Oleh:Kelompok 2
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji sykur kelompok ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat yang diberikan kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyusun
makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Remaja” sebaik-
baiknya.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Askep Keperawatan Komunitas ini
untuk melengkapi materi berikutnya. Kami mengucapkan banyak terimakasih pada
narasumber yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf
kami sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
kami masih dalam proses belajar.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PEMBAHSAN
A. Pengkajian ..............................................................................................
B. Diagnosa keperawatan ...........................................................................
C. Intervensi keperawatan ..........................................................................
BABIII PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN
A. Devinisi Remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami
peralihan dari suatu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan
baik emosi,tubuh,minat,pola perilaku,da juga penuh dengan masalah
masalah (hurlock,1998).oleh karenanya remaja sangat rentan sekali
mengalami masalah psikososial ,yakni masalah psikis atau kejiwaan yang
timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM,2002).
Masaremaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia
yang batasnya usia maupun peranannya sering kali tidak terlalu
jelas.pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan
ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk
pengkatagorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir
usia belasan (15-18)kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11
tahun.seorang anak usia 10 tahun mungkin saja sudah tau (atau
sedang)mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bisa dikatakan
sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa.ia belum
siap menghadapi dunia nyata orang dewasa,meski disaat yang sama ia
juga bukan anak-anak lagi.berbeda dengan balita yang berkembangnya
dengan jelas dapat diukur,remaja hampir tidakmemiliki pola
perkembangan yang pasti.dalam perkembangannya sering kali mereka
menjadi bingung karena kadang -kadang diperlukan sebagai anak-anak
tetapi dilain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa.
1) Karakteristik Masa Remaja
Sebagai periode yang paling penting,masa remaja ini memiliki
karakteristik yang khas jika dibanding dengan periode -periode
perkembangan lainya , menurut aulia (2006) rinciannya adalah
sebagai berikut :
a. masa remaja adalah peride yang penting
periode ini dianggap sebagai masapenting karena
memilikidampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa
yang terjadi,pada masa ini,selain itu periode ini pun memiliki
dampak penting terhadap perkembangan fisik dan fisiologis
individu ,dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis
yang cepat dan penting,kondisi inilah yang menuntuut individu
untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat
pentingnya menetapkan suatusikap,nilai-nilai dan minta yang
baru
b. maasa remaja adalah masa peralihan
periode ini menuntut anak untuk meninggalkan sifat
kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku
sebelumya,selama peralihan dalam periode ini ,sering kali
seseorang merasa bingung dan tidak jelas menangani peran
yang dituntut oleh lingkungan ,misalnya pada saat individu
menampilkan prilaku anak-anak maka mereka akan diminta
untuk berprilaku sesuai dengan usianya
c. masa remaja adalah periode perubahan
d. perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara
cepat,perubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi
terjadinya perubahan sikap dan prilakuyang juga cepat.terdapat
lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu
1. peningkatan emosional
2. perubahan cepatyang menyertai kematangan seksual
3. perubahan tubuh,minat dan peran yang dituntut oleh
lingkunganyang menimbkan masalah baru
4. karena perubahan minat dan pola prilaku maka terjadi pula
perubahan nilai dan
5. kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan
yang terjadi.
e. masa remaja adalah usia bermasalah
pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk
ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan,hal ini
disebabkan oleh dua alasan yaitupertama pada saat anak-anak
paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang
tua,sedagkan individu dituntut untuk bisa menyelesaikan
masalah sendiri yang ke dua,karena mereka dituntut untuk
mandiri maka sering kali menolak untuk untuk dibantu oleh
orang tua atau guru,sehingga menimbulkan kegagalan-
kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut
f. masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
pada periode ini,konformitas terhadp kelompok sebaya
memiliki peran penting bagi remaja.mereka mencoba mencari
identitas diri dengan berpakain,berbicara dn berprilaku sebisa
mungkin sama dengan kelompoknya,salah satu remaja utuk
meyakinkan diriny yaitu dengan menggunakan simbol
status,seperti mobil dll.
g. masalah remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja ini sering kali ditakuti oleh individu itu sendiri
dan lingkungan,gambaran negatif yang ada ibenak masyarakat
mengenai prilaku remaja mempengaruhi cara mereka
berinteraksi dengan remaja,hal itu sendiri bisa membuat rmaja
takut untuk menjalankan perannya dan enggan meminta
bantuan.
h. masa remaja adalah masa yang tidak realistis
remaja memiliki kecendrungan untuk melihat hidup secara
kurang realitis,mereka memandang dirinya dan orang lain
sebagai mereka iginkan dan bukan sebagai diri sendiri.aspirasi
yang tidak terlihat realistis ini tidak sekedar untuk dirinya
sendiri namun bagi keluarga,teman.semakin tidak realistis
aspirasi merekaa maka akan semakin marah kecewa apabila
aspirasi trsebut tidak dapat mereka capai.
i. masa remaja adalah ambang dari masa remaja
pada saat masa remaja mendekati masa dimana mereka
dianggap dewasa secara hukum,merek merasa bahwa berpakain
dan berprilaku seperti orang dewasa sering kali tidak
cukup,sehingga mereka mulai untuk memperhatikan perilaku
atau simbol yang berhubungan dengan sttus orang dewasa
seperti mrokok,minum,bahkan melakukan hubungan seksual
2) Tugas Perkembangan Masa Remaja
Semua tugas-tugas perkembangan masa remaja terfokus
pada bagaimana melalui sikap dan polaprilaku kanak-kanak dan
mempersipkan sikap dan prilaku orang dewasa.Tugas-tugas pada
masa remaja ini adalah sebagai berikut.
1. mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia
dari kedua jenis kelamin
2. mencapai peran sosial feminim atau maskulin
3. menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
4. meminta,menerima dan mencapai perilaku bertaggung jawb
secara sosial
5. menpersiapkan untuj karir ekonomi
C. Permasalahan Remaja
1. Remaja dan Rokok
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang
sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan
kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan
dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang sekitarnya.
Berbagai kandungan zat yang terdapat dalam rokok memberikan
dampak negative bagi tubuh penghisapnya.
Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok
adalah untuk mendapat pengakuan untuk menghilangkan kekecewaan
dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma. Hal
ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang
biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan didepan
kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok
sebayanya. Penyebab remaja merokok, antara lain :
a. Pengaruh orang tua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-
anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia,
dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan
memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk
menjadi perokok dibanding anak muda yang berasal dari
lingkungan rumah tangga yang bahagia. (Bear & Corado dalam
Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
b. Pengaruh teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja
merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya
adalah prerokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut
ada 2 kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh
oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka
semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87%
mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang
perokok begitu pula dengan remaja non perokok (AL Bachri,
1991).
c. Faktor kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alas an ingin tahu atau
ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan
diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat
prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada
berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna
dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah
(Atkinson, 1999).
d. Pengaruh iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan
gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau
glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti
perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti,
Buletin RSKO, tahun IX,1991).
2. Remaja dan Penyalahgunaan Minuman Keras dan Narkoba
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus
penyalahgunaan narkoba nasional di Indonesia dari tahun 1998-2003
adalah 20.301 orang, dimana 70% diantaranya berusia antara 15-19
tahun.
1. Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan
aditif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukkan
dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun
disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan,
dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalahzat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang
No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis narkotika adalah :
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu,
jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina,
tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan
kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan
yang mengandung bahan tersebut diatas.
2. Alkohol
Alcohol adalah zat penekan susunan syaraf pusat meskipun
dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan.
Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda,
misalnya bir dan soda alcohol.Pengaruh alcohol terhadap tubuh
(fisik dan mental ) bervariasi, tergantung pada beberapa faktor
yaitu :
Jenis dan jumlah alcohol yang dikonsumsi
Makanan yang ada di dalam lambung
Usia, berat badan, dan jenis kelamin
Pengalaman seseorang minum-minuman beralkohol
Situasi dimana orang minum-minuman beralkohol
3. Remaja dan Penyimpangan Seksual
Kita lebih diketahui bahwa kebebasan bergaul remaja sangatlah
diperlukan agar mereka tidak “kuper” dan “jomblo” yang biasanya jadi
anak mama. “banyak teman maka banyka pengetahuan”. Namun tidak
semua teman kita sejalan dengan apa yang kita inginkan. Mungkin
mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbau pornografi, dan tentu
saja ada yang bersikap terpuji. Benar agar kita tidak terjerumus ke
pergaulan bebas yang menyesatkan. Masa remaja merupakan suatu
masa yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang didalamnya
penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat
berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masa
remaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri
seseorang dalam berbagai hal, tidak terkecuali bidang seks. Seiring
dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksi punmengalami
perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan.
Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja
yang mulai menyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik
elektronik maupun non elektronik akan sangat berpengaruh terhadap
perilaku seksual individu remaja tersebut.
Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dangan
masa awal kematangan organ reproduksi pada remaja adalah masalah
kehamilan yang terjadi pada remaja diluar pernikahan. Apalagi apabila
kehamilan tersebut terjadi pada usia sekolah. Siswi yang mengalami
kehamilan biasanya mendapatkan respon dari 2 pihak. Pertama yaitu
dari pihak sekolah, biasanya jika terjadi kehamilan pada siswi, maka
yang sampai saat ini terjadi adalah sekolah meresponnya denagn
sangat buruk dan berujung dengan dikeluarkannya siswi tersebut dari
sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi tersebut tinggal,
lingkungan akan cenderung mencemooh dan mengucilkan siswi
tersebut. Hal tersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma
kehidupan masyarakat kita.
D. Remaja dan perilaku hidup sehat
Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja yang mengerti
tujuan hidup,memahami faktor penghambat maupun pendukung
perkembangan kematangannya,bergaul dengan bijaksana,dan terus-
menerus memperbaiki diri. Dengan demikian remaja dapat diharapkan
menjaga remja yang handal dan sehat. Remaja harus mengetahui dirinya
memiliki kekhawatiran dan harapan,dengan kata lain remaja harus
mengerti dirinya sendiri. Faktor yang berkembang pada setiap remaja
antara lain fisik,intelektual,emosional,spiritual. Kecepatan perkembangan
tersebut adalah fisik 3,intelektual 20%,emosional 30%,dan spritual 15%.
Faktor fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya
berkembang tidak sama besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah
yang menimbulkan kejanggalan dan berpengaruh terhadap perilaku
remaja. Bagaimana seseorang remaja melihat dirinya sendiri,orang lain
serta hubungannya dengan orang lain termasuk orang tua dan pembina.
Kadang-kadang ia ingin dianggap sebagai anak-anak,orang dewasa,orang
lain dianggap sebagai orang tua,teman. Hubungan dirinya dengan oramg
lain dianggap bersifat :
1. Otoriter→ demokrasi
2. Tertutup → terbuka
3. Formal → informal
BAB 2
ASKEP TEORITIS
A. Pengkajian
1. Prilaku kesehatan cendrung beresiko b/d penyalah gunaan zat ( 0026 hal
216)
2. Defisit pengetahuan tentang seksualitas b/d kondisi klinis yang baru
dihadapi klien ( 0111 hal 246)
3. Kesiapan peningkatan nutrisi b/d prilaku upaya peningkatan kesehatan
( 0026 hal 70 )
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Penting bagi perawat terutama perawat komunitas untuk memahami
defenisi remaja serta permasalahan yang dihadapi oleh para remaja akibat
lingkungan
2. Perawat berkolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, LSM, dan
terutama keluarga untuk meningkatkan kesehatan remaja dan menjauhkan
remaja dari hal-hal yang dapat membawa dampak buruk
DAFTAR PUSTAKA
Achir Yani. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa pada Anak dan Remaja. Jakarta :
FIK UI