Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


KESEHATAN AGREGAT REMAJA

DI SUSUN OLEH:
PROGRAM B
KELOMPOK 2

ANNISA ARFIANI (A1C222088)


INDRIANI RASYID (A1C222061)
MARLINA (A1C222158)
ISWANI (A1C222013)
YULITA SORLURY (A1C222152)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Komunitas
Kesehatan Agregat Usia Remaja”.Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan pihak yang mendorong atau memotivasi pembuatan makalah ini
supaya lebih baik dan lebih efisien.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak yang
kurang sempurna dalam pembahasan ini, oleh karena itu bagi pihak yang membaca
makalah ini bisa memberikan kritik dan saran untuk mengembangkan serta
menyempurnakan makalah ini. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi para pembaca. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Makassar, 18 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Agregat Remaja
1. Definisi Remaja ............................................................................... 3
2. Ciri-Ciri Remaja .............................................................................. 3
3. Tahap Perkembangan Remaja ......................................................... 5
4. Karakteristik Remaja ....................................................................... 7
5. Perkembangan Fisik Remaja ........................................................... 8
6. Tugas Perkembangan Remaja ......................................................... 8
7. Perkembangan Perilaku Seksual Remaja ........................................ 9
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan ................................................................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja ditinjau dari rentang kehidupan manusia merupakan masa
peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Sifat-sifat remaja sebagian
sudah tidak menunjukkan sifat-sifat masa kanak-kanaknya, tetapi juga belum
menunjukkan sifat-sifat sebagai orang dewasa. Masa remaja mempunyai ciri
yang berbeda dengan masa sebelumnya atau sesudahnya karena berbagai hal
yang mempengaruhinya sehingga selalu menarik untuk dibicarakan.
Awal masa remaja biasanya disebut sebagai “usia belasan” kada-kadang
bahkan disebut “usia belasan yang tidak menyenangkan” meskipun remaja
yang lebih tua sebenarnya masih tergolong “anak belasan tahun” sampai ia
berusia 21 tahun, namun istilah belasan tahun yang secara popular
dihubungkan dengan perilaku khas remaja muda. Masa remaja, seperti masa-
masa sebelumnya memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan masa sebelum
dan sesudahnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian remaja?
2. Bagaimana ciri-ciri remaja?
3. Apa saja tahap perkembangan remaja?
4. Bagaimana karakteristik remaja?
5. Bagaimana perkembangan fisik remaja?
6. Apa saja tugas perkembangan remaja?
7. Bagaimana perkembangan perilaku seksual remaja?
8. Bagaimana penerapan asuhan keperawatan komunitas kesehatan agregat
remaja?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu remaja
2. Mengetahui ciri-ciri remaja
3. Mengetahui tahap perkembangan remaja

1
4. Mengetahui karakteristik remaja
5. Mengetahui pekembangan fisik remaja
6. Mengetahui tugas perkembangan remaja
7. Mengetahui perkembangan perilaku seksual remaja
8. Untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan komunitas kesehatan
agregat remaja

2
BAB Ⅱ
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Agregat Remaja


1. Pengertian Agregat Remaja
Menurut WHO (2022) remaja merupakan fase antara masa kanak-
kanak dan dewasa dalam rentang usia antara 10 hingga 19 tahun.
Sedangkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI N0.25, remaja
merupakan penduduk dalam rentang usia antara 10 hingga 18 tahun
(Kemenkes RI, 2018). Selain itu, Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, rentang usia remaja ialah 10
hingga 24 tahun dan belum menikah, maka dapat diartikan remaja ialah
masa pergantian dari anak-anak menuju dewasa
Remaja adalah seseorang yang tumbuh menjadi dewasa mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Dimana remaja
mempunyai rasa keingintahuan yang besar dan sedang mengalami proses
perkembangan sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
2. Ciri-Ciri Remaja
Ciri remaja menurut (Putro, 2017), yaitu:
a. Masa remaja sebagai periode yang penting
Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka
panjang tetaplah penting. Perkembangan fisik yang begitu cepat
disertai dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada masa
awal remaja. Semua perkembangan ini menimbulkan perlunya
penyesuaian mental serta perlunya membentuk sikap, nilai, dan minat
baru.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Pada fase ini, remaja bukan lagi seorang anak dan bukan juga
orang dewasa. Kalau remaja berperilaku seperti anak-anak, ia akan
diajari untuk bertindak sesuai dengan umurnya. Kalau remaja
berusaha berperilaku sebagaimana orang dewasa, remaja seringkali

3
dituduh terlalu besar ukurannya dan dimarahi karena mencoba
bertindak seperti orang dewasa. Di lain pihak,status remaja yang tidak
jelas ini juga menguntungkan karena status memberi waktu
kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan
pola perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja
sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama awalmasa remaja,
ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan
sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun, maka
perubahan sikap dan perilaku juga menurun.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Setiap periode perkembangan mempunyai masalahnya sendiri-
sendiri, namun masalah masa remaja sering menjadi persoalan yang
sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan.
Ketidakmampuan mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya
menurut cara yang mereka yakini, banyak remaja akhirnya
menemukan bahwa penyelesaiannya tidak selalu sesuai dengan
harapan mereka.
e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Pada tahun-tahun awalmasa remaja, penyesuaian diri terhadap
kelompokmasih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan.
Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas
lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal,
seperti sebelumnya. Status remaja yang mendua ini menimbulkan
suatu dilema yang menyebabkan remaja mengalami “krisis identitas”
atau masalah-masalah identitas ego pada remaja.
f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja suka berbuat semaunya
sendiri, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung berperilaku
merusak, menyebabkan orang dewasa yang harus membimbing dan

4
mengawasi kehidupan remaja yang takut bertanggung jawab dan
bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Masa remaja cenderung memandang kehidupan melalui
kacamata berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang
lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya,
terlebih dalam hal harapan dan cita-cita. Harapan dan cita-cita yang
tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi
keluarga dan teman-temannya, menyebabkan meningginya emosi
yang merupakan ciri dari awal masa remaja. Remaja akan sakit hati
dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya atau kalau ia tidak
berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkannya sendiri.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja
menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun dan
untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa.
Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah
cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku
yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum
minuman keras, menggunakan obatobatan, dan terlibat dalam
perbuatan seks bebas yang cukup meresahkan. Mereka menganggap
bahwa perilaku yang seperti ini akan memberikan citra yang sesuai
dengan yang diharapkan mereka.
3. Tahap Perkembangan Remaja
Menurut Sarwono (2011) ada tiga tahap perkembangan remaja, yaitu:
a. Remaja Awal (early adolescence) memiliki rentang usia antara 11-
13 tahun. Pada tahap ini mereka masih belum mengerti akan
perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan
dorongandorongan yang menyertai perubahan tersebut. Mereka
juga mengemangkan pikiran-pikiran baru dan mudah tertarik pada
lawan jenis.

5
Ciri khas antara lain:
a. Lebih dekat dengan teman sebaya
b. Ingin bebas
c. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai
berpikir abstrak
b. Remaja Madya (middle adolescence) memiliki rentang usia antara
14-16 tahun. Tahap remaja madya atau pertengahan sangat
membutuhkam temannya. Masa ini remaja lebih cenderung
memiliki sifat yang mencintai dirinya sendiri (narcistic). Remaja
pada tahap ini juga masih bingung dalam mengambil keputusan
atau masih labil dalam berperilaku.
Ciri khas antara lain:
a. Mencari identitas diri
b. Timbulnya keinginan untuk kencan
c. Mempunyai rasa cinta yang mendalam
d. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak
e. Berkhayal tentang aktivitas seks
c. Remaja Akhir (late adolenscence) merupakan remaja yang berusia
antara 17-20 tahun. Masa ini merupakan masa menuju dewasa
dengan sifat egois yaitu mementingkan diri sendiri dan mencari
pengalaman baru. Remaja akhir juga sudah terbentuk identitas
seksualnya. Mereka biasanya sudah berpikir secara matang dan
intelek dalam mengambil keputusan. Menurut delapan tahap
perkembangan Erikson, masa remaja merupakan masa identitas
versus kebingungan peran (pubertas). Pada fase ini ditandai dengan
kesenangan memperhatikan penampilan dan bentuk tubuh serta
menjawab kebutuhan akan identitas. Pada tahap ini akan muncul
konflik mengenai identitas dan pemisahan dari keluarga (Potter &
Perry, 2009).

6
Ciri khas antara lain :
a. Pengungkapan identitas diri
b. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya
c. Mempunyai citra jasmani dirinya
d. Dapat mewujudkan rasa cinta
e. Mampu berpikir abstrak
4. Karakteristik Remaja
Menurut (Titisari dan Utami, 2013) karakteristik perilaku dan
pribadi pada masa remaja meliputi aspek:
a. Perkembangan Fisik-seksual
Laju perkembangan secara umum berlangsung pesat, dan
munculnya ciri-ciriseks sekunder dan seks primer
b. Psikososial
Dalam perkembangan sosial remaja mulai memisahkan diri
dari orangtua memperluas hubungan dengan teman sebayanya.
c. Perkembangan Kognitif
Ditinjau dari perkembangan kognitif, remaja secara mental
telah berpikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak
d. Perkembangan Emosional
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu
perkembangan emosi yang tinggi. Pertumbuhan fisik, terutama
organ-organ seksual mempengaruhi berkembangnya emosi atau
perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan baru yang dialami
sebelumnya seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk
berkenalan lebih intim dengan lawan jenis
e. Perkembangan Moral
Remaja berada dalam tahap berperilaku sesuai dengan
tuntutan dan harapan kelompok dan loyalitas terhadap norma atau
peraturan yang berlaku yang diyakininya maka tidak heranlah jika
diantara remaja masih banyak yang melakukan pelecehan

7
terhadap nilai-nilai seperti tawuran, minum minuman keras dan
hubungan seksual diluar nikah.
f. Perkembangan Kepribadian
Fase remaja merupakan saat yang paling penting bagi
perkembangan dan integrase kepribadian
5. Perkembangan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik pada masa remaja, berlangsung sangat pesat.
Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan dua ciri yaitu
ciri-ciri seks primer dan seks sekunder (Putra, 2013). Berikut ini adalah
uraian lebih lanjut mengenai kedua hal tersebut.
a. Ciri-ciri seks primer
Modul kesehatan reproduksi remaja (Sarwono,2011)
menyebutkan bahwa ciri-ciri seks primer pada remaja putri yaitu
mengalami menstruasi. Menstruasi adalah peristiwa keluarnya
cairan darah dari alat kelamin perempuan berupa luruhnya lapisan
dinding dalam rahim.
b. Ciri-ciri seks sekunder
Menurut (Sarwono,2011), ciri-ciri seks sekunder pada remaja putri
adalah sebagai berikut:
1) Pinggul lebar, bulat dan membesar, putting susu membesar
dan menonjol, serta berkembangnya kelenjar susu, payudara
menjadi lebih besar dan lebih bulat
2) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat lubang pori-
pori bertambah besar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat
menjadi lebih aktif
3) Otot semakin besar dan semakin kuat terutama pada
pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga
memberikan bentuk bahu, lengan dan tungkai
4) Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu

8
6. Tugas Perkembangan Remaja
Terdapat 10 tugas perkembangan remaja yang harus diselesaikan
remaja dengan sebaik baiknya menurut Havighusrst (1961; dalam
Octavia, 2020):
a. Mampu menerima keadaan fisiknya
b. Mampu menerima dan mehamami peran seks usia dewasa
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis
d. Mencapai kemandirian emosional
e. Mencapai kemandirian ekonomi
f. Mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan
orang tua
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan
untuk memasuki usia dewasa
i. Mempersiapka diri untuk memasuki perkawinan
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga.
7. Perkembangan Perilaku Seksual Remaja
Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap lawan jenis
sangat dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama
periode pubertas . Sebagian besar dari remaja biasanya sudah
mengembangkan perilaku seksualnya dengan lawan jenis dalam bentuk
pacaran atau percintaan. Bila ada kesempatan para remaja melakukan
sentuhan fisik, mengadakan pertemuan untuk bercumbu bahkan
kadang-kadang remaja tersebut mencari kesempatan untuk melakukan
hubungan seksual (Darmasih, 2011).
Menurut Irawati (Irawati dan Prihyugiarto, 2005) remaja
melakukan berbagai macam perilaku seksual berisiko yang terdiri atas
tahapan-tahapan tertentu. Perilaku hubungan seksual pranikah pada

9
remaja ini pada akhirnya dapat mengakibatkan berbagai dampak yang
merugikan remaja itu sendiri (Darmasih , 2011).

10
B. Asuhan Keperawatan
1. Data inti komunitas
a. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data
monografi SMPN 19 Makassar terdapat sebanyak 33 kelas dan kurang
± 1000 siswa. Jumlah guru di sekolah SMPN 19 Makassar sebanyak
± 60 guru
b. Nilai, Kepercayaan dan agama : Agama yang dianut oleh anak SMPN
19 Makassar yaitu MusliM dan Nasrani, tetapi lebih banyak yang
beragama muslim. Berdasarkan Windshiel Survey dan data dari
monografi didapatkan masjid untuk tempat beribadah. Pada hasil
wawancara, siswa mengatakan toleransi mereka antar agama sangat
baik dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang
dilaksanakan disekolah.
2. Data Subsystem
a. Lingkungan Fisik
1) Inspeksi : Tipe sekolah permanen tempatnya berada pada tengah-
tengah pemukiman warga. Kebersihan sekolah tampak kotor.
Setiap kelas tersedia tempat sampah basah dan kering namun
masih banyak sampah yang berserakan juga terdapat tempat cuci
tangan, alat kebersihan, kipas angina, rak sepatu. Di SMPN 19
Makassar terdapat ruang ekstrakurikuler osis, Paskib, PMR,
Pramuka dan juga terdapat UKS. Terdapat 7 kantin didalam
sekolah yang kebersihannya kurang terjamin. Di sekolah tersebut
terdapat 2 toilet perempuan dan 3 toilet laki-laki yang kondisinya
tampak kotor. Terdapat green house dan kolam ikan yang tidak
terawat.
2) Auskultasi : Hasil wawancara siswa bahwa di SMPN 19
Makassar terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang sudah lama
berjalan seperti Paskib, PMR, Pramuka, futsal, basket dan
kesenian

11
b. Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial : Pelayanan kesehatan di
SMPN 19 Makassar yaitu UKS untuk tempat istirahat siswa yang
sakit, adapun masalah kesehatan yang sering dialami siswa yaitu
demam, sakit perut, sakit kepala dan flu. Selain itu terdapat ruang
bimbingan konseling untuk konsultasi siswa.
c. Ekonomi : Di SMPN 19 Makassar tidak ada pembayaran masuk, SPP
maupun pembayaran lain-lain. Berdasarkan hasil wawancara kepada
siswa kebanyakan pekerjaan orangtuanya sebagai wiraswasta, buruh
harian dan karyawan swasta.
d. Keamanan dan Transportasi
1. Keamanan
Di SMPN 19 Makassar terdapat 3 satpam yang menjaga
keamanan sekolah dan ketertiban sekolah. Tetapi ditemukan
kebiasaan yang mengancam kebiasaan anak remaja yaitu:
1) Kebiasaan jajan sembarangan : sebagian besar anak jajan
sembarangan
2) Jenis jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Remaja : dari hasil
wawancara jenis jajanan yang sering dikomsumsi yaitu
bakso, indomie, gorengan, pop ice, dan snack
3) Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya : kurangnya
kesadaran siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
4) Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : sebagian besar
siswa tidak melakukan cuci tangan yang baik dan benar.
2. Transportasi : jenis transportasi yang digunakan siswa yaitu, jalan
kaki, naik sepeda, diantar orangtua dan naik kendaraan umum.
e. Politik dan Pemerintahan : pada subsystem politik dan pemerintahan
bagi anak usia remaja di SMPN 19 Makassar yaitu, keikutsertaan anak
dalam mengikuti ekstrakurikuler disekolah seperti pemilihan ketua
osis dan pemilihan ketua umum ekstrakurikuler lainnya.

12
f. Komunikasi
Komunikasi yang digunakan antar guru dan siswa yaitu dengan
melakukan diskusi baik didalam kelas, diluar kelas dan melalui
melalui perantara guru BK.
g. Pendidikan
Semua siswa bersekolah di SMPN 19 Makassar
h. Rekreasi : Dari hasil wawancara siswa tidak pernah melakukan
rekreasi yang diadakan sekolah, hanya rekreasi bersama teman-teman
dan keluarga.

13
BAB Ⅲ
PENUTUP

A. Kesimpulan
Remaja adalah seseorang yang tumbuh menjadi dewasa mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Dimana remaja mempunyai
rasa keingintahuan yang besar dan sedang mengalami proses perkembangan
sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Tahap perkembangan remaja terdiri dari remaja awal (early adolescence)
memiliki rentang usia antara 11-13 tahun, remaja madya (middle adolescence)
yaitu usia 14-16 taun, dan remaja akhir (late adolescence) yaitu remaja usia 17-
20 tahun).
B. Saran
Diharapkan untuk remaja memperhatikan pendidikan dan lingkungan
tempat bergaul yang turut berpengaruh terhadap perkembangan masa remaja
agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif.

14
DAFTAR PUSTAKA

A. Octavia. (2020). Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja. Sleman: CV


Budi Utama.

BKKBN. (2011). Kajian Profil Penduduk Remaja (10-24 Tahun). Jakarta: Policy
Brief Puslitbang Kependudukan-BKKBN.

Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Sosial. Bandung: Alfabet.

Kementrian Kesehatan RI (2018). Profil Kesehatan Remaja Indonesia. Jakarta:


Kemenkes RI.

Potter. P. A Perry, A. G (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta:


EGC.

Havighurst, R. J. (2020) Perkembangan manusia dan pendidikan. Bandung: CV.


Jemmars.

Putro, K.Z. (2017). Memahami Ciri Dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.
APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, Vol.17, No. 1,1-8.

Putra (2013). Peranan Komunikasi Interpersonal Orangtua dan Anak Dalam


Mencegah Perilaku Seks Pranikah. eJournal Ilmu Komunikasi, 1(3).

Sarwono, Sarlito W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajagravindo Persada.

Titisari, I. dan Utami, E. S. (2013).). Hubungan Pengetahuan Remaja Usia 17-20


Tahun Tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Sikap Berpacaran Sehat di
Kelas III SMK 2 Pawyatan Dhaha Kediri.

WHO. (2022). Global Health Observatory (GHO) data.

15
Lampiran

16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai