Mata Pelajaran : SBK (Seni Musik) Materi Pokok : Lagu Nusantara/Daerah Kelas/Semester : VIII/I [ganjil] Alokasi waktu/pertemuan ke : 2x40 Menit / 1 x pertemuan [ 1 ]
I. KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi jenis lagu Nusantara
II. INDIKATOR Mewujudkan rencana menjadi sebuah karya musik jadi (eksperimenting atau mencoba) tentang memahami dan menyanyikan teknik dan gaya lagu daerah secara unisono atau perseorangan dengan menggunakan peralatan dan bahan yang disediakan siswa masing-masing
III. LANGKAH PEMBELAJARAN
Guru membuka pembelajaran seni budaya (musik) dengan mengucapkan salam, mengabsen dan menanyakan keadaaan dan situasi kelas menggunakan Bahasa Inggris. Guru berperan seperti seorang dirigen paduan suara dan memimpin kelas dengan menyanyi Dari Sabang Sampai Merouke Ayo ikuti, semuanya bernyanyi dengan penuh semangat!
Satu baris siswa ke belakang, diinstruksikan untuk bernyanyi lagu nasional Dari Sabang Sampai Merouke dipimpin oleh seorang dirigen Barisan kedua, ketiga dan keempat melakukan hal yang sama.
Guru kemudian menjelaskan tentang tujuan pembelajaran seni musik menentukan dan membuat rencana tentang gagasan berkarya musik tentang memahami dan menyanyikan teknik dan gaya lagu daerah secara unisono atau perseorangan berdasarkan hasil eksplorasi siswa masing-masing
Setelah selesai menjelaskan tentang tujuan pembelajaran, maka kelas dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan sekitar 5-6 orang anggota. 1 orang bertindak sebagai dirigen, dan sisanya sebagai anggota. Masing-masing kelompok menyusun strategi dan cara kerja eksplorasi tentang memahami dan menyanyikan teknik dan gaya lagu daerah secara unisono untuk memilih satu lagu nusantara/daerah yang akan ditampilkan di depan kelas. Guru memposisikan diri sebagai mentor dan mendampingi siswa dalam melaksanakan ekplorasi tentang seni musik nusantara. Setiap kelompok menampilkan 1 (satu) buah lagu nusantara/daerah di depan kelas dengan teknik dan gaya kelompoknya masing-masing. Anggota kelompok lain memperhatikan dan memberikan penilaian terhadap kelompok yang sedang tampil di depan kelas secara bergiliran sampai semua kelompok mendapatkan giliran yang sama. (lembar penilaian kelompok terlampir). Guru melakukan pengamatan dan memperhatikan setiap anggota kelompok sambil memberikan penilaian sikap atau proses. (lembar pengamatan atau proses terlampir).
Semua siswa diinstruksikkan berdiri untuk sama-sama bernyanyi lagu nusantara/daerah diiringi dengan musik yang sudah disiapkan oleh guru menggunakan audio/pengeras suara.
Aktifitas siswa saat bernyanyi didokumentasikan oleh guru dengan cara diphoto/direkam menggunakan gadget / camera untuk diposting kedalam blog guru (http://mrkhanstop.blogspot.com) Guru melaksanakan tindak lanjut pembelajaran di kelas dengan cara memberi motivasi mental untuk dilanjutkan teknik bernyanyinya pada saat Upacara Bendera berlangsung. Guru mengingatkan untuk pelajaran Seni Budaya pada minggu yang akan datang yaitu tentang Praktik Tari Nusantara dan siswa diinstruksikkan untuk mempersiapkan diri di rumah masing-masing Kelas ditutup menggunakan Bahasa Inggris dan ucapan hamdallah bersama- sama.
IV. ALAT DAN SUMBER BELAJAR Modul/Materi Seni Musik Lagu Nusantara Dari Sabang Sampai Merouke Minus One/Musik yang berkaitan dengan lagu nusantara/daerah Camera/gadget
V. PENILAIAN (terlampir)
Konsultan Akademik
Heti Mianawati, S.Pd Sukabumi, 22 September 2014
Guru Mapel SBK,
Mr. Khans, S.E., S.Kom.
Lampiran-2a
MATERI PEMBELAJARAN
Teknik Bernyanyi dalam Pagelaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pagelaran musik adalah sebagai berikut: 1. Menentukan penyanyi 2. Menentukan iringan 3. Menentukan jadwal latihan 4. Mempersiapkan kostum
Berkaitan dengan penampilan dalam membawakan lagu, hal-hal yang perlu dilatih dan diasah terus menerus adalah teknik vokal, sikap badan, dan pembawaan.
Teknik Vokal:
Dalam menyanyikan sebuah karya lagu dengan baik, maka seorang penyanyi dituntut untuk dapat menguasai teknik vokal dengan baik. Teknik-teknik yang digunakan dalam penampilan musik vokal meliputi, Intonasi, artikulasi, pernafasan, dan frasering.
Intonasi. Secara umum, intonasi diartikan sebagai lagu kalimat atau lagu suara seseorang ketika berbicara. Namun dalam musik, intonasi berarti ketepatan suatu nada (pitch). Sebagai seorang penyanyi harus mampu menyanyikan dengan intonasi yang tepat, baik untuk nada-nada tinggi maupun nada-nada rendah. Intonasi yang tepat dapat menghasilkan suara yang jernih, nyaring, serta enak didengar.
Agar mendapatkan bentuk intonasi yang baik, maka latihan pendengaran terhadap nada-nada perlu dilatih agar sensitif terhadap tinggi rendah nada. Selain itu, kontrol pernafasan turut menentukan intonasi yang baik.
Teknik-teknik melatih intonasi antara lain: o Melakukan latihan dengan tangganada, dimulai dari tangganada natural. o Mencoba lagu-lagu yang sesuai dengan tahapan-tahapan latihan yang sedang dilakukan. o Melatih lagu-lagu tersebut dengan tempo yang bervariasi. o Berlatih tebak nada menggunakan interval dekat hingga interval jauh. o Berlatih menggunakan tangganada beserta modulasi yang digunakan.
Pernafasan
Telah diketahui bahwa kontrol pernafasan yang baik dapat membantu dalam mencapai nada- nada tinggi maupun rendah dengan optimal. Ada tiga jenis jenis pernafasan yang digunakan dalam teknik vokal yaitu pernafasan perut, pernafasan dada, dan pernafasan diafragma.
Pernafasan perut Dalam pernafasan perut, bagian tubuh yang mengembang adalah perut. Jenis pernafasan ini dapat menghasilkan suara yang sangat keras, tetapi tidak begitu baik digunakan dalam bernyanyi.
Pernafasan dada Bagian yang mengembang dalam pernafasan ini adalah dada. Fungsi dari pernafasan dada adalah dapat menghasilkan nada-nada rendah. Namun kelemahannya adalah mudah kehabisan nafas.
Pernafasan diafragma Teknik yang dilakukan adalah dengan cara menekan diafragma yang melintang antara rongga dada dan rongga perut sehingga posisi menjadi datar. Dalam keadaan seperti ini, posisi rongga dada membesar dan berakibat udara dengan leluasa akan mengisi paru-paru sebanyak-banyaknya. Teknik ini sangat membantu dalam bernyanyi dan tidak menggangu bagian leher, bahu, dan dada sehingga fungsi organ-organ yang lain dapat optimal. Pernafasan ini akan menghasilkan suara murni dengan nafas yang panjang. Jenis pernafasan ini sangat sesuai digunakan dalam bernyanyi.
Artikulasi
Artikulasi merupakan cara pengucapan kata-kata dalam menyanyi sehingga mampu menciptakan dan membentuk suara dengan kata-kata yang jelas, nyaring merdu, bahkan suara yang dihasilkan akan menjadi indah.
Kemampuan artikulasi yang baik dapat dicapai dengan berlatih terus menerus. Latihan dimulai dengan berlatih pelafalan huruf-huruf vokal, yaitu a, i, u, e, o dengan jelas. Untuk menghasilkan bunyi vokal yang baik, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut. o Mulut dibuka lebar, kira-kira selebar tiga jari yang tersusun secara vertikal. o Rahang diturunkan serendah mungkin ketika membuka mulut. o Gigi seri atas tertutup setengah bagian oleh bibir atas. o Bibir bawah menekan gigi seri bawah. o Aliran udara dialirkan kelangit-langit rongga mulut. o Lidah tidak terlalu ditarik kebelakang untuk menghindari suara kerongkongan. o Bibir tidak terlalu melebar kesamping.
Frasering
Dalam menyanyikan sebuah karya lagu, pemenggalan-pemenggalan kalimat harus sesuai dengan bentuk karya dan pesan yang disampaikan dari teks lagu. Bentuk pemenggalan- pemenggalan kalimat ini disebut sebagai frasering. Dengan teknik yang telah disebutkan diatas, maka alangkah lebih baik jika lagu jelas terlihat dalam frasering nya, terutama pada letak koma dan titiknya.
Sikap Badan
Selain teknik-teknik vokal yang digunakan, sikap badan yang baik juga akan membantu dalam menghasilkan suara yang jernih. Disamping membantu pernafasan, dalam pagelaran musik, sikap badan yang baik juga akan mengundang perhatian penonton untuk mendengarkan dan memperhatikan lagu yang dinyanyikan.
Dalam hal ini sikap badan yang baik adalah sebagai berikut: o Usahakan badan selalu tegak, baik ketika berdiri maupun duduk. o Badan rileks tidak tegang. o Bila berdiri, kaki sedikit dibuka, kepala tidak menunduk. o Bila duduk, posisi duduk tidak membungkuk atau condong kebelakang
Interpretasi (Pembawaan Lagu)
Seorang penyanyi yang baik hendaknya menampilkan luapan perasaan pencipta lagu yang dinyanyikan. Dalam hal ini, seorang penyanyi dituntut agar dapat menterjemahkan maksud dan isi yang terkandung dalam lagu dengan bentuk penterjemahan sesuai yang diharapkan oleh komposer.
Seorang penyanyi hendaknya bisa mampu meleburkan perasaannya kedalam lagu yang dibawakan. Dengan demikian, luapan perasaan dari komposer yang menciptakan lagu tersebut dapat dirasakan juga oleh seorang penyanyi dan akhirnya dapat membawakan lagu tersebut dengan baik.
Labih jauhnya, kemampuan penyanyi dalam menginterpretasikan lagu akan menghantarkan para pendengarnya untuk turut merasakan perasaan dan keindahan lagu yang dibawakan. Bila hal ini tercapai, misi seorang penyanyi untuk menghibur sekaligus menyampaikan pesan melalui lagu dapat dikatakan sudah berhasil dengan baik.
Lampiran-2b LEMBAR PENGAMATAN ANTAR KELOMPOK
Bagaimanakah menurut pendapat kelompokmu tentang gaya bernyanyi kelompok lain dari segi teknik Intonasi, artikulasi, pernafasan, dan frasering? Berikan jawabanmu secara jujur berdasarkan pengamatan anggota kelompokmu!
Kelompok 1 Menilai Kelompok 2 Kelompok 2 Menilai Kelompok 3 Kelompok 3 Menilai Kelompok 4 Kelompok 4 Menilai Kelompok 5 Kelompok 5 Menilai Kelompok 1
Lampiran-2c LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Pokok Bahasan : Gaya dan bernyanyi lagu daerah Kelas : VIII/A/B/C/D
Petunjuk Penilaian Keterampilan: Berilah nilai (A,B,C,D) pada kolom yang sesuai No Nama Prilaku Yang Diamati Dalam Pembelajaran Materi Teknik Ekspresi Penampilan Kreativitas Karya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32