Anda di halaman 1dari 24

ASKEPERAWATAN KOMUNITAS PADA REMAJA

Oleh:Kelompok 2

Elsi Fadila Sari Kurnia Wati

Febi Febiola Laras Putri Gamiyes

Meidiva Sabrina Maisiska Ayu Putri

Gafitri Diani Marta Winda Sari

Hasanatu Khairi Ilham Melsa Elfira Candara

Imelda Safira Mesi Luciana Cindy

Irfan Adli Walihsan Musfichar Dona

Dosen Pembimbing:Dr. Ns. Rika Sabri, M.Kep, Sp.Kep.Kom

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji sykur kelompok ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat yang diberikan kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyusun
makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Remaja” sebaik-
baiknya.

Penyusunan makalah ini atas dasar tugas Askep Keperawatan Komunitas ini
untuk melengkapi materi berikutnya. Kami mengucapkan banyak terimakasih pada
narasumber yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Mohon maaf
kami sampaikan apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
kami masih dalam proses belajar.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk menambah


wawasan kepada pembaca.penulis sadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan,maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
guna perbaikan di masa yang akan datang.Terimakasih

Padang, 02 Mei 2020

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I PEMBAHSAN

A. Defenisi dari peran........................................................................................


B. Karakteristik remaja ....... ............................................................................
C. Tugas perkembangan remaja........................................................................
D. Perubahan yang terjadi pada masa remaja...................................................
E. Permasalahan remaja...................................................................................
F. Remaja dan perilaku hidup sehat..................................................................
G. Asuhan keperawatan.....................................................................................

BAB II ASUHAN KEPERAWATAB TEORITIS

A. Pengkajian ..............................................................................................
B. Diagnosa keperawatan ...........................................................................
C. Intervensi keperawatan ..........................................................................

BABIII PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I

PEMBAHASAN

A. Devinisi Remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami
peralihan dari suatu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan
baik emosi,tubuh,minat,pola perilaku,da juga penuh dengan masalah
masalah (hurlock,1998).oleh karenanya remaja sangat rentan sekali
mengalami masalah psikososial ,yakni masalah psikis atau kejiwaan yang
timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM,2002).
Masaremaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia
yang batasnya usia maupun peranannya sering kali tidak terlalu
jelas.pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan
ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk
pengkatagorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir
usia belasan (15-18)kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11
tahun.seorang anak usia 10 tahun mungkin saja sudah tau (atau
sedang)mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bisa dikatakan
sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa.ia belum
siap menghadapi dunia nyata orang dewasa,meski disaat yang sama ia
juga bukan anak-anak lagi.berbeda dengan balita yang berkembangnya
dengan jelas dapat diukur,remaja hampir tidakmemiliki pola
perkembangan yang pasti.dalam perkembangannya sering kali mereka
menjadi bingung karena kadang -kadang diperlukan sebagai anak-anak
tetapi dilain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa.
1) Karakteristik Masa Remaja
Sebagai periode yang paling penting,masa remaja ini memiliki
karakteristik yang khas jika dibanding dengan periode -periode
perkembangan lainya , menurut aulia (2006) rinciannya adalah
sebagai berikut :
a. masa remaja adalah peride yang penting
periode ini dianggap sebagai masapenting karena
memilikidampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa
yang terjadi,pada masa ini,selain itu periode ini pun memiliki
dampak penting terhadap perkembangan fisik dan fisiologis
individu ,dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis
yang cepat dan penting,kondisi inilah yang menuntuut individu
untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat
pentingnya menetapkan suatusikap,nilai-nilai dan minta yang
baru
b. maasa remaja adalah masa peralihan
periode ini menuntut anak untuk meninggalkan sifat
kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku
sebelumya,selama peralihan dalam periode ini ,sering kali
seseorang merasa bingung dan tidak jelas menangani peran
yang dituntut oleh lingkungan ,misalnya pada saat individu
menampilkan prilaku anak-anak maka mereka akan diminta
untuk berprilaku sesuai dengan usianya
c. masa remaja adalah periode perubahan
d. perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung secara
cepat,perubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi
terjadinya perubahan sikap dan prilakuyang juga cepat.terdapat
lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu
1. peningkatan emosional
2. perubahan cepatyang menyertai kematangan seksual
3. perubahan tubuh,minat dan peran yang dituntut oleh
lingkunganyang menimbkan masalah baru
4. karena perubahan minat dan pola prilaku maka terjadi pula
perubahan nilai dan
5. kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan
yang terjadi.
e. masa remaja adalah usia bermasalah
pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk
ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan,hal ini
disebabkan oleh dua alasan yaitupertama pada saat anak-anak
paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang
tua,sedagkan individu dituntut untuk bisa menyelesaikan
masalah sendiri yang ke dua,karena mereka dituntut untuk
mandiri maka sering kali menolak untuk untuk dibantu oleh
orang tua atau guru,sehingga menimbulkan kegagalan-
kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut
f. masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
pada periode ini,konformitas terhadp kelompok sebaya
memiliki peran penting bagi remaja.mereka mencoba mencari
identitas diri dengan berpakain,berbicara dn berprilaku sebisa
mungkin sama dengan kelompoknya,salah satu remaja utuk
meyakinkan diriny yaitu dengan menggunakan simbol
status,seperti mobil dll.
g. masalah remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja ini sering kali ditakuti oleh individu itu sendiri
dan lingkungan,gambaran negatif yang ada ibenak masyarakat
mengenai prilaku remaja mempengaruhi cara mereka
berinteraksi dengan remaja,hal itu sendiri bisa membuat rmaja
takut untuk menjalankan perannya dan enggan meminta
bantuan.
h. masa remaja adalah masa yang tidak realistis
remaja memiliki kecendrungan untuk melihat hidup secara
kurang realitis,mereka memandang dirinya dan orang lain
sebagai mereka iginkan dan bukan sebagai diri sendiri.aspirasi
yang tidak terlihat realistis ini tidak sekedar untuk dirinya
sendiri namun bagi keluarga,teman.semakin tidak realistis
aspirasi merekaa maka akan semakin marah kecewa apabila
aspirasi trsebut tidak dapat mereka capai.
i. masa remaja adalah ambang dari masa remaja
pada saat masa remaja mendekati masa dimana mereka
dianggap dewasa secara hukum,merek merasa bahwa berpakain
dan berprilaku seperti orang dewasa sering kali tidak
cukup,sehingga mereka mulai untuk memperhatikan perilaku
atau simbol yang berhubungan dengan sttus orang dewasa
seperti mrokok,minum,bahkan melakukan hubungan seksual
2) Tugas Perkembangan Masa Remaja
Semua tugas-tugas perkembangan masa remaja terfokus
pada bagaimana melalui sikap dan polaprilaku kanak-kanak dan
mempersipkan sikap dan prilaku orang dewasa.Tugas-tugas pada
masa remaja ini adalah sebagai berikut.
1. mencapai relasi yang lebih matang dengan teman seusia
dari kedua jenis kelamin
2. mencapai peran sosial feminim atau maskulin
3. menerima fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
4. meminta,menerima dan mencapai perilaku bertaggung jawb
secara sosial
5. menpersiapkan untuj karir ekonomi

B. Perubahan Yang Terjadi Pada Masa Remaja


1. Perubahan Fisik Masa Remaja
a. tinggi badan
rata-rata anak perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia
17/18 tahun dan laki-laki satu tahun lebih dari usia tersebut
b. berat badan
perubahan berat tubuh seiring dengan wktu sama dengan
perubahan tinggi badan,hanya saja sekarang lebih menyebar
keseluruh tubuh.
c. proporsi tubuh
berbagai bagian tubuh secara berthap mencpai proporsinya
d. karakteristik sex sekunder
karakteristik sex sekunder utama mengalami perkembangan
pada level dewasa pada periode remaja akhir
2. Emosionalitas Masa Remaja
Selain terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok,juga terjadi
perubahan dalam emosionalitas remaja yang
cukupmengemuka,sehingga ada beberapa hal yang dapat disimpulkan
dari perubahan pada aspek emosionalitas ini.Pada masa ini emosi
sering kali sangat interns,tidak terkontroldan dampak irasional,secara
umum terdapat peningkatan prilaku emosional pada setiap usia yang
dilalui,misalya pada usia 14 tahun remaja menjadi mudah
marah,mudah gembira sedangkan usia 16 tahun terjadi kebalikanya
mereka mangatakan tidak terlalu merasa khawatir.
Hal yang penting membuat remaja marah adalah apabila mereka
diperlukan seperti anak-anak atau pada saat merasa diperlukan tidak
adil.ekspresi kemarahannya mungkin berupa mendongkol,menolak
untuk bicara ,atau nebgkritik secara keras,hal juga cukupmengemuka
yaitu pada masa ini remaja lebih iei hati terhadap mereka yang
memiliki materi lebih.
3. Perubahan Sosial Pada Remaja
Salah satu tugasperkembangan yang paling sulit pada masa remaja
adalah penyesuain sosial,penyesuain ini harus dilakukan terhadap jenis
kelamin yang berlainan dalam suatu relasi yang sebelumya tidak
pernah ada dan terhadap orang dewasa laur keluarga dan lingkungan
sekolah.Pada masa ini remaja paling banyak menghabiskan waktu
mereka diluar rumah bersama dengan teman sebaya mereka ,sehingga
bisa dipahami apa bila teman sebaya sangat berpengaruh terhadap
sikap cra bicara,dan minatPerubahan dala prilaku sosial terlihat dalam
sikap prilaku dalam relasi heteroseksual mereka yang tdinya tidak
menyukai keterlibatan lawan jenis menjadi menyukai pwertmuan
dengan lawan jenis,secara umum dapat dikatakan bahwa mibat
terhadap lawan jenis meningkat,selain itu perubahan sosial yang terjadi
dengan adanya nilai-nilai baru dalam memilih teman dmana sekarang
remaja lebihmemilih yang memiliki keinginan untuk tampil sebagai
seorang populer dan disukai oleh lingkungannya.

4. tanda - tanda bahaya daripenyesuaian diriyang salah pada remaja


Dengan adanya perubahan yang terjadi dalam fiik,psikologis dan
sosial pada remaja yang sangat cepat dan dratis menuntutremaja
tersebut untuk bsa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebutdan
tuntutan – tuntutan lingkungan baru yang menyertainya,berikut adalah
beberapa tanda- tanda penyesuain diriyang salah pada remaja
a. Tidak bertanggung jawab,misalnya mengabaikan sekolah
b. Agresif secara berlebihan dan sikap terlaku yakin atas diriya
c. Peraaan tidak aman,yang menyebabkan remaja harus
menyesuaikan dengan standar kelompok
d. Home sickness
e. Mengahayal secara berlebihan sebagai upaya untukmengkompersir
ketidakpuasan dari kehidupan sehari – hari
f. Regresi prilaku ke tingkat perkembangan yang lebih awal misalnya
ngompol,ngamuk pada saat maarah dan lain-lain
g. Menggunakan defense mechanism secara berlebihan,seperti
rasionalisasi,proyeksi,fantasi,dan displacement

C. Permasalahan Remaja
1. Remaja dan Rokok
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang
sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan
kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan
dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang sekitarnya.
Berbagai kandungan zat yang terdapat dalam rokok memberikan
dampak negative bagi tubuh penghisapnya.
Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok
adalah untuk mendapat pengakuan untuk menghilangkan kekecewaan
dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma. Hal
ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang
biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan didepan
kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok
sebayanya. Penyebab remaja merokok, antara lain :
a. Pengaruh orang tua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-
anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia,
dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan
memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk
menjadi perokok dibanding anak muda yang berasal dari
lingkungan rumah tangga yang bahagia. (Bear & Corado dalam
Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
b. Pengaruh teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja
merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya
adalah prerokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut
ada 2 kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh
oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka
semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87%
mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang
perokok begitu pula dengan remaja non perokok (AL Bachri,
1991).
c. Faktor kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alas an ingin tahu atau
ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan
diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat
prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada
berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna
dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah
(Atkinson, 1999).
d. Pengaruh iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan
gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau
glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti
perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti,
Buletin RSKO, tahun IX,1991).
2. Remaja dan Penyalahgunaan Minuman Keras dan Narkoba
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus
penyalahgunaan narkoba nasional di Indonesia dari tahun 1998-2003
adalah 20.301 orang, dimana 70% diantaranya berusia antara 15-19
tahun.
1. Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan
aditif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukkan
dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun
disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan,
dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalahzat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang
No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis narkotika adalah :
 Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu,
jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina,
tanaman ganja, dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan
kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan
yang mengandung bahan tersebut diatas.

Psikotropika adalah zat atau oabt, baik alamiah maupun


sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang
No. 5/1997).Zat yang termasuk psikotropika antara lain :

Sedatin (Pil KB), rohynol, Magadon, Valium, Mandarax,


Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat,
Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD
(Lycergic Alis Diethylamide). Bahan adiktif berbahaya lainnya
adalah bahan-bahan alamiah, semi sintsis, yang dapat dipakai
sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat
mengganggu sistem syaraf pusat, seperti : Alkohol

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk


pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai alas an, mulai
dari keinginan untuk dicoba-coba, ikut trend/gaya, lambing
status sosial, inginmelupakan persoalan makan narkoba
kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan
berlanjut akan menyebabkan ketergantungan atau dipendensi
yang disebut juga dengan kecanduan.

2. Alkohol
Alcohol adalah zat penekan susunan syaraf pusat meskipun
dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan.
Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda,
misalnya bir dan soda alcohol.Pengaruh alcohol terhadap tubuh
(fisik dan mental ) bervariasi, tergantung pada beberapa faktor
yaitu :
 Jenis dan jumlah alcohol yang dikonsumsi
 Makanan yang ada di dalam lambung
 Usia, berat badan, dan jenis kelamin
 Pengalaman seseorang minum-minuman beralkohol
 Situasi dimana orang minum-minuman beralkohol
3. Remaja dan Penyimpangan Seksual
Kita lebih diketahui bahwa kebebasan bergaul remaja sangatlah
diperlukan agar mereka tidak “kuper” dan “jomblo” yang biasanya jadi
anak mama. “banyak teman maka banyka pengetahuan”. Namun tidak
semua teman kita sejalan dengan apa yang kita inginkan. Mungkin
mereka suka hura-hura, suka dengan yang berbau pornografi, dan tentu
saja ada yang bersikap terpuji. Benar agar kita tidak terjerumus ke
pergaulan bebas yang menyesatkan. Masa remaja merupakan suatu
masa yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang didalamnya
penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat
berpengaruh terhadap pembentukan diri remaja itu sendiri. Masa
remaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri
seseorang dalam berbagai hal, tidak terkecuali bidang seks. Seiring
dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksi punmengalami
perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan.
Kematangan organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja
yang mulai menyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik
elektronik maupun non elektronik akan sangat berpengaruh terhadap
perilaku seksual individu remaja tersebut.
Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait dangan
masa awal kematangan organ reproduksi pada remaja adalah masalah
kehamilan yang terjadi pada remaja diluar pernikahan. Apalagi apabila
kehamilan tersebut terjadi pada usia sekolah. Siswi yang mengalami
kehamilan biasanya mendapatkan respon dari 2 pihak. Pertama yaitu
dari pihak sekolah, biasanya jika terjadi kehamilan pada siswi, maka
yang sampai saat ini terjadi adalah sekolah meresponnya denagn
sangat buruk dan berujung dengan dikeluarkannya siswi tersebut dari
sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi tersebut tinggal,
lingkungan akan cenderung mencemooh dan mengucilkan siswi
tersebut. Hal tersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma
kehidupan masyarakat kita.
D. Remaja dan perilaku hidup sehat
Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja yang mengerti
tujuan hidup,memahami faktor penghambat maupun pendukung
perkembangan kematangannya,bergaul dengan bijaksana,dan terus-
menerus memperbaiki diri. Dengan demikian remaja dapat diharapkan
menjaga remja yang handal dan sehat. Remaja harus mengetahui dirinya
memiliki kekhawatiran dan harapan,dengan kata lain remaja harus
mengerti dirinya sendiri. Faktor yang berkembang pada setiap remaja
antara lain fisik,intelektual,emosional,spiritual. Kecepatan perkembangan
tersebut adalah fisik 3,intelektual 20%,emosional 30%,dan spritual 15%.
Faktor fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya
berkembang tidak sama besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah
yang menimbulkan kejanggalan dan berpengaruh terhadap perilaku
remaja. Bagaimana seseorang remaja melihat dirinya sendiri,orang lain
serta hubungannya dengan orang lain termasuk orang tua dan pembina.
Kadang-kadang ia ingin dianggap sebagai anak-anak,orang dewasa,orang
lain dianggap sebagai orang tua,teman. Hubungan dirinya dengan oramg
lain dianggap bersifat :

1. Otoriter→ demokrasi

2. Tertutup → terbuka

3. Formal → informal
BAB 2

ASKEP TEORITIS

A. Pengkajian

Pengkajian berikut dilakukan menurut teori komuniti as partner/client pada


kelompok remaja:

1. Data inti,terdiri dari :


Sejarah : lingkungan tempat tinggal remaja sangat mempengaruhi perilaku
remaja,semakin lama remaja tinggal disuatu wilayah,semakin melekat
kebiasaan dan adat istiadat dari daerah tersebut pada diri remaja.
a. Demografi
b. Vital statistik
 Kelahiran
 Mortalitas
 Morbiditas
c. Tipe keluarga : remaja biasanya tingaal dilingkungan
keluarga,antara lain : orang tua yang perhatian,orang tua yang
bekerj sehari penuh dan tidak punya waktu untuk keliaurga,orang
tua dengan kemampuan ekonomi yang kurang,orang tua dengan
ekonomi diatasa rata-rata.
d. Status perkawinan : sebagian besar remaja belum menikah namun
ada yang sudah menikah
e. Kelompok etnis
 praktek perkawinan yang doatur oleh orang tua pada gadis
dibawah usia 14 tahun masih sangat umum
 berapa budaya menyatakan bahwa pria muda diharapkan
mendapatkan pengalaman pertama kali melakukan
hubungan seksual dengan pekerjaan seks komesil(PSK)
f. Nilai dan keyakinan :
 pekerja seks komersil PSK berusia remaja kebanyakan
dijual oleh orang tua mereka sendiri untuk biaya hidup.
 orang tua yang kurang perhatian kepada anaknya dan
pengaruh teman yang sesama perokok menyebabkan
tingginya jumlah perokok remaja diindonesia
2. Komponen subsistem,terdiri dari :
a. Lingungan fisik
Pengkajian lingkungan fisik
1. Perumahan dan lingkungan
 lingkungan perumahan yang kumuh dan kotor memungkinkan
remaja lebih banyak melakukan kegiatan negatif
 perumahan mewah tidak memungkinkan remaja berinteraksi
dengan baik dengan tetangga
2. Lingkungan terbuka
3. Batas
4. Kebiasaan
5. Transportasi
6. Pusat pelayanan
7. Tempat belanja: remaja sering nongkrong dan berbelanja di mall, pasar, pusat
perbelanjaan .
8. Tempat ibadah : Masjid, gareja, wihara, pura
9. Politik : poster tentang narkoba, free sex, aborsi
10. Media : TV, radio, Koran, majalah, papan pengumuman
11. Orang jalanan : banyak pula remaja yang menjadi pengamen dan anak jalanan.
Ada yang di sebabkan karena kondisi ekonomi yang sulit dan bahkan ada yang
remaja yang kabur dari rumahnya karena perseteruan dengan orang tua
sehingga menjadi glandangan.
b. pelayanan kesehatan dan social :
 Fasiitas dalam komonitas, misalnya puskesmas, posyindu remaja

 Fasilitas diluar komonitas, misalnya konseling konseling yang


berhungan dengan gender,kekerasan, perilaku seksual yang
bertanggung jawab dan PMS
c. Ekonomi
 Karakteristik finansial : sebagian besar remaja tidak memiliki
penghasilan sendiri dan masih bergantung pada orang lain.
Namun ada sebagian remaja yang mempunyai penghasilan
sendiri, namun kebanyakan penghasilan tersebut hanya di
gunakan untuk menambah uang saku.
 karakteristik pekerjaan, sebagian besar remaja belum memiliki
pekerjaan karena mereka masih sekolah kebanyakan masalah
ekonomi dan memutuskan untuk bekerja. Berjualan kue, Koran,
pelayanan restoran, mengamen, bahkan banyak pua remaja
menjadi PSK, dll.
d. Keamanan dan tranportasi : transportasi yang sering di pakai oleh
remaja adalah sepeda motor,namn sebagian kecil memakai mobil dan
sepeda mini. Dan sering pula remaja kurang memperhatikan keamanan
dirinya karena sering mengebur saat mengendarai kendaraan mereka.
e. Politik dan pemerintahan
Kelompok pelayanan masyarakat yang sering di ikuti oleh remaja.Antara
lain : Karang Taruna, PMR, Pramungka, PKS.
g. Komonikasi
 Komonkasi formal : Koran, Radio, TV
 Komonikai informal : papan pengumuman, Poster tentang
narkoba, free sek, merokok, internet
h. Pendidikan : institusi pendidikan pada remaja antara lain : SD, SMP, dan
SMA. Proram UKS biasanya di jalankan di sekolah-sekolah untuk
kesehatan remaja. Sselain itu pendidikan KRR telah di lakukan atas du
kungan Depkes dan WHO di sekolah dan lembagapendidikan.
i. Rekreasi
 Waktu luang remaja hiasan diisi dengan berbagai kegiatan baik
yang positif maupun yang negatif : kegiatan ekstrakurikuler di
sekoplah, les belajar tambahan,les minat dan bakat menguji di
masjid, dll. Negatif : nongrong sampai malam, main game
sampai larut malam
 Media hiburan yang di gunakan remaja, misalnya mall, tempat
rekreasi, pusat perbelanjaan warnet, dll
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Prilaku kesehatan cendrung beresiko b/d penyalah gunaan zat ( 0026 hal
216)
2. Defisit pengetahuan tentang seksualitas b/d kondisi klinis yang baru
dihadapi klien ( 0111 hal 246)
3. Kesiapan peningkatan nutrisi b/d prilaku upaya peningkatan kesehatan
( 0026 hal 70 )

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA NOC/SKLI NIC/ SIKI


1 Prilaku 1. Manajemen 1. Edukasi prilaku
kesehatan kesehatan(hal 62) upaya kesehatan
cendrung Indikator : (hal 100)
beresiko b/d  Meningkat Aktifitas :
penyalah melakukan  Identifikasi
gunaan zat tindakkan untuk kesiapan dan
(0026 hal 216) mengurangi faktor kemampuan
resiko menerima informasi
 Meningkat  Sedikan materi dan
penerapkan media pendidikkan
program kesehatan
perawatan  Jadwalkan
 Meningkat pendidikkan
aktivitas hidup kesehatan sesuai
sehari-hari kesepakatan
menunjukkan  Berikan kesempatan
memenuhi tujuan untuk bertanya
kesehatan  Jelaskan
 Menurun penanganan
verbalisasi masalah kesehatan
kesulitan dalan
menjalani program 2. Edukasi kesehatan
perawatan Aktifitas :
 Identifikasi
2. Pemeliharaan kesiapan dan
kesehatan (hal 72 ) kemampuan
Indikator : penerimaan
 Meningkat informasi
menunjukkanprila  Jelaskan faktor
ku adaptif resiko yang dapat
 Meningkat mempengaruhi
menunjukkan kesehatan
pemahaman  Ajarkan prilaku
prilaku sehat hidup sehat dan
 Meningkat bersih
kemampuan  Ajarkan strategi
menjalankan yang dapat
prilaku sehat digunakan untuk
 Meningkat meningkatkan
perilaku mencari PHBS
bantuan
 Meningkat
menunjukkan
minat
meningkatkan
prilaku sehat
2 Defisit 1. Tingakt 1. Edukasi seksualitas
pengetahuan penegtahuan ( hal Aktifitas :
tentang 146)  Fasilitasi kesadaran
seksualitas b/d Indikator : keluarga terhadap
kondisi klinis  Meningkat prilaku anak remaja serta
yang baru sesuai anjuran pengaruh media
dihadapi klien  Meningkat  Jelaskan anatomi
(0111 hal 246) kemampuan dan fisiologi sistem
menjelaskan reproduksi laki-laki
pengetahuan dan perempuan
tentang suatu topik  Jelaskan
seksualitas perkembangan
 Meningkat prilaku sesksualitas
sesuai sepanjang
pengetahuan kehidupan
 Membaik prilaku  Jelaskan
perkembangan
2. Motivasi ( hal 66) emosi anak remaja
Indikator :  Jelaskan resiko
 Meningkat pikiran penyakit menular
berfokus pada seksual AIDS
masa deapan akibat seks bebas
 Meningkat
mencari sumber 2. Edukasi orang tua :
informasi sesuai fase remaja ( hal
kebeutuhan 77)
 Meningkat harga Aktifitas :
diri positif  Jelaskan tugas atau
 Meningkat sasaran
pengambilan perkembangan
keputusan remaja
 Meningkat  Jelaskan pola
keyakinan positif hubungan antara
remaja dan orang
tua
 jelaskan mekanisme
koping yang
digunakan remaja
(mis :
penangkalan )
 ajarkan cara
berkomunikas
dengan renaja
 ajarkan sikap-sikap
untuk mengahadpi
remaja
3 Kesiapan 1. status nutrisi (hal
1. Edukasi nutrisi (hal
peningkatan 121)
73
nutrisi b/d indikator :
prilaku upaya  meningkat Aktifitas :
peningkatan verbalisasi untuk
kesehatan keninginan  Jelaskan pada

( 0026 hal 70 ) meningkatkan pasien dan keluarga

nutrisi alergi makanan,


makanan yang
 Meningkat
harus dihindari,
pengetahuan
kebutuhan kalori,
tentang pilihan
jenis makanan yang
makanan yang
dibutuhkan
berserat
 Ajarkan cara
 Meningkat
melaksanakan diet
pengetahuan
sesuai program
tentang pilihan
( mis : makanan
minuman yang
tinggi protein,
sehat
rendah garam dan
 Meningkat
rendah kalori)
pengetahuan
 Ajarkan pasien atau
standar yang tepat
kelyarga memantau
asupan nutrisi
kondisi kekurangan
 Meningkat sikap
nutrisi
terhadap
makanan/minuman
 Anjurklan
sesuai dengan
mendemostrasikan
tujuan kesehatan
carai memberi
makan, menghitung
2. Prilaku
kalori, menyiapkan
mempertahankan
makanan sesuai
berat badan ( hal
program diet
89)
Indikator :
 Meningkat
memantau berat
badan
 Meningkat
menjaga asupan
kalori
 Meningkat
memperthankan
kesimbangan
cairan
 Meningkat
mengekspresikan
citra tubuh realistis
 Meningkat
mempertahankan
kecukupan tidur

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami


peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik
emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuhdengan masalah-masalah
(Hurlock, 1998). Oleh karennya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah
psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat
terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002).

B. Saran
1. Penting bagi perawat terutama perawat komunitas untuk memahami
defenisi remaja serta permasalahan yang dihadapi oleh para remaja akibat
lingkungan
2. Perawat berkolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, LSM, dan
terutama keluarga untuk meningkatkan kesehatan remaja dan menjauhkan
remaja dari hal-hal yang dapat membawa dampak buruk

DAFTAR PUSTAKA
Achir Yani. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa pada Anak dan Remaja. Jakarta :
FIK UI

Aulia Iskandarsyah. (2006). Remaja Dan Permasalahannya Perspektif Psikologi


terhadap permasalahan remaja dalam bidang pendidikan. jatinangor : Fpsi
UNPAD

Efri Widianti. (2007). Makalah remaja dan permasalahannya : Bahaya Merokok,


penyimpangan seks pada remaja dan bahaya penyalahgunaan minuman keras
narkoba. jatinangor : FIK UNPAD

Imami Nur. (2000). Pelatihan kesehatan reproduksi remaja untuk mencegah


kematian perinatal.

Jusuf Tjahjo. (2009). Intervensi komunitas untuk menghentikan perilaku merokok


remaja. Jakarta : Fpsi Univ .Satya Wacana

Komisi penanggulangan AIDS . (2007). Strategi nasional Penanggulangan HIV


AIDS 2007-2010

Lembaga indonesia untuk pengembangan manusia UNAIR. (2007). Program


pengembangan remaja melalui sekolah unggul. Surabaya : Pascasarjana UNAIR

Outlook Vol. 16 Ed.Januari Hal. 1-8. (2000). Kesehatan Reproduksi remaja :


membangun perubahan yang bermakna

Sofia Retnowati. (2008). remaja dan permasalahannya. Jogjakarta : Fpsi UGM

Anda mungkin juga menyukai