Anda di halaman 1dari 3

Tugas Laporan kegiatan Workshop KKL 2020 “Keroncong langgam dan akulturasi nya

terhadap kebudayaan musik nusantara”

Sesi 1 : Keroncong Langgam

 Keroncong adalah alunan melodius


 dan keroncong juga memiliki pakem,
 langgam adalah bentuk komposisi nya
 cara bernyanyi dalam musik keroncong langgam disebut gandhul yang berarti
bernyanyi bukan pada ketukan bawah (downbeat)
 selain itu, keroncong memiliki beberapa aspek dan salah satu nya cengkok
 keroncong konon katanya berasal dari suara ukulele (trulungan)
 dalam keroncong terbagi menjadi jakartaan (kemprungan), dan solo an (trulungan)
 jika di keroncong berjumlah 28 bar, sedangkan keroncong langgam 32 bar
 Irama dalam keroncong : petik, engkel, double (digabung dengan suara cak)
 Jika pelog tidak memakai nada re dan la, sedangkan slendro tidak memakai nada si
 Dijeaskan gamelan sorok. Gamelan sorok adalah gamelan yang bisa di pakai untuk
tangga nada diatonis dan pentatonic

Sesi 2 : akulturasi keroncong langgam terhadap kebudayaan musik Nusantara

 Dijelaskan bahwa akulturasi keroncong kepada lagu-lagu modern saat ini tidak
masalah, yang terpenting pakem yang sudah ditetapkan tidak hilang, dan juga
tidak menghilangkan ciri khas langgam didalam lagu tersebut
 Pro dan kontra tentu nya ada jika kita membuat terobosan baru seperti membuat
akulturasi keroncong dengan adaptasi penambahan instrumen, akan tetapi jika kita
merasa aransemen yang dibuat tidak menghilangkan keroncongnya, maka kita
harus bisa menghadapi kritik yang diberikan
 Keroncong juga sebenarnya tidak hanya dimainkan pada birama 4/4, akan tetapi
bisa juga di birama 3/4 dan 2/4
 Ada beberapa penyanyi terkenal yang membawakan lagu yang sudah terkenal
kemudian di akulturasikan dengan aransemen musik keroncong dan saat
dinyanyikan terdengar sangat indah baik itu alunan musik maupun vocal yang
dinyanyikan

 Pendapat saya mengenai materi yang disampaikan dalam kegiatan workshop ini
tentu nya sangat memberikan banyak sekali manfaat, terkhusus karena Angkatan
2020 sedang menjalankan mata kuliah kkl dan ilmu yang diberikan saat kegiatan
ini berlangsung juga bisa menjadi pengetahuan untuk acuan kedepannya dalam
proses tujuan keberhasilan kegiatan kkl.

Dan untuk keterkaitannya kepada perkuliahan menurut saya dengan kita mengenal
berbagai kebudayaan musik terkhusus keroncong langgam ini, kita dapat
mengetahui betapa ragam dan bermacam-macam dari mulai pola iringan,
instrument apa saja yang digunakan dalam keroncong, lalu juga progresi nada
yang digunakan didalam laras pelog maupun slendro. Selain itu, kita juga bisa
meningkatkan musikalitas dari praktik yang kita aplikasikan setelah mendapatkan
sedikit tutorial untuk memainkan alat cak dan cuk, lalu alat musik lainnya yang
sudah diperagakan oleh narasumber.
 Jadi, kesimpulan yang bisa saya ambil dalam kegiatan workshop ini adalah point
penting apa saja yang seharusnya dijunjung tinggi oleh kita sebagai mahasiswa
prodi Pendidikan musik. Terutama karena jika Ketika kita berbicara tentang
budaya dan kebudayaan, pasti banyak tembok atau Batasan yang tidak bisa kita
dengan sembarang menerobos. Artinya, kita harus paham dan mengerti dengan
pakem yang sudah ada. Baru jika kita sudah mengerti dan memahami segala
macamnya, kita bisa mengaplikasikan nya terhadap karya yang sudah ada atau
karya yang kita ciptakan dan kita aransemen dengan bentuk komposisi musik
keroncong langgam.

Yang terpenting kita tidak menghilangkan secara total unsur keroncong dan
keasriannya jika kita ingin membuat konsep bentuk komposisi keroncong eksktra,
karena bentuk asli keroncong harus tetap dipertahankan dan juga di apresiasi
sebesar mungkin oleh kita sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai