PENDIDIKAN ANAK DI SD
( Perkembangan Moral dan Sosial pada Anak Usia Sekolah Dasar )
Disusun Oleh :
1. Depi Yunita Sari (857035637)
2. Renatasya Ratu V ()
3. Wulan Ritma (857028846)
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Pendidikan
Anak di SD ini dengan baik serta tepat waktu .
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang Perkembangan Moral
dan Sosial pada Anak Usia Sekolah Dasar. Semoga makalah ini dapat membantu
dan mengerti dalam belajar Perkembangan Moral dan Sosial pada Anak Usia
Sekolah Dasar. Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepan nya dapat lebih baik
lagi.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk memberikan
masukan-masukanyang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tim penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
a. Apa Makna Perkembangan Sosial Anak......................................................................
b. Bagaimana Bentuk-bentuk Tingkah Laku Sosial Pada Anak.......................................
c. Faktor-faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak
C. Tujuan...............................................................................................................................
Adapun tujuan dari makalah yaitu :.................................................................................
a. Untuk memenuhi tugas matakuliah Perspektif Global...................................................
b. Untuk dapat Mengetahui Isu-isu Global dalam Kaitanya dengan Kepentingan
Nasional........................................................................Error! Bookmark not defined.
c. Untuk dapat mengetahui Masalah-masalah Global dalam kaitanya dengan
Kepentingan Nasional..................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II ( PEMBAHASAN )....................................................................................................
A. Isu– Isu Dalam Kaitanya Dengan Kepentingan Nasional................Error! Bookmark
not defined.
1. Penduduk dan Keluarga Berencana...........................Error! Bookmark not defined.
2. Pembangunan.............................................................Error! Bookmark not defined.
3. Hak Asasi Manusia ( HAM)......................................Error! Bookmark not defined.
4. Migrasi.......................................................................Error! Bookmark not defined.
5. Lingkungan dan Sumber Daya..................................Error! Bookmark not defined.
B. Masalah – Masalah Global dalam Kaitannya dengan Kepentingan Nasional
Error! Bookmark not defined.
1. Perubahan Iklim:........................................................Error! Bookmark not defined.
2. Konflik Regional:......................................................Error! Bookmark not defined.
3. Ketergantungan pada Ekonomi Global:.....................Error! Bookmark not defined.
4. Kesehatan Global:......................................................Error! Bookmark not defined.
5. Terorisme:..................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III (KESIMPULAN DAN SARAN)............................................................................
A. KESIMPULAN...............................................................................................................
B. SARAN...........................................................................................................................
ii
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa Makna Perkembangan Sosial Anak ?
b. Bagaimana Bentuk-bentuk tingkah laku Sosial pada Anak ?
c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan social anak ?
d. Bagaimana pengaruh perkembangan social Anak terhadap tingkah laku
anak ?
1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah yaitu :
a. Untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Anak di SD
b. Mengetahui makna perkembangan social anak.
c. Mengetahui bentuk-bentuk perkembangan social anak,
d. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan social
anak dan
e. Mengetahui pengaruh perkembangan social terhadap tingkah laku anaks
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
baik. Dalam tahap kedua, Kohlberg mengatakan bahwa kalua kelompok
social menerima peraturan-peraturan yang sesuai bagi aemua anggota
keompok, ia harus menyesuaikan diri dengan peraturan untuk menghindari
penolakan kelompok dan celaan. Moral merupakan bagian yang cukup
penting dalam jiwa remaja. Sebagian orang berpendapat bahwa moral bisa
mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa ini sehingga ia tidak
melakukan hal hal yang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau
pandangan masyarakat. Disisi lain tiadanya moral seringkali dituding
menjadi factor penyebab meningkatnya kenakalan remaja. Para sosiologi
beranggapan bahwa masyarakat sendiri punya peran penting dalam
pembentukan moral W.G.Summer[107]salah seorang sosiologi, berpendapat
bahwa tingkah laku manusia yang terkendali disebabkan oleh adanya control
dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi sanksi tersendiri buat
pelanggar.
Pada saat lahir, tidak ada anak yang memiliki hati Nurani atau skala
nilai. Akibatnya, tiap bayi yang baru lahir dapat dianggap amoral. Tidak
seorang anakpun dapat diharapkan mengembangkan kode moral sendiri.
Maka, tiap anak harus diajajarkan standart kelompok tentang benar dan
salah. Hurlock mengemukakan sikap moral, terdapat empat pokok utama
yaitu:
4
tingkah lakunya. Oleh karena itu, pada awalnya tingkah laku mereka lebih
banyak di control oleh lingkungan.
C. Pengertian Disiplin
5
2. Nak belajar mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengaoa oila
perilaku lain tidak diterima
3. Melalui disiplin anak-anak dibantu utuk hidup sesuai dengan norma-
norma social.
Disamping hal itu,hal-hal penting dari disiplin untuk anak usia SD adalah
sebagai berikut ini
1. Alat untuk membentuk Moral
Pengajaran baik dan buruk perlu di tekankan pada alasan
mengapa beberapa pola tingkah lau diterima sementara yang lain
tidak.
2. Penghargaan
Penghargaanmemiliki nilai Pendidikan yang kuat bagi anak
jika anak bertingkah laku benar dan dapat memotivasi anak untuk
mengulang Kembali tingkah laku yang diharapkan.
3. Hukuman
Sebagaimana penghargaan, hukuman perlu dikembangkan
secara tepat. Hukuman juga harus dapat memotivasi anak agar
taatpada harapan social dikemudan hari.
4. Konsistensi
Disiplin yang baik adalah disiplin yang diberikan secara
konsisten. Apa yang benar saat ini juga di saat yang lain. Tingkah
laku yang salah jika diulang, perlu mendapat hukuman yang sama
setiap saat, dan tingkah laku yang benar mendapat penghargaan yang
sama pula.
6
nya, (2) motivasi, agar tingkah laku yang diterima diulang Kembali, (3)
penguat, untuk tingkah laku yang diterima secara social.
7
Setiap kelompok social memiliki pola sendiri yang dapat diterima
oleh kelompoknya. Anakpun belajar mempunyai peran dan memahami
peran-peran yang ada dilingkungan sekitarnya.
Hal-hal yang penting dari proses sosialisasi adalah bagaimana seorang anak
belajar bersosialisasi dan dapat bergaul, sangat bergantung dari beberapa
factor berikut.
a. Kesemepatan untuk bersosialisai merupakan hal yang penting karena tidak
dapt belajar untuk hidup secara social dengan orang lain jika anak
meluangkan Sebagian besar waktunya untuk kegiatan sendiri.
b. Anak perlu mengkomunikasikan hal-hal yang tidak dapat dipahami dan
diminta oleh orang lain.
c. Anak akan belajar untuk besosialisasi jika termotivasi untuk melakukanya
2. Terlalu Peka/Sensitif
Terlaku peka dan sensitive menunjukan pada kecenderungan untuk
mudah merasa sakit hati. Dan cenderung mengartikan apa yang
dikatakan/dilakukan orang lain sebagai permusuhan. Terlalu peka
menunjukan pada apa yang diharapkan seorang anak untuk harapan-harapan
8
sosialnya. Jika anak kecewa terhadap apa apa yang ingin dilakukan ,
selanjutnya anak akan bermusuhan.
3. Mudah Terpengaruh
Ada anak yang mudah terpengaruh oleh anak lain. Sebagaimana pada
anak yang terlalu peka/sensitive, hal ini karena perkembangan dari apa
adanya kebutuhan akan perhatian dan penerimaan social. Namun demikian,
di lain pihak ada pula anak-anak yang tidak mudah dipengaruhi anak lain
karena karena jalan pikiranya dan tingkah lakunya berbeda denga napa yang
diharapkan kelompok.
4. Kompetisi (Persaingan)
Pada masa anak-anak akhir, kopetisi dibagi menjadi 3 bentuk.
Pertama persaingan antar anggota kelompok. Kedua,pertentangan antar
kelompok sebaya yang satu dengan lainya dan yang ketiga pertentangan
antara kelompok sebaya dengan kelompok masyarakat,akan membentuk
suatu ikattan tersendiri dan dapat mengembangkan perhatian.
6. Tanggung Jawab
Anak akan terbiasa bertanggung jawab dalam keluarganya, lebih
mudah menyesuaikan diri dengan anggota kelompoknya, biasanya terpilih
sebagai pemimpin dalam kelompoknya. Namun, terlalu banyk bertanggung
jawab yang dibebankan pada anak juga bukan merupak hal yang positif
karena juka anak mengalami kegagalan justru akan meruntuhkan rasa
percaya dirinya. Oleh karena itu, perkembangan tanggung jawab pada anak
perlu diberikan secara perlahan-lahan.
7. Kesadaran Sosial
Kesadaran social merupakan suatu kemampuan untuk memahami diri
dari suatu situasi social. Kesadaran social berkembang sesuai dengan usia
anak, kematangan mental anak, dan bagian dari apa yang telah dipelajari dari
pengalaman socialnya, anak yang sehat secara emosional dan memiliki
9
keunggulan dalam presepsi social maka akanlebih mudah menyesuaikan diri
dan diterima secara social.
8. Diskriminasi Sosial
Yang dimaksu diskriminasi social disini adalah kecenderungan untuk
membuat perbedaan antara individu berdasarkan tanda-tanda tertentu.
Anggota kelompok sebaya percaya bahwa sikap yang ditampilkan oleh
anggotanya adalah benar, dan mereka yang tidak termasuk dalam anggota
adalah ‘ tidak berarti’. Hal ini merupakan suatu bentuk dari kesombongan,
berdasarkan pendapat apakah seseorang termasuk anggta atau bukan.
A. Pengertian Gender
Dua aspek dari Gender yang perlu diketahui adalah identitas gender
dan peran gender. Identitas gender adalah suatu perasaan menjadi laki-laki
atau perempuan, dimana hal ini kebanyakan diperoleh anak begitu ia berusia
3 tahun. Sedangkan peran gender berisi harapan-harapan yang menunjukan
bagaimana laki-laki atau perempuan harus berfikir, bertingkah laku dan
merasakan. Dilain pihak stereotype gender diartikan sebagai seperangkat
keyakinan ( beliefs) tentang karakteristik yang sesuai menjadi perempuan
dan laki-laki. Berk (2002) mengatakan bahwa stereotype gender dan peran
gender dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, orang tua, guru, mata
pelajaran ataupun teman sebaya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai apa
yang dikemukankan oleh Santrock (1992):
1. Pengaruh Orang Tua
Orang tua berpengruh dalam perkembangan gender, tampaknya
sudah tidak diragukan lagi. Inbu dan ayah secara psokologis berperan dalam
perkembangan gender anak. Ibu secara konsisten bertanggung jawab
terhadadp pengasuhan, sementara ayah lebih berperan pada interaksi bermain
dengan anak dan bertanggung jawab menanamkan agar anak laki-laki atau
perempuan tunduk pada norma-norma budaya.
10
3. Pengaruh Sekolah dan Guru
Ketika memasuki usia sekolah, anak menyadari dan meyakini
beahwa ada stereotype, seperti pekerjaan, kepribadian, ataupun keinginan
berprestasi.
11
BAB III
A. KESIMPULAN
Dari kasus yang sudah dijelaskan diatas peran orang tua, guru dan
lingkungan sangat menunjang pekembangan moral anak. Selain itu
kebiasaan yang diajarkan pada anak juga berpengaruh dalam perkembangan
moral dan sosialnya. Jika anak biasa diajarkan baik maka mereka akan sulit
terpengaruh dengan lingkungan yang buruk bahkan walau mereka
mempunyai sifat bawaan buruk, mereka akan berusaha merubahnya.
B. SARAN
12
13
DAFTAR PUSTAKA
14