TUNGGAL
A.PENGERTIAN.
Menyanyikan sebuah lagu dengan iringan musik yang
dinyanyikan secara sendiri/tunggal.
B.MATERI VOKAL.
1.Warna suara/timbre
Adalah getaran-getaran pita suara manusia yang
menghasilkan nada yang berbeda antara suara manusia.
2.Wilayah nada ( ambitus suara )
Adalah batas wilayah nada yang dicapai seseorang.
Berikut ini pengelompokkan wilayah nada sesuai
ambitusnya, diantaranya :
a. Suara anak – anak.
Wilayah nada suara laki – laki dan perempuan pada usia
anak – anak mempunyai ketinggian yang sama.
Perbedaan akan terjadi ketika anak laki – laki beranjak
dewasa.ada perubahan wilayah nada berdasarkan
perubahan fisik yang mereka alami, misalnya tumbuhnya
jakun di leher laki – laki.
Batas wilayah nada yang dimiliki anak – anak adalah
sebagai berikut :
1. Suara anak – anak tinggi, wilayah nadanya c’ – f’
2. Suara anak – anak rendah, wilayah nadanya a – d”
b. Suara wanita :
1. Sopran : Suara tinggi wanita, wilayah nadanya c’ – a”
2. Mezzo Sopran : Suara sedang wanita, wilayah
nadanya a – f”
3. Alto : Suara rendah wanita, wilayah nadanya f – d”
c. Suara Pria :
1. Tenor : Suara tinggi pria, wilayah nadanya c – a”
2. Bariton : Suara sedang pria, wilayah nadanya a – f’
3. Bass : Suara rendah pria, wilayah nadanya f – d’
4.Pernapasan.
Pernapasan dalam bernyanyi ada 3 jenis :
1.pernapasn dada
2.pernapasan perut
3.pernapasan diafragma
5.Resonansi.
Adalah tempat atau ruang pengolahan nada di
dalam tubuh manusia.
Ada 3 jenis resonansi atau tempat memantulkan sumber
bunyi sesuai fungsinya, yaitu :
1. Resonansi Dada.
Memantulkan sumber bunyi pada bagian dada akan
menghasilkan suara rendah. Jika akan memproduksi suara
yang rendah, hendaklah menggunakan resonansi dada
agar nada rendah dapat dicapai dengan tepat dan halus.
2. Resonansi Hidung.
Memantulkan sumber bunyi pada bagian wajah seputar
hidung yaitu meliputi tulang rahang mulut sampai ke pipi,
akan menghasilkan suara sedang yang tepat dan halus.
Selain itu juga, kerja tenggorokan tidak terlalu berat dan
tidak mudah lelah. Suara yang dihasilkan pun akan
terdengar lebih bening dan bersih.
3. Resonansi Kepala.
Memantulkan sumber bunyi pada bagian kepala akan
menghasilkan suara tinggi dan halus. Untuk dapat
menghasilakan nada – nada tinggi yang tepat dan halus,
resonansi kepala ini harus juga di support dengan kerja
otot diafragma yang maksimal juga. Jangan sekali – kali
memaksakan memproduksi suara tinggi di tenggorokan,
karena sudah pasti nadanya tidak akan sampai dengan
tepat. Suara tidak akan bening dan akan terasa sakit
ditenggorokan dan jika hal ini sering dilakukan, maka
akan merusak kualitas pita suara.
6.Artikulasi.
Adalah pengucapan kata demi kata yang baik dan
jelas dalam bernyanyi.
7.Prasering/pengkalimatan.
Phrasering atau pengkalimatan merupakan teknik
vocal yang mengatur tentang pengelompokkan
kalimat dimana vokalis dapat mengambil napas
pada setiap jeda antar kalimat. Pengkalimatan ini
hendaknya dilakukan sebelum memulai bernyanyi.
Beri tanda pada jeda antar kalimat sehingga
ketika bernyanyi, siswa akan tepat mengambil
napas sesuai makna lagu.
8.Intonasi.
Adalah tinggi rendahnya nada dalam bernyanyi.
9.Ekspresi.
Adalah pengungkapan perasaan yang disesuaikan
tema lagu,
10.Improvisasi.
Improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa
persiapan.
Variasi lagu dapat dilakukan dengan mengubah tiga
unsur lagu sebagai berikut :
1. Ritmis.
Perubahan dalam irama lagu, misalnya lagu
yang diciptakan dengan irama pop divariasikan
dengan cara dibawakan dengan iringan irama
jazz atau dangdut.
2. Melodis.
Biasanya berupa penambahan nada dengan
jarak nada yang berdekatan.
3. Dinamika.
Perubahan bunyi keras dan lembut pada bagian
lagu sesuai dengan kesan yang akan
disampaikan.
MAKALAH
BERNYANYI SECARA SOLO/TUNGGAL
╬
DISUSUN OLEH ;
KELOMPOK ;01
ANGGOTA ; -FEBRIYAN FIRMAN P. (12)
-INKA FADIA NOVALA (14)
-KARIN AYU WANDA (17)
-QOIROTUN AINIYAH (28)
-RAFLI HAAFIZH A. (29)
-TYARA NETHANIELA L. (36)