Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 14 Pekalongan


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Musik)
Kelas / Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Alokasi Waktu : 5 JP

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


3.3 Memahami teknik bernyanyi lagu aerah secara perorangan atau kelompok
4.3 Menyanyikan salah satu lagu daerah secara perorangan atau kelompok

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.3.1 Mengidentifikasi teknik menyanyi lagu daerah
3.3.2 Mengidentifikasi gaya menyanyi lagu daerah
3.3.3 Membandingkan teknik dan gaya menyanyi lagu daerah
4.3.1 Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan menggunakan teknik dan gaya
4.3.2 Mengkomunikasikan keunikan lagu daerah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi teknik menyanyi lagu daerah
2. Mengidentifikasi gaya menyanyi lagu daerah
3. Membandingkan teknik dan gaya menyanyi lagu daerah
4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya menyanyikan lagu daerah
5. Menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih teknik dan gaya menyanyikan lagu daerah
6. Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan menggunakan teknik dan gaya
7. Mengkomunikasikan keunikan lagu daerah
E. MATERI PEMBELAJARAN
MENGENAL NOTASI
1. Bentuk Not dan tanda diam
a. Bentuk not
Notasi atau not adalah suatu tanda/lambang untuk menulis sebuah nada, agar nada tersebut
dapat dibaca/dimainkan baik oleh orang lain maupun yang menulisnya sendiri. Cara penulisan
dan pembacaan not sudah standar, artinya bentuk dan nilai sebuah not sudah dibuat sama di
seluruh dunia. Hubungan bentuk not satu dengan yang lain dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Hubungan Bentuk Not


Tabel 1. Nilai Not dalam Birama

Istilah dalam not balok disampaikan melalui youtube https://youtu.be/KqhmXzeXuFM

Unsur-unsur Lagu Daerah


Unsur-unsur musik adalah bagian-bagian dalam musik yang merupakan suatu kesatuan guna membuat
penciptaan lagu atau komposisi (karya) musik. Unsur-unsur musik tradisional terdiri atas nada,
harmoni, irama, tempo dan dinamik.
1. Nada
Nada merupakan bunyi yang beraturan memiliki frekuensi tertentu. Dalam musik suatu susunan
berjenjang (urutan) nada dalam sistem nada mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada
oktafnya seperti do, re, mi, fa, sol, la, si, do dikenal dengan istilah tangganada.
Tangganada umumnya terbagi 2 jenis yaitu tangganada diatonis dan tangganada pentantonis.
a. Tangganada diatonis adalah tangganada yang memiliki jarak satu dan setengah dan memiliki tujuh
nada pokok (do-re-mi-fa-sol-la-si-do). Tangganada diatonis biasanya digunakan untuk musik-musik
modern yang kita kenal saat ini lagu-lagu pop dan lainnya. Tangganada diatonis terdiri atas mayor dan
minor. Tangganada mayor (nuansa riang) terdiri atas 1-2-3-4-5-6-7-i.  Tangganada minor (nuansa
sedih) terdiri atas 6-7-1-2-3-4-5-6.
b. Tangganada pentatonis adalah tangganada yang memiliki 5 nada pokok berasal dari kata “penta”
yang artinya lima. Tangganada pentatonis digunakan untuk musik-musik daerah atau tradisional
seperti di karawitan Jawa. Tangganada pentatonis (titilaras dalam bahasa Jawa) terdiri atas laras
pelog dan laras slendro. Laras pelog (kesan gagah, agung, keramat dan sakral) terdiri atas 1(ji)-2(ro)-
3(lu)-5(mo)-6(nem)-7(pi). Laras slendro (kesan riang, gembira, ramai) terdiri atas 1(ji)-2(ro)-3(lu)-
5(mo)-6(nem).

2. Harmoni
Harmoni merupakan paduan bunyi nyanyian tau permainan musik yang menggunakan dua nada atau
lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serentak.

3.Irama
Irama/ritme adalah perulangan bunyi-bunyian yang beraturan dengan pola tertentu dalam sebuah lagu
yang menimbulkan keindahan dan membuat lagu menjadi enak didengar.

4. Tempo
Tempo adalah ukuran cepat lambatnya lagu dalam memainkan suatu karya musik. Alat pengukur
tempo biasanya menggunakan metronome. Istilah-istilah tempo yang umum digunakan dari lambat
sampai paling cepat sebagai berikut.
a. Largo 40-60 bpm (lambat)
b. Adagio 66-76 bpm (lambat dan bereskpresi)
c. Andante 76-108 bpm (sedang kecepatan seperti berjalan kaki)
d. Moderato 108-120 (agak cepat)
e. Allegro 120-156 bpm (cepat)
f. Presto 168-200 bpm (sangat cepat)

5. Dinamika
Dinamika 
adalah keras lembutnya suara saat memainkan karya musik. Dinamika digunakan untuk menunjukkan
bagaimana perasaan yang terkandung dalam sebuah komposisi apakah itu riang, sedih, takut, datar.
Tanda dinamika ditulis menggunakan kata-kata dalam bahasa Italia. Berikut istila-istilah dinamika
yang biasanya digunakan dalam musik.
a. Pianissimo (pp) : sangat lembut
b. Piano (p) : lembut
c. Mezzo-piano (mp) : agak lembut
d. Mezzo-forte (mf) : agak nyaring
e. Forte (f) : keras/nyaring
 f. Fortissimo (ff) : sangat nyaring
g. Crescendo  : semakin lama semakin nyaring
h. Decrescendo : semakin lama semakin lembut

Lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah, misalnya lagu-lagu daerah dari
Jawa Tengah yang dikenal dengan istilah karawitan. Istilah karawitan digunakan untuk menunjuk
pada seperangkat alat musik `tradisional secara lengkap. Kebanyakan karya-karya seni musik
(karawitan) yang dimainkan dengan berbagai ansambel gamelan atau pertunjukan lain biasanya
bersifat tradisional atau anonimus.Seringkali seorang seniman karawitan menambah atau mengurangi
komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya. Pada musik karawitan Betawi, gaya
dalam gambang kromong yang disebut liaw sangat lazim pada periode dan wilayah tertentu.
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan
wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda.
Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi
1. Gaya Lokal
Gaya lokal adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya.
Pada isu globalisasi hal ini disebut sebagai entitas lokal genius maksudnya kemampuan masyarakat
untuk menerima, memilah dan memanfaatkan sesuatu kebudayaan yang memiliki keberadaan yang
unik dan berbeda.
2. Gaya Individual
Gaya individual adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya
dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya Periodikal
Gaya periodikal adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal
tertentu. Misalnya gaya dalam bentuk musikal adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari
berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada berbagai karya musik Betawi. Musik Betawi
diantaranya dalam gambang kromong lagu sayur dengan lagu phobin atau dalam keroncong tugu
antara kroncong asli, langgam dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya atau musical style dikenal
dengan istilah liaw.
Pada suatu pertunjukan, sajian lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi.
1. Daerah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bali disebut sinden.
2. Daerah Sumatera Utara sering disebut perkolong-kolong.
3. Kalimantan disebut madihin, yaitu penyanyi yang menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi
tabuhan gendang.
Teknik Vokal dalam Menyanyi
Untuk menyanyikan lagu daerah, teknik dan caranya sama dengan lagu-lagu modern. Hal pertama
yang harus anda kuasai adalah dengan menguasai teknik dasar bernyanyi. Teknik dasar bernyanyi
adalah menguasai teknik vokal. Tujuan penyanyi melatih teknik vokal untuk menghindari kesalahan-
kesalahan pengucapan dimana bisa menimbulkan kesalahan nada dan irama. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan teknik vokal adalah sebagai berikut.
1. Artikulasi
Artikulasi merupakan pengucapan kata dengan jelas dan benar. Artikulasi dapat dilatih dengan cara
mengucapkan berulang-ulang huruf vokal dengan benar, termasuk bentukan mulut harus sesuai
dengan huruf vokal.  Satu hal penting dalam latihan pengucapan ini adalah untuk menarik otot-otot
muut agar lebih fleksibel.
2. Pernafasan
Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya kemudian menyimpan dan
mengeluarkannya sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Ada 3 teknik pernafasan yang dapat
dilakukan yaitu pernafasan dada, perut/diafragma.
a. Pernafasan dada
Pernafasan dengan mengangkat bahu dan membusungkan dada ke depan untuk mengisi paru-paru.
Cara seperti ini tidak efektif karena nafas yang dihasilkan dangkal atau udara yang terhirup minim,
sehingga kalimat yang diucapkan seringkali terputus-putus.
b. Pernafasan perut/diafragma
Pernafasan dalam rongga perut dibantu oleh otot diafragma. Proses menghirup udara melalui
pernafasan ini mengakibatkan otot diafragma berkontraksi. Sehingga membuat otot ini dalam keadaan
datar mengakibatkan volume rongga dada membesar. Begitupun sebaliknya saat menghembuskan
nafas, otot diafragma menjadi relaksasi sehingga otot diafragma melengkung ke rongga dada dan
volume rongga dada mengecil.

Cara ini paling efektif untuk bernyanyi karena akan menghasilkan nafas yang panjang, ringan dan
santai sehingga produksi suara lebih bermutu.

Pembagian Kelompok Vokal


Pembagian kelompok vokal dapat dilihat dari jumlah penyanyinya. Berikut pembagian kelompok
musik vokal.
1. Solo adalah menyanyikan lagu yang dilakukan oleh satu orang
2. Duet adalah menyanyikan lagu dilakukan oleh dua orang penyanyi
3. Trio adalah menyanyikan lagu dilakukan oleh tiga orang penyanyi
4. Kwartet atau dikenal istilah vokal grup dilakukan oleh empat orang. Vokal grup sendiri terkadang
berjumlah 4-8 orang penyanyi dengan diiringi pengiring.
5. Paduan Suara adalah sekelompok orang yang memadukan suara sehingga terdengar harmonis yang
biasanya terdiri atas 15-30 orang lebih.  Paduan suara kecil berjumlah 15-30 orang sedangkan paduan
suara besar  berjumlah lebih dari 30 orang. Dalam paduan suara terdapat pembagian suara wanita dan
pria yang dikenal dengan istilah S-A-T-B (sopran-alto-tenor-bass). Sopran sebagai suara tinggi
wanita, Alto sebagai suara rendah wanita, Tenor sebagai suara tinggi pria dan Bass sebagai suara
rendah pria.

Teknik Menyanyikan Lagu Daerah


Dalam bernyanyi lagu daerah ada perbedaan dalam penyajian yaitu unisono dan vokal grup atau
paduan suara.
1. Menyanyikan lagu daerah secara unisono
Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara. Banyak masyarakat dari beberapa suku di Indonesia
yang hanya terbiasa menyanyi dalam satu suara yaitu sesuai dengan melodi asli saja.
2. Menyanyikan lagu daerah secara vokal grup maupun paduan suara
Dalam menyanyikan lagu daerah secara berkelompok ada teknik latihan yang dapaat digunakan yaitu
sebagai berikut.
a. Latihan lagu dua suara
Latihan lagu dua suara dapat dilakukan dalam dua kelompok. Kelompok pertama menyanyikan
melodi suara pertama dan kelompok kedua menyanyikan melodi suara kedua.
b. Latihan lagu tiga suara
Latihan lagu tiga suara dinyanyikan dalam tiga kelompok. Melodi pertama dinyanyikan oleh
kelompok suara tinggi wanita, suara kedua oleh kelompok suara rendah wanita, kelompok tiga oleh
suara

F. SUMBER DAN MEDIA BELAJAR


1. Buku sumber:
- Buku Guru. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Seni Budaya. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Buku Siswa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Seni Budaya. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Media Pembelajaran
- Video/audio visual, gambar model.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
• Guru memimpin doa dan melakukan presensi.
• Apersepsi: menayangkan video/audio visual tentang Menyanyikan lagu daerah.
• Motivasi: memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana yang berkaitan dengan video/audio
visual tersebut.
• Guru menyampaikan alur pembelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (100 Menit)
Mengamati
• Mengamati video/audio visual tentang teknik menyanyi lagu daerah.
• Melakukan studi pustaka tentang konsep dan prosedur menyanyi lagu daerah.
Menanya
• Menanyakan hal-hal yang kurang jelas atau belum tahu yang ditemukan saat melakukan
proses pengamatan
dan studi
pustaka
Mencoba
• Menjelaskan pengertian teknik menyanyi lagu daerah.
• Mengidentifikasi teknik menyanyi lagu daerah
• Mengidentifikasi gaya menyanyi lagu daerah
Menalar
• Membuat kesimpulan konsep dan prosedur teknik menyanyi lagu daerah
• Membandingkan teknik dan gaya menyanyi lagu daerah
Menyaji
• Mempresentasikan hasil pengamatan teknik menyanyi lagu daerah.
• Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya menyanyikan lagu
daerah
• Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih berlatih teknik dan gaya menyanyikan lagu
daerah
• Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan menggunakan teknik dan gaya
• Mengkomunikasikan keunikan lagu daerah
3. Kegiatan Penutup (10 Menit)
• Guru dan peserta didik menyimpulkan tentang materi pembelajaran
• Peserta didik mencatat tugas yang diberikan guru untuk membawa bahan dan alat.
• Peserta didik mencatat informasi guru tentang kegiatan pembelajaran berikutnya
• Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Sikap spritual dan sosial
a. Teknik Penilaian: observasi
Bentuk Instrumen: lembar observasi
b. Kisi-kisi:
Indikator Pengamatan Nilai
No. Nama Jml. Akhir
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
4.
5. dst
Instrumen: lihat Lampiran 1
2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: tes subjektif
b. Bentuk Instrumen: tes uraian
c. Kisi-kisi:

No. Indikator Butir


Instrumen
1. Mengidentifikasi teknik menyanyi lagu daerah 1
2. Mengidentifikasi gaya menyanyi lagu daerah 1
3. Membandingkan teknik dan gaya menyanyi lagu daerah 1
4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya 1
menyanyikan lagu daerah
5. Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih berlatih teknik dan gaya 1
menyanyikan lagu daerah
6. Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan menggunakan teknik 1
dan gaya
7. Mengkomunikasikan keunikan lagu daerah 1
Jumlah 7
Instrumen: lihat Lampiran 2
3. Keterampilan
Gambarlah poster pada kertas ukuran A4!
a. Teknik Penilaian: observasi
b. Bentuk Instrumen: lembar observasi
c. Kisi-kisi:

No Keterampilan Butir
. Instrumen
1. Komposisi 1
2. Proporsi 1
3. Keseimbangan 1
4. Kesatuan 1
5. Bentuk 1
6. Gelap-terang 1
Jumlah 6
Instrumen: lihat Lampiran 3
Lampiran 2
Instrumen nilai pengetahuan
1. Bentuk not ¼ (seperempat) adalah....

A. B. C. D
2. Bentuk not bernilai .... ketukan.

A 4 ketuk B. 2 ketuk C. 1 ketuk D. ½ ketuk


3. Bentuk not ½ (setengah) adalah....

A. B. C. D
4. Musik Gambang Kromong asli dari daerah Jakarta khususnya Betawi dan merupakan gabungan
antara musik....
A. Melayu dan Jawa C. Jogjakarta dan
Kalimantan
B. Betawi dan Tionghoa D. Tionghoa dan
Jawa
5. Berikut ini yang bukan termasuk dalam formasi musik keroncong adalah...
A. Violin C. Gamelan
B. Cak cuk D. Gitar
6. Keroncong merupakan salah satu genre musik di Indonesia memang memiliki peminat tersendiri
serta sejarah yang spesifik. Musik ini merupakan hasil pengembangan dari musik rakyat....
A. Belanda C. Arab
B. Portugis D. India
7.
Nada 6 (la) pada gambar disamping
bernilai ... ketuk.

A. 4 ketuk B. 2 ketuk C. 1 ketuk D. ½ ketuk


8. Simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi rendahnya suara yang diwujudkan dengan gambar
disebut.....
A. Notasi angka C. Birama
B. Tanda kunci D. Notasi balok
9. Cepat atau lambatnya lagu ditentukan oleh....
A. Harmoni C. Melodi
B. Tempo D. Ritme
10. nilai tanda diam not balok disamping adalah.... ketuk
A. ½ C. 1
B. 2 D. 4
11. Perhatikan bagian-bagian pada gambar berikut!

Bagian nomor 1 pada garis paranada tersebut adalah....


A. Tanda waktu C. Tanda akhir
B. Kunci G D. Garis birama
12. Bagian nomor 3 pada gambar garis paranada tersebut adalah....
A. Ruas birama C. Ruas nada
B. Kunci D. Garis birama
13. Tangganada pentatonis adalah....
A. Tangganada yang memiliki 5 nada pokok
B. Susunan nada yang memiliki jarak satu dan setengah
C. Tangganada yang memiliki 7 nada pokok
D. Sistem nada dasar sampai dengan nada oktafnya
14. Lagu Ampar-ampar pisang berasal dari...
A. Kalimantan Utara C. Kalimantan Selatan
B. Maluku D. Sumatera Utara
15. Lagu Ampar-ampar pisang menceritakan tentang....
A. Makanan khas pisang yang diamparkan kemudian dibiarkan hingga matang
B. Lagu ini dinyanyikan oleh seorang ibu untuk anaknya, bertujuan untuk menghibur anaknya
yang bersedih menunggu balasan surat dari ayahnya di medan perang
C. Sebuah lagu yang mengajak semua orang untuk hidup dalam persaudaraan, saling
membantu di waktu susah, dan jika ada persoalan supaya dibicarakan secara baik-baik.
D. menerangkan kekayaan daerah ambon yang nan luar biasa indah

Lampiran 3

Pedoman Penskoran
1. Teknik menyanyikan lagu daerah dengan tepat /n1 (bobot 2)
Nilai 4 jika ketiga aspek terpenuhi diantaraya:
- Menyanyikan lagu dengan artikulasi tepat
- Menyanyikan lagu dengan phrasering yag tepat
- Menyanyikan lagu dengan teknik pernapasan yang benar
Nilai 3 jika hanya 2 aspek yang terpenuhi
Nilai 2 jika hanya 1 aspek yang terpenuhi
Nilai 1 jika tidak satupun aspek terpenuhi
2. Kesesuaian notasi yang dibawakan /n2 (bobot 2)
Nilai 4 jika ketiga aspek terpenuhi diantaranya:
- Menyanyikan lagu daerah sesuai notasi yang ada
- Menyanyikan lagu dengan tempo yang tepat
Menyanyikan lagu dengan irama yang tepat
Nilai 3 jika hanya 2 aspek terpenuhi
Nilai 2 jika hanya 1 aspek terpenuhi
Nilai 1 jika tidak satupun aspek terpenuhi
3. Penampilan ekspresi menyanyikan lagu daerah /n3 (bobot 1)
Nilai 4 jika memenuhi ketiga aspek diantaranya:
- Menyanyikan lagu daerah dengan ekspresi yang mantap
- Menampilkan lagu daerah dengan secara santai luwes
- Suara yang dihasilkan balance/ seimbang
Nilai 3 jika hanya 2 aspek terpenuhi
Nilai 2 jika hanya 1 aspek terpenuhi
Nilai 1 jika tidak satupun aspek terpenuhi
Pengolahan skor: (n1x2)+(n2x2)+(n3x1)
Skor maksimal: (4x2)+(4x2)+(4x1) = 20
Skor perolehan peserta didik: SP
Untuk setiap aspek yang dinilai, pilihan berkisar dari “kurang” dengan skor 1 sampai “sangat baik”
dengan skor 4,

Mengetahui, Pekalongan 20 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

SITI NURUL IZZAH, M. Pd HASNA NAUFAL A, S. Pd


NIP 197508082008012005

Anda mungkin juga menyukai