Anda di halaman 1dari 15

A.

Bernyanyi secara Unisono


Menyanyi merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa pun. Menyanyi
tidak dapat dilakukan seorang diri melainkan dilakukan secara kelompok atau
lebih dari satu orang yang membutuhkan kerja sama agar tercipta harmoni.

1. Menyanyikan Lagu Daerah secara Unisono


Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan
melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokonya
saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan
secara unisono. Lagu daerah dapat dinyanyikan dalam berbagai bentuk.
Dalam membawakan lagu dapat bertentuk lagu kanon, unisono, atau
paduan suara.
a) Lagu bentuk kanon adalah lagu yang dinyanyikan oleh beberapa kelompok
orang secara bersahut – sahutan
b) Lagu bentuk unisono merupakan nyanyian bersama yang dibawakan
dalam bentuk satu suara
c) Lagu bentuk paduan suara adalah lagu yang dinyanyikan sekelompok
orang denganbeberapa jenis suara
d) Lagu bentuk solo adalah lagu yang dibawakan oleh satu orang penyanyi
e) Lagu bentuk duet adalah nyanyian yang dibawakan oleh dua orang
penyanyi
f) Lagu bentuk trio adalah nyanyian yang dibawakan oleh tiga orang
penyanyi
Paduan suara atau kor (dan bahasa Belanda, koor) merupakan istilah
yang merujuk pada ansambel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun
musik yang dibawakan olah ansambel tersebut.Umumnya suatu kelompok paduan
suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara
(bahasa Inggris: part, bahasa Jerman : stimme).
Pengertian paduan suara adalah penyajian musik vokal yang terdiri atas
15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan
yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan. Paduan suara
biasanya dipimpin oleh seorang dirigin atau choimaster yang umumnya sekaligus
adalah pelalih paduan suara tersebut.
Umumnya paduan suara terdiri atas empat bagian suara (sopran alto,
tenor, dan bas), walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara
yang terdapat dalam paduan suara. Selain empat suara, jumlah jenis suara yang
paling lazim dalam paduan suara adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila
menyanyi dengan satu suara, paduan suara tersebut diistilahkan menyanyi secara
unisono.
Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat musik.
Bernyanyi tanpa iringan alat musik biasanya disebut sebagal bernyanyi acappella.
Bila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring paduan suara dapat terdiri
atas alat musik apa saja, satu, beberapa, atau bahkan suatu orcestra penuh.

Jenis - jenis paduan suara sebagai berikut


a) Paduan suara unisono, yaitu paduan suara dengan menggunakan satu
suara.
b) PaduanPaduan suara dua suara sejenis, yaitu paduan suara yang
menggunakan dua suara manusia yang sejenis, contoh : suara sejenis
wanita, suara sejenis pria, dan suara sejenis anak – anak.
c) Paduan suara tiga suara sejenis S -S -A, yaitu paduan suara sejenis dengan
menggunakan suara sopran 1, sopran 2, dan alto.
d) Paduan suara Tiga suara campuran S-A-B, yaitu paduan suara yang
menggunakan tiga suara campuran, misalnya sopran, alto, dan bas
e) Paduan suara tiga sejenis T-T-B, yaitu paduan suara tiga suara sejenis pria
dengan suara tenor 1, tenor 2, dan bas.
f) Paduan suara empat suara campuran, yaitu paduan suara yang
menggunakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S-A-T-B,
misalnya sopran, alto, tenor, dan bas.

2. Pengertian Lagu Daerah


Lagu daerah adalah lagu yang lahir dari budaya daerah setempat yang
bersifat turun temurun. Lagu daerah di Indonesia, yaitu lagu dari daerah tertentu
atau wilayah budaya tertentu, lazimnya dinyatakan dalam syair atau lirik bahasa
wilayah (daerah) tersebut.
Bahasa dan dialek yang digunakan kadang-kadang sulit untuk diketahui
maksud dan tujuannya. Bentuk, pola, serta susunan melodi sangat sederhana
sehingga mudah untuk dikuasai oleh semua lapisan masyarakat setempat. Teknik
ucapan atau artikulasi harus memerhatikan ketentuan vokalisasi.
3. Keunikan Lagu Daerah
Lagu daerah memiliki makna sebagal sebuah syair yang lahir di daerah
tertentu, yang berkembang sesuai bahasa serta budaya daerahnya. Bahasa yang
digunakan memang berbeda satu sama lain, sehingga sulit dipahami oleh
antarsuku bangsa. Namun dengan melodi dan nada yang sederhana, lagu daerah
dapat dinikmati oleh segala lapisan masyarakat yang ada.Beberapa ciri keunikan
lagu-lagu daerah yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a) Memiliki sifat kedaerahan
Lagu daerah sifatnya kedaerahan, hal ini dapat dilihat dari syairnya.
Syair lagu daerah menggunakan syair dan dialek daerah. Contohnya di
Sunda dua huruf vokal dibaca menjadi satu (huruf eu dibaca o); di Jawa
Tengah huruf u dibaca seolah-olah hurul o (misalnya lagu Gundul -
Gundul Pacul dibaca Gundol-Gundol Pacul).

b) Memiliki kesan sederhana


Bahasa yang digunakan dalam lagu daerah cenderung tidak
berbelit-belit. Kalimat yang digunakan lebih sederhana seperti yang biasa
dipakai dalam percakapan sehari-hari. Tema yang digunakan pun jauh dari
kata rumit. Selain itu, cara menyanyikannya pun tidak perlu menggunakan
teknik yang terlalu kompleks seperti lagu-lagu modem saat ini.
c) Warisan turun-temurun
Lagu daerah bersifat turun-temurun dan biasanya disampaikan secara
spontan. Misalnya, disampaikan ketika ibu sedang bermain bersama sang
anak, atau saat nonok sedang memberikan nasihat kepada anaknya, dan
lain sebagainya
d) Tidak diketahui siapa penciptanya
Karena lagu daerah sifatnya sehari-hari, turun-temurun, tidak tertulis,
serta diciptakan olah ketidaksengajaan, maka pencipta dari lagu daerah
sulit untuk diketahui pencipta lagunya.

4. Teknik Vokal
Teknik vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga
suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. Dalam
membawakan suatu lagu hendaknya kita lakukan seperti yang dinginkan
penciptanya. Untuk itu, dalam menyanyikan suatu lagu kita perlu menguasai
teknik vokal yang baik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik
vokal, yaitu intonasi, artikulasi, resonansi, pernapasan, dan pembawaan.
a. Intonasi
Intonasi merupakan salah satu latihan dasar yang penting bagi seorang
penyanyi karena tanpa pembenahan intonasi (ketepatan bury hap nada),
suara yang dihasilkan menjadi sumbang dan tidak merdu. Istilah intonasi
mempunyai pengertian yang berbeda apabila diterapkan dalam bahasa atau
seni vokal. Namun, sebenarnya saling mendukung dan memperkaya
khazanah penguasaan teknis bagi seorang penyanyi, musisi, dan komponis
Banyak suku kata yang memiliki teknik pengucapan tersendiri. Perbedaan
pengucapan terletak pada tekanan atau jumlah suku kata. Intonaal
mengandung arti ketepatan suatu nada (pitch). Bunyi nada yang tepat akan
menghasilkan suara jernih, nyaring, dan enak didengar. Untuk
mendapatkan intonaal yang baik, coba nyanyian nada berikut secara
berulang.
Berlatih kelenturan suara dapat dilakukan dengan cara menyanyikan
nada-nada dengan teknik staccato dan legato. Staccato adalah
menyanyikan lagu dengan cara patah patah. Legato adalah menyanyikan
lagu dengan cara disabung. Adapun langkah-langkah berlatih kelenturan
sebagai berikut.
1. Tahap pertama, nada dinyanyikan dengan tempo lambat, lalu lebih cepat.
2. Tahap kedua, nada dinyanyikan dengan tampo bervariasi.
3. Tahap ketiga, menyanyikan interval yang bervariasi dimulai dan nada
bawah ke nada tinggi dengan artikulasi na, ka, ja, dan ra
Contoh :

4. Tahap keempat, menyanyikan nada – nada kromatis.


Contoh :

5. Tahap kelima, menyanyikan lagu yang sesuai tahap – tahap latihan

b. Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam menyanyi agar pesan


lagu dapat dimengerti dan dipahami pendengar. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain sikap
badan yang tegap, posial mulut yang benar, latihan vokalisis, pembentukan
bunyi vokal dan pembentukan bunyi konsonan
1)Sikap
Sikap badan yang benar akan membantu memperlancar sirkulasi
udara sebagai pendorong utama produksi suara. Sikap yang baik, antara
lain kepala harus tegak pandangan ke depan tulang punggung lurus, dada
sedikit membusung, dan kedua kaki terpancang kukuh di lantai dan sedikit
renggang
2) Posisi mulut
Bentuk mulut yang salah akan mengganggu proses pembentukan
suara. Bentuk dan posisi organ mulut saat memproduksi suara sebagai
berikut.

Anda mungkin juga menyukai