Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SENI MUSIK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 – XII MIA 7
DANIEL PATTINAMA
EXCEL HO JOVIAL
FADHEL AZWIN JAMAL RUHUPUTTY
HANDY ALBERTO SOLEFUWEY
JOSHUA ARMSTRONG LEUWOL
MUHAMMAD GILLFRAN SAMUAL
STENLY IM HUN TALAHATU
THEO NELSON GIOVANNI TAN

SMA NEGERI 1 AMBON


2020

PENDAHULUAN

Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada,
dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama
Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan
mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Menurut Aristoteles, musik adalah sesuatu yang
mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan
menumbuhkan jiwa patriotisme.

Tentu musik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita, mulai dari saat kita lahirpun, musik
sudah seperti hasil gelombang suara padu yang selalu kita dengar setiap saat. Musik melekat dalam
kehidupan, baik sebagai sarana pujian dalam beribadah, lagu kebangsaan sebagai bentuk
nasionalisme dan patriotisme terhadap negara, penyanyi sebagai sebuah pekerjaan yang terus
berusaha menderukan lantunan suara indah bagi sesuap nasi untuk dirinya dan keluarganya, bahkan
disaat terakhir kehidupan pun, telinga kita pasti tidak akan dari musik, entah dari televisi, radio, atau
bahkan keluarga terdekat yang ingin menghibur.

Musik sendiri bagi kami adalah sarana penyaluran aspirasi seni, yang diterjemahkan dari
serangkaian alunan-alunan yang dirasa tidak padu, menjadi sesuatu yang tidak hanya padu, tapi
mampu membawa pesan, bahkan hanya dengan ketukan dan melodi yang indah. Bahasa musik
sendiri adalah salah satu bahasa yang sukar diterjemahkan dalam kata-kata, akan tetapi mempunyai
feeling kuat, dan akan berputar-putar di otak meninggalkan kita berpiki tentang apa yang baru saja
kita dengar, tanpa menyadari bahwa feeling itu sebenarnya terasa dengan sangat kuat di dalam diri
kita.

Salah satu contohnya ada lagu yang berjudul “Waktu Hujan Sore-Sore". Lagu daerah asal
Maluku ini dapat diterjemahkan ceritanya, baik dari bait-bait liriknya, maupun melodinya.

“Waktu hujan sore-sore kilat sambar pohon kenari


E jojaro deng mongare mari dansa dan menari
Pukul tifa toto buang kata balimbing di kereta
Nona dansa dengan tuan jangan sindir nama beta
E menari sambil goyang badan ee
Menari lombo pegang lenso manis ee
Rasa ramai jangan pulang dulu ee”
Dari bait-bait liriknya sendiri, jelas lagu ini bercerita tentang dansa. Maklum, orang
Maluku suka dansa, atau lebih sering dikenal dengan “joget", “goyang", dan sebagainya. Secara
rasa, lagu ini terlihat memiliki suasana gembira, dan kebanyakan lagu daerah asal Maluku juga
memiliki rasa gembira seperti ini, dimana mengajak kita selain untuk mensyukuri dan
berbahagia dengan hidup, juga mengajarkan kita untuk tetap tersenyum, dan ramah tamah
terhadap sesama. Sejarah juga tidak bisa lepas dari lagu ini, dimana lagu ini mulai ada saat
jaman penjajahan Belanda di Indonesia.

Tidak sedikit yang mengira bahwa lagu ini “mungkin" dari judulnya bercerita tentang
seseorang yang merenung di sore hari, didukung dengan suasana hujan yang sering dikaitkan
dengan suasana termenung, ataupun suasana sedih. Padahal, bukan hanya dari lirik, tapi melodi
pun jelas menunjukkan bahwa lagu ini ditujukan untuk menggairahkan suasana bergembira,
khususnya dalam hal berdansa.

PEMBAHASAN

A. Aransemen
Aransemen (bahasa Belanda: arrangement, bahasa Inggris: arrangement) adalah
penyesuaian komposisi musik dengan nomor suara penyanyi atau instrumen lain yang
didasarkan pada sebuah komposisi yang telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah.
Di samping itu aransemen merupakan usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya
musik untuk suatu pergelaran yang pengerjaannya bukan sekadar perluasan teknis, tetapi
juga menyangkut pencapaian nilai artistik yang dikandungnya.
Orang yang membuat aransemen lagu disebut pengaransemen (bahasa
Inggris: arranger). Modal dasar yang harus dimiliki seorang pengaransemen adalah
penguasaan pengetahuan tentang harmoni.
Adapun struktur aransemen adalah sebagai berikut :
 Intro, yakni melodi awal sebelum memasuki lagu.
 Tema lagu, yakni lagu pokok.
 Interlude, yakni selingan musik di tengah lagu.
 Improve, yakni lagu pokok yang diimprovisasi berdasarkan melodi adalnya.
 Coda, yakni bagian akhir/penutup lagu.
Jenis aransemen yang kami gunakan dalam hal ini adalah aransemen instrumen.
Untuk itu, kami melakukan penyesuaian dengan alat-alat musik yang digunakan. Selain itu,
kami juga berpedoman pada pengetahuan harmoni dan akor. Berikut alat-alat musik yang
kami gunakan dalam aransemen kami :
 Pianika, sebagai alat musik melodis, yang membawa melodi lagu.
 Gitar, sebagai alat musik harmonis, yang membawa akor lagu.
 Tifa, sebagai alat musik ritmis, yang mengatur tempo lagu.
 Shaker, sebagai alat musik ritmis, yang mengatur tempo lagu.

Kami melakukan aransemen ini dengan cara tertulis, yaitu dengan menambah dan
mengubah notasi secara tidak tertulis pada susunan not partitur lagu.
Langkah-langkah dalam mengaransemen lagu “Waktu Hujan Sore-Sore” yang kami lakukan
adalah sebagai berikut :
1. Mencari naskah lagu asli yang akan diaransemen.
2. Mengamati dan memahami perjalanan melodi lagu asli yang akan diaransemen.
3. Mencermati tanda-tanda lagu yang digunakan dan makna lagu aslinya.
4. Mengelompokkan jenis-jenis alat musik yang akan dilibatkan dalam aransemen baru
sesuai peran dan fungsinya masing-masing.
5. Menyeimbangkan komposisi jumlah alat musik yang akan dilibatkan dalam
aransemen lagu agar tercipta sebuah harmoni.
6. Menentukan irama, tempo, tangga nada, dan dinamika yang sesuai.
7. Penulisan partitur lagu untuk setiap alat musik dan terpadu secara keseluruhan.
B. Alat Musik
a. Pianika
Melodika atau pianika adalah alat musik tiup kecil yang dimainkan dengan tiupan
langsung atau memakai pipa lentur yang dihubungkan ke mulut.
b. Gitar
Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik,
umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian
tubuh pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya
berjumlah enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis
kayu dengan senar yang terbuat dari nilon maupun baja.
c. Tifa
Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur,
khususnya Maluku dan Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupai kendang dan
terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Tifa mirip dengan alat musik gendang
yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang
dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan
biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk
menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan
ukiran.
d. Shaker
Shaker adalah alat musik modifikasi yang dibuat dengan botol air minum bekas dan
diisi pasir kasar yang akan berbunyi “kresek-kresek" apabila digoyangkan.

C. Hasil Aransemen
1. Intro
 Jumlah Birama : 4
 Progress Accord : C-Gm-G
2. Lagu Inti
 Jumlah Birama : 28
 Progress Accord : C-F-C-G-C-F-C-G-C-C7-F-C-G-C-G-C
3. Interlude
 Jumlah Birama : 12
 Progress Accord : C-F-G-C-G-C-G-C-G-C-G-C-G
4. Improve
 Jumlah Birama : 28
 Progress Accord : F-C-G-C-G-C
 Bagian yang Dikembangkan : Pengulangan 4 larik lagu awal,
kemudian refrain yang dimainkan dengan nada-nada yang lebih
tinggi.
5. Koda
 Jumlah Birama : 4
 Progress Accord : C-F-G-C
PENUTUP

1. Apa yang Ditemui


 Faktor waktu latihan yang bagi kami kurang memadai dikarenakan banyaknya tugas
dengan deadline masing-masing.
 Masalah pernapasan dalam memainkan melodi (khususnya pianika).
 Pukulan-pukulan alat musik perkusi yang sering off-tune.
 Sering tidak hadirnya beberapa anggota-anggota kelompok, dengan waktu latihan
yang terkesan menyita waktu.
2. Manfaat
 Berbagai ilmu mengenai teknik mengaransemen yang kami dapatkan dan dapat
diaplikasikan dengan sematang-matangnya.
 Skill bermain alat musik yang meningkat berkat tekad dan kemauan dalam
berimprovisasi dan berkreasi untuk menghasilkan sebuah karya yang mudah dan
dapat menjadi bahan sajian yang menarik.
 Dapat memainkan sebuah karya khas daerah kami sendiri dengan rasa tanggung
jawab dan cinta tanah air.
 Dapat menjadi media dalam mempersembahkan hasil pembelajaran kami di bidang
musik selama 3 tahun di sekolah ini.
 Dapat menjadi sarana kerja sama, tanggung jawab dan semangat dalam bekerja
menunaikan tugas.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


DAFTAR PUSTAKA

- https://id.wikipedia.org/wiki/Musik
- https://id.wikipedia.org/wiki/Aransemen
- https://id.wikipedia.org/wiki/Melodika
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gitar
- https://id.wikipedia.org/wiki/Tifa

Anda mungkin juga menyukai