Anda di halaman 1dari 24

MODUL

ANSAMBEL MUSIK

A. Pendahuluan
Modul ini disusun berdasarkan kisi-kisi Capaian Mata Kegiatan dan Indikator
Esensial Program Profesi Guru Seni Budaya. Terdapat empat materi pokok dalam
kegiatan belajar. Materi tersebut merupakan pilar Konsep Pendidikan Seni Musik dan
Pembelajarannya pada tingkat sekolah menengah. Materi terdiri atas 4 begiatan Belajar
yaitu kegiatan belajar 1 (satu) mencakup konsep, unsur, prinsip, teknik, prosedur, bentuk,
tema, dan nilai estetis dalam karya musik. Kegiatan belajar 2 (dua) mencakup teknik
dasar dan format bernyanyi. Kegiatan belajar 3 (tiga) mencakup konsep dasar ansambel
musik dan teknik dasar memainkan musik sederhana. Kegiatan belajar 4 (empat)
mencakup pembelajaran pengetahuan dan estetika musik, sehingga setelah mempelajari
modul dua dari pokok bahasan tentang konsep pendidikan seni musik dan
pembelajarannya, maka diharapkan setiap peserta memiliki bekal pengetahuan konsep
dasar ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik sederhana.

1. Deskripsi Singkat
Modul ini merupakan buku pegangan untuk mencapai tingkat penguasaan dalam
pemahaman musik. Penyusunan modul ini bertujuan untuk memberikan bekal
pengetahuan dasar bagi guru-guru seni musik atau seni budaya tentang konsep dasar
ansambel musik dan teknik dasar memainkan lagu bentuk satu dan dua bagian. Materi
pada modul ini merupakan salah satu materi yang penting untuk dipelajari, karena musik
ansambel merupakan materi yang selalu ada di setiap kurikulum seni musik baik dari
tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi, sehingga penting sekali bagi guru
seni musik atau seni budaya untuk memiliki kompetensi profesional di bidang
pembelajaran ini. Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat memahami
konsep dasar ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik sederhana.

2. Relevansi
Konsep dasar ansambel musik dan teknik dasar memainkan musik sederhana
memiliki relevansi dalam praktik kehidupan sehari-hari. Ansambel musik mengajarkan
ilmu tentang adanya kerja sama, toleransi, kedisiplinan dan saling menghargai. Tanpa
adanya unsur kerja sama, toleransi, kedisiplinan dan saling menghargai maka ansambel
musik tidak akan berlangsung dengan baik sehingga musik yang dihasilkanpun tidak
akan enak didengar. Begitu pula kehidupan manusia apabila tidak didasarkan pada sikap
saling menghargai, kerja sama, disiplin dan toleransi maka dalam kehidupan keseharian
manusia itu sendiri akan banyak mengalami hambatan-hambatan.

3. Petunjuk belajar
Modul ini digunakan untuk memenuhi persyaratan akademis pada program
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan dan Prajabatan yang dimuat dalam 6 modul
kegiatan Pembelajaran Seni Budaya. Modul ketiga tentang konsep dasar ansambel musik
dan teknik dasar memainkan musik sederhana ini terdiri dari kegiatan belajar yang
bersifat teoritis maupun praktis yang perlu dipelajari selama menempuh program ini.
Sebelum mempelajari kegiatan belajar ini, ada baiknya peserta mempersiapkan diri
secara optimal, membaca secara teliti informasi yang ada dan mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan. Bila peserta mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, maka peserta
dapat memahami langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan.

4. Peta Kompetensi

Ansambel Musik

menguraikan konsep menguraikan jenis dan menguraikan teknik mendemonstrasikan alat


dasar pengertian contoh bentuk bermain ansambel musik rekorder dan
ansambel musik ansambel musik musik. pianika dengan
penjarian dan teknik
meniupyangbaik
danbenarsecara
perseorangan
maupunberkelompok
.

Memiliki pengetahuan tentang konsep dasar ansambel musik,


jenis-jenis musik ansambel, dan teknik dalam bermain musik
ansambel. Selain itu juga memiliki keterampilan dalam
memainkan alat musik ansambel sederhana (rekorder dan pianika)
baik perorangan maupun kelompok.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda akan memahami konsep dasar ansambel
musik meliputi konsep-konsep musik ansambel, jenis-jenis musik ansambel, dan teknik
dalam bermain musik ansambel. Selain itu, Anda juga mampu memainkan alat musik
ansambel sederhana yang terdiri atas alat musik rekorder dan pianika serta mampu
menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran dan bermain musik baik perorangan
maupun kelompok.

1. Sub Capaian Pembelajaran


Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan:
a. Mampu menguraikan konsep dasar pengertian ansambel musik.
b. Mampu menguraikan jenis dan contoh bentuk ansambel musik.
c. Mampu menguraikan teknik bermain ansambel musik.
d. Mampu mendemonstrasikan alat musik rekorder dan pianika
dengan penjarian dan teknik meniup yang baik dan benar secara
perseorangan maupun berkelompok.
Setelah Anda membaca capaian pembelajaran yang harus dikuasai dalam kegiatan
belajar ini, sekarang cermati penjelasan materi berikut.

2. Uraian Materi
A. Pengertian Ansambel Musik
Ansambel berasal dari kata ensemble (prancis) yang berarti bersama-sama
sehingga musik ansambel dapat diartikan yaitu sebuah pertunjukan musik yang
dilakukan secara bersama-sama dengan menggunakan lebih dari satu alat musik baik
yang sejenis maupun yang campuran.
Dalam musik ansambel dituntut kekompakan kelompok, keharmonisan nada
serta penghayatan. dalam membawakan musik ansambel harus kreatif baik dalam
memainkan nada maupun mengkreasikannya melalui aransemen sesuai dengan yang
diinginkan agar lebih menarik.
Setelah Anda memahami pengertian ansambel musik sekarang pelajarilah
jenis dan contoh ansambel musik agar anda semakin memahami betul konsep
ansambel musik.

B. Jenis dan Contoh Ansambel Musik


Ditinjau dari cara memainkan berdasar sumber bunyi ansambel dibagi
dalam tujuh cara memainkan yaitu digesek, digoyangkan, dipetik, dipukul, ditepuk,
ditekan, dan ditiup. Sedangkan ditinjau dari sumber bunyinya alat musik ansambel
dibagi dalam lima bagian yaitu: Aerophone, yang sumber bunyinya dari getaran
udara, Chordhophone, yang sumber bunyinya dari senar/tali/kawat/dawai,
Membranophone, yang sumber bunyinya dari selaput tipis, Idiophone, yang
sumber bunyinya berasal dari badan alat music tersebut dan dimainkan dengan cara
dipukul. Electrophone, yang sumber bunyinya berasal dari listrik (baterai).
Selain itu, ansambel musik dapat diklasifikasikan lebih rinci berdasarkan beberapa
aspek lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan jumlah pemain, ansambel dibedakan menjadi tiga yaitu ansambel
kecil yang berjumlah 1-10 orang, ansambel sedang berjumlah 10- 25 orang, dan
ansambel besar yang berjumlah lebih dari 25 orang.
2. Berdasarkan bentuk penyajiannya, musik ansambel dibedakan menjadi dua yaitu
ansambel sejenis dan campuran. Ansambel sejenis yaitu kelompok musik yang
bentuk penyajiannya menggunakan alat musik sejenis, contoh: ansambel rekorder
(semuanya memainkan alat musik rekorder). Sementara itu, ansambel campuran
yaitu bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan beberapa jenis alat
musik (beraneka ragam), contoh: rekorder, pianika, gitar, castanet, tamborin,
harmonica akord, dan lain-lain.
3. Ansambel sejenis maupun campuran sering digunakan dalam pembelajaran di
sekolah tingkat menengah. Ansambel ini umumnya terdiri atas musik tiup, yaitu:
rekorder, pianika, dengan diiringi oleh alat musik gitar dan ketipung.

Gambar 01. Ansambel sejenis tingkat SMP Gambar 02. Ansambel campuran tingkat SMA
4. Berdasarkan kategori alat musik menurut fungsinya, dikelompokan menjadi 3
yaitu alat musik melodis, ritmis, dan harmonis. Alat musik melodis berfungsi
untuk memainkan / membawakan susunan nada-nada (melodi) sebuah lagu.
Contoh: rekorder, pianika, biola, harmonica, bellyra, vibraphone, gloken-spiel,
dan flute. Alat musik ritmis berfungsi untuk menentukan / memberikan irama (ritme)
tertentu dalam pergelaran musik juga berhubungan dengan ketukan dan birama. Contoh:
triangle, castagnet, ketipung, kendang, symbal, tamborin, rebana, snare drum, bass drum,
dan tifa. Sementara itu, alat musik harmonis berfungsi mengiring melodi
(membawa/memainkan akor) biasanya para ahli menyebut nama soliter (berfungsi ganda
dapat untuk melodi tapi juga dapat sebagai pengiring melodi). Contoh: gitar, pianika,
harmonica akor, dan ukulele. alat musik soliter tradisional misalnya gender, gambang,
talempong, siter, kecapi sunda.
5. Berdasarkan jenisnya, ansambel memiliki jenis-jenis yang berbeda seperti duet /
duo, trio, paduan suara, vocal grup, ansambel musik sekolah, orkestra, keroncong,
dan band. Bentuk duet ini bisa memakai iringan maupun tanpa iringan, duet yang
baik apabila keterampilan pada kedua pemainnya seimbang, karena biasanya
komposisi yang dimainkan melodinya sama dimainkan secara bergantian.

Gambar 03. Bentuk duet biola

Penyajian bentuk Trio ini biasanya berdiri sendiri, karena relative sudah
lengkap unsur-unsur dari musiknya yaitu rythm, melodi dan bass, walaupun banyak
juga dibeberapa komposisi diiringi ansambel maupun orchestra.
Gambar 04. Bentuk Trio Biola,Cello,Contra Bass.

Anda telah memahami konsep tentang pengertian ansambel musik maupun


jenis dan contohnya. Sekarang pelajarilah teknik bermain ansambel musik agar
Anda tidak hanya mengetahu ansambel musik secara teori, tetapi juga memahami
teknik bermain ansambel musik. Pada pembahasan kali ini Anda dituntut harus
mampu memainkan alat musik rekorder dan pianika. Kedua alat musik tersebut
merupakan bagian dari alat musik pokok dalam materi ansambel musik yang
terkandung pada setiap kurikulum baik tingkat sekolah menengah maupun
perguruan tinggi.

B. Teknik Bermain Ansambel Musik


C.1. Teknik Bermain Rekorder
Rekorder pada umumnya terdiri dari F-bass, C-tenor, C-sopran, dan F-
sopranino. Namun dalam modul ini hanya akan dibahas rekorder sopran yang lebih
banyak digunakan dalam pendidikan. Berikut ini adalah gambar jenis-jenis
rekorder:

Gambar 05. Jenis-jenis rekorder


Ada beberapa hal yang perlu dipelajari sebelum belajar memainkan
instrumen rekorder. yaitu nama-nama bagian dari rekorder dan cara
menggabungkannya.
Gambar 06. Mouthpiece, Head (kepala) Gambar 07. Bell (kaki)

Gambar 08. Cork, barell (badan)

Bila dirangkai, secara keluruhan bagian rekorder seperti pada gambar


berikut :

Gambar 09. Keseluruhan bagian rekorder.


Untuk menyamakan ketepatan nada rekorder jika dimainkan bersama alat
musik yang lain seperti keyboard, pianika, gitar, dan lain-lain, posisi rekorder dapat
datur sebagai berikut:
a. Jika posisi rekorder dalam keadaan renggang, maka bunyi yang dihasilkan
akan cenderung rendah. Cara mengatasinya adalah kita rapatkan jarak bagian
kepala dengan bagian badan.

Gambar 10. Melaras rekorder 1

b. Jika posisi rekorder dalam keadaan rapat, maka bunyi yang dihasilkan akan
cenderung tinggi. Cara mengatasinya adalah kita renggangkan jarak bagian kepala
dengan bagian badan.

Gambar 11. Melaras rekorder 2

Pemain rekorder perlu memperhatikan sikap tubuh dalam bermain, karena


sikap tubuh yang tidak benar akan menyebabkan nada yang dihasilkan kurang baik.
Dalam memainkan alat musik rekorder dapat dilakukan dengan posisi duduk
maupun berdiri. Posisi rekorder dan tubuh pada waktu bermain merupakan langkah
awal yang perlu mendapat diperhatikan, terutama bagi siswa pemula. Hal ini sangat
penting pada sirkulasi pernapasan dan keleluasaan gerak tangan maupun jari. Untuk
dapat memainkan rekorder (seruling) dengan baik dan benar, Anda harus
mempelajari teknik-teknik bermain yang baik seperti berikut ini.

a. Posisi tubuh dalam bermain rekorder dapat duduk ataupun berdiri


Apabila dimainkan dalam sikap duduk, posisi badan tegak tidak bersandar
tetapi tidak kaku. Apabila berdiri dalam sikap yang tegak tetapi tidak kaku.

b. Teknik pernafasan
Dalam bermain alat musik tiup diperlukan pengaturan nafas yang baik dan
benar. Pengaturan pernafasan yang baik sangat menentukan kualitas suara seorang
pemain dalam membawakan sebuah karya musik. Pada umumnya pernafasan
dibedakan menjadi 4 yaitu pernafasan bahu, pernafasan dada, pernafasan perut, dan
pernafasan diafragma. Pernafasan bahu adalah proses pernafasan yang
menggunakan paru-paru pada bagian atas. Hal ini dapat dirasakan pada waktu
menghirup udara, bagian bahu seakan terdesak. Pernafasan dada adalah proses
pernafasan pada saat menghirup udara, rongga dada menjadi terdesak dan
udarasepenuhnya masuk kedalam paru-paru. Dengan demikian dada menjadi
mengembang kedepan. Pernafasan perut adalah proses pernafasan yang dilakukan
dengan cara memasukkan udara ke dalam paru-paru dan pada saat menghirup udara
rongga perut akan mengembang ke depan. Pernafasan diafragma adalah proses
pernafasan dengan memasukkan udara ke dalam paru-paru dan mendesak otot-otot
diafragma sehingga perut pada bagian depan dan belakan tertekan. Hal ini
mengakibatkan perut pada bagian depan, belakang dan samping menjadi
mengembang. Jenis pernafasan diafragma ini ditetapkan sebagai pernafasan yang
paling baik dan cocok digunakan dalam teknik memainkan alat musik tiup.
Tehnik Penjarian: 1) Tehnik penjarian yang benar adalah menekan lubang udara
oleh jari pada bagian tengah dari ruas yang ujung, tepat pada bagian yang lembut,
sehingga lubang udara akan tertutup dengan sempurna,
2) Bila ujung jari menekan dengan keras, hasilnya tidak akan sempurna, sehingga
tidak akan menghasilkan bunyi yang baik, 3) Jari lain yang tidak dipergunakan
untuk menekan, tidak boleh jauh dari posisi jari yang sedang menekan, 4)
Usahakan agar keadaan jari sewajar mungkin, tidak terlalu tegang, karena
keterampilan jari sangat menentukan dalam bermain rekorder.
Cara/ tehnik memainkan alat musik rekorder adalah sebagai berikut: 1) Letakkan
sumber tiupan (mounthpiece) di antara dua bibir, jangan terlalu keluar, jangan
terlalu masuk ataupun digigit, 2) Tangan kiri memegang bagian badan atas rekorder
dengan setiap jari menutup lubang- lubang tertentu, 3) Tangan kanan memegang
bagian bawah badan rekorder dengan tugas setiap jari menutup lubang-lubang nada
tertentu, 4) Posisi rekorder diarahkan ke depan dengan sudut 30 – 45 derajat, 5)
Posisi/sikap badan tegak menghadap ke depan, 6) Dada membusung dan kedua
belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan, 7) Pernafasan yang
digunakan dalam meniup adalah pernafasan diafraghma, 8) Tiupan rekorder
seakan-akan ucapan TU, bukan HU atau FU.
Cara mengetahui tiupan yang baik adalah : (1) imajinasi meniup lilin, (2)
meniup bola sabun, dan (3) meniup telapak tangan dengan rasa hangat,
(Cheppy,2009). Penjelasan secara ringkas posisi jari tangan yaitu Tangan kiri:1)
Ibu jari untuk menutup lubang nol, 2) Telunjuk untuk menutup lubang satu, 3) Jari
tengah untuk menutup lubang dua, 4) Jari manis untuk menutup lubang tiga, 5) Jari
kelingking tidak digunakan. Tangan kanan : 1) Ibu jari untuk menahan badan
rekorder, 2) Jari Telunjuk untuk menutup lubang empat, 3) Jari tengah untuk
menutup lubang lima, 4) Jari manis untuk menutup lubang enam,
5) Jari kelingking menutup lubang tujuh.

Gambar 11. Penjarian pada rekorder

Agar lebih jelas dalam Anda memahami teknik memainkan rekorder maka
simaklah video yang ada di link berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=IIa3QB6bCZg atau silahkan

scan barcode berikut :

Untuk melihat beberapa contoh penjarian rekorder dalam permainan lagu


dapat dilihat di link berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=wbzToyNktPY atau silahkan

scan barcode berikut :


https://www.youtube.com/watch?

v=J4GfH4gl9Fg atau

silahkan scan barcode

berikut

https://www.youtube.com/watch?

v=pxX8kqqPqcQ atau

silahkan scan barcode

berikut :

Setelah Anda memahami betul teknik memainkan rekorder, sekarang


pelajari dengan
Seksama teknik memainkan pianika.

C.2. Teknik Memainkan Pianika


Pianika adalah alat musik tiup kecil sejenis harmonika, yang mempunyai
bilah-bilah keyboard yang luasnya sekitar tiga oktaf. Pianika dimainkan dengan
ditiup langsung, atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut (Senturi,
2010). Alat musik pianika biasanya digunakan untuk memainkan melodi pokok,
kontra melodi, dan bila memungkinkan dapat juga untuk mengiringi lagu. Pianika
mempunyai dua bilahan warna tuts yaitu warna putih dan hitam. Bilahan-bilahan
yang berwarna putih untuk nada-nada asli (natural) dan yang berwarna hitam untuk
memainkan nada-nada kromatis.

Alat musik pianika merupakan jenis alat musik melodis yaitu alat musik
yang dapat digunakan untuk memainkan melodi lagu. Pianika adalah alat musik
tiup kecil yang memiliki wilayah nada sekitar tiga oktaf. Pianika dimainkan dengan
tiupan langsung atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut (Purnomo
dan Subagyo, 2010).
Dalam memainkan alat musik pianika, tangan kiri memegang pianika dan
tangan kanan menekan untuk memainkan melodi lagu, sedangkan mulut meniupnya
(Surya, 2012). Alat musik pianika merupakan alat musik yang memiliki konstruksi
atau susunan nada-nada yang hampir serupa dengan alat musik piano, namun
perbedaannya cara memproduksi suara yaitu melalui udara yang ditiupkan pada
pipa penyambung. Dalam kamus musik pianika dijelaskan sebagai nama paten alat
tiup reed portable dengan mekanisme tiup (banoe, 2011). Sedangkan menurut
Purwanto (2006), Pianika adalah alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup dan
ditekan. Pianika terdiri dari tuts-tuts putih dan hitam seperti tuts pada piano atau
organ.
Di dalam bermain pianika, pernapasan yang paling baik digunakan adalah
pernapasan diafragma. Pernafasan diafragma yakni pernafasan yang menarik atau
mengambil kekuatan nafas untuk mengisi paru-paru dengan mengembangkan
rongga perut yang diikuti dengan mengembangkan tulang rusuk (Pramayuda,
2010:67).
Menurut Senturi (2010), pianika dimainkan dengan tiupan langsung, atau
memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut. Dalam memainkan alat musik
pianika, tangan kiri memegang pianika dan tangan kanan menekan untuk
memainkan melodi lagu, sedangkan mulut meniupnya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam bermain alat musik pianika adalah, a) Memainkan dengan lima
jari, setiap jari mempunyai tugas untuk menekan tuts – tuts tertentu. b) Cara
meniup diusahakan halus dan rata. c) Bentuk tangan kanan seperti memegang bola
sehingga memungkinkan jari bergerak dengan leluasa. Penjarian dalam bermain
pianika harus dilakukan dengan baik dan benar agar menghasilkan suara yang baik.
Gambar 12. Penjarian tangan
kanan pada pianika
Menurut Wise (2006) penjarian adalah sistem yang dirancang untuk
mencegah jari-jari anda ”kusut” ketika kita bermain. Mulyanto (2008) menjelaskan
bahwa penjarian bertujuan untuk memudahkan jari dalam bermain instrumen
musik, yaitu dengan memberi kode nomer penjarian pada masing masing jari
tangan. Hal senada juga diungkapkan Kodijat bahwa ”penjarian yang baik adalah
setengah hasil pekerjaan. Banyak orang tidak sadar akan faedah penjarian yang
tepat, dan kepentingannya sebagai salah satu tulang punggung teknik bermain”
(Kodijat, 1993). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa penjarian
merupakan urutan cara memainkan jari yang disusun secara sistematis agar
membentuk jari yang teratur, selain itu penjarian mempunyai peranan yang esensial
dalam membentuk pola permainan jari yang teratur sehingga memudahkan
berkembangnya kemampuan jari dalam memperoleh ketrampilan yang optimal
dalam bermain musik.
Untuk mengetahui letak nada dalam tuts adalah dengan melihat tuts yang
ada pada pianika. Ada 2 macam tuts, ada tuts berwarna putih dan ada tuts berwarna
hitam (bentuknya lebih kecil, terletak agak di atas tuts putih). Pertama-tama kita
harus mencari nada C. Tuts berwarna hitam dibagi dalam dua kelompok yaitu
kelompok 2, dan kelompok 3. Untuk mengetahui nada C misalnya adalah dengan
melihat kelompok 2 tuts hitam, nah tuts putih di sebelah kirinya adalah nada ”C”.
Urutan nada selengkapnya seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 13. Tuts pada pianika
Anda telah mempelajari tentang konsep maupun teknik memainkan alat
musik ansambel. Sekarang saatnya Anda berlatih dengan menggunakan alat musik
Anda. Ikutilah setiap petunjuk yang di arahkan pada contoh dan latihan berikut ini.

2. Contoh dan latihan


4.1. Alat musik rekorder
a. Latihan meniup nada B

b. Latihan Meniup nada A


c. Latihan meniup nada G

d. Latihan Meniup nada C2

e. Latihan Meniup nada D2


f. Latihan Meniup nada F

g. Latihan Meniup nada E

h. Latihan Meniup nada


i. Latihan Meniup nada C

j. Latihan lagu untuk pianika

Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2
Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2
Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2

Pianika 1

Pianika 2
3. Tugas terstruktur / latihan
1) Jelaskan yang anda ketahui tentang ansambel musik.
2) Jelaskan perbedaan ansambel sejenis dan ansambel campuran.
3) Gambarlah posisi nada D, A, dan E pada rekorder.
4) Jelaskan tentang teknik bermain rekorder yang baik dan benar.
5) Jelaskan tentang teknik bermain pianika yang baik dan benar.
6) Sebutkan fungsi rekorder dan pianika dalam bermain ansambel musik.
7) Jelaskan secara tertulis apa saja kendala yang sering
terjadi dalam permainan musik ansambel dan bagaimana
Anda mengatasinya?

Anda mungkin juga menyukai