Jawa barat merupakan salah satu provinsi di indonesia yang kaya akan ragam kesenian daerah,
Kesenian daerah memberikan kontribusi yang positif terhadap masyarakat.
4. di Jawa Barat terdapat banyak alat musik tradisional yang diciptakan dan diwariskan secara
turun temurun, kekhasan dan keunikan alat musik jawa barat yang harus dilestarikan sehingga
menjadi kebanggaan masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat
5. Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan,
kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyibunyian dan nada-nada yang
dihasilkan sangat memungkinkan untuk mendukung upacara budaya ( Ritual). Di beberapa
daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan
magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa musik tradisional dapat berfungsi sebagai
sarana dalam suatu upacara budaya (Ritual).
6. Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.
Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada
perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondong mendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton. Pada jaman dahulu, pada masa kerajaan memerintah di daerah-
daerah di Indonesia, setiap ada tamu kerajaan yang datang maka akan disambut oleh iringan-
iringan musik tradisional sebagai upacara penyambutan dan sebagai sarana penghibur bagi para
tamu kerajaan untuk melepas lelah.
7. Bagi para seniman musik (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah
mediauntuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi
dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita
tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
8. Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi
anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu,
dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang
umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng
di gereja. Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan
prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat
peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang
diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk
bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari penjelasan di atas jelas sekali bahwa musik
dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi.
9. Musik dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling berhubungan, suatu
tarian tanpa diiringi irama musik maka akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang
penari karena mereka tidak mempunyai gambaran ritme dan tempo yang akan mereka gunakan
untuk menuntun mereka dalam menari. Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau
musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu,
kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Selain
musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian
modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
10. Bagi para musisi dan artis professional, musik adalah sarana penghidupan ekonomi
mereka. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang mereka mainkan.
Semakin bagus dan semakin populernya suatu karya seni musik maka akan semakin tinggi
penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil maupun moral. Dalam
dunia industri musik, para musisi yang bekerja sama dengan industri rekaman, mereka akan
merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD)
serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan
pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga
bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia yang dapat
menghasilkan pendapatan bagi mereka.
11. Pada point nomer empat telah disinggung sedikit bahwa Pada jaman dahulu, musik
digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini
terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang
disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh
genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk
mundur. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa musik dapat digunakan untuk
membantu strategi dalam berperang. Selain digunakan sebagai strategi dalam berperang, musik
juga dapat membangkitkan semangat juang para prajurit. Dalam setiap kesatuan militer pasti
mempunyai Mars yang selalu mereka nyanyikan untuk meningkatkan dan membangkitkan
semangat dalam peperangan
12. Sebelum adanya aturan nada, bangsa kita jaman dahulu sudah mengenal musik yang
berfungsi untuk upaca pemujaan terhadap nenek moyang, kemudian mengenal musik yag terdiri
dari 5 nada yang disebut Pentatonis, yaitu: Da, Mi, Na, Ti, La, Da. Nada pentatonis ini hanya
dapat pada alat musik daerah yang disebut Gamelan, yang terdiri dari: goong, gender, kendang,
kenong, saron, gambang, bonang, rebab, dll. Alat musik gambelan ini terutama terdapat di Jawa
dan Bali.
13. Jenis alat musik tradisional Jawa Barat - Pukul adalah Kendang, Kulanter, Gong, Jengglong,
Bonang, Saron atau Peking, Panerus dan Gambang,Calung - Tiup adalah Suling -Gesek adalah
Rebab dan Tarawangsa. - Getar adalah Angklung dan Karinding. - Petik adalah Kecapi
14. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bubuy bulan Es lilin Manuk dadali Neng geulis Panen hideung Tokecang
Dan lain lain
15. Pengaruh musik jawa barat untuk indonesia adalah salah satunya alat musik beserta
musiknya dapat dipergunakan dalam pameran bergengsi di indonesia bahkan dunia dan
memajukan musik indonesia karena indonesia banyak memiliki budaya musik nusantara
Contoh : alat musik angklung yang sering di tampilkan di luar negri
16. Musik dan alat musik jawa barat adalah salah satu kekayaan milik nusantara dan berpengaruh
positif untuk budaya indonesia. Bahkan tidak hanya musik jawa barat saja, namun semua alat
musik beserta musiknya milik nusantara membawa pengaruh besar dalam bidang seni dan
bergengsi di indonesia dan di mata dunia.
jawa Barat tidak hanya terkenal memiliki tempat wisata dan panorama yang elok serta indah,
akan tetapi beragam budaya dan tradisi leluhur wajib kita lestarikan bersama. Salah satunya
adalah Alat Musik Tradisional. Banyak dari kita mungkin tidak mengetahui kalau beberapa alat
musik tradisional Jawa Barat nyaris punah karena tergerus oleh kemajuan teknologi khususnya
dibidang musik.
1. Karinding
2. Tarawangsa
Tarawangsa adalah alat musik tradisional Jawa Barat yang dimainkan dengan
cara di gesek. Alat musik tradisional tarawangsa ini keberadaannya lebih tua dari alat musik
rebab. Terbukti alat musik tradisional tarawangsa disebutkan dalam naskah kuno abad ke 18
sewaka darma. Alat musik ini dapat ditemui di beberapa daerah di Jawa Barat dan Banten. Yaitu
di daerah Rancakalong (Sumedang), Cibalong dan Cipatujah (Tasikmalaya), Banjaran (Bandung)
dan Kanekes (Banten) Walaupun alat musik ini memiliki 2 dawai, namun hanya satu dawai saja
yang dibunyikan dengan cara digesek. Selebihnya dawai tersebut dibunyikan dengan dipetik
dengan jari telunjuk tangan kiri. Tarawangsa sebagai salah satu alat musik tradisional ini sering
dimainkan dengan diiringin oleh alat musik sejenis kecapi yang disebut dengan Jentreng.
3. Jentreng
Jentreng adalah alat musik tradisional dari Jawa Barat yang dimainkan dengan cara dipetik dan
di toel (disentuh). Alat musik ini mirip dengan alat musik Kecapi akan tetapi ukurannya lebih
kecil dan hanya memiliki 7 buah senar. Jentreng biasanya dibuat dari kayu kembang kenanga
atau dari kayu nangka.
Keberadaan alat musik Jentreng ini tidak jauh berbeda dengan alat musik Tarawangsa.
4. Kecapi
6. Calung
Berbeda dengan angklung yang cara memainkannya dengan di goyagkan. Alat musik tradisional
Calung ini dibunyikan dengan cara dipukul. Biah bambu yang disusun berjajar ini dipukul ruas-
ruasnya sehingga menimbulkan nada. Alat musik calung memang merupakan prototipe dari alat
musik angklung. Alat musik ini dibuat dari Jenis bambu untuk pembuatan calung dimana
kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu
yang berwarna putih). Alat musik ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu calung rantay dan calung
jinjing. Calung rantay bilah tabungnya dideretkan dengan tali kulit waru (lulub) dari yang
terbesar sampai yang terkecil, jumlahnya 7 wilahan (7 ruas bambu) atau lebih.Adapun calung
jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir).
7. Celempung
Celempung adalah alat musik yang terbuat dari hinis bambu (kulit bambu) yang dimainkan
dengan cara dipukul. Seperti halnya alat musik tradisional karinding, pukulan pada hinis bambu
pada celempung akan menghasilkan resonansi bunyi. Celempung dimainkan dengan 2 cara ;
dipukul ( kedua alur sembilu dipukul bergantian, tergantung ritme dan suara yang diinginkan )
dan diolah ( tangan kiri mengatur besar kecil suara yang keluar dari badan celempung ). Suara
tinggi diperoleh dengan membuka lebih lebar. Suara rendah dengan menutup rapat lubang. Suara
yang dihasilkan celempung bisa beragam, tergantung keahlian pemain.
8. Arumba
Arumba merupakan alat musik yang juga terbuat dari bambu sama seperti angklung. Nama
Arumba sendiri sebenarnya adalah singkatan dari alunan rumpun bambu. Dan pada awalnya alat
musik tradisional Jawa Barat yang satu ini menggunakan pentatonis sebagai tangga nada yang ia
hasilkan. Namun saat ini Arumba menggunakan nada diatonis.
9. Rebab
Rebab adalah alat musik tradisional jawa barat yang dimainkan dengan cara menggesek dua
buah senarnya. Rebab terbuat dari kayu dan untuk menggetarkan suaranya ditutup dengan kulit
tipis yang memiliki tangga nada pentatonis.
Demikianlah beberapa alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Masih
banyak alat musik tradisional lainnya di Jawa Barat bahkan ada yang sudah hampir punah tidak
dikenal orang. Mungkin ketujuh alat musik tradisional ini yang masih dikenal dan masih populer
hingga sekarang.
10. Suling
Alat musik jenis tiup ini di Jawa barat terdapat dua macam. Ada suling yang dibuat dengan 4
lubang, dan ada yang dibuat dengan 6 lubang. Yang 4 lubang mengeluarkan suara lebih
berdengung dibanding dengan suling yang memiliki 6 lubang. Teknik Dasar Belajar suling
Bambu
Nyengclengan
Kareta Mesin
Oray-orayan
Dan sebagainya
Cinta Nusa
Invalid Satria Sajati
Bandung Lembang
Dan sebagainya
Ganti Taun
Kukupu
Citra Resmi
Dan sebagainya
Sampai tahapan dewasa seperti :
Kembang Impian
Malati di Gunung Guntur
Sagagang Kembang Ros
Dan sebagainya
3.Nano. s
Beliau adalah seorang komponislagu Sunda yang kreatif. Nano. s Banyak menciptakan
lagu-lagu yang bertema romantis, seperti :
Kalangkang
Potret
Manehna
Anjeun
Cinta Ketok Majik
Dan sebagainya
4.Daeng Soetigna
Jasa beliau adalah telah mengubah tangga nada pentatonis pada angklung menjadi
diatonis sehingga angklung dikenal di masyarakat luas
5.Sambas
Beliau telah menciptakan beberapa lagu, seperti :
Manuk dadali
Pepeling
Peuyeum Bandung
Kahuma
Sapu Nyere Peugat Simpai
6.Benny korda
Beliau telah menciptakan lagu, seperti :
Bubuy bulan
7.ibu soed (Saridjah Niung Bintang Soedibjo)
Beliau telah menciptakan lagu anak-anak, antara lain :
Lihat kebunku
Tik Tik Tik Bunyi Hujan
Becak
Bangun Tidur
8.Harry Roesli
Memiliki nama lengkap Djauhar Zahrsyah Fachrudin Roesli, lahir pada tahun 1951 di Bandung
Jawa Barat
Beliau Telah menciptakan 13 album, antara lain :
Sebelum adanya aturan nada, bangsa kita jaman dahulu sudah mengenal
musik yang berfungsi untuk upaca pemujaan terhadap nenek moyang,
kemudian mengenal musik yag terdiri dari 5 nada yang disebut Pentatonis,
yaitu: Da, Mi, Na, Ti, La, Da. Nada pentatonis ini hanya dapat pada alat
musih daerah yang disebut Gamelan, yang terdiri dari: goong, gender,
kendang, kenong, saron, gambang, bonang, rebab, dll. Alat musik gambelan
ini terutama terdapat di Jawa dan Bali.
Pembagian Musik Berdasarkan Fungsinya :
BEDUG
2.Bengberokan, berasal dari Cirebon yang dipergunakan dalam upacara
mengusir roh jahat atau menyembuhkan anak yang sakit. Alat musik yang
mengiringi kegiatan ini seperti : Kendang, Terebang, Kecret dan Bende (gong
kecil). Bengberokan atau Berokan merupakan pertunjukan penolak bala mirip
barongsay dari Cina. Menurut tuturan riwayat yang diwariskan secara turun
temurun di kalangan senimannya, Bengberokan adalah warisan Pangeran
Korowelang atau Pangeran Mina, seorang penguasa laut Jawa di wilayah
Cirebon dan Indramayu. Namun terdapat pula tuturan yang juga diwariskan
di kalangan seniman Berokan, bahwa Berokan merupakan kreasi Mbah Kuwu
Pangeran Cakrabuana, ketika menyebarkan syiar Islam ke wilayah Galuh.
Sebagaimana yang dilakukan oleh para wali, menggunakan pertunjukan
sebagai media syiar agama, ditujukan agar dapat mudah diterima
lingkungan budaya pada saat itu. Bentuk Berokan yang dekat dengan
bentuk-bentuk mitis totemistik dari binatang seperti buaya, wajah raksasa
dll, menunjukkan adaptasi budaya tersebut.
Ada beberapa makna yang dapat disimpulkan dari pertunjukan Berokan ini.
Pertama, makna mistis yaitu sebagai media penolak bala yang menjadi awal
mula fungsi Berokan. Dengan mempertunjukan Berokan, dipercayai bahwa
bala telah ditolak, dan dipercayai akan mendatangkan kebahagiaan;
Kedua, makna sinkretis karena Berokan digunakan sebagai media dakwah
pada masa awal penyebaran syiar Islam di wilayah Cirebon; Ketiga, makna
teatrikal karena Berokan beraksi menari, mengejar, dan memainkan
kepalanya serta berbaur dengan spontanitas penonton yang merasa takut
bercampur gembira; Keempat, makna universal, karena Berokan memiliki
kemiripan bentuk dengan Barongsay dan Chilin dari Cina, mahluk-mahluk
naga dari Eropa Purba.
Salah satu kelompok Berokan yang dewasa ini masih tetap berdaya, adalah
kelompok Berokan yang dipimpin oleh Mama Taham dari desa Sliyeg
Kecamatan Tambi Kabupaten Indramayu.
3.Calung, dipergunakan dalam upacara adat pertanian, seperti Calung
Tarawangsa dari Tasikmalaya.
CALUNG
4.Heleran, dipergunakan dalam upacara adat khitanan atau seserahan
pengantin, seperti Kuda Renggong, dari Sumedang dan Tajidor dari
Tangerang.
5.Ngagondang, dipergunakan dalam upacara adat Mapag Sri/Dewi padi.