan proses pembentukan social self (pribadi dalam masyarakat), yakni pribadi
dalam keluarga, budaya, bangsa, dan seterusnya.

Argumen saya sendiri terhadap definisi perkembangan sosial menurut beberapa tokoh ini
adalah perkembangan sosial setiap anak tentu nya berbeda-beda dan tidak bisa
disamaratakan. Karena berdasarkan beberapa sudut pandang tokoh saja, setiap individu
mempunyai perkembangan dan hambatan yang berbeda jenisnya. Ada individu yang memang
berkembang karena tuntutan sosialnya, ada juga individu yang berkembang tergantung dalam
mereka menyesuaikan diri dengan atiran masyarakat dimana anak itu berada, dan adapula
yang berpandangan bahwa perkembangan sosial merupakan proses pembentukan pribadi
dalam bermasyarakat khususnya dalam lingkungan keluarga, budaya, dan seterusnya.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial pada anak remaja

1. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai


aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Didalam

2
keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya
keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak. Proses pendidikan yang bertujuan
mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan
dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas
ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga (Gerungan, 1998).

2. Kematangan Anak

Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan


dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan
intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik
sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

3. Status Sosial

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga
dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang
independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak
itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan
kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya (Gerungan,
1998).

Dari pihak remaja sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang


telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak
akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu,
maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam
pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi
“terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan
normanya sendiri.

4. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi remaja yang terarah. hakikat pendidikan sebagai


proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di
dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti
luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga,
masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja
diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan(sekolah). Kepada
peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma- norma lingkungan dekat, tetapi
dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa.
Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Gerungan,
1998).

5. Kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi

Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,


memecahkan masalah, dan berbahasa. remaja yang berkemampuan intelektual tinggi akan
berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi,
kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat

3
menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak. sikap saling pengertian dan
kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal
ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.

Argumen saya terhadap faktor-faktor perkembangan sosial anak remaja ini sangat relative
dan cenderung berbeda disbanding pada jenjang yang sebelumnya. Karena dimasa remaja
justru individu itu sedang gencar-gencarnya mencari jati diri yang ia miliki. Maka dari itu,
memang jika sang anak tidak bisa mengontrol dirinya akan sangat amat riskan untuk
terjerumus kepada hal yang negative dan condong merugikan.

Sebaliknya, jika sang anak mampu mengontrol dirinya dan mampu menjaga dirinya, maka
sang anak tersebut akan lebih banyak mengarah dan menghasilkan sesuatu yang positif serta
bermanfaat bagi semua aspek. Alangkah baiknya memang jika sudah berada pada fase
remaja, sang orangtua harus lebih giat dan sering untuk memberi sosialisasi kepada anak
tentang pergaulan yang benar, tentang cara menyikapi suatu hal agar nanti nya sang anak
tetap bisa berjalan dan menghadapi kehidupan seperti yang seharusnya.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Profil Responden

4
3.2 Hasil Analisis

5
BAB IV PENUTUPAN

4.1 Daftar Pustaka

 http://eprints.ums.ac.id/69157/3/BAB%20II.pdf

 https://www.dictio.id/t/faktor-apa-saja-yang-mempengaruhi-perkembangan-sosial-
remaja/100491/4

4.2 Dokumentasi

6
7

Anda mungkin juga menyukai