Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Music Daerah Jawa Barat

Jawa barat merupakan salah satu provinsi di indonesia yang kaya akan ragam kesenian daerah,
Kesenian daerah memberikan kontribusi yang positif terhadap masyarakat.

4. di Jawa Barat terdapat banyak alat musik tradisional yang diciptakan dan diwariskan secara
turun temurun, kekhasan dan keunikan alat musik jawa barat yang harus dilestarikan sehingga
menjadi kebanggaan masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat

5. Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan,
kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyibunyian dan nada-nada yang
dihasilkan sangat memungkinkan untuk mendukung upacara budaya ( Ritual). Di beberapa
daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan
magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa musik tradisional dapat berfungsi sebagai
sarana dalam suatu upacara budaya (Ritual).

6. Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.
Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada
perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondong mendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton. Pada jaman dahulu, pada masa kerajaan memerintah di daerah-
daerah di Indonesia, setiap ada tamu kerajaan yang datang maka akan disambut oleh iringan-
iringan musik tradisional sebagai upacara penyambutan dan sebagai sarana penghibur bagi para
tamu kerajaan untuk melepas lelah.

7. Bagi para seniman musik (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah
mediauntuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi
dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita
tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
8. Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi
anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu,
dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang
umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng
di gereja. Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan
prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat
peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang
diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk
bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari penjelasan di atas jelas sekali bahwa musik
dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi.

9. Musik dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling berhubungan, suatu
tarian tanpa diiringi irama musik maka akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang
penari karena mereka tidak mempunyai gambaran ritme dan tempo yang akan mereka gunakan
untuk menuntun mereka dalam menari. Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau
musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu,
kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Selain
musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian
modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
10. Bagi para musisi dan artis professional, musik adalah sarana penghidupan ekonomi
mereka. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang mereka mainkan.
Semakin bagus dan semakin populernya suatu karya seni musik maka akan semakin tinggi
penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil maupun moral. Dalam
dunia industri musik, para musisi yang bekerja sama dengan industri rekaman, mereka akan
merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD)
serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan
pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga
bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia yang dapat
menghasilkan pendapatan bagi mereka.

11. Pada point nomer empat telah disinggung sedikit bahwa Pada jaman dahulu, musik
digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini
terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang
disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh
genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk
mundur. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa musik dapat digunakan untuk
membantu strategi dalam berperang. Selain digunakan sebagai strategi dalam berperang, musik
juga dapat membangkitkan semangat juang para prajurit. Dalam setiap kesatuan militer pasti
mempunyai Mars yang selalu mereka nyanyikan untuk meningkatkan dan membangkitkan
semangat dalam peperangan

12. Sebelum adanya aturan nada, bangsa kita jaman dahulu sudah mengenal musik yang
berfungsi untuk upaca pemujaan terhadap nenek moyang, kemudian mengenal musik yag terdiri
dari 5 nada yang disebut Pentatonis, yaitu: Da, Mi, Na, Ti, La, Da. Nada pentatonis ini hanya
dapat pada alat musik daerah yang disebut Gamelan, yang terdiri dari: goong, gender, kendang,
kenong, saron, gambang, bonang, rebab, dll. Alat musik gambelan ini terutama terdapat di Jawa
dan Bali.

13. Jenis alat musik tradisional Jawa Barat - Pukul adalah Kendang, Kulanter, Gong, Jengglong,
Bonang, Saron atau Peking, Panerus dan Gambang,Calung - Tiup adalah Suling -Gesek adalah
Rebab dan Tarawangsa. - Getar adalah Angklung dan Karinding. - Petik adalah Kecapi

14. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bubuy bulan Es lilin Manuk dadali Neng geulis Panen hideung Tokecang
Dan lain lain

15. Pengaruh musik jawa barat untuk indonesia adalah salah satunya alat musik beserta
musiknya dapat dipergunakan dalam pameran bergengsi di indonesia bahkan dunia dan
memajukan musik indonesia karena indonesia banyak memiliki budaya musik nusantara
Contoh : alat musik angklung yang sering di tampilkan di luar negri

16. Musik dan alat musik jawa barat adalah salah satu kekayaan milik nusantara dan berpengaruh
positif untuk budaya indonesia. Bahkan tidak hanya musik jawa barat saja, namun semua alat
musik beserta musiknya milik nusantara membawa pengaruh besar dalam bidang seni dan
bergengsi di indonesia dan di mata dunia.

jawa Barat tidak hanya terkenal memiliki tempat wisata dan panorama yang elok serta indah,
akan tetapi beragam budaya dan tradisi leluhur wajib kita lestarikan bersama. Salah satunya
adalah Alat Musik Tradisional. Banyak dari kita mungkin tidak mengetahui kalau beberapa alat
musik tradisional Jawa Barat nyaris punah karena tergerus oleh kemajuan teknologi khususnya
dibidang musik.

Berikut ada beberapa jenis alat musik tradisional Jawa Barat :

1. Karinding

Karinding adalah alat musik tradisional suku Sunda.


Karinding ini berasal dari beberapa tempat di Jawa Barat seperti dari Citamiang, Pasir Mukti,
Tasikmalaya, Malangbong (Garut) dan Cikalong Kulon (Cianjur). Di daerah tadi biasanya alat
musik tradisional karinding dibuat dari pelepah kawung (pohon aren) sedangkan dibeberapa
tempat seperti di Limbangan dan Cililin, kebanyakan alat musik karinding dibuat dari bambu.
Alat musik tradisional karinding ini sangat unik, selain dari asal daerah pembuatan karinding,
ternyata pemakai karindingpun mempengaruhi bahan pembuat karinding itu sendiri. Untuk
karinding yang dibuat dari bambu digunakan oleh perempuan. Bentuknyapun sedikit kecil dan
memanjang, konon alat musik ini juga digunakan sebagai susuk yang diselipkan dalam gelungan
rambut pemakainya. Sedangkan untuk karinding yang terbuat dari pelepah kawung digunakan
oleh pria. Bentuknyapun lebih pendek agar mudah disimpan pada tempat bako (tembakau) Cara
memainkan karinding ini sangat unik, pertama karinding yang memiliki 3 ruas ini didekatkan
kemulut. Kemudian salah satu sisinya dipukul dengan jari tangan, dan akibat pukulan tersebut
akan menghasilkan vibrasi suara. vibrasi suara inilah yang akan diolah oleh pemainnya hingga
menghasilkan nada-nada. Cara Memainkan Alat Musik Tradisional Karinding

2. Tarawangsa

Tarawangsa adalah alat musik tradisional Jawa Barat yang dimainkan dengan
cara di gesek. Alat musik tradisional tarawangsa ini keberadaannya lebih tua dari alat musik
rebab. Terbukti alat musik tradisional tarawangsa disebutkan dalam naskah kuno abad ke 18
sewaka darma. Alat musik ini dapat ditemui di beberapa daerah di Jawa Barat dan Banten. Yaitu
di daerah Rancakalong (Sumedang), Cibalong dan Cipatujah (Tasikmalaya), Banjaran (Bandung)
dan Kanekes (Banten) Walaupun alat musik ini memiliki 2 dawai, namun hanya satu dawai saja
yang dibunyikan dengan cara digesek. Selebihnya dawai tersebut dibunyikan dengan dipetik
dengan jari telunjuk tangan kiri. Tarawangsa sebagai salah satu alat musik tradisional ini sering
dimainkan dengan diiringin oleh alat musik sejenis kecapi yang disebut dengan Jentreng.
3. Jentreng
Jentreng adalah alat musik tradisional dari Jawa Barat yang dimainkan dengan cara dipetik dan
di toel (disentuh). Alat musik ini mirip dengan alat musik Kecapi akan tetapi ukurannya lebih
kecil dan hanya memiliki 7 buah senar. Jentreng biasanya dibuat dari kayu kembang kenanga
atau dari kayu nangka.
Keberadaan alat musik Jentreng ini tidak jauh berbeda dengan alat musik Tarawangsa.

4. Kecapi

gambar kecapi dan suling


Kacapi adalah merupakan alat musik tradisional Jawa Barat. Kacapi merupakan alat musik
utama dalam tembang sunda atau mamaos cianjuran. Alat musik tradisional yang merupakan
salah satu icon dari Jawa Barat ini dipergunakan dengan cara dipetik. Menurut fungsinya dalam
mengiringi musik, kacapi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu kacapi indung (kacapi induk) dan
kacapi rincik (kacapi anak). Alat musik kacapi dapat ditemui hampir diseluruh wilayah di Jawa
Barat. Dan sampai saat ini alat musik kacapi masih sering dipergunakan dan dilestarikan sebagai
salah satu warisan budaya orang sunda. Diduga alat musik tradisional kacapi ini sudah ada
sebelum abad ke 15, dimana kacapi indung dipergunakan untuk mengiringi pantun sunda.
5. Angklung
Alat musik tradisional yang berasal dari daerah Jawa Barat ini sudah mendunia, dan tentu saja
kita sebagai generasi penerus Bangsa mempunyai tanggung jawab yang sama untuk melestarikan
kebudayaan Indonesia ini. Angklung adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu,
dibunyikan dengan cara digoyang. Benturan antara badan pipa bambu akan menghasilkan bunyi
yang memiliki nada-nada tertentu disesuaikan dengan besaran bambu yang digunakannya. Tidak
jelas sejak kapan angklung digunakan masyarakat Jawa Barat, namun dari bentuknya diduga
angklung mulai digunakan ketika terdapatnya kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara
sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-
Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara. Namun demikian catatan mengenai alat musik
angklung ini ada pada masa kerajaan sunda yaitu pada abad ke 12 sampai 16.

6. Calung

Berbeda dengan angklung yang cara memainkannya dengan di goyagkan. Alat musik tradisional
Calung ini dibunyikan dengan cara dipukul. Biah bambu yang disusun berjajar ini dipukul ruas-
ruasnya sehingga menimbulkan nada. Alat musik calung memang merupakan prototipe dari alat
musik angklung. Alat musik ini dibuat dari Jenis bambu untuk pembuatan calung dimana
kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu
yang berwarna putih). Alat musik ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu calung rantay dan calung
jinjing. Calung rantay bilah tabungnya dideretkan dengan tali kulit waru (lulub) dari yang
terbesar sampai yang terkecil, jumlahnya 7 wilahan (7 ruas bambu) atau lebih.Adapun calung
jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir).

7. Celempung
Celempung adalah alat musik yang terbuat dari hinis bambu (kulit bambu) yang dimainkan
dengan cara dipukul. Seperti halnya alat musik tradisional karinding, pukulan pada hinis bambu
pada celempung akan menghasilkan resonansi bunyi. Celempung dimainkan dengan 2 cara ;
dipukul ( kedua alur sembilu dipukul bergantian, tergantung ritme dan suara yang diinginkan )
dan diolah ( tangan kiri mengatur besar kecil suara yang keluar dari badan celempung ). Suara
tinggi diperoleh dengan membuka lebih lebar. Suara rendah dengan menutup rapat lubang. Suara
yang dihasilkan celempung bisa beragam, tergantung keahlian pemain.

8. Arumba

Arumba merupakan alat musik yang juga terbuat dari bambu sama seperti angklung. Nama
Arumba sendiri sebenarnya adalah singkatan dari alunan rumpun bambu. Dan pada awalnya alat
musik tradisional Jawa Barat yang satu ini menggunakan pentatonis sebagai tangga nada yang ia
hasilkan. Namun saat ini Arumba menggunakan nada diatonis.
9. Rebab

Rebab adalah alat musik tradisional jawa barat yang dimainkan dengan cara menggesek dua
buah senarnya. Rebab terbuat dari kayu dan untuk menggetarkan suaranya ditutup dengan kulit
tipis yang memiliki tangga nada pentatonis.
Demikianlah beberapa alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Masih
banyak alat musik tradisional lainnya di Jawa Barat bahkan ada yang sudah hampir punah tidak
dikenal orang. Mungkin ketujuh alat musik tradisional ini yang masih dikenal dan masih populer
hingga sekarang.

10. Suling

Alat musik jenis tiup ini di Jawa barat terdapat dua macam. Ada suling yang dibuat dengan 4
lubang, dan ada yang dibuat dengan 6 lubang. Yang 4 lubang mengeluarkan suara lebih
berdengung dibanding dengan suling yang memiliki 6 lubang. Teknik Dasar Belajar suling
Bambu

Keunikan Alat Musik Tradisional Dari Jawa Barat


Keunikan Alat Musik Tradisional Dari Jawa Barat Budaya Indonesia yang dimiliki masyarakat
beragam, memiliki keunikan hidup masing-masing. Sunda is the name of the tribe who inhabited
the region of West Java in Indonesia. Sunda adalah nama suku yang mendiami wilayah Jawa
Barat di Indonesia. Like other cultural customs on the other Indonesian, a variety of art owned
Sundanese culture , including folk music art "calung Seperti kebiasaan budaya lain di Indonesia,
berbagai seni Sunda lainnya yang dimiliki budaya , termasuk musik seni rakyat "calung" Calung
the prototype instrument Angklung, also came from West Java (Sundanese). Angklung Calung
prototipe instrumen, juga berasal dari Jawa Barat (Sunda). In language, the term Calung than as a
musical instrument is also commonly used in reference to the performing arts. Dalam bahasa,
istilah Calung daripada sebagai alat musik juga biasa digunakan dalam referensi untuk seni
pertunjukan. Angklung played by shaken. Angklung dimainkan oleh terguncang. While calung
played by hitting bamboo poles (bamboo section) that have been measured and composed by
local pentatonic tribe Sunda (da-mi-na-ti-la). Sementara calung dimainkan dengan memukul
tiang bambu (bagian bambu) yang telah diukur dan disusun oleh suku lokal Sunda pentatonis
(da-mi-na-ti-la). Calung used to create a special type of bamboo, which is kind of black bamboo.
Calung digunakan untuk menciptakan jenis khusus dari bambu, yang merupakan jenis bambu
hitam. But some are made of yellow bamboo. Tetapi beberapa terbuat dari bambu kuning. There
are two models of traditional music instruments calung, ie "calung rantay (chain tipe) and
"calung jinjing (portabel tipe) Ada dua model dari instrumen musik tradisional calung, yaitu
"calung rantay" (tipe rantai) dan "calung Jinjing" (tipe portabel) 1. 1. Calung Rantay consists of
blades arranged tube using a leather strap hibiscus. Calung Rantay terdiri dari bilah tabung
disusun menggunakan tali sepatu kulit. Bamboo segments arranged starting from the largest to
the smallest of bamboo 7 or more. segmen Bambu diatur mulai dari yang terbesar ke terkecil 7
bambu atau lebih. Composition of the instrument there is a row and there is also a two-row.
Komposisi instrumen yang ada berturut-turut dan ada juga yang dua baris. As for how to play the
chain calung beaten with the bat with two hands, sitting down, usually calung is tied to a tree or
wall. Adapun cara bermain calung rantai dipukuli dengan pemukul dengan dua tangan sambil
duduk, biasanya calung terkait dengan pohon atau dinding. There is also a special place made of
bamboo / wood, such as model "calung tarawangsa commonly used in the region and Cipatujah
Cibalong, Tasikmalaya, and calung commonly used chain in the region and Baduy Banjaran /
Baduy. Ada juga tempat khusus yang terbuat dari bambu / kayu, seperti model "calung
tarawangsa" umum digunakan di daerah Cibalong dan Cipatujah, Tasikmalaya, dan calung rantai
umum digunakan di wilayah dan Banjaran Baduy / Baduy. 2. "Calung Jinjing toned bamboo-
shaped rows of bamboo held together with a small blade. Calung Jinjing used four or five users
in a team of art. Consists of four or five different types of "calung Jinjing , like calung kingking
(consisting of 12 bamboo tubes), calung panepas (5 and 3 and 2 bamboo tubes), calung jongjrong
(5 or 3 and 2 bamboo tubes), and calung barking (2 bamboo tubes). 2 Jinjing. "Calung Jinjing
kencang berbentuk bambu-" deretan bambu yang disatukan dengan sebuah Calung pisau kecil.
Menggunakan empat atau lima pengguna di tim seni. Terdiri dari empat atau lima jenis yang
berbeda "calung Jinjing", seperti calung kingking ( terdiri dari 12 tabung bambu), calung panepas
(5 dan 3 dan 2 tabung bambu), calung jongjrong (5 atau 3 dan 2 tabung bambu), dan calung
gonggong (2 tabung bambu). Completeness calung in its development, there are currently only
using one kingking calung, panempas calung calung two fruit and bark of fruit, without using
calung jongjrong. Kelengkapan calung dalam perkembangannya, ada saat ini hanya
menggunakan calung kingking satu, panempas calung calung dua buah dan kulit buah, tanpa
menggunakan calung jongjrong. How to play hit with a right hand wearing a bat, and his left
hand carrying / holding the instrument. Cara memainkan dipukul dengan tangan kanan memakai
pemukul, dan tangan kirinya membawa / memegang instrumen tersebut. While hitting techniques
with various methods of knock, which can release a variety of sounds calung with scores
adjusted to the tempo played tone. Sementara teknik memukul dengan berbagai metode ketukan,
yang dapat melepaskan berbagai suara calung dengan skor disesuaikan dengan tempo nada yang
dimainkan. Calung usual gig held at special events such as weddings, circumcision celebrations,
and at the birthday celebration. Calung pertunjukan biasanya diadakan di acara-acara khusus
seperti pernikahan, perayaan sunat, dan pada perayaan ulang tahun. In addition, regular calung
also contested at major events, such as Independence Day of Indonesia welcomed. Selain itu,
juga dilombakan calung reguler di acara-acara besar, seperti Hari Kemerdekaan Indonesia
menyambut.

Tokoh-Tokoh Musik Daerah Jawa Barat

TOKOH-TOKOH MUSIK DAERAH JAWA BARAT


1.Rd. Machyar Anggakusumadinata
Tokoh yang melahirkan teori Karawitan Sunda dan menciptakan Serat
Kanayagan da-mi-na-ti-la. Beliau juga telah menciptakan beberapa lagu
seperti :

Lemah Cai Kuring


Dewi Sartika
2.Koko Koswara (Mang Koko)
Beliau lahir di Indihiang, Tasikmalaya adalah sosok yang terkenal dengan lagunya.
Beliau juga telah menciptakan lagu-lagu dengan beberapa tahapan, seperti
Untuk anak TK :

Nyengclengan
Kareta Mesin
Oray-orayan
Dan sebagainya

Untuk tahapan SD seperti :

Cinta Nusa
Invalid Satria Sajati
Bandung Lembang
Dan sebagainya

Untuk tahapan SMP seperti :

Ganti Taun
Kukupu
Citra Resmi
Dan sebagainya
Sampai tahapan dewasa seperti :

Kembang Impian
Malati di Gunung Guntur
Sagagang Kembang Ros
Dan sebagainya

3.Nano. s
Beliau adalah seorang komponislagu Sunda yang kreatif. Nano. s Banyak menciptakan
lagu-lagu yang bertema romantis, seperti :

Kalangkang
Potret
Manehna
Anjeun
Cinta Ketok Majik
Dan sebagainya
4.Daeng Soetigna
Jasa beliau adalah telah mengubah tangga nada pentatonis pada angklung menjadi
diatonis sehingga angklung dikenal di masyarakat luas
5.Sambas
Beliau telah menciptakan beberapa lagu, seperti :

Manuk dadali
Pepeling
Peuyeum Bandung
Kahuma
Sapu Nyere Peugat Simpai
6.Benny korda
Beliau telah menciptakan lagu, seperti :
Bubuy bulan
7.ibu soed (Saridjah Niung Bintang Soedibjo)
Beliau telah menciptakan lagu anak-anak, antara lain :

Lihat kebunku
Tik Tik Tik Bunyi Hujan
Becak
Bangun Tidur
8.Harry Roesli
Memiliki nama lengkap Djauhar Zahrsyah Fachrudin Roesli, lahir pada tahun 1951 di Bandung
Jawa Barat
Beliau Telah menciptakan 13 album, antara lain :

Philosophy Gang of Harry Roesli Musica record Lion Record 1973


Titik Api Aktuil Musicollection 1976 (album solo)
Ken Arok Eterna 1977 (album solo)
Tiga Bendera Musica Studios 1977 (album solo)
Gadis Plastik Chandra Recording 1977 (album solo)
LTO Musica Studios 1978 (album solo)
Harry Roesli dan Kharisma 1 Aneka Nada (1977)
Musik Akustik Monticelli Hidayat Audio (1977) (kompilasi)
Harry Roesli dan Kharisma 2 Aneka Nada (1978)
Jika Hari Tak Berangin Aneka Nada (1978) (album solo)
Daun SM Recording (1978) (album solo)
Ode dan Ode Berlian Record (1978) (album solo)
Kota Gelap Purnama Record (1979) (album solo)

SEJARAH MUSIK JAWA BARAT

SEJARAH DAN FUNGSI NYA

Sebelum adanya aturan nada, bangsa kita jaman dahulu sudah mengenal
musik yang berfungsi untuk upaca pemujaan terhadap nenek moyang,
kemudian mengenal musik yag terdiri dari 5 nada yang disebut Pentatonis,
yaitu: Da, Mi, Na, Ti, La, Da. Nada pentatonis ini hanya dapat pada alat
musih daerah yang disebut Gamelan, yang terdiri dari: goong, gender,
kendang, kenong, saron, gambang, bonang, rebab, dll. Alat musik gambelan
ini terutama terdapat di Jawa dan Bali.
Pembagian Musik Berdasarkan Fungsinya :

1.Musik berfungsi Untuk Upacara adat


2.Musik yang berfungsi sebagai alat Bela Diri, contohnya: Pencak Silat dan
Benjang.
3.Musik yang berfungsi sebagai sarana hiburan, contohnya: Ogel, Ronggeng,
Angklung diatonis, Longser, Angklung Buncis, Tarling.
Masyarakat Banten digunakan dalam upacara menabur benih di ladang
untuk menghormati Dewi Pohaci/Dewi Sri. Selain itu Angklung juga
digunakan untuk upacara Helaran (upacara menggiring anak yang dikhitan).
Fungsi Alat Musik dan Konteks Kebudayaannya.
1.Bedug digunakan dalam upacara kegiatan Agama Islam, seperti seni
bedug Kidulan dari Cianjur yang dilaksanakan setiap takbiran, dan adu
bedug dari Pandeglang yang dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri.

BEDUG
2.Bengberokan, berasal dari Cirebon yang dipergunakan dalam upacara
mengusir roh jahat atau menyembuhkan anak yang sakit. Alat musik yang
mengiringi kegiatan ini seperti : Kendang, Terebang, Kecret dan Bende (gong
kecil). Bengberokan atau Berokan merupakan pertunjukan penolak bala mirip
barongsay dari Cina. Menurut tuturan riwayat yang diwariskan secara turun
temurun di kalangan senimannya, Bengberokan adalah warisan Pangeran
Korowelang atau Pangeran Mina, seorang penguasa laut Jawa di wilayah
Cirebon dan Indramayu. Namun terdapat pula tuturan yang juga diwariskan
di kalangan seniman Berokan, bahwa Berokan merupakan kreasi Mbah Kuwu
Pangeran Cakrabuana, ketika menyebarkan syiar Islam ke wilayah Galuh.
Sebagaimana yang dilakukan oleh para wali, menggunakan pertunjukan
sebagai media syiar agama, ditujukan agar dapat mudah diterima
lingkungan budaya pada saat itu. Bentuk Berokan yang dekat dengan
bentuk-bentuk mitis totemistik dari binatang seperti buaya, wajah raksasa
dll, menunjukkan adaptasi budaya tersebut.

Ada pendapat bahwa kata Berokan berasal dari kata Barokahan


(keselamatan). Namun nampaknya keterangan tersebut hanya sebuah kirata
(dikira-kira nyata), sebuah gejala yang umum terjadi di dalam penamaan
jenis seni rakyat.

Pertunjukan Berokan ini sangat popular di wilayah Cirebon dan Indramayu.


Pada awalnya dilakukan sebagai bagian dari upacara ruwatan dalam
menanggulangi Pageblug (epidemi penyakit), menempati rumah baru, dll.
Namun demikian, dewasa ini pertunjukan Burokan lebih banyak dipakai
dalam memeriahkan pesta khitanan atau perkawinan. Bengberokan juga
dimainkan pada upacara Ngunjung Buyut, yaitu upacara untuk menghormati
arwah leluhur di pekuburan desa-desa tertentu.

Bengberokan merupakan kedok yang dibuat dari kayu. Bentuknya mirip


dengan buaya. Warna kedoknya merah dengan mata besar yang menyala,
dengan mulut dapat digerakan (dibuka -tutup) sehingga menghasilkan bunyi
"plak-plok". Tubuhnya terbuat dari bekas karung beras yang dijahit
sedemikian rupa sehingga mampu menutupi pemainnya, dan mengesankan
tubuh binatang yang besar dan berbulu (ditambahi ijuk dan serpihan
tambang), kemudian disambung kayu yang dibuat mirip seperti ekor dengan
warna belang-belang merah putih, runcing sehingga ujungnya mirip ekor
ikan cucut.

Berokan biasanya dimainkan secara bergantian. Pada umumnya para pemain


Berokan adalah laki-laki. Untuk melibatkan penonton, Berokan digerak-
gerakan dengan lincah, kedoknya dimainkan seakan-akan mau mengigit
penonton. Efek spontanitas ketakutan penonton (terutama anak-anak)
dimanfaatkan oleh pemain Berokan untuk semakin garang dan menghibur.
Pertunjukan Berokan diawali dengan tetalu dan kidung dalam bahasa ibu
(Indramayu atau Cirebon), dilanjutkan dengan tarian Berokan yang lambat,
perlahan-lahan untuk kemudian menjadi naik turun dan bergairah.
Pertunjukan Berokan akan lebih menarik lagi, jika dimainkan di atas pecahan
kaca (beling) dan menari-nari di atas bara api. Apabila pertunjukan Berokan
dikaitkan dengan upacara tertentu, biasanya dilakukan Kirab Sawan, yakni
upacara penyembuhan atau untuk keselamatan dan keberkahan. Kirab
Sawan dilakukan setelah sesajen dan persyaratan lainnya lengkap.

Musik pengiring berokan sangatlah sederhana, terdiri dari: Kendang,


Terbang, Kecrek, Bende (gong kecil). Alat-alat ini dimainkan oleh enam
orang. Musiknya memang terasa monoton, namun demikian dinamika
kadangkala muncul dari kendang dan kecrek, bersahutan dengan suara plak-
plok dari kepala Berokan yang terbuka dan tertutup.

Ada beberapa makna yang dapat disimpulkan dari pertunjukan Berokan ini.
Pertama, makna mistis yaitu sebagai media penolak bala yang menjadi awal
mula fungsi Berokan. Dengan mempertunjukan Berokan, dipercayai bahwa
bala telah ditolak, dan dipercayai akan mendatangkan kebahagiaan;
Kedua, makna sinkretis karena Berokan digunakan sebagai media dakwah
pada masa awal penyebaran syiar Islam di wilayah Cirebon; Ketiga, makna
teatrikal karena Berokan beraksi menari, mengejar, dan memainkan
kepalanya serta berbaur dengan spontanitas penonton yang merasa takut
bercampur gembira; Keempat, makna universal, karena Berokan memiliki
kemiripan bentuk dengan Barongsay dan Chilin dari Cina, mahluk-mahluk
naga dari Eropa Purba.
Salah satu kelompok Berokan yang dewasa ini masih tetap berdaya, adalah
kelompok Berokan yang dipimpin oleh Mama Taham dari desa Sliyeg
Kecamatan Tambi Kabupaten Indramayu.
3.Calung, dipergunakan dalam upacara adat pertanian, seperti Calung
Tarawangsa dari Tasikmalaya.
CALUNG
4.Heleran, dipergunakan dalam upacara adat khitanan atau seserahan
pengantin, seperti Kuda Renggong, dari Sumedang dan Tajidor dari
Tangerang.
5.Ngagondang, dipergunakan dalam upacara adat Mapag Sri/Dewi padi.

Anda mungkin juga menyukai