Anda di halaman 1dari 5

SENI MUSIK

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1. Menentukan Melodi Pokok
Melodi pokok ditentukan terlebih dahulu untuk mengetahui jenis aransemen yang akan
digunakan. Aransemen dapat ditentukan dalam bentuk dua, tiga, atau empat suara dengan
memecah melodi yang sudah ada atau harmoni dari lagu tersebut.

2. Menentukan Akor
Tentukan akor yang akan digunakan. Dengan mengetahui akor-akor yang digunakan dapat
dibuat aransemen yang bervariasi.

3. Menentukan Irama/Ritme
Dalam tahap ini, seorang arranger dapat menentukan irama/ritme yang dikehendaki. Irama
yang akan digunakan dapat menubah ritme atau irama yang sudah digunakan. Misalnya lagu
daerah diaransemen dalam bentuk keroncong, secara tidak langsung ritme yang digunakan
akan berbeda dari sebelumnya.

4. Menentukan Insrumen yang Sesuai


Tentukan instrument yang akan digunakan untuk memainkan jenis aransemen yang anda
buat.

5. Mencoba Hasil Aransemen Sesuai Bentuknya


Sebuah aransemen yang baik adalah hasil perkembangan atau proses yang panjang. Salah
satu cara untuk mengetahui hasil aransemen yang anda buat adalah mencoba sesuai jenis
aransemen yang anda buat.

Sebuah aransemen yang baik adalah hasil perkembangan atau proses yang panjang. Salah satu
cara untuk mengetahui hasil aransemen yang anda buat adalah mencoba sesuai jenis aransemen
yang anda buat.
Sebelum mengaransemen sebuah lagu ke dalam empat suara, ada beberapa persyaratan yang
perlu Anda ketahui. Pertama, Anda harus mengetahui jenis lagu yang akan diaransemen, apakah
lagu tersebut merupakan lagu mayor atau minor. Kedua, Anda harus mengetahui akor beserta
balikan-balikannya. Ketiga, Anda harus menguasai nama-nama interval. Setelah itu, Anda dapat
mulai menyusun harmoni empat suara dari lagu tersebut. Dalam kegiatan menyusun harmoni
empat suara, hal pertama yang harus Anda lakukan, yaitu menyusun pergerakan akor. Kemudian,
Anda dapat memecah akor tersebut menjadi suara satu, dua, tiga dan empat. Bagaimana caranya?
Perhatikan contoh berikut!
5 | 6 . 5 .| 5 . . 0 ||
Jika melodi di atas akan dijadikan empat suara maka hal pertama yang harus Anda kerjakan,
yaitu membuat pergerakan akor terlebih dahulu.
I IV V I
5 | 6 . 5 .| 5 . . 0 ||
Pada not 5 birama pertama, letakkanlah akor tingkat I (1-3-5). Kemudian, pada not 6 birama
kedua, Anda dapat meletakkan akor tingkat IV (4-6-1) dan padsa not 5 birama kedua Anda dapat
meletakkan akor V (5-7-2). Selanjutnya, pada birama terakhir letakkanlah akor I (1-3-5). Setelah
akor diletakkan dengan benar pada melodi tersebut, Anda dapat menyusun harmoni empat suara,
dimulai dari nada bas terlebih dahulu. Nada bas biasanya diambil dari nada dasar, tetapi tidak
tertutup kemungkinan penggunaan nada ketiga dan nada kelima untuk nada bas. Coba perhatikan
nada bas berikut!
5 | 6 . 5 .| 5 . . 0 || sopran
1 | 4 . 5 .| 1 . . 0 || bas
Langkah selanjutnya, yaitu meletakkan nada alto. Nada alto dapat dipilih dari salah satu not pada
akor-akor yang mengikuti melodi. Sebagai contoh, nada pertama alto dipilih dari akor tingkat I
(1-3-5)
5 | 6 . 5 .| 5 . . 0 || sopran
3 | 4 . 2 .|3 . . 0 || alto
1 | 4 . 5 .| 1 . . 0 || bas
Langkah terakhir, yaitu menyusun suara tenor. Menyusun suara tenor berarti melengkapi akor
tiga suara menjadi empat suara. Susunan akor hanya terdiri atas tiga nada. Untuk menghasilkan
empat nada, berarti ada nada yang dipakai dua kali. Pada umumnya, nada dasar dan nada kwint
(nada kelima) dapat dipakai dua kali. Sebaliknya, nada terts (nada ketiga) jarang dipakai dua
kali. Coba perhatikan contoh berikut!
5 | 6 . 5 .| 5 . . 0 || sopran
3 | 4 . 2 .|3 . . 0 || alto
1 | 1 . 7 .|1 . . 0 || tenor
1 | 4 . 5 .| 1 . . 0 || bas

C. Pertunjukkan Musik
Pertunjukkan musik merupakan suatu penyajian fenomena bunyi yang disajikan dalam
bentuk musik yang berkualitas untuk dapat didengar dan dinikmati oleh manusia. Karena
musik memiliki jiwa, hati, pikiran, dan kerangka sebagai penyangga tubuh layaknya seorang
manusia, pertunjukan musik sebagai salah satu budaya dari manusia yang lahir dari perasaan
dan hasil ungkapan yang berbentuk ucapan. Musik dapat menimbulkan suasana yang
menyenangkan sehingga seseorang akan hanyut oleh alunan suara musik. Penyajian
pertunjukan musik dalam waktu yang tepat dapat menimbulkan daya tarik terhadap musik
sehingga dapat menimbulkan kepuasan batin yang luar biasa, perasaan senang, dan gembira.
1. Bentuk-Bentuk Penyajian Musik
Dalam musik terdapat beberapa bentuk penyajian yang berkaitan erat dengan tujuan serta
jenis musik yang disajikan. Secara garis besar, bentuk-bentuk penyajian musik tersebut
dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok seperti berikut ini :
a. Penyajian musik tunggal
Penyajian musik tunggal, yakni bentuk penyajian musik yang menampilkan seorang
sirkus dalam memainkan alat musik tertentu. Misal penampilan piano tunggal,
penampilan gitar tunggal, penampilan organ tunggal, penampilan biola tunggal, dan
sebagainya.
b. Penyajian kelompok musik terbatas
Yang dimaksud penyajian musik terbatas adalah penyajian kelompok musik seriosa
dalam bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat musik
sampai dengan bentuk ensambel terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh
berbeda dari penyajian musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus
benar-benar disiplin.
c. Penyajian musik orkestra yang dihadiri oleh penikmat yang jumlahnya jauh lebih
besar
Penyajian musik orkestra ini, meskipun masih memiliki sifat formal dan disiplin
tinggi, namun dihadiri oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar daridapa penyajian
musik lainnya. Bentuk-bentuk orkestra besar seperti orkes pilharmoni, orkes simfoni,
dan sejenisnya. Untuk menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan
ruang yang cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik.
d. Penyajian musik elektrik
Penyajian musik elektrik, yakni penyajian kelompok musik dengan menggunakan
perlengkapan atau alat-alat musik elektrik berkekuatan tinggi. Penyajian musik
elektrik berkekuatan tinggi ini sangat berbeda dari penyajian musik sebelumnya yang
ditampilkan di dalam ruang tertutup, penyajian jenis musik dapat dilakukan di udara
terbuka dengan jumlah penonton yang bisa mencapai ribuan orang. Penyajian dan
kelompok-kelompok band ternama pada umumnya menggunakan bentuk penyajian
musik seperti ini. Sifat dari penyajian musik ini tidak formal dan penonton boleh saja
berteriak-teriak atau ikut menyanyi bersama penyanyi yang sedang tampil di atas
pentas.

2. Persiapan Pertunjukan Musik


Proses akhir dari pembelajaran seni adalah penyajian karya seni, baik secara
perseorangan ataupun kelompok. Setelah anda mengikuti rangkaian pembelajaran teori
dan apresiasi seni musik, anda diharuska menampilkan karya musik. Proses penampilan
karya musik ini tentu saja harus melalui rangkaian kegiatan yang terorganisasi sehingga
proses penampilan musik bisa baik dan terarah. Kegiatan yang harus dilakukan untuk
mempersiapkan sebuah pementasan musik meliputi kegiatan pengorganisasian
pertunjukan, pemilihan dan penyusunan karya musik yang akan ditampilkan, latihan-
latihan memainkan musik secara bersama, melaksanakan pertunjukan musik, dan
akhirnya evaluasi kegiatan pertunjukan.
Menyajikan karya musik merupakan hal yang pada umumnya ditunggu setelah
melaksanakan proses belajar. Sebagian besar orang ingin menampilkan hasil belajarnya
tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan pementasan. Dalam
pikiran mereka biasanya terbanyang penampilan seperti layaknya penyanyi atau pemusik
terkenal ketika beraksi di hadapan publiknya. Hal tersebut tidak dapat sepenuhnya
disalahkan karena selayaknya seperti itulah proses penampilan musik.
Hal-hal yang menentukan keberhasilan sebuah pementasan musik diantaranya
kemampuan teknis, seorang pemusik dituntut pula untuk mampu berkomunikasi dengan
publiknya, baik secara verbal (dengan ucapan dan kalimat-kalimat biasa) maupun secara
nonverbal melalui karya musik yang dimainkannya. Kemampuan berkomunikasi ini tidak
lantas muncul begitu saja dalam diri pemusik, ia harus mempersiapkan dirinya terlebih
dahulu dari berbagai aspek, seperti bagaimana ia bersikap pada saat memaikan atau
penampilan karya musik, bepakaian, memasuki pentas, berjalan di atas pentas,
memperlakukan alat-alat musik, mengatasi rasa gugup ketika berhadapan dengan publik,
dan sebagainya. Hal-hal tersebut sudah seharusnya dilatih secara cermat oleh setiap
pemusik dan penyanyi.

3. Proses Persiapan Pertunjukan Musik Berdasarkan Jenis Lagu, Urutan, dan Durasi
Waktu
Suatu pertunjukkan seni musik biasanya kompleks, banyak resiko, penuh ketidakpastian.
Semakin besar kegiatan, semakin kompleks, dan semakin besar ketidakpastianya. Agar
harapan atau sasaran suatu pertunjukan musik tercapai, maka mau tidak mau harus
melakukan persiapan atau perencanaan. Apabila pertunjukan musik bertujuan
meningkatkan apresiasi penonton terhadap musik, maka sasaran mutu dan kualitas lagu
harus dapat membuat sejumlah penonton ingin menonton kembali. Langkah-langkah
yang perlu diperhatikan dalam menyusun lagu adalah sebagi berikut:
a. Memahami tema acara pertunjukan musik.
b. Memahami maksud dan tujuan tema acara pertunjukan musik.
c. Memahami sasaran penonton/penikmat musik.
d. Pemilihan lagu-lagu disesuaikan dengan tema acara pertunjukan musik.
e. Memperhitungkan durasi per lagu (± 4-5 menit)
f. Struktur urutan lagu disesuaikan dengan tema acara pertunjukan musik (intensitas
rendah, sedang, tinggi).

Anda mungkin juga menyukai