Seperti halnya Vocal Group, atau kelompok vocal yang ada di Gereja, Sekolah, Instansi dll,
semuanya sudah menunjukkan perkembangan yang luar biasa dalam kesempatan ini saya akan
memaparkan beberapa Ciri Khas Vocal Group:
Sering kita tidak mengetahui perbedaan Vocal Group dan Paduan Suara, perbedaannya adalah:
1. Jumlah anggotanya, Vocal Group mempunyai anggota yang lebih sedikit dari Paduan
Suara, yaitu kurang lebih 5-10 orang dengan 1-2 pemusik, sedangkan paduan suara jauh
lebih banyak (bisa lebih dari 20 orang).
2. Pembagian suaranya, jika di Vocal Group suara dibagi menjadi suara Alto, Mezzo-
sopran, Sopran, Tenor, Baritone, dan Bass sesuai kemampuan dan kecocokan suara
masing-masing; di Paduan Suara, suaranya dibagi menjadi 4 suara berdasarkan frekuensi
suara penyanyi yaitu Sopran, Alto, Tenor,dan Bass atau dengan satu suara saja (unisono).
3. Pada Paduan Suara dipimpin oleh seorang dirigen yang sekaligus sebagai pelatih ,
sedangkan pada Vocal Group tidak ada dirigen.
4. Dari segi aransemen lagu, Vocal Group aransemennya lebih bebas. Dari segi alat musik
pengiring Vocal Group tidak hanya memakai alat musik akustik saja tetapi juga boleh
menggunakan alat music elektrik. Kalau paduan suara biasanya menggunakan iringan
piano. Tetapi seiring perkembangan jaman, alat musik pengiring Paduan Suara sudah
mulai bebas. Pada Paduan Suara terkadang tidak diiringi dengan alat musik, yang disebut
sebagai accappela, ada yang diiringi satu atau beberapa alat musik, dan ada pula yang
diiringi satu orkestra penuh.
1. Warna
Warna adalah grup vokal asal Indonesia yang beranggotakan Sarwana(tenor), Steven
(baritone), Ria (mezzosopran), serta 2 anggota baru Rr. Ira (sopran) dan Ari (alto). Kedua
anggota baru ini, menggantikan dua anggota sebelumnya Dea Mirella (keluar 9 Maret 2003) dan
Nina Tamam (keluar 23 Maret 2005).
2. Kahitna
Kahitna, grup musik asal Bandung, dibentuk pada tanggal 24 Juni 1986 dan dimotori oleh Yovie
Widianto (piano). Walaupun kerap mengusung tema cinta dalam
liriknya, Kahitna terkenal bisa memadukan unsur musik jazz, pop, fusion, latin dan bahkan etnik
ke dalam bentuk ramuan yang memikat. Grup musik yang mulai meraju
tkariernya lewat panggung festival dan cafe ini diakui mempunyai kekuatan pada aransemen
musiknya yang terbilang orisinil.
3. Tangga
Tangga merupakan salah satu grup musik yang berasal dari Indonesia. Anggotanya berjumlah 4
orang yaitu Tahir Hadiwijoyo , Mohammed Kamga, Nerra Merlin, dan Chevrina Anayang.
4. Project Pop
Project Pop merupakan grup musik asal Bandung yang terkenal dengan lirik lagu-lagunya yang
jenaka. Para anggotanya berasal dari grup komedi Padhayangan.Project Pop merupakan band
komedi kreatif yang lahir dari Padhyangan, kelompok yang dibentuk pada 4 desember 1982 dan
berangggotakan mahasiswa –mahasiswa
dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,
Universitas Katholik Parahyangan. Kata Padhayangan sendiri merupakan singkatan dari
Padjadjaran dan Parahyangan. Mereka mendirikan kelompok ini dengan tujuan untuk
menyalurkan bakat dan ide-ide gila para anggotanya dalam bidang seni.
5. PASTO
Pada tahun 2002, 4 (empat) pria yaitu Leo Colling, Rudolf DeQueljoe, Bobby,
dan Rayen Pono tergabung dalam sebuah grup vokal bernama “Antero Black”. Tergabung dalam
Antero Bagus dibawah asuhan Chris Pattikawa, grup vokal ini mulai menambah jam terbang
dengan tampil di berbagai event. Tidak hanya bernyanyi di berbagai event seperti company
gathering, “Antero Black” juga memberikan pujian dalam berbagai event rohani. Hingga
akhirnya “Antero Black” bertemu dan berkenalan dengan Glenn Fredly melalui Chris Pattikawa.
Mulai awal tahun 2003, “Antero Black”
yang kemudian berubah nama menjadi ‘PASTO’ memulai petualangannya dibawah bimbingan
Glenn Fredly. Nama ‘PASTO’ sendiri diambil oleh Glenn Fredly dari nama seorang anak dari
penyanyi bernama Viona Paays yang sudah tiada. Untuk mengenangnya, Glenn menamakan
grup vokal ini ‘PASTO’.
Dalam menyanyi solo, stamina vocal sangatlah diperlukan karena penyanyi harus
bisamenyanyikan suatu lagu secara utuh seorang diri. Oleh karena itu, perlu
dikembangkanstamina vocal agar dalam bernyanyi, nafas tidak terdengar terengah-engah dan
pitchcontrol menjadi berantakkan. Stamina vocal dapat dilatih dengan latihan tangga nadadengan
range octave tertentu dan latihan-latihan pernafasan dengan diafragma.
Onset of tone
Onset of tone berhubungan dengan bunyi dari nada yang dinyanyikan. Dalam
bernyanyi, bunyi dari nada yang dihasilkan bisa berbeda-beda. Ada yang bunyi
nafasnya terdengar, ada yang bunyi di akhir nada terdengar kasar dan sebagainya.Dalam melatih
onset of tone agar bisa terdengar merdu, latihan pelafalan dan pengaturan nafas diperlukan.
Contohnya, untuk bunyi nafas seperti desah di awal nada,dalam pelafalannya pada awal nada
ditambahkan dengan pelafalan “h”.
Artikulasi dari bunyi vocal dan konsonan sangatlah penting dalam bernyanyi solo karena akan
mempengaruhi apakah pendengar dapat mendengarkan dan menikmati lagu yang dinyanyikan.
Untuk bisa melafalkan lirik dengan baik dan tetap menghasilkan nada yang merdu, dapat
dilakukan dengan latihan pelafalan lirik terlebih dahulu. Lalu,
dilanjutkan dengan menyanyikan nada dari lirik itu, tetapi hanya melafalkan bunyi
vokalnya saja terlebih dulu. Setelah itu, barulah konsonan ditambahkan. Untuk konsonan,
biasanya dilakukan penekanan (cresendo) untuk nada-nada tertentu.
Pitch control
Dalam bernyanyi solo, ketepatan nada sangatlah diperlukan agar tidak menghasilkannada fals.
Selain ketepatan nada, pitch control dalam bernyanyi juga sangatlah penting
agar ketepatan nada dapat dipertahankan untuk seluruh bagian dari lagu. Untuk seorang penyanyi
solo, nada-nada yang pitchy akan lebih rawan terdengar daripadasaat menyanyi dalam group.
Penampilan penyanyi solo umumnya didukung dengan entrance
dan mungkin juga koreografi. Gerakan-gerakan di atas stage sangatlah mengganggu ketepatan
nada dalam bernyanyi sehingga nada yang dihasilkan rawan terhadap nada fals. Agar ketepatan
nada dapat dipertahankan, maka diperlukan pitch control yang baik Pitch control dapat dilatih
dengan menyanyikan chord jazz dan juga tangga nada. Latihan seperti ini dapat meningkatkan
kepekaan telinga dan kemampuan untuk menghasilkan nada yang tepat.
Fleksibilitas
Fleksibilitas dapat dilatih melalui olahraga dan latihan fisik. Dalam segi vokalnya, fleksibilitas
dapat dikembangkan melalui latihan-latihan tangga nada dan chord. Latihan
seperti ini dapat mengembangkan fleksibilitas secara fisik dan kefasihan dalam bernyanyi juga.
Seorang penyanyi solo pasti akan menjadi pusat perhatian dalam penampilannya karena dia
tampil seorang diri. Oleh karena itu, penampilan dan bahasa tubuhnya harus
sangat diperhatikan agar penampilannya bisa dinikmati secara visual. Dalam hal bahasa tubuh,
kepercayaan diri juga termasuk. Jika penyanyi merasa gugup, maka
bahasa tubuhnya akan terlihat tidak nyaman untuk dipandang sehingga terlihat mengganggu
penampilannya. Untuk melatih penampilan dari segi bahasa tubuh dan
gerakan, dengan latihan bernyanyi sambil berjalan atau beraktivitas, gerakan yang dilakukan saat
tampil tidak akan menggangu pitch control dan bahasa tubuhnya akanterlihat relax sehingga
dapat dinikmati secara visual maupun auditori.
Keadaanemosional
Keadaan emosional seorang penyanyi solo akan sangat mempengaruhi penampilannya. Jika
penyanyi merasa gugup, maka bahasa tubuh akan terlihat kaku dan suara akan terdengar bergetar
dan nada juga akan cenderung fals. Jika keadaan
emosional penyanyi negative, maka penampilannya akan terganggu. Tetapi jika keadaan
emosionalnya dikembangkan dengan baik, maka perasaan yang ada dapat
menjadi penghayatan lagu sehingga terdengar dan terlihat lebih indah dan dapat dinikmati.
Kemampuan berkomunikasi
Penyanyi harus bisa mengerti isi dan makna lagu secara keseluruhan agar dapatmenghayati lagu
sampai pada tahap soul. Untuk bisa bernyanyi dengan crescendo dan
tempo yang tepat dan sesuai dengan suasana lagu, penyanyi harus bisa menginterpretasikan
artinya terlebih dahulu. Contohnya, jika suasana lagunya sedih, maka tempo perlu cenderung
dibuat slow dan bunyi nada perlu dibuat lebih halus.
Sumber: – http://www.scribd.com/doc/143258864/Makalah-Tentang-Paduan-Suara-Dan-Vocal-
Grup#scribd
1. Solo Vokal
Solo vokal adalah penyajian musik vokal yang dibawakan oleh satu orang penyanyi saja.
2. Duet
Duet adalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan oleh dua orang penyanyi dengan
menggunakan melodi suara yang berbeda.
3. Trio
Trio adalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan oleh tiga orang penyanyi dengan
menggunakan melodi suara yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
4. Kwartet
Kwartet adalah penyajian musik vokal yang dibawakan oleh empat orang penyanyi dengan
menggunakan melodi suara yang berbeda.
5. Vokal Grup
Vokal grup dalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan oleh minimal empat orang dengan
menggunakan empat suara yang harmonis dengan diiringi oleh alat musik.
6. Paduan Suara
Padua
n suara adalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan oleh lima belas orang penyanyi atau lebih
dengan menggunakan suara dengan wilayah nada yang berbeda (Ambitus suara).
7. Akapella
Akapella adalah bentuk penyajian musik vokal yang dibawakan tanpa menggunakan iringan alat musik.
Dalam penyajian musik vokal secara kelompok, ambitus suara yang dapat digunakan terbagi sebagai
berikut :
- Tenor merupakan jenis suara tinggi pria dengan wilayah nada c – a’'
- Alto merupakan jenis suara rendah wanita dengan wilayah nada D - Bb''