Menyanyi merupakan aktivitas yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja.
Menyanyi jenis ini sering disebut dengan menyanyi perseorangan. Menyanyi secara unisono
tidak dapat dilakukan seorang diri, tetapi dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu
suara. Saat menyanyi unisono dibutuhkan kerja sama dan saling peduli sehingga suara yang
ditimbulkan menjadi harmoni.
b. Artikulasi
Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalam menyanyi agar pesan lagu dapat
dimengerti dan dipahami pendengar. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain sikap badan yang tegap, posisi mulut
yang benar, latihan vokalisis. pembentukan bunyi vokal, dan pembentukan bunyi
konsonan.
a.Sikap
Sikap badan yang benar akan membantumemperlancar sirkulasi udara
sebagai pendorong utama produksi suara. Sikap yang baik, antara lain:
1. kepala harus tegak, pandangan ke depan;
2. tulang punggung lurus;
3. dada sedikit membusung;
4. kedua kaki terpancang kukuh di lantai dan sedikit renggang.
b. Posisi Mulut
Bentuk mulut yang salah akan mengganggu proses pembentukan suara.
Bentuk dan posisi organ mulut saat memproduksi suara adalah sebagai
berikut :
1. Buka mulut selebar tiga jari secara vertikal (bentuk mulut elips) sehingga
suara yang ke luar tidak lemah dan bulat.
2. Bentuk gigi seri sebelah atas tertutup setengah bagian oleh bibir sebelah
atas.
3. Posisi bibir bawah ditekan pada gigi seri sebelah bawah supaya kekuatan
suara tidak berkurang.
4. Aliran udara diarahkan ke langit-langit keras supaya suara yang ke luar
menjadi jelas dan lantang.
5. Langit-langit lunak dan anak lidah ditarik ke atas untuk menutup lubang
yang menuju ke rongga hidung.
6. Lengkung langit-langit dibuka lebar dan dijaga agar lidah tetap
mendatar, sedangkan ujung lidah menyinggung gigi seri sebelah bawah.
Bentuk dan posisi yang salah pada waktu menyanyi akan berakibat suara yang
dihasilkanmenjadi pekak. lemah, dan tidak nyaring.
c.Latihan Vokalisis
Di dalam buku Prattica di Musika, komponis Lodovico Zacconi menjelaskan
bahwa Iatihan dasar vokal yang baik adalah berusaha menjadikan semua
bunyi menjadi huruf-huruf hidup. Tujuan latihan vokalisis adalah
memelihara dan menyempurnakan huruf vokal ataupun konsonan dengan
teknik agar produksi suara yang dihasilkan menjadi bulat, merdu, dan indah.
c. Resonansi
Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruangan, semacam
gema yang timbul karena adanya ruangan berdinding keras sehingga sanggup
memantulkan suara. Tanpa ruangan resonansi, pita suara hanya menimbulkan bunyi
yang lemah karena panjangnya hanya 1,5-2 cm. Dengan adanya resonansi, suara
manusia menjadi keras, indah, dan gemilang.
d. Pernapasan
Pernapasan adalah keluar masuknya udara melalui paru-paru. Udara yang digunakan
saat menyanyi lebih banyak dibandingkan persediaan untuk bernapas sehari-hari. Oleh
karena itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak mungkin waktu menyanyi. Teknik
pernapasan dalam menyanyi dibagi menjadi tiga macam, yaitu teknik pernapasan
dada, perut, dan diafragma.
a.Pernafasan dada adalah pernafasan yang dilakukan dengan mengisi udara dalam
paru-paru bagian atas. Pernafasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan
dalam vokal karena penyanyi mudah kehabisan nafas.
b. Pernafasan perut adalah pernafasan yang dilakukan menggunakan rongga
perut sebagai tempat untuk menyimpan udara.
c.Pernafasan diafragma. Diafragma adalah sekat diantara rongga dada dan rongga
perut. Pernafasan diafragma dilakukan dengan memaksimalkan otot-otot
diafragma. Saat otot diafragma menegang atau lurus maka rongga dada dan
rongga perut menjadi longgar dan volume udara menjadi bertambah. Pernafasan
ini merupakan pernafasan yang paling baik digunakan.
Hal yang harus diperhatikan saat pernapasan pada saat membawakan lagu
e. Pembawaan
Salah satu keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu
adalah ketepatan ' dalam menginterpretasikan sebuah karya musik (atau lagu. Faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam menginterpretasikan karya musik, antara lain
tema lagu, unsur-unsur musik (tanda tempo, tanda dinamik, tanda ekspresi, irama, dan
birama), pesan dan kesan yang disampaikan, kesulitan-kesulitan (lagu, gaya, dan
klimaks lagu.
Catatan tambahan (Tanda-Tanda) yang ada pada Lagu . Tanda-tanda yang
terdapat pada lagu antara lain sebagai berikut
1. Tanda tempo, adalah tanda yang menunjukkan cepat atau lambatnya lagu
(kecepatan lagu). Alat pengukur tempo disebut dengan metronome Dibagi
menjadi tiga:
a. Tempo lambat: largo, adagio, grave, lento.
b. Tempo sedang: andante, andantino, moderato.
c. Tempo cepat: allegro, allegretto, presto.
2. Tanda dinamik, adaiah tanda yang menunjukkan keras lembutnya lagu.
3. Irama dan birama adalah gerak jalannya (progresif) bunyi atau suara di dalam
musik mengikuti pola. Irama dan birama berhubungan erat dan tidak terpisahkan
satu sama lain tetapi yang paling penting