Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PENTAS SENI MUSIK KELAS XI IPA 2

Guru Seni Budaya: Desmiyanti S.pd M.pd


Mp.198312272009022003
Disusun Oleh :
Nama: Nabila Arisanti
Kelas: XI Akuntansi

SMK NEGERI 41 JAKARTA

Pertunjukan Musik
A. Pengertian Pertunjukkan Musik

Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian fenomena bunyi yang disajikan dalam bentuk
musik yang berkualitas untuk dapat didengar dan dinikmati oleh manusia. Karena musik
memiliki jiwa, hati, pikiran, dan kerangka sebagai penyangga tubuh layaknya seorang
manusia, pertunjukan musik sebagai salah satu budaya dari manusia yang lahir dari perasaan
dan hasil ungkapan yang berbentuk ucapan. Musik dapat menimbulkan suasana yang
menyenangkan sehingga seseorang akan hanyut oleh alunan suara musik. Penyajian
pertunjukan musik dalam waktu yang tepat dapat menimbulkan daya tarik terhadap musik
sehingga dapat menimbulkan kepuasan batin yang luar biasa, perasaan senang, dan gembira.

B. Bentuk-Bentuk Penyajian Musik

Dalam musik terdapat beberapa bentuk penyajian yang berkaitan erat dengan tujuan serta
jenis musik yang disajikan. Secara garis besar, bentuk-bentuk penyajian musik tersebut dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok seperti berikut ini :

1. Penyajian musik tunggal

Penyajian musik tunggal, yakni bentuk penyajian musik yang menampilkan seorang sirkus
dalam memainkan alat musik tertentu. Misal penampilan piano tunggal, penampilan gitar
tunggal, penampilan organ tunggal, penampilan biola tunggal, dan sebagainya.

2. Penyajian kelompok musik terbatas

Yang dimaksud penyajian musik terbatas adalah penyajian kelompok musik seriosa dalam
bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat musik sampai dengan
bentuk ensambel terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh berbeda dari penyajian
musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus benar-benar disiplin.
3. Penyajian musik orkestra yang dihadiri oleh penikmat yang jumlahnya jauh
lebih besar

Penyajian musik orkestra ini, meskipun masih memiliki sifat formal dan disiplin tinggi,
namun dihadiri oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar daridapa penyajian musik
lainnya. Bentuk-bentuk orkestra besar seperti orkes pilharmoni, orkes simfoni, dan
sejenisnya. Untuk menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang yang
cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik.

4. Penyajian musik elektrik

Penyajian musik elektrik, yakni penyajian kelompok musik dengan menggunakan


perlengkapan atau alat-alat musik elektrik berkekuatan tinggi. Penyajian musik elektrik
berkekuatan tinggi ini sangat berbeda dari penyajian musik sebelumnya yang ditampilkan di
dalam ruang tertutup, penyajian jenis musik dapat dilakukan di udara terbuka dengan jumlah
penonton yang bisa mencapai ribuan orang. Penyajian dan kelompok-kelompok band ternama
pada umumnya menggunakan bentuk penyajian musik seperti ini. Sifat dari penyajian musik
ini tidak formal dan penonton boleh saja berteriak-teriak atau ikut menyanyi bersama
penyanyi yang sedang tampil di atas pentas.
C. Persiapan Pertunjukan Musik

Proses akhir dari pembelajaran seni adalah penyajian karya seni, baik secara
perseorangan ataupun kelompok. Setelah anda mengikuti rangkaian pembelajaran teori dan
apresiasi seni musik, anda diharuska menampilkan karya musik. Proses penampilan karya
musik ini tentu saja harus melalui rangkaian kegiatan yang terorganisasi sehingga proses
penampilan musik bisa baik dan terarah. Kegiatan yang harus dilakukan untuk
mempersiapkan sebuah pementasan musik meliputi kegiatan pengorganisasian pertunjukan,
pemilihan dan penyusunan karya musik yang akan ditampilkan, latihan-latihan memainkan
musik secara bersama, melaksanakan pertunjukan musik, dan akhirnya evaluasi kegiatan
pertunjukan.

Menyajikan karya musik merupakan hal yang pada umumnya ditunggu setelah
melaksanakan proses belajar. Sebagian besar orang ingin menampilkan hasil belajarnya tanpa
mempertimbangkan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan pementasan. Dalam pikiran
mereka biasanya terbanyang penampilan seperti layaknya penyanyi atau pemusik terkenal
ketika beraksi di hadapan publiknya. Hal tersebut tidak dapat sepenuhnya disalahkan karena
selayaknya seperti itulah proses penampilan musik. Hal-hal yang menentukan keberhasilan
sebuah pementasan musik diantaranya kemampuan teknis, seorang pemusik dituntut pula
untuk mampu berkomunikasi dengan publiknya, baik secara verbal (dengan ucapan dan
kalimat-kalimat biasa) maupun secara nonverbal melalui karya musik yang dimainkannya.

Kemampuan berkomunikasi ini tidak lantas muncul begitu saja dalam diri pemusik, ia
harus mempersiapkan dirinya terlebih dahulu dari berbagai aspek, seperti bagaimana ia
bersikap pada saat memaikan atau penampilan karya musik, bepakaian, memasuki pentas,
berjalan di atas pentas, memperlakukan alat-alat musik, mengatasi rasa gugup ketika
berhadapan dengan publik, dan sebagainya. Hal-hal tersebut sudah seharusnya dilatih secara
cermat oleh setiap pemusik dan penyanyi

D. Proses Pesiapan Pertunjukan Musik Berdasarkan Jenis Lagu, Urutan, dan


Durasi Waktu

Suatu pertujukan seni musik biasanya kompleks, banyak resiko, penuh ketidakpastian.
Semakin besar kegiatan, semakin kompleks, dan semakin besar ketidakpastianya. Agar
harapan atau sasaran suatu pertunjukan musik tercapai, maka mau tidak mau harus
melakukan persiapan atau perencanaan.
Apabila pertunjukan musik bertujuan meningkatkan apresiasi penonton terhadap musik, maka
sasaran mutu dan kualitas lagu harus dapat membuat sejumlah penonton ingin menonton
kembali.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun lagu adalah sebagi berikut:

1. Memahami tema acara pertunjukan musik.


2. Memahami maksud dan tujuan tema acara pertunjukan musik.
3. Memahami sasaran penonton/penikmat musik.
4. Pemilihan lagu-lagu disesuaikan dengan tema acara pertunjukan musik.
5. Memperhitungkan durasi per lagu (± 4-5 menit)
6. Struktur urutan lagu disesuaikan dengan tema acara pertunjukan musik (intensitas rendah,
sedang, tinggi).
Disadari atau tidak, dalam kehidupan kita sehari hari banyak melibatkan musik karena
definisi paling mendasar dari musik itu sendiri adalah merupakan bunyi yang teratur. Musik
sendiri mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan kita sehari - hari. Mulai dari janin
masih di dalam perut sampai saat kita menjadi dewasa dan tua bisa memanfaatkan musik
tersebut. Sehingga tidak heran bila dunia musik selalu berkembang seiring dengan kebutuhan
umat manusia.

Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia. Sungguh
sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun dilain
pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama sekali belum pernah mendengar alat
musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah derasnya industri musik modern alat musik
tradisional ini semakin terpinggirkan.

Hampir seluruh wilayah NKRI mempunyai seni musik tradisional yang khusus dan
khas. Dari keunikan tersebut bisa nampak terlihat dari teknik permainannya, penyajiannya
maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Seni tradisonal itu sendiri mempunyai
semangat kolektivitas yang tinggi, sehingga dapat dikenali karakter dan ciri khas masyarakat
Indonesia, yaitu yang terkenal ramah dan santun.

Pengertian Seni Musik.

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-bedaberdasarkan


sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.
Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam :
·      Bunyi / kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.
·      Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
·      Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan
sebagai musik.

Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.  Musik menurut


Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah,mempunyai terapi
rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. David Ewen mencatat sebuah definisi tentang
musik yang dibuat oleh penyusun kamus sebagaiIlmu pengetahuan dan seni tentang
kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan
harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek
emosional.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi musik :
o  PHILIP SHEPPARD
Musik adalah sistem yang unik untuk mengomunikasikan ide dan emosi

o  MASDUKI
Musik adalah produk kebudayaan manusia. Keterkaitan antara musik dan manusia selalu
menjadi fokus kajian karena kebudayaan musik adalah produk konseptual (cognitive) dan
perilaku (behavior) masyarakat

o  DAVID EWEN
Musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal
maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu
yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional

o  SCHOPENHAUER
Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta

o  DELLO JOIO
Mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal
banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa
penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain dari suatu kenyataan yang
selama ini tersembunyi

o  SUHASTJARJA
Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat,
dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta
mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan  manusia lain
dalam lingkungan

o  BLACKING, 1973
Musik merupakan ciri khusus spesies manusia karena musik merupakan aspek perilaku
manusia yang ada di mana – mana

o  ADJIE ESA POETRA


Musik merupakan bunyi yang teratur, bukan saja bersifat moral normatif, melainkan juga
diakui selaras berdasarkan penghitungan para ahli ilmu fisika

Seni Musik Modern


Wilayah nusantara terdiri dari berbagai daerah/suku budaya, sehingga kaya akan
keragaman seni musik. Musik nusantara sering diidentikkan dengan musik tradisional,
sedangkan musik modern berasal dari Barat. Apakah nusantara tidak memiliki musik
modern? Seiring dengan perkembangan jaman yang telah mengglobal, seni musik nusantara
pun berinteraksi dan dapat pengaruh dari unsur-unsur musik Barat dan lahirlah musik-musik
modern nusantara.
Pada umumnya, kaum muda saat ini lebih mengenal musik modern daripada musik
tradisional/daerah. Hal ini dapat kita lihat pada setiap konser musik modern selalu dipadati
oleh kaum muda dan juga kalau kita perhatikan media musik di HP/komputer kaum muda
maka hampir 99,99% adalah album musik modern.

Musik modern nusantara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, antara lain:

1.    Dangdut
ciri-cirinya: melodi dan harmoni sederhana, tangga nada cendrung minor, ekspresi
berdasarkan keserasian lirik, beat konstan, lebih menekankan keindahan gerak.
Sejarah nya berawal dari periode kolonial Belanda, waktu itu ada perpaduan alat
musik Indonesia, Arab dan Belanda yang dinamakan bersama-sama dalam Tanjidor.
Sepanjang abad 19, banyak pengaruh dari luar diserap oleh masyarakat Indonesi. Misalnya
pengaruh cari Cina yaitu ansambel Cina-Betawi yang disebut gambang kromong dan juga
keroncon. Tahun 1940, musik tradisional tersebut secara bertahap bercampur dengan musik
Melayu yang sudah moder waktu itu.
Tahun 1950, para musisi keroncong modern dan musisi Melayu memadukan kedua
musik ini menjadi musik Melayu Deli. Tahun 1953, P. Ramlee – seorang aktor dari Malaysia
– membawa sukses lagu-lagu Melayu Deli melalui film-filmnta yang berjudul”Djuwita”.

2.    Pop
ciri-cirinya: melodi mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik, fleksibel dan
mudah dipadukan dengan dengan jenis lain, lagu mudah disenandungkan dan mudah
dipahami, harmoni tidak rumit, tempo bervariasi.
Sejarahnya musik POP di Indonesia bisa dibilang diawali oleh sebuah group yang
cukup terkenal pada tahun 1970-an. Nama goup ini adalah Koes Plus. Kelompok ini dibentuk
pada tahun 1969. Koes plus merupakan pelopor musik POP di Indonesia. Group lain yang
seangkatan dengan Koes Plus adalah Panbers, Mercy’s dan D’Lloyd.
Pada tahun 1972-1976, Koes Plus sedang booming. Bahkan menurut catatan, pada
tahun 1974 Koes Plus mengeluarkan 22 Album termasuk album instrumentalia dan tahun
1975 mereka mencetak 10 album.

3.    Balada
ciri-cirinya: mirip dengan pop, tempo lambat dan sedang, pola melodi bervariasi, lirik
ekspresif, mengisahkan suka duka kehidupan.

4.    Rock
ciri-cirinya: area nada luas, kekuatan terletak pada dinamika aransemen, lagu sulit
disenandungkan, lirik lagu ekspresif, beat cendrung keras, tempo lambat/cepat, harmoni
sangat rumit.
Sejarahnya musik rock adalah salah satu aliran musik yang beriraman keras. Musik ini
mendominasi musik barat sejak tahun 1955, dimulai dari Amerika Serikat. Musik rock muali
menjadi aliran musik rock sejak tahun 1959 dengan pemusik berkulit putih.
Jenis musik rock pertama adalah rock ’n’ roll, muncul di Amerika Utara pada tahun
1950. tahun 1950,musik rock ‘n’ roll disamakan dengan musik hitam R&B . Tahun 1960, the
Beatles datang ke Kota New York untuk siaran radio. Pada tahun 1980-an, beberapa goup
musik rock mendapatkan minat penggemar yang cukup besar.

5.    Rhythm dan Blues.


Salah satu sumber kebanyakan aliran musik populer abad ke 20 adalah Blues. Aliran ini
mulai berkembang pada tengah abad lalu di Amerika diantara orang kulit hitam yang
kebanyakan merupakan buruh kasar. Rhythm dan Blues adalah musik penyatuan budaya
Amerika dan Afrika setelah Perang Dunia II (1939-1945) yang juga merupakan tanggapan
terhadap musik populer Amerika. R&B adalah paduan dari jenis musik blues, jazz, boogie-
woogie dan musik gospel. Artis utama yang menampilkan gaya R&B adalah Nat King Cole
pada tahun 1950.
“Blues orang kulit putih” yang kadang-kadang juga diakui oleh musisi kulit hitam.
Misalnya musik John Mayall, Alexis Korner dan Group Cream. Namun pada era 1980
beberapa penyanyi dunia mulai membangkitkan musik R&B ini menjadi musik yang sangat
digemari. Musik R&B kemudian sangat berkembang luas ini pada masa-masa sekarang
antara lain:Kanye West, Young Buck, Nelly, R. Kelly, Jay-Z, Destiny’s Child, Lil Romeo,
Mist Elliot, Ja Rule, Mario, Fabalus dan sebagainya.

Seni Musik Tradisional.

Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun,
dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling memengaruhi diantaranya
Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk
memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama
dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik
tradisional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih
menyentuh pada sektor komersial umum.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada
masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk
menjalankan bisnis para pengusaha. Musik Tradisional juga adalah musik yang berkembang
secara tradisional di kalangan suku-suku tertentu.
Untuk lebih mengenal lebih dekat musik tradisional kita dapat dikategorikan menjadi
beberapa kelompok yaitu :

1.    Instrumen Musik Perkusi.


Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di
pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang
tergolong dalam alat musik perkusi adalah Gamelan, Kendang, Kecapi, Arumba, Talempong,
Sampek dan Kolintang, Rebana, Bedung, Jimbe dan lain sebagainya.

a.    Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari daerah
Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat disebut dengan Degung dan di Bali
disebut Gamelan Bali. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong,
kenong, slentem, bonang, peking, gender dan beberapa instrumen lainnya. Disamping itu
gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.

b.    Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan
(kambing). Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di daerah
Jawa Barat kendang mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik
untuk mengiringi tarian, wayang dan ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang
dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis alat musik yang
biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. rebana dapat dijumpai hampir di
sebagian wilayah Indonesia.

c.    Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerh Jawa Barat. Bentuk organologi
kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut
berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai kecapi adalah siter dari Jawa
Tengah.
d.   Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daereah Jawa Barat. Arumba adalah alat
musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pad
awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya
menggunakan tangga nada diatonis.

e.    Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau. Talempong adalah alat musik
bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, si, do).
f.     Sampek (sampe/sapek) adlah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari
daerah Kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang dipenuhi dengan
ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek
adalah Hapetan dari daerah Tapanuli, Jungga dari Sulawesi Selatan.

g.    Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa. Alat musik ini mempunyai
tangga nada diatonis yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan
dasar dibuat dari kayu dan cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan
menggunakan stik.

h.    Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur, kecapi ini
terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari
anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

2.    Instrumen Musik Gesek.

Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah


Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebab
terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah
senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya
yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari
tempurung kelapa. Rebab jenis ini dapat dijumpai di Bali, Jawa dan Kalimantan Selatan.

3.    Instrumen Musik Tiup.

Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu hampir semua daerah di
Indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat,
serunai dapat dijumpai di Sumatera Utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah
Toraja yang mempunyai panjang antara 40 – 100 cm dengan garis tengah 2 cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4 – 6 lubang
nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisional yang
menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa
Timur, Madura dan Papua.

Fungsi Musik Tradisional dan Modern.


Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau
media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari,
dan sarana ekonomi.
1.    Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara
kematian,perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di
beberapadaerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini
memilikikekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai
saranakegiatan adat masyarakat.

2.    Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhanakibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan denganwarga lainnya.
Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menontonpagelaran musik. Jika ada
perunjukan musik di daerah mereka, mereka akanberbondong- bondongmendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton.

3.    Sarana Ekspresi Diri


Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah
mediauntuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikanpotensi
dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran,gagasan, dan cita-
cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

4.    Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu
bagianggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola
ritmetertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa
ataukegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah
kentongan,bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
5.    Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan olehmasyarakat
untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tariandaerah di Indonesia
hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musikdaerah, musik- musik pop dan
dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarianmodern, seperti dansa, poco- poco, dan
sebagainya.

6.    Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi
sebagaimedia ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber
penghasilan.Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram
padat(Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini
merekamendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam
mediakaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut
biaya.Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan didaerah-
daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
Perbedaan antara fungsi musik tradisional dan modern hanya terletak pada sarana upacara
adat.

MAKALAH
SENI PERTUNJUKAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Senibudaya
Disusun Oleh :
Nama: Nabila Arisanti
Kelas: XI Akuntansi

SMK NEGERI 41 JAKARTA

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Alloh Swt atas rahmat, serta rahmatnya ,akhirnya saya
dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari guru mata pelajaran senibudaya serta
sebagai acuan untuk saya  belajar.Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu
menjelaskan beberapa materi tantang seni pertunjukan yang akan dibahas pada makalah yang
saya buat.Sistem pada pola penyajian materi di dalam makalah ini di upayakan mampu
menunjang pendekatan proses belajar mengajar.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.saya akan sangat berlapang
dada dan berbesar hati,apabila ada yang berkenan memberikan kritik serta saran untuk
perbaikan menyempurnakan makalah ini.

Selanjutnya ucapan terimaksaih yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya saya haturkan


kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua,khususnya bagi saya selaku penyusun.
Jakarta, 10 Agustus 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………….         

BAB I PENDAHULUAN……………………………...     

a. Latar Belakang masalah……………………………….                       


b. Rumusan masalah……………………………………..                        
c.Tujuan dan manfaat……………………………………             
1.    Tujuan……………………………………….                
2.    Manfaat……………………………………..              

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1.Pengertian Seni Pertunjukan………………………….                                    


2.Pengelolaan Seni Pertunjukan………………………..                                
3.Pengelolaan Pentas………                                                     
4.Pelaku Usaha Seni Pertunjukan………………………                                 
5.Organisasi Pergelaran…………………………………                                    
6.Hal-hal yang dikelola dalam seni pertunjukan………. 
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan………………………………………..                       


B.    Saran………………………………………………                      

BAB IV DAFTAR PUSTAKA………………………..              

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat pemenuhan tugas Senibudaya.Materi yang
dibahas dalam makalah ini meliputi Seni Pertunjukan.
Dalam pembahasan makalah ini saya akan menjelaskan materi yang akan di bahas secara
jelas.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah yang diketahui oleh penyusun berguna untuk mengetahui tentang tema
yang akan dibahas dalam makalah ini.Dalam makalah ini penyusun membahas beberapa yang
termasuk dalam seni pertunjukan antaranya adalah :

1. Apa yang dimaksud Seni Pertunjukan ?


2. Apa yang dimaksud Pengelolaan Seni Pertunjukan dan siapa saja yang berperan dalam
pengelolaan seni pertunjukan ?
3. Apa yang dimaksud Pengelolaan Pentas ?
4. Siapa saja Pelaku Usaha Seni Pertunjukan ?
5. Organisasi Pergelaran
6. Hal-hal yang dikelola dalam seni pertunjukan
C.Tujuan dan manfaat

1.Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini antara lain:


a. Dibuat untuk memenuhi tugas harian guru mata pelajaran Senibudaya.
b. Siswa dapat mngetahui pengertian seni pertunjukan.
c. Siswa dapat mnegetahui pengelolaan pentas.
d. Siswa dapat mnegetahui siapa saja pelaku seni pertunjukan.
e. Siswa dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dikelola dalam seni pertunjukan.

2.Manfaat

1. Belajar memahami masalah dan mencari solusinya.


2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajarai untuk diimpletasikan di kehidupan
sehari-hari.
3. Memahami cara-cara penulisan makalah dengan benar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. PENGERTIAN SENI PERTUNJUKAN

Dalam bahasa Inggris, seni pertunjukan dikenal dengan istilah perfomance art. Seni
pertunjukan merupakan bentuk seni yang cukup kompleks karena merupakan gabungan
antara berbagai bidang seni. Jika kamu perhatikan, sebuah pertunjukan kesenian seperti teater
atau sendratari biasanya terdiri atas seni musik, dialog, kostum, panggung, pencahayaan, dan
seni rias. Seni pertunjukan sangat menonjolkan manusia sebagai aktor atau aktrisnya.
Seni pertunjukan dibagi dua yaitu seni pertunjukan tradisional dan seni pertunjukan modern
atau yang muncul belakangan ini.
Apabila dilihat dari perkembangannya akan terlihat bahwa seni pertunjukan tradisional kalah
berkembang dengan seni pertunjukan modern. Apabila tidak diantisipasi dengan baik, bukan
tidak mungkin seni pertunjukan tradisional tersebut akan hilang.

A. Seni Pertunjukan Tradisional

Di dalam setiap pementasannya, beberapa bentuk kesenian tradisional selalu membawa misi
yang ingin disampaikan kepada penonton. Misi atau pesan itu dapat bersifat sosial, politik,
moral dan sebagainya. Sebenarnya dalam setiap pertunjukan seni tradisional ada beberapa
nilai tertentu yang dikandungnya. Seni pertunjukan tradisional secara umum mempunyai
empat fungsi, yaitu fungsi ritual, fungsi pendidikan sebagai media tuntunan, fungsi atau
media penerangan atau kritik sosial dan fungsi hiburan atau tontonan.

Untuk memenuhi fungsi ritual, seni pertunjukan yang ditampilkan biasanya masih berpijak
pada aturan-aturan tradisi. Misalnya sesaji sebelum pementasan wayang, ritual-ritual bersih
desa dengan seni pertunjukan dan sesaji tertentu, pantanganpantangan yang tidak boleh
dilanggar selama pertunjukan dan lainlain. Sebagai media pendidikan, pertunjukan tradisional
mentransformasikan nilai-nilai budaya yang ada dalam seni pertunjukan tradisional tersebut.
Oleh karena itu, seorang seniman betul-betul dituntut untuk dapat berperan semaksimal
mungkin atas peran yang dibawakannya. Seni pertunjukan tradisional (wayang kulit, wayang
orang, ketoprak) sebenarnya sudah mengandung media pendidikan pada hakikat seni
pertunjukan itu sendiri, dalam perwatakan tokoh-tokohnya dan juga dalam ceritanya.
Misalnya pertentangan yang baik dan yang buruk akan dimenangkan yang baik, kerukunan
Pandawa, nilai-nilai kesetiaan dan lain-lain.

Pada masa sekarang ini seni pertunjukan tradisional cukup efektif pula sebagai media
penerangan ataupun kritik sosial, baik dari pemerintah atau dari rakyat. Misalnya pesan-pesan
pembangunan, penyampaian informasi dan lain-lain. Sebaliknya rakyat dapat mengkritik
pimpinan atau pemerintah secara tidak langsung misalnya lewat adegan goro-goro pada
wayang atau dagelan pada ketoprak. Hal ini disebabkan adanya anggapan mengkritik (lebih-
lebih) pimpinan atau atasan adalah “tabu”. Melalui sindiran atau guyonan dapat diungkap
tentang berbagai ketidakberesan yang ada, tanpa menyakiti orang lain. Sebagai media
tontonan seni pertunjukan tradisional harus dapat menghibur penonton, menghilangkan stres
dan menyenangkan hati. Sebagai tontonan atau hiburan seni pertunjukan tradisional ini
biasanya tidak ada kaitannya dengan upacara ritual. Pertunjukan ini diselenggarakan benar-
benar hanya untuk hiburan misalnya tampil pada peringatan kelahiran, resepsi pernikahan dan
lain-lain.

B. Seni Pertunjukan Modern

Contoh pertunjukan modern antara lain drama, opera, fragmen, teater, dan film. Seni
pertunjukan modern banyak ditampilkan di media elektronik seperti televisi.

2. PENGELOLAAN SENI PERTUNJUKAN

A. Pengertian Manajemen / Pengelolaan

Secara etimologi, Hasibuan (2007:1) menndefinisikan bahwa manajemen berasal dari kata to
manage yang berarti mengatur (merencanakan). Pada dasarnya, ada dua tujuan utama dalam
memelajari manajemen. Pertama, agar orang atau kelompok dapat bekerja secara efisien.
Maksudnya, mereka dapat bekerja dengan suatu cara atau metode sistematis sehingga segala
sumber yang ada (tenaga, dana, dan peralatan) dapat digunakan lebih baik. Dengan begitu,
akan tercapai hasil yang diharapkan. Dalam arti lain, efisiensi itu terjadi jika pengeluaran
lebih kecil dari penghasilan, atau hasil yang diperoleh lebih besar dari penggunaan sumber
yang ada. Kedua, tujuan memelajari manajemen agar dalam bekerja atau melakukan usaha
dapat dicapai ketenangan, kelancaran, dan kelangsungan usaha itu sendiri.
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik,
dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana
dengan lancar dan terorganisir.

Fungsi dari manajemen pertunjukan:

• Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu memilih
tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.

• Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan
koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.

• Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil
tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.

B. Fungsi Manajemen / Pengelolaan

Keterlibatan pengelola dalam menjalankan organisasi menentukan pilihannya. Ada organisasi


seni pertunjukan yang pengelolanya terlibat menjalankan manajemennya. Pengelola
bertindak sebagai koreografer, artis, produser, pimpinan produksi, dan secara langsung
mencurahkan total waktu untuk masalah manajemen organisasi yang dipimpinnya.

Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih belum memiliki tenaga pengelola secara
total. Waktu yang tidak dimiliki untuk mengurusi penyelenggaraan organisasi seni secara
profesional membutuhkan pengelola dan peleksana produksi dalam jumlah yang terbatas.
Ada kecenderungan, organisasi seni pertunjukan yang berorientasi bisnis maka pengelola
terjunlangsung menangani produksi. Organisasi yang berorientasi pada karya seni pengelola
menyediakan waktu paruh untuk penanganan produksi secara langsung.
Secara umum perspektif karakteristik organisasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Melalui matrik yang telah dijelaskan pada lembar terdahulu, keterlibatan pengelola
ditunjukan melalui maket gambar Bagan

Berdasarkan pengamatan yang telah dipelajari secara mendalam, orientasi berkarya pada
organisasi seni pertunjukan yang bergerak di bidang bisnis dan paruh waktu berbeda
karakteristiknya. Bentik organisasi seni pertunjukan yang menyediakan pengelola dan
pengelolaan ditangani secara mandiri memiliki publik penonton yang berbeda
karakteristiknya.

Manajemen akan membantu organisasi seni pertunjukan di dalam


mewujudkan harapannya untuk memproduksi karya secara maksimal. Regulasi ke arah itu
diupayakan dengan melalui pemberdayaan berbagai komponen yang terkait untuk bersinergis
dalam membangun jaringan yang tanggam seperti proporsi rumah laba-laba. Apabila
berbagai komponen pendukung yang dirasakan dapat digunakan sebagai stimulus dalam
mempermulus laju dan perkembangan produksi seni pertunjukan sebaiknya dilakukan secara
komprehensif. Di sini faktor keberuntungan, perencanaan produksi, strategi penerapan dan
penggunaan celah yang mendatangkan peluang bisnis besar perlu diterapkan walaupun pada
kapasitas produksi untuk oenyajian karya seni sebagai hobi saja. Dengan demikian diperlukan
kerja keras berbagai komponen yang terlibat dan sekaligus upaya penanganan hambatan
harus diminimalisir secara tepat, sehingga pelaksanaan produksi karya seni menjadi pilihan
dan harapan bersama.

Di sisi lain Masalah manajemen sebagai basis dalam pengelolaan suatu organisasi seni
pertunjukan memiliki kompetensi yang sangat krusial dalam menentukan laju dan arah
pengembangan dari suatu seni pertunjukan. Secara umum dalam pengelolaan terasa sangat
gampang, namun dalam peleksanaannya memerlukan penanganan yang sangat rumit, butuh
perhatian khsusus serta lebih diutamakan pada pemngalaman empirik menjadi sumber dalam
melaksanakan dan sekaligus menetapkan keberhasilan produksi karya seni secara
proporsional.

C. Proses Sebelum Pementasan

• Pembentukan Kepanitiaan

Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah
suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk
mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang
ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa
kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.

• Penentuan Tema

Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi batasan dan memberi arah
pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari
kejadian yang ada di lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE
GUYS).

• Pembuatan Time Schedule

Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau yang biasa disebut time
schedule. Time schedule sendiri berfungsi untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam
kepanitiaan. Dengan time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

• Penunjukan Stage Manajer Dan Pembuatan Run Down

Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih detail pelaksanaan acara
pada hari-H terutama pada konsep penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata
lampu serta terjun langsung ke lapangan pada hari-H dan turun tangan langsung. Run down
adalah detail susunan acara dalam suatu kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum
secara detail person yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap penampilan
serta keterangan-keterangan yang diperlukan.

•Pementasan Pra Pentas

Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir untuk menuju sebuah
pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia
yang terlibat siap untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat
melakukan sebuah pementasan.Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada
pertunjukan sesuai dengan job description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage
manager agar pementasan berjalan sesuai dengan run down.

• LPJ

Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja kepanitiaan
belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan
dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan
pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.
Berikut ini merupakan gambaran kepanitiaan dalam sebuah pertunjukan secara garis besar

d. Manajemen/Pengelolaan Pertunjukan

Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan sebuh


pementasan yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pertunjukan baik itu berupa
materi pementasan sampai padan artistic di atas panggung.

Berikut ini merupakan beberapa orang yang sangat berperan dalam manajemen pertunjukan
dan tugasnya.

1. Konsep master: adalah orang yang membuat konsep dari konser, mengatur alur dari sebuah
konser. Konsep master juga berperan dalam memilih repetoar yangingin dinyanyikan
mengatur emosi yang ingin disampaikan kepada seluruh penyanyi dan juga penonton.
2. Team partisi untuk mencari partitur lagu yang ingin dinyanyikan lalulu dibukukan dan
ditulis kembali.
3. Team music
4. Team artistic panggungdan juga lighting
5. Team dokumentasi
6. Team kostum dan make up
7. Team koreografi
8. Publikasi yang mendesain dari produk publikasi

Berikut ini merupakan hal-hal penting dalam manajemen pertunjukan :

Sebelum Pementasan;
- Mengukur kemampuan perorangan dan kelompok,
- Mengendalikan obsesi dan emosi dengan mementingkan logika dan nilai rasa,
- Membuat time schedule dan story board pementasana
- Membuat job description yang mantap,
- Konsultasi/sharing dengan orang yang lebih berpengalaman,
- Memperhitungkan segala kebutuhan secara terperinci,
- Membuat inventaris barang dan pihak yang bersinggungan,
- Menyediakan kas (sebatas kemampuan) untuk pendanaan kegiatan saat Pementasan,
- Berpedoman konsep yang sudah disiapkan,
- Melakukan koordinasi satu sama lain,
- Memastikan perlengkapan dan peralatan dengan baik,
- Mengecek sirkulasi tiket dan undangan,
- Mengecek ulang kondisi gedung dan mobilisasi penonton,
- Mengantisipasi gangguan teknis dan keamanan yang tidak diinginkan,
Setelah Pementasan;
- Evaluasi pementasan
- Mengecek keadaan panggung dan gedung pertunjukan,
- Mengecek dan menempatkan perlengkapan/peralatan pada posisi semula,
- Mengevaluasi kerja setiap elemen pementasan,
- Melaporkan hasil kegiatan dengan pihak yang berkepentingan.

3. PENGELOLAAN PENTAS
           
Pengelolaan Pentas adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh pemimpin pentas dengan
dibantu oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi pergelaran,yang bertujuan untuk
menghasilkan bentuk tontonan yang baik dan enak dinikmati.
           
Seorang pemimpin pentas harus menguasai materi pertunjukan,mampu mengendalikan dan
mengoordinasikan segenap unsur pentas dengan segala peralatannya,serta dapat mengerti
aspirasi penonton. Selain itu,seorang pemimpin pentas harus dapat membawakan tugasnya
dengan baik dan luwes,tegas, serta tanggap terhadap setiap perkembangan di atas pentas,
sehingga tidak terjadi kekakuan dalam pelaksanaan pementasan.
           
Pengelola pementasan harus dapat melalui dan mengakhiri  prtunjukan tepat pada waktunya.
Ketika di atas pentas sedang berlangsung suatu adegan ,dia harus sudah siap dengan adegan
berikutnya. Namun ,dia juga tidak boleh kehilangan kewaspadaan dalam mengikuti kejadian
di atas pentas agar mampu bertindak cepat dan tepat bila terjadi keadaan darurat. 

4. PELAKU USAHA SENI PERTUNJUKAN

a. Produsen/Seniman
   Produsen atau Seniman adalah sekelompok orang atau pribadi yang berusaha untuk
menciptakan sebuah karya seni.Seorang seniman harus memiliki misi dalam berkarya.

b. Konsumen / Penikmat
   Konsumen atau penikmat adalah sekelompok orang yang memberikan reaksi dan apresiasi
terhadap sebuah pementasan. Sekelompok orang tersebut datang ke sebuah degung untuk
menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung sehingga mereka disebut penonton.

c. Patron ( Donatur )
    Sekelompok orang, pribadi, organisasi, yayasan,atau lembaga pemerintah yang memiliki
tujuan untuk mendukung dan menghidupkan kesenian, misalnya untuk pelestarian dan
pengembangan kesenian.

d. Sponsor
    Adalah perusahaan atau pribadi yang mendukung kegiatan kesenian, terutama dalam hal
finansial (dana keuangan), dengan ikatan kerja sama saling menguntungkan.

e. Pengelola / Manajer
    Adalah lembaga, organisasi, badan usaha atau perorangan yang mengomunikasikan karya-
karya seni pada masyarakat. Ia mengelola karya-karya seni agar dapat dinikmati oleh
konsumen.

f. Kritikus Seni/Pengamat Seni


    Adalah seseorang yang mengamati proses pembuatan hingga penyajian karya seni dan
membuat ulasan tentang bobot karya yang telah disajikan. seorang kritikus diharapkan
dapat menjebatani seniman dan penonton.

5. ORGANISASI PERGELARAN
  
Adalah system yang digerakkan oleh sekelompok orang yang bertugas mengelola suatu
pergelaran. Secara umum, organisasi pergelaran  terbagi menjadi dua, yaitu organisasi
pergelaran bidang Produksi dan organisai pergelaran bidang artistik.

  1. Manajemen Pergelaran Bidang Produksi

Manajemen Pergelaran Bidang Poduksi Terdiri atas bidang-bidang berikut ini:

a.    Produser
Adalah orang yang paling berkuasa ( bertanggung jawab) atas penyelenggaraan suatu
pertunjukan / pergelaran.

b.    Seksi Transportasi


Memiliki peran yang sangat besar dalam sebuah pergelaran karena berfungsi untuk
mengangkut barang-barang kebutuhan pergelaran, termasuk pemain dan semua kru.

c.    Seksi Dokumentasi


Sarana dokumentasi di maksudkan untuk mengabadikan semua aktivitas pergelaran, bahkan
bisa digunakan sebagai bahan evaluasi. Bermacam-macam jenis sarana dokumentasi
diantaranya kamera video, kaset tape recorder, dan kamera digital.

d.    Seksi Publikasi


Keberhasilan suatu pergelaran juga tergantung dari peran bagian humas yang
mempublikasikan berbagai informasi kepada seksi publikasi atau masyarakat tentang sebuah
pergelaran teater.

e.    Seksi Konsumsi


Seksi Konsumsi Juga Merupakan Pendukung yang sangat penting, karena makanan adalah
salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan. Para pemain harus dalam keadaan sehat dan
melakukan aktivitasnya, sehingga harus di tunjang dengan makanan yang bergizi.

f.     Petugas Tiket


Suatu Pergelarang sangat terkait dengan adanya tiket pertunjukan. Petugas penjual tiket harus
bersikap ramah untuk menarik simpati para pembeli.

g.    Tim Medis


Tim Medis bertugas mengawasi kesehatan para pemain dan bersiaga jika ada pemain yang
mengalami gangguan kesehatan. Hal ini sangat penting karena tidak mungkin  pemain akan
melekukan pementasan pentas dalm keadaan sakit.
h.    Petugas Khusus
Petugas khusu pada dasarnya sama dengan petugas pelaksana, namun dia memiliki
kekhususan dalam tugasnya yang tidak boleh melakukan pekerjaan lain diluar tugasnya.

2. Manajemen Pergelaran Bidang Artistik

Manajemen Pergelaran Bidang Artistik Terdiri atas bidang-bidang berikut.

a.    Sutradara / Pimpinan Artistik


Adalah orang yang menguasai (tanggung jawab) terhadap materi pertunjukan, serta berhak
mengatur dan mengolah materi sajian agar menarik dan enak dinikmati. Dalam menangani
sebuah pementasan sutradara dibantu oleh penata tari (koreografer), penata musik
(composer), dan pimpinan pentas (stage majarer).

1)    Penata Tari / Koreografer


Adalah orang yang membantu sutradara dalam hal penataan gerak. Dalam menjalankan
tugasnya, koreografer dibantu oleh beberapa pelatih tari.

2)    Penata musik/Komposer


Adalah orang yang bertugas menata music sebagai pendukung sebuah pergelaran, baik
berupa music, ilustrasi ataupun music irinagn. Baik buruk dan berhasil tidaknya sebuah
pergelaran juga di tentukan oleh music pendukung.

3)    Pimpinan Pentas / Stage Manager

Merupakan penguasa tunggal diatas pentas selama pertunjukan berlangsung. Dalam


menjalankan tugasnya, stage manager dibantu oleh kerabat kerja pentas (stage crew)
diantaranya :
a.    Penata panggung (Scenographer)
b.    Penata Cahaya (Light designer/Lighting man)
c.    Penata Suara (Soun Enginering/ Soun Man)
d.    Penanggung Jawab Properti
e.    Petugas Pelaksana
b.    Penata Rias Dan Busana

Seorang penata rias dan busana harus benar-benar menguasi berbagai macam bentuk karakter
tokoh yang akan dimainkan actor, serta harus mengetahui berbagai alat jenis riasan dan
pepaduan warna make up, sehingga bisa menampilkan watak yang diinginkan. Demikian pula
dalam menata kostum, dia harus paham akan latar belakang tokoh dalam cerita yang
ditampilkan.

6. HAL-HAL YANG DIKELOLA DALAM SENI PERTUNJUKAN

1. Menentukan Ide Pementasan


       
Ide adalah pokok pikiran pertama yang akan menjadi awal langkah dari semua proses
produksi seni teater. Ide berkaitan erat dengan cerita yang akan ditampilkan dalam sebuah
pertunjukan.
Dalam menentukan ide pementasan harus mempertimbangkan nilai-nilai berikut:
a.    Nilai Filosofi, bhawa pementasan yang dipilih harus memberikan suatu perenungan
pikiran yang luas (katarsis).
b.    Nilai Artistik, bahwa pementasan yang dipilih harus memiliki nilai seni (keindahan) yang
dalam dan luhur.
c.    Nilai Etis/Etika, bahwa pementasan itu harus bermanfaat bagi manusia lebih luas dari
sekedar keindahan karya seni tersebut. Nilai etis berarti pula nilai moral (baik dan buruk).
d.    Nilai Komersial, bahwa pementasan itu harus memancing perhatian masyarakat atau
penonton sehingga akan mendatangkan nilai jual.

2. Menentukan Jenis Produksi

    Setelah memperoleh ide pementasan, kemudian di lanjtkan dengan menentukan jenis


produksi. Jenis produksi ada dua yaitu, produksi profit dan produksi nonprofit. Produksi
profit adalah jenis produksi kesenian yang berorientasi pada keuntungan material. Produksi
nonprofit adalah jenis produksi kesenian yang tidak berorientasi pada keuntungan material,
tetapi dad keuntungan estetis (kepuasan batin).

3. Menentukan Tempat Produksi


    
Tahap ini untuk menentukan tempat pelaksanaannya semua proses produksi, dan lokasi
pertunjukan teater akan di pentaskan. Tempat produksi haruslah strategis, misalnya ditengah
keramaian di pusat kegiatan seni, mudah di jangkau (ada fasilitas transpotasi),keamanan
terjamin, kondisi fisik dan fasilitas sebagai tempat pertunjukan ada dan memadai
(representative).

4. Memperkiraan Keadaan Pasar


   
Untuk memperkirakan pasar/penonton, terlebih dahulu di tinjau motif-motif penonton
yang datang ke gedung petunjukan. Ada 3 motivasi yang menyebabkan masyarakat
cenderung jadi penonton seni pertunjukan.

a.    Penonton Peminat, yaitu penonton intelektual yang mngapresiasi seni pada umumnya dan
seni teater khususnya. Penonton jenis ini memiliki pengalaman seni teater yang tinggi,
misalnya seniman teater, pengamat teater, kritikus teater, dan mahasiswa teater.

b.    Penonton Iseng, adalah penonton yang tidak memiliki perhatian khusus pada teater,
tetapi mungkin menyukai seni lain, seperti seni music,karawita dan tari.

c.    Penonton penasaran, adalah penonton yang menonton karena rasa penasaran ingin
mengetahui apa sebetulnya seni teater, atau karena pelaku pertunjukannya (sutradara, actor,
aktris dll).
Setelah mengetahui golongan – golongan penonton, bisa diperkirakan pasar/penonton yang
pantas menikmati pertunjukan sesuai dengan garapan yang akan disajikan.

5. Memperkirakan Kebutuhan SDM, Alat, Bahan dan Biaya

   Kebutuhan sumber daya manusia,alat,bahan dan biaya bergantung pada kebutuhan sesuai
dengan bentuk garapan dan jenis produksi yang dijalankan.Kebutuhan untuk pertunjukan
tradisional tentu berbeda dengan pertunjukan teater kontemporer.Namun secara
umum,kebutuhan tersebut bisa dibagi menjadi 3 kelompok,yaitu kebutuhan administrasi
(Kesekretariatan),kebutuhan penyajian (Proses latihan dan pementasan) dan kebutuhan
panggung.

a)    Kebutuhan administrasi tenaga administrasi dibutuhkan untuk mengelola seni


pertunjukan.Mereka harus memiliki jiwa bisnis,dan kemampuan manajemen administrasi
yang baik.Jumlah sumber daya manusia(SDM) dibagian ini disesuaikan dengan jumlag seksi
yang ada.Secara umum,bagian administrasi mengurusi berbagai kebutuhan peralatan kantor
dan transoportasi,mempekirakan biaya administrasi seperti harga kertas,biaya foto copy,biaya
cetak undangan,dan biaya cetak poster.

b)    Kebutuhan penyajian


SDM yang diperlukan dibagian penyajiannya diantaranya adalah seorang sutradara yang
handal,pemain (actor atau aktris) yang baik,peralatan untuk latihan,dan juga seorang yang
memperkirakan dan memperhitungkan biaya latihan.

c)    Kebutuhan pangggung


Untuk menciptakan dan memperoleh desain panggung yang baik,diperlukan teknisi dan
operator (Sound system,lampu set dan dekorasi,dll),sejumlah lampu bebagai jenis,set
dekorasi (bentuk dan cara pembuatannya),alat musik yang akan dipakai,sound system (milik
sendiri atau menyewa),dan jenis panggung (arena atau proscenium).

6. Memperkirakan cara memperoleh biaya dan permodalan

Ada 4 jenis modal yang harus dimiliki dalam kerja produksi seni pertunjukan,yaitu modal
manusia (SDM yang andal) modal keuangan,modal material (sarana dan prasana) dan modal
informasi (misalnya jaringan internet),

Ada 4 cara untuk memperoleh uang sebagai modal pembiayaanproduksi seni


pertunjukan,yaitu sebagai berikut.
a)    Iuran,yaitu mengumpulkan uang dari para anggota dengan jumlah nominal sesuai
kesepakatan.
b)    Donatur (Patron) yaitu sumbangan modal keuangan yang sifat nya tidak mengikat dan
tanpa pamrih dari seseorang atau instansi pemerintah yang disebut patron.
c)    Sponsor yaitu sumbangan modal keuangan yang bersifat mengikat dengan adanya
hubunngan kerja yang saling menguntungkan secara bisnis.
d)    Penjualan tiket,yaitu cara memperoleh biaya produksi (Modal keuangan) secara langsung
dari penonton.

7. Memperkirakan metode dan strategi pemasaran


Metode dan strategi pemasaran sebuah produk sangat erat kaitannya dengan promosi dan
publikasi,yakni mengenalkan sebuah produk kepada konsumen.Konsumen pertujukan teater
adalah penonton atau penikmat seni itu sendri.Terdapat beberapa cara melakukan
promosi,yaitu sebagai berikut.

a)    Pemasangan iklan atau reklame


Secara umum ada 2 jenis iklan yaitu:
1     Iklan luar ruangan (Aout Door)
2     Iklan dalam ruangan (Indoor)

b)    Presss Release,adalah pemberitahuan mengenai sebuah kegiatan atau produk melakui
pres,Koran,majalah,berita radio atau televesi

c)    Propaganda,adalah pemberitahuan kegiatan kepada masyarakat secara langsun dengan


berkeliling kota menggunakan peralatan sound system.

d)    Penyebaran undangan (Door to door).Dengan menggunakan undangan,penyampaian


informasi tentang adanya suatu kegiatan dapat  langsung diterima para pihak yang
dituju.Undangan biasanya digunakan  untuk tamu-tamu khusus.8.Menyusun Organisasi atau
staf produksi .

8. Menyusun Organisasi / Staf Produksi

Demi berlangsungnya sebuah pengelolaan usaha produksi seni teater,diperlukan orang-orang


atau sumber daya manusia yang duduk dalam sebuah organisasi.Tidak semua produksi teater
memiliki struktur yang sma,hal ini bergantung pada macam,ukuran,tujuan produksi.Berikut
adalah salah satu contoh bagan struktur organisasi produksi.

9. Menyusun Kebutuhan Alat Dan Bahan, serta Menyusun RAB


( Rencana   Anggaran Biaya)
           
Daftar alat dan bahan yang dibutuhkan dalam sebuah produksi terater harus disusun dengan
tepat,mulai dari kebutuhan produksi yang bersifat administratifmhingga kebutuhan yang
bersifat artistik. Selain kebutuhan alat dan bahan, harus pula disusun Rencana Anggaran
Biyaya (RAB) produksi teater. Hal yang menjadi patokan dalam menyusun RAB produksi
teater adalah adanya pemasukan, pengeluaran, dan perhitungan saldo (rugi-laba).

10. Menyusun Jadwal Kegiatan ( Schedule )

Sebelum menyusun jadwal kegiatan, tentukan terlebih dahuluhari dan tanggal kegiatan
pementasan. Setelah tanggal ditentukan, susun jadwal kegiatan setiap seksi sesuai dengan
target kerja masing-masing. Menyusun jadwal dimulai dari hari pertama saat pertemuan/rapat
perencanaan diadakan.

11. Menyusun Proposal

            Proposal adalah usulan dari sebuah proyek/kegiatan. Proposal harus disusun secara
terprinci dan baik karena proposal inilah yang akan diusulkan dan diajukan ke pihak donator
atau sponsor. Dengan demikian pihak donator/sponsor akan tertarik dan memahami usulan
berikut.
            Isi proposal harus jelas dan mudah dipahami. Beberapa hal yang harus tercantum
dalam sebuah proposal adalah sebagai berikut.

a.    Dasar Pemikiran


Dasar pemikiran berisi uraian singkat tentang kegiatan seni pertunjukan, misalnya pengertian
seni teater. Selain iti, dasar pemikiran juga bisa berisi pemikiran nilai-nilai filosofis atau nilai
etis dari cerita yang akan dipentaskan

b.    Tujuan Kegiatan


Tujuan kegiatan berisi target yang akan dicapai dari kegiatan tersebut, misalnya mencapai
iklim kreatif yang menunjang penciptaan seni teater dikota anda.

c.    Dasar kegiatan


Dasar kegiatan harus sesuai denagn UUD 1945 dan pancsila, misalnya, pasal 32 UUD
1945tentang kebudayaan yang berbunyi, “pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia.”

d.    Nama Dan Bentuk Kegiatan


Penjelasan tentang bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan dijelaskan dibagian ini.
Nama kegiatan sebisa mungkin dibuat secara unik dan bisa menarik perhatian, terutama
untuk menarik sponsor.

e.    Tempat dan Waktu Kegiatan


Bagian ini menjelaskan waktu pelaksanaan serta lokaso yang akan digunakan untuk
melaksanakan kegiatan.

f.     Nama penyelenggara


Bagian ini mencantumkan penyelenggara kegiaytan yang akan dilaksanakan. Penyelenggara
kegiatan bisa terdiri lebih dari satu organisasi atau lembaga. Misalnya satu sekolah bekerja
sama dengan seklah lain.

g.    Sasaran Kegiatan


Sasaran kegiatan ini terdapat penjelasan tentang tujuan kegiatan. Sealaim itu dijelaskan juga
siapa saja pihak-pihak yang menjadi sasaran kegiatan.

h.    Sumber Dana Kegiatan


Bagian ini terdapat penjelasan sumber-sumber pemasukan yang akan digunakan untuk
pelaksanaan kegiatan.

i.      Susunan Pengurus


Bagian ini menampilkan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi sebuah
pertunjukan. Susunan pengurus dapat di tampilkan dalam bentuk bagan , daftar, atau hanya
dalam bentuk tulisan biasa.

j.      Rencana anggaran


Bagian ini memaparkan rencana penggunaan anggran yang akan di lakukan , mulai dari
perencanaan sampai pelaksanaan pertunjukan.

k.    Sponsorship
Dalam bagian ini terdapat pedoman bagi sponsor dalam kerjasama. Bagian ini berisi batasan-
batasan kontrak krja antara penyelenggara kegiatan dan sponsor.

BAB III
Kesimpulan Dan Saran

A. Kesimpulan
           

Dalam menjalankan sebuah seni pertunjukan memerlukan langka-langkah yang tepat seperti
mementukan ide Pementasan, Menentukan Jenis Produksi, Menentukan Tempat Produksi,
Memperkiraan Keadaan Pasar, Memperkirakan Kebutuhan SDM,alat,bahan dan biaya,
Memperkirakan cara memperoleh biaya dan permodalan, Memperkirakan metode dan strategi
pemasaran, Menyusun  Organisasi/Staf Produksi, Menyusun Kebutuhan Alat Dan Bahan,
serta Menyusun RAB (Rencana   Anggaran Biaya), Menyusun Jadwal Kegiatan (Schedule),
dan Menyusun Proposal.

B. Saran

Demikian makalah yang saya buat semoga bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain dan
khususnya untuk saya sendiri. Apabila ada yang salah dalam pembuatan makalah ini saya
mohon maaf karena seorang manusia terlahir tidak sempurna.

Anda mungkin juga menyukai