Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK VOCAL

A. Pengenalan musik panduan suara


a. Cara bernyanyi dalam grup paduan suara
1. Unisono : penyajian musik vokal satu suara yang dilakukan beberapa
orang secara bersama-sama.
2. Divisi : penyajian musik vocal dua atau lebih suara yang dilakukan
beberapa orang secara bersama-sama.

b. Pembagian wilayah suara dalam grup paduan suara


1. Sopran, Sopran sendiri memiliki wilayah sekitar C4 hingga C6. Sopran
berarti supra atau super, artinya di atas.
2. Mezzo Sopran,  suara wanita yang lebih rendah dari sopran namun lebih
tinggi dari alto. Suara mezzo-sopran masuk di antara nada A3 (di bawah C
natural) sampai A5. Namun ada juga suara mezzo-soprano yang
jangkauannya cukup ekstrem dari (G3) sampai (C6).
3. Alto, Alto memiliki wilayah suara sekitar E3/F3 hingga E5/F5. Alto itu
sendiri berarti tinggi. Ya, memang tinggi buat kaum Pria. Namun, untuk
kaum wanita sering termasuk dalam wilayah rendah wanita.
4. Tenor, Suara Tenor sendiri memiliki wilayah sekitar C3 hingga C5.
Wilayah ini sering dimasukkan ke dalam wilayah tinggi pria.
5. Bass, Suara bass sendiri memiliki wilayah sekitar E2/F2 dan tertinggi
E4/F4. Suara ini biasanya sangat gagah dalam paduan suara karena nada-
nada rendah yang menjadi padu padan yang lengkap. 
6. Bariton, biasanya bariton memiliki jangkauan dari not A (A2) hingga f'#
(F#4). satu hal yang paling mudah kita pahami adalah jenis suara (fach)
bariton merupakan jenis suara menengah yang lebih tinggi dari bass
namun lebih rendah dari jenis suara tenor.
Secara sederhana biasanya dalam paduan suara dibagi menjadi dua suara, yaitu
suara laki-laki dan perempuan, atau pembagian 4 suara yaitu SATB. Untuk
menentukan wilayah suara anggota/player dalam paduan suara biasanya akan
dilakukan ambitus suara. Ambitus suara adalah luas wilayah nada yang mampu
dijangkau oleh seseorang.

c. Bentuk rhythm dan melodi dalam paduan suara


1. Homophonic : bernyanyi dengan struktur nada secara bersamaan. Contoh
lagu: Mars Untirta SATB, Hymne Untirta SATB, Bagimu Negeri, Berkibarlah
Benderaku, Satu Nusa Satu Bangsa, dll.
2. Polyphonic : bernyanyi dengan stuktur nada yang dapat berdiri sendiri namun
bisa menjadi harmonis. Contoh lagu: penggalan lagu Uti Uti Uri, penggalan
lagu Surantang Surinting, dll.

d. Musik dalam paduan suara : musik sacra/sakral (mengandung puji-pujian,


berhubungan dengan keagaamaan atau keyakinan tertentu), musik
sekuler/madrigal (musik festival, tidak menyangkut keagamaan atau keyakinan
tertentu)

B. Pengertian teknik vokal


Teknik Vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara
yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. Selain ditentukan oleh organ-
organ tubuh, mutu, dan pembentukannya, suara manusia juga didukung oleh beberapa
unsur-unsur teknik vokal, diantaranya sebagai berikut.

UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :


1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas. Faktor yang
perlu diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain.
 Sikap badan yang baik dan benar dalam menyanyikan lagu,
 Posisi mulut yang baik dan benar pada waktu menyanyi,
 Latihan vokalisis,
 Teknik pembentukan bunyi vokal, dan
 Teknik pembentukan bunyi konsonan.

2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian


disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.  Udara yang
digunakan saat bernyanyi lebih banyak daripada pada saat bernafas sehari-hari. Oleh
karena itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak mungkin saat menyanyi. Teknik
pernapasan dalam menyanyi dibagi menjadi tiga, yaitu teknik pernapasan dada, perut,
dan diafragma.
3. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar
sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk
mendapatkan phrasering yang baik, seorang penyanyi harus memahami arti sebuah
kalimat, memahami tujuan/ pesan sebuah lagu, serta memahami bahwa susunan nada
dan syair lagu adalah satu keatuan yang utuh.
4. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa
sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
Sikap badan sangat mempengaruhi produksi suara seseorang saat menyanyi, baik
penyanyi solo maupun penyanyi kelompok. Sikap tubuh pada saat menyanyi yang
benar, baik pada saat bernyanyi dengan posisi duduk maupun posisi berdiri, antara
lain:
a. Bernyanyi pada sikap duduk
 Posisi duduk yang tegap, rileks, dada ke depan.
 Posisi kedua kaki di depan dan menempel pada lantai.
 Busungkan dada agar tulang rusuk berkembang dan rongga dada bertambah
besar.
b. Bernyanyi pada sikap berdiri
 Posisi kedua kaki harus siap menjadi tumpuan saat berdiri, rilekskan
badan dan jangan tegang karena dapat mempengaruhi produksi suara.
 Posisi kedua bahu datar dan busungkan dada agak ke depan agar suara yg
keluar lebih maksimal, dan rilekskan kedua lengan.
 Renggangkan kedua kaki dengan santai, lalu salah satu kaki agak sedikit maju
kedepan.
 Kedua lutut harus rileks dan mudah digerakkan.
5. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-
rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
Kualitas dan kuantitas suara hasil penguatan resonansi akan membedakan warna suara
satu instrumen dengan instrumen lainnya. Sebagai contoh, Violin menghasilkan
suara tipis dan tinggi, berbeda dengan contra bass yang menghasilkan suara tebal dan
besar. Warna suara dari kedua instrumen jelas berbeda karena secara fisik keduanya
memiliki ruang resonansi yang berbeda jauh. Demikian pula pada setiap manusia pasti
memiliki perbedaan, baik bentuk, ukuran , maupun kualitasnya. Namun, pada saat
bernyanyi semua memiliki fungsi yang sama yaitu rongga resonan menguatkan dan
memperbesar getaran suara dari sumbernya (pita suara).
Terdapat 3 rongga resonansi pada manusia yaitu:
 Resonan atas (nasal cavities/ langit langit keras) yaitu semua rongga di atas mulut
dan tenggorokan pada kepala manusia.
 Resonan tengah yakni mulut dan bagian belakang mulut (pharink).
 Resonan bawah (dada).
6. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara
memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir
sebuah kalimat lagu. Tidak semua syair lagu menggunakan vibrato, adakalanya
syair lagu itu polos atau dikurangi. 
7. Improvisasi  adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian
melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.  Adapun syair lagu
yang dibawakan tidak berubah meskipun lagu telah diimprovisasi. Yang berubah
adalah panjang pendeknya nilai not dan aksen setiap suku kata.
8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
 Pendengaran yang baik
 Kontrol pernafasan
 Rasa musical.
9. Nada adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya. Sifat nada ada 4
(empat) :
 PITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
 DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
 INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
 TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.

C. Petunjuk praktis berlatih teknik vokal/bernyanyi


1.     Pemanasan fisik.
Dilakukan untuk mempersiapkan organ-organ tubuh yang digunakan dalam
bernyanyi agar siap difungsikan secara maksimal dalam benyanyi. Seperti halnya
pemanasan di dalam kegiatan olahraga.
2.      Latihan pernapasan
Prinsipnya buang nafas-ambil nafas-tahan-buang nafas.
Langkah-langkah yang dilakukan:
- Tarik nafas dengan menggunakan mulut dan buanglah nafas dengan membunyikan
“sss”….”fff” sebanyak 8, 12, 16 hingga 20 ketukan
-    Tarik nafas sebanyak 4 ketuk, tahan 4 ketuk dan keluarkan 8 ketukan. Teruslah
bertambah intensitasnya.
-      Mengaktifkan diafragma dengan cara:
           -      Tertawa dengan bebas: ha..ha…ha… atau ho…ho…ho… 
           -      Tertawa mengikik seperti nenek sihir tertawa: hi…hi…hi…

3.      Latihan lagu dengan menggunakan notasi musik.


Langkah-langkah:
-     Pelajari terlebih dahulu lagu secara baik agar kita dapat menginterpretasikan lagu
dengan baik dan benar.
-  Berlatih membaca notasinya dengan baik dengan memperhatikan harga not, tempo,
dinamika, attack dan release serta aksen yang benar
-       Berilah tanda khusus pada bagian lagu yang dianggap sukar.
-       Kombinasikan notasi dengan pelafalan (misalnya dengan menggunakan aa…atau
la…)
-       Nyanyikan lagu dengan kata-kata sesuai dengan notasi musiknya.

TEKNIK PERNAPASAN
A. Pengertian Teknik Pernapasan
Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian
disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Teknik
pernafasan dalam bernyanyi sangat dibutuhkan untuk mencapai nada-nada tinggi dan
pitch control saat bernyanyi.
B. Jenis-jenis Pernapasan
Terdapat 3 jenis pernafasan yang digunakan saat bernyanyi, yaitu pernafasan
dada, pernafasan perut, dan pernafasan diafragma. Setiap pernafasan akan
menghasilkan suara yang berbeda dan tentunya memiliki kelebihan maupun
kekurangan masing-masing. Berikut beberapa teknik pernafasan vokal yang bisa anda
pelajari dan anda lakukan sebelum bernyanyi:
1. Pernafasan Dada
Teknik pernafasan dada mengharuskan anda untuk mengisi udara dalam
paru-paru bagian atas dengan cara membusungkan dada pada saat anda menarik
nafas. Dengan pernafasan dada, anda akan menghasilkan nada-nada rendah.
Namun kelemahan menggunakan pernafasan ini adalah, anda akan menjadi cepat
lelah dan kehabisan nafas.Selain itu, jika anda menggunakan pernafasan dada,
anda akan kesulitan mengambil nafas lagi jika anda sudah kehabisan nafas. Oleh
karena itu, pernafasan ini kurang cocok digunakan saat bernyanyi.
2. Pernafasan Perut
Teknik pernafasan perut mengharuskan anda untuk membuat perut anda
menjadi besar atau mengembungkan perut sehingga dapat diisi udara. Untuk
melakukan teknik ini, anda bisa menarik nafas sedalam-dalamnya dan
menahannya hingga beberapa detik supaya perut anda bisa mengembung.
Kemudian hembuskan secara perlahan-lahan melalui mulut selama beberapa
detik. Lakukan secara berulang dengan menambah durasi waktu disetiap kali
pengulangan. Dengan pernafasan pernafasan perut, anda akan menghasilkan suara
yang sangat nyaring saat bernyanyi. Namun kelemahan menggunakan pernafasan
perut adalah udara yang sudah anda simpan didalam perut akan cepat habis
sehingga anda akan cepat letih. Oleh karena itu pernafasan ini kurang efektif
untuk anda gunakan saat bernyanyi.
3. Pernafasan Diafragma
Pernafasan diafragma atau pernafasan rongga perut ini sangat cocok
digunakan untuk bernyanyi. Dengan menggunakan pernafasan rongga perut, anda
akan menghasilkan suara yang murni. Nafas yang dihasilkan lebih panjang dan
ringan dibandingkan dengan menggunakan pernafasan yang lainnya. Teknik ini
mengharuskan anda untuk menekan diafragma sehingga posisinya menjadi datar.
Saat posisi diafragma datar, rongga dada dan rongga perut akan menjadi longgar
dan membuat volume menjadi bertambah. Dengan demikian, udara dari luar dapat
masuk ke paru-paru dan nafas yang keluarpun dapat diatur oleh otot diafragma.
Untuk melakukan teknik pernafasan ini, anda perlu menarik nafas
sedalam-dalamnya dan mendorong perut sejauh mungkin agar anda bisa mengisi
rongga perut anda dengan udara. Kemudian hembuskan secara perlahan dan tarik
nafas lagi tanpa merubah posisi pundak atau tanpa menggerakkan pundak anda.
Otot yang digunakan hanya otot diafragma jadi otot yang lain seperti pundak,
dada dan wajah harus tetap lemas.
Keluarkan suara dengan mengeluarkan nafas dari paru-paru ke atas. Anda
bisa melatih otot diafragma dengan berbagai cara, salah satunya dengan posisi
berdiri dan meletakkan kedua tangan di atas perut. Tariklah nafas sedalam-
dalamnya tanpa menggerakkan pundak anda dan rasakan posisi perut anda
semakin terdorong ke depan. Hembuskan secara perlahan melalui paru-paru dan
lakukan seara berulang.
 

Anda mungkin juga menyukai