NIM : 1208622006
Mata Kuliah : PPSM
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menganalisis sederhana partitur lagu daerah.
2. Peserta didik mampu menyebutkan kunci dan tanda mula yang dipakai dalam
partitur lagu daerah.
3. Peserta didik mampu menyebutkan tangga nada yang dipakai dalam partitur lagu
daerah.
4. Peserta didik mampu menyebutkan tanda tempo, tanda dinamika dan gaya pada
partitur lagu daerah.
5. Peserta didik mampu menginterpretasikan/menyanyikan partitur lagu daerah.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.1 Mampu menganalisis secara sederhana partitur lagu daerah
4.1 Menyanyikan lagu daerah secara unisono atau perseorangan
I. BAGIAN INTI
A. URAIAN MATERI
1. Menganalisis Lagu Daerah
Dalam menganalisis tentu dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu dengan
mendengarkan lagu tersebut setelah itu mancari makna dari lagu tersebut dan membuat
ulasan mengenai lagu tersebut yang meliputi unsur musik yang terkandung di dalam lagu
seperti tempo, birama, dan nada dasar.
2. Lagu Daerah
Lagu daerah adalah jenis lagu yang ide penciptaannya berdasarkan atas budaya dan adat
istiadat dari suatu daerah tertentu. Di dalam lagu tersebut terkandung satu makna, pesan
untuk masyarakat serta suasana/ keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang
digunakan adalah bahasa daerah setempat. (mgmpseni.wordpress.com diunduh 31 Maret
2015 14:29)
Lagu daerah mempunyai cirri khas tersendiri di masing-masing daerah seluruh
Nusantara.
Ciri-ciri lagu daerah :
a. Syair lagu berbahasa daerah (hanya sedikit lagu daerah yang berbahasa
Indonesia seperti lagu-lagu daerah Maluku)
b. Menceritakan kondisi daerahnya, tentang adat-istiadat, atau legenda yang berasal
dari daerahnya.
c. Berfungsi sebagai iringan tari daerah atau upacara adat daerah.
3. Bentuk Penyajian Solo dan Teknik Penyajian lagu Daerah secara Unisono
Ada beberapa bentuk penyajian musik dan vokal,diantaranya sebagai berikut.
1) Solo
Solo yaitu bentuk penyajian musik yang dbawakan oleh seorang saja atau secara
tunggal. Misalnya seseorang membawakan suatu lagu, yang tidak dibantu oleh
orang lain atau seseorang memainkan suatu lagu dengan menggunakan piano
atau suling.
Ada pula teknik penyajian yangjuga biasanya digunakan secara umum. Diantaranya,
1) Unisono
Unisono yaitu beberapa jenis suara menyanyikan melodi yang sama.
Lagu berjudul “Ondel - Ondel” merupakan lagu daerah Jakarta - Kesenian Betawi. Lagu
tersebut diciptakan oleh Djoko Subagyo. Lagu tersebut dimulai dengan nada dasar C dan
memiliki birama 4/4 dan bertempo sedang atau moderato.
6. Teknik dan Karakteristik Bernyanyi Lagu Daerah Ondel - Ondel
Pada lagu betawi, salah satunya lagu Jali-Jali, ada beberapa teknik yang digunakan
dalam bernyanyi. Diantaranya,
a. Silabis dan melismatis
Istilah silabis dan melismatis adalah dua istilah untuk bentuk susunan teks dalam
hubungannya dengan melodi. Bila tiap suku kata memperoleh satu nada melodi maka
disebut Silabis. Dan apabila suku kata dari teks memperoleh lebih dari satu nada
melodi maka disebut melismatis. Pada susunan silabis secara prinsip melodi lagu dan
teks akan memperoleh perhatian yang sama besar, sedangkan pada susunan
melismatis secara prinsip melodi lagu akan memperoleh perhatian lebih dari teksnya.
Semakin panjang melismatisnya semakin besar pula perhatian kea rah melodi
Silabis
Melismatis
b. Cengkong / glissando
Nada-nada utama lagu dinyanyikan dengan menggunakan cengkok seperti yang biasa
terdengar di lagu-lagu dari Timur Tengah. di beberapa bagian yang ingin diberi
aksentuasi seperti di awal atau akhir kalimat musik (phrasing). Ciri lain dari
vokalisasi lagu ini juga tampak pada penggunaan glissando dari satu nada ke nada
lain.
Contoh melodi utama
Contoh cengkok
c. Vibrato yaitu suara yang bergelombang (hidup), dalam bernyanyi, tidaklah semua
kalimat lagu menggunakan vibrato, adakalanya kalimat lagu itu polos atau dikurangi.
Vibrato yang berlebihan, dapat mengubah nada dan vokal, sedangkan vibrato yang
dibuat-buat akan member kesan bahwa penyanyi itu sepertikedinginan.
Vibrato merupakan gejala alam yang disengaja untuk membuat getaran suara dengan
cara menaikkan atau menurunkan nada (soewito,1996 : 23)
Lagu-lagu daerah pun banyak yang menggunakan vibrato. Termasuk lagu-lagu
daerah Jakarta, terutama keroncong. Dari daerah-daerah lain pun juga banyak yang
menggunakan vibrato, seperti sinden yang membawakan lagu Jawa, lagu-lagu Batak
dan Ambon yang memiliki nada-nada panjang.
B. DAFTAR PUSTAKA
______.2013.Seni Budaya kelas VII.Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Purnomo,Wahyu, Fasih Subagyo. 2010. Terampil Bermusik. Jakarta. PT Wangsa Jatra
Lestari
Soewito,DS.1996.Teknik Termudah Belajar Olahraga.Bogor : Titik Terang.
Okatava,Bebi.2011.6 Jam Jago Teknik Vokal Otodidak.Jakarta : Gudang ilmu.
Pamadhi,dkk. 2009. Pendidikan Seni di SD.Jakarta : Universitas terbuka
Sukarya,yaya. Pengetahuan Dasar Musik.1982.Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kusumawati,Heni.Jurnal : Penyimpangan Pada Penulisan Lagu Populer
PUSTAKA MAYA
Mgmpseni.wordpress.com. diunduh 31/3/2015 14:29
II. BAGIAN PENUTUP
A. RANGKUMAN
Dalam menganalisis tentu dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu dengan
mendengarkan lagu tersebut setelah itu mancari makna dari lagu tersebut dan membuat
ulasan mengenai lagu tersebut yang meliputi unsur musik yang terkandung di dalam lagu
seperti tempo, birama, dan nada dasar.
Lagu daerah adalah jenis lagu yang ide penciptaannya berdasarkan atas budaya dan adat
istiadat dari suatu daerah tertentu. Di dalam lagu tersebut terkandung satu makna, pesan
untuk masyarakat serta suasana/ keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang
digunakan adalah bahasa daerah setempat.
B. TES
Pilihan Ganda
1. Cara memproduksi suara yang baik dan mampu mengucapkannya dengan suara
yang jelas disebut...
a. intonasi b. Artikulasi c. Pernafasan d. frasering
2. bentuk penyajian musik yang dbawakan oleh seorang saja atau secara tunggal
a. unison b. solo c. kwartet d. bernyanyi sendiri
3. Pernafasan yang paling baik untuk menyanyi adalah pernafasan..
a. pernafasan dada c. Pernafasan mulut
b. pernafasan perut d. Pernafasan diafragma
Essai
4. Jelaskan bagaimana cara untuk menganalisis lagu daerah?
5. Sebutkan apa saja yang harus diperhatikan pada saat bernyanyi?
PRAKTEK
C. KUNCI JAWABAN
1. B
2. B
3. D
4. Mendengarkan lagu tersebut setelah itu mancari makna dari lagu tersebut dan
membuat ulasan mengenai lagu tersebut yang meliputi unsur musik yang terkandung
di dalam lagu seperti tempo, birama, dan nada dasar.
5. Yang perlu diperhatikan dalam bernyanyi adalah pernafasan, sikap badan,
resonansi, frasering, artikulasi, dan sikap badan. Dan Hal hal yang diperhatikan
dalam penampilan saat bernyanyi adalah rias diri, busana, percaya diri, gerakan,
sikap bernyanyi, penguasaan panggung dan penguasaan lagu.
Skor Perolehan
No. Aspek yang Dinilai Bobot
1 2 3 4 Skor
4. Gaya/penampilan. 10
Penguasaan
5. 20
Teknik/improvisasi
Total
100
Keterangan:
1). Bobot ditentukan guru berdasarkan pertimbangan tingkat kesulitan setiap aspek
yang dinilai (Total bobot =100).
2). Kriteria penilaian:
Skor Akhir
RUBRIK PENILAIAN TES PRAKTIK
1. Sikap Badan
4 : jika menyanyikan lagu dengan sikap badan yang sangat baik.
3 : jika menyanyikan lagu dengan sikap badan yang baik.
2 : jika menyanyikan lagu dengan sikap badan yang cukup baik.
1 : jika menyanyikan lagu dengan sikap badan yang kurang baik.
4. Gaya/penampilan
4 : jika menyanyikan lagu dengan gaya/penampilan yang sangat baik.
3 : jika menyanyikan lagu dengan gaya/penampilan yang baik.
2 : jika menyanyikan lagu dengan gaya/penampilan yang cukup baik.
1 : jika menyanyikan lagu dengan gaya/penampilan yang kurang baik.
No. Deskriptor Skor
Soal
Jika bernyanyi dengan sikap badan yang tegap, rileks, dan 4
percaya diri.
Jika bernyanyi dengan sikap badan yang tegap dan rileks namun 3
masih terasa kurang percaya diri.
1
Jika bernyanyi dengan menatap ke bawah atau keatas saja, kurang 2
percaya diri
Jika tidak berani tampil di depan kelas. 1
2
Jika bernyanyi dengan tidak menggunakan teknik, pitch terkadang ada 2
yang kurang tepat, artikulasi baik.