Anda di halaman 1dari 4

MATERI SOLO VOCAL

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA


KELAS IX TAHUN PELAJARAN 2021-2022

KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami teknik pengembangan ornamentasi melodis dan ritmis lagu dalam bentuk vocal solo/tunggal
4.1 Mengembangkan ornamentasi ritmis  maupun melodis lagu dalam bentuk vokal solo/tunggal

PETA KONSEP
A. Konsep menyanyi solo/tunggal
Solo vocal/tunggal adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan hanya oleh satu orang
penyanyi. Penampilan vokal solo justru memiliki beban yang lebih berat karena seluruh keberhasilan
penampilannya sangat tergantung kepada sang vokalis atau penyanyi itu sendiri.
Setiap manusia mempunyai vokal yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan bentuk
dan kemampuan alat pembentuk suara manusia satu dengan lainnya. Batas wilayah nada yang
dapat disuarakan oleh seseorang disebut Ambitus suara. Dalam bermusik vokal akan semakin indah
apabila diiringi dengan instrumen. 
Sumber:https://www.senibudayaku.com/2017/03/pengertian-vokal-teknik-vokal-dan-unsur-
unsurnya.html

B. Identifikasi materi vocal dan teknik vocal 


Materi vocal
1. Warna suara/timbre, bunyi atau suara satu siswa berbeda dengan siswa yang lainnya, hal ini
dikarenakan getaran-getaran yang dihasilkan bentuk masing-masing pita suaranya berbeda.
Warna suara ini jika dilatih dengan teknik vokal yang benar akan menghasilkan karakter vokal
yang kuat. Dari sisi inilah kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki karakter suara yang
berbeda. Mengapa demikian? Karena: meskipun membunyikan nada yang sama tetapi warna
suaranya terdengar berbeda, meskipun jenis suaranya sama tetapi warna suaranya terdengar
berbeda.
2. Wilayah nada, jangkauan atau batas jangkauan suara yang dapat dicapai oleh vocal, wilayah
nada seseorang bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan intensitasnya dalam berlatih olah
vokal. Berikut ini pengelompokan wilayah nada sesuai ambitus (jarak nada) nya : 
 Suara anak-anak, wilayah nada suara anak laki-laki dan anak perempuan mempunyai ketinggian
yang sama. 
a. Suara anak-anak tinggi, wilayah nadanya c’ – f’
b. Suara anak rendah, wilayah nadanya a – d’’

 Suara wanita:
a. Sopran = Suara tinggi wanita, wilayah nadanya c’- a’’
b. Mezo Sopran = Suara sedang wanita, wilayah nadanya a - f’’
c. Alto = Suara rendah wanita, wilayah nadanya f – d’’
 Suara pria:
a. Tenor = Suara tinggi pria, wilayah nadanya c – a’’
b. Bariton = Suara sedang pria, wilayah nadanya a – f’
c. Bass = Suara rendah pria, wilayah nadanya f – d’

Teknik Vocal
1. Sikap Bernyanyi, Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap bernyanyi yang baik pula,
karena sikap berdiri yang baik ini dapat memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi. Berikut ini cara
berdiri yang baik pada saat bernyanyi : 
a. Badan tegak dan rileks, kaki dibuka sedikit.
b. Berat badan bertumpu di kedua kaki dengan seimbang.
c. Dada dibusungkan tapi tetap rileks.
d. Pandangan lurus ke depan.
e. Posisi tangan rileks di samping kiri kanan
2. Pernapasan Diafragma, Pernapasan yang dianjurkan digunakan pada saat bernyanyi yaitu
pernapasan diafragma. Di dalam diafragma ini, terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah
napas akan menjadi lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya napas kita pada
saat bernyanyi, 
Tahapan berlatih olah pernapasan diafragma : 
a. Ambil napas melalui hidung atau mulut, lalu udara langsung masuk ke ruang diafragma dan
seketika otot diafragma akan mendesak ke bagian depan dan seluruh udara menyebar di
diafragma sampai ke samping dan bagian belakangnya.
b. Tahan napas tersebut kira-kira 5 detik, rasakan benar otot diafragma makin kencang
c. Keluarkan napas tersebut dengan lembut, mengeluarkan suara desis halus dan rata sambil
dihitung berapa detik siswa dapat menghabiskan napas dengan desis tersebut. Suara desis
ini bisa diganti dengan suara menyerupai lebah misalnya zzzz... atau tiupan ffffff.... yang
penting keluarnya udara rata dan stabil.
d. Ulangi beberapa kali latihan di atas sambil berupaya agar banyaknya hitungan desis yang
dikeluarkan semakin banyak setiap kali berlatih. Semakin bertambah durasinya, berarti
kekuatan otot diafragma siswa pun bertambah kuat.

3. Resonansi, suatu upaya untuk membuat suara bergema / bergaung indah, bukan hanya sekedar
kuat atau keras seperti berteriak. Atau dengan kata lain, bagaimana memperluas wilayah bunyi
yang ditimbulkan getaran. http://internet-maya.blogspot.com/2011/05/teknik-vocal-part-11-
resonansi.html, Ada 3 jenis resonansi atau tempat memantulkan sumber bunyi sesuai fungsinya,
yaitu:
a. Resonansi Dada, Memantulkan sumber bunyi pada bagian dada akan menghasilkan suara
rendah. Jika akan memproduksi suara yang rendah, hendaklah menggunakan resonansi
dada agar nada rendah dapat dicapai dengan tepat dan halus.
b. Resonansi Hidung, Memantulkan sumber bunyi pada bagian wajah seputar hidung yaitu
meliputi tulang rahang mulut sampai ke pipi, akan menghasilkan suara sedang yang tepat
dan halus. Selain itu juga, kerja tenggorokan tidak terlalu berat dan tidak mudah lelah. Suara
yang dihasilkan pun akan terdengar lebih bening dan bersih.
c. Resonansi Kepala, Memantulkan sumber bunyi pada bagian kepala akan menghasilkan
suara tinggi dan halus. Untuk dapat menghasilkan nada-nada tinggi yang tepat dan halus,
resonansi kepala ini harus juga di-support dengan kerja otot diafragma yg maksimal juga.
Jangan sekali-kalimemaksakan memproduksi suara tinggi di tenggorokan, karena sudah pasti
nadanya tidak akan sampai dengan tepat, suara tidak bening dan akan terasa sakit di
tenggorokan, dan jika hal ini sering dilakukan maka akan merusak kualitas pita suara.

4. Artikulasi dan Gerak Mulut, Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata pada lirik lagu
dengan  baik dan jelas. 

5. Phrasering/pengkalimatan, aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah
dimengerti dan sesuai dengan kaidah- kaidah yang berlaku di mana vokalis dapat mengambil
napas pada setiap jeda antarkalimat.

6. Ekspresi (Mimik dan Gestur), Ekspresi meliputi mimik wajah dan gestur atau gerak tubuh.
memberikan ekspresi sesuai dengan tema lagu. Dengan begitu, makna lagu akan lebih mudah
diterima oleh pendengar. 

7. Improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Dalam bernyanyi merupakan


pengembangan ornamentasi pada sebuah lagu dengan tujuan agar lagu terdengar tidak
membosankan dan lebih menarik. Improvisasi ini tidak dilakukan pada semua bagian lagu, hanya
pada bagian-bagian tertentu saja agar bentuk lagu yang aslinya tetap jelas. Karena sifatnya
untuk memperindah lagu.
Variasi lagu dapat dilakukan dengan mengubah tiga unsur lagu, sebagai berikut:
a. Ritmis, Perubahan dalam irama lagu, misalnya lagu yang diciptakan dalam irama pop
divariasikan dengan cara dibawakan dengan iringan irama jazz atau dangdut.
b. Melodis, Biasanya berupa penambahan nada dengan jarak nada yang berdekatan.
c. Dinamika, Perubahan bunyi keras dan lembut pada bagian lagu sesuai dengan kesan yang akan
disampaikan.
C. Ornamentasi 
1. Pengertian Ornamentasi Lagu
Kata Ornamen berasal dari bahasa latin “Ornare” yang memiliki arti menghiasi. Sedangkan
dalam bahasa Inggris asal katanya adalah “Ornament” yang memiliki arti perhiasan. Dengan
demikian istilah Ornamentasi dalam musik dapat diartikan hiasan nada-nada yang terdapat
dalam sebuah rangkaian melodi atau hiasan nada-nada yang terdapat dalam sebuah karya
musik. Ada dua macam ornamentasi yang dapat kita temui dalam sebuah karya musik, yaitu
ornamentasi musik dan ornamentasi vokal. Ornamentasi musik adalah hiasan nada-nada yang
terdapat dalam sebuah rangkaian melodi atau karya musik dan dimainkan dengan alat musik,
sedangkan ornamentasi vokal adalah hiasan nada-nada yang terdapat dalam sebuah rangkaian
melodi atau karya musik yang dinyanyikan oleh suara manusia atau vokal.
b. Jenis Ornamentasi :
1. Pengertian
Ornamentasi Vokal, Selain mengembangkan atau menambahkan ornamentasi musik
dalam sebuah karya musik, kita juga dapat mengembangkan atau menambahkan
ornamentasi vokal dalam menyanyikan sebuah lagu. Dalam seni vokal seorang penyanyi
disarankan memasukkan ornamentasi untuk memperindah lagu yang dibawakan. Adapun
cara  mengembagkan atau menambahkan ornamentasi vokal dapat dilakukan sebagai
berikut :
 Ornamentasi vokal yang direncanakan
Dalam hal ini biasanya notasi ornamentasi sudah di tuliskan dalam partitur (teks)
sebuah lagu. Oleh karena itu penyanyi harus mengikuti ornamentasi tersebut secara
disiplin.
 Ornamentasi vokal secara spontan
Dengan kata lain ornamentasi ini disebut juga dengan improvisasi. Improvisasi
merupakan ornamentasi atau hiasan dalam vokal yang dilakukan secara spontan atau
mendadak. Dalam melakukan improvisasi atau ornamentasi spontan biasanya notasi
tidak dituliskan dalam partitur lagu akan tetapi dilakukan secara langsung oleh
penyanyi saat tampil menyanyi.
2. Jenis-jenis Ornamentasi Vokal
 Distorsi, yaitu memberikan ornamentasi vokal dengan memanfaatkan vokal yang
dibuat dengan kesan kasar seperti penyanyi rock.
 Soft Distorsion, yaitu memberikan ornamentasi dengan vokal yang lembut dan serak.
 Vibrato, yaitu memberikan ornamentasi yang dilakukan dengan mengatur gelombang
vokal yang lembut dan mendalam.
 Echo, yaitu ornamentasi yang dilakukan dengan cara bernyanyi mendesah.
 Tremolo, yaitu getaran vokal yang lebih rapat seperti yang banyak dilakukan para
penyanyi seriosa.
 Falseto/Kopstam atau yang  sering disebut  suara palsu karena bermula dari keinginan
penyanyi pria yang bernyanyi dengan suara wanita yang dahulu ada larangan bagi
penyanyi wanita.
 Head Voice, yaitu jenis suara register kepala.

Anda mungkin juga menyukai