Pertunjukan Musik
A. Pengertian Pertunjukkan Musik
Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian fenomena bunyi yang disajikan dalam bentuk
musik yang berkualitas untuk dapat didengar dan dinikmati oleh manusia. Karena musik
memiliki jiwa, hati, pikiran, dan kerangka sebagai penyangga tubuh layaknya seorang
manusia, pertunjukan musik sebagai salah satu budaya dari manusia yang lahir dari perasaan
dan hasil ungkapan yang berbentuk ucapan. Musik dapat menimbulkan suasana yang
menyenangkan sehingga seseorang akan hanyut oleh alunan suara musik. Penyajian
pertunjukan musik dalam waktu yang tepat dapat menimbulkan daya tarik terhadap musik
sehingga dapat menimbulkan kepuasan batin yang luar biasa, perasaan senang, dan gembira.
Dalam musik terdapat beberapa bentuk penyajian yang berkaitan erat dengan tujuan serta
jenis musik yang disajikan. Secara garis besar, bentuk-bentuk penyajian musik tersebut dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok seperti berikut ini :
Penyajian musik tunggal, yakni bentuk penyajian musik yang menampilkan seorang sirkus
dalam memainkan alat musik tertentu. Misal penampilan piano tunggal, penampilan gitar
tunggal, penampilan organ tunggal, penampilan biola tunggal, dan sebagainya.
Yang dimaksud penyajian musik terbatas adalah penyajian kelompok musik seriosa dalam
bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat musik sampai dengan
bentuk ensambel terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh berbeda dari penyajian
musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus benar-benar disiplin.
3. Penyajian musik orkestra yang dihadiri oleh penikmat yang jumlahnya jauh
lebih besar
Penyajian musik orkestra ini, meskipun masih memiliki sifat formal dan disiplin tinggi,
namun dihadiri oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar daridapa penyajian musik
lainnya. Bentuk-bentuk orkestra besar seperti orkes pilharmoni, orkes simfoni, dan
sejenisnya. Untuk menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang yang
cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik.
Proses akhir dari pembelajaran seni adalah penyajian karya seni, baik secara
perseorangan ataupun kelompok. Setelah anda mengikuti rangkaian pembelajaran teori dan
apresiasi seni musik, anda diharuska menampilkan karya musik. Proses penampilan karya
musik ini tentu saja harus melalui rangkaian kegiatan yang terorganisasi sehingga proses
penampilan musik bisa baik dan terarah. Kegiatan yang harus dilakukan untuk
mempersiapkan sebuah pementasan musik meliputi kegiatan pengorganisasian pertunjukan,
pemilihan dan penyusunan karya musik yang akan ditampilkan, latihan-latihan memainkan
musik secara bersama, melaksanakan pertunjukan musik, dan akhirnya evaluasi kegiatan
pertunjukan.
Menyajikan karya musik merupakan hal yang pada umumnya ditunggu setelah
melaksanakan proses belajar. Sebagian besar orang ingin menampilkan hasil belajarnya tanpa
mempertimbangkan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan pementasan. Dalam pikiran
mereka biasanya terbanyang penampilan seperti layaknya penyanyi atau pemusik terkenal
ketika beraksi di hadapan publiknya. Hal tersebut tidak dapat sepenuhnya disalahkan karena
selayaknya seperti itulah proses penampilan musik. Hal-hal yang menentukan keberhasilan
sebuah pementasan musik diantaranya kemampuan teknis, seorang pemusik dituntut pula
untuk mampu berkomunikasi dengan publiknya, baik secara verbal (dengan ucapan dan
kalimat-kalimat biasa) maupun secara nonverbal melalui karya musik yang dimainkannya.
Kemampuan berkomunikasi ini tidak lantas muncul begitu saja dalam diri pemusik, ia
harus mempersiapkan dirinya terlebih dahulu dari berbagai aspek, seperti bagaimana ia
bersikap pada saat memaikan atau penampilan karya musik, bepakaian, memasuki pentas,
berjalan di atas pentas, memperlakukan alat-alat musik, mengatasi rasa gugup ketika
berhadapan dengan publik, dan sebagainya. Hal-hal tersebut sudah seharusnya dilatih secara
cermat oleh setiap pemusik dan penyanyi
Suatu pertujukan seni musik biasanya kompleks, banyak resiko, penuh ketidakpastian.
Semakin besar kegiatan, semakin kompleks, dan semakin besar ketidakpastianya. Agar
harapan atau sasaran suatu pertunjukan musik tercapai, maka mau tidak mau harus
melakukan persiapan atau perencanaan.
Apabila pertunjukan musik bertujuan meningkatkan apresiasi penonton terhadap musik, maka
sasaran mutu dan kualitas lagu harus dapat membuat sejumlah penonton ingin menonton
kembali.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun lagu adalah sebagi berikut:
Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia. Sungguh
sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun dilain
pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama sekali belum pernah mendengar alat
musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah derasnya industri musik modern alat musik
tradisional ini semakin terpinggirkan.
Hampir seluruh wilayah NKRI mempunyai seni musik tradisional yang khusus dan
khas. Dari keunikan tersebut bisa nampak terlihat dari teknik permainannya, penyajiannya
maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Seni tradisonal itu sendiri mempunyai
semangat kolektivitas yang tinggi, sehingga dapat dikenali karakter dan ciri khas masyarakat
Indonesia, yaitu yang terkenal ramah dan santun.
Pengertian Seni Musik.
o MASDUKI
Musik adalah produk kebudayaan manusia. Keterkaitan antara musik dan manusia selalu
menjadi fokus kajian karena kebudayaan musik adalah produk konseptual (cognitive) dan
perilaku (behavior) masyarakat
o DAVID EWEN
Musik adalah ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal
maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu
yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional
o SCHOPENHAUER
Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta
o DELLO JOIO
Mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal
banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa
penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain dari suatu kenyataan yang
selama ini tersembunyi
o SUHASTJARJA
Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat,
dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta
mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain
dalam lingkungan
o BLACKING, 1973
Musik merupakan ciri khusus spesies manusia karena musik merupakan aspek perilaku
manusia yang ada di mana – mana
Musik modern nusantara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, antara lain:
1. Dangdut
ciri-cirinya: melodi dan harmoni sederhana, tangga nada cendrung minor, ekspresi
berdasarkan keserasian lirik, beat konstan, lebih menekankan keindahan gerak.
Sejarah nya berawal dari periode kolonial Belanda, waktu itu ada perpaduan alat
musik Indonesia, Arab dan Belanda yang dinamakan bersama-sama dalam Tanjidor.
Sepanjang abad 19, banyak pengaruh dari luar diserap oleh masyarakat Indonesi. Misalnya
pengaruh cari Cina yaitu ansambel Cina-Betawi yang disebut gambang kromong dan juga
keroncon. Tahun 1940, musik tradisional tersebut secara bertahap bercampur dengan musik
Melayu yang sudah moder waktu itu.
Tahun 1950, para musisi keroncong modern dan musisi Melayu memadukan kedua
musik ini menjadi musik Melayu Deli. Tahun 1953, P. Ramlee – seorang aktor dari Malaysia
– membawa sukses lagu-lagu Melayu Deli melalui film-filmnta yang berjudul”Djuwita”.
2. Pop
ciri-cirinya: melodi mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik, fleksibel dan
mudah dipadukan dengan dengan jenis lain, lagu mudah disenandungkan dan mudah
dipahami, harmoni tidak rumit, tempo bervariasi.
Sejarahnya musik POP di Indonesia bisa dibilang diawali oleh sebuah group yang
cukup terkenal pada tahun 1970-an. Nama goup ini adalah Koes Plus. Kelompok ini dibentuk
pada tahun 1969. Koes plus merupakan pelopor musik POP di Indonesia. Group lain yang
seangkatan dengan Koes Plus adalah Panbers, Mercy’s dan D’Lloyd.
Pada tahun 1972-1976, Koes Plus sedang booming. Bahkan menurut catatan, pada
tahun 1974 Koes Plus mengeluarkan 22 Album termasuk album instrumentalia dan tahun
1975 mereka mencetak 10 album.
3. Balada
ciri-cirinya: mirip dengan pop, tempo lambat dan sedang, pola melodi bervariasi, lirik
ekspresif, mengisahkan suka duka kehidupan.
4. Rock
ciri-cirinya: area nada luas, kekuatan terletak pada dinamika aransemen, lagu sulit
disenandungkan, lirik lagu ekspresif, beat cendrung keras, tempo lambat/cepat, harmoni
sangat rumit.
Sejarahnya musik rock adalah salah satu aliran musik yang beriraman keras. Musik ini
mendominasi musik barat sejak tahun 1955, dimulai dari Amerika Serikat. Musik rock muali
menjadi aliran musik rock sejak tahun 1959 dengan pemusik berkulit putih.
Jenis musik rock pertama adalah rock ’n’ roll, muncul di Amerika Utara pada tahun
1950. tahun 1950,musik rock ‘n’ roll disamakan dengan musik hitam R&B . Tahun 1960, the
Beatles datang ke Kota New York untuk siaran radio. Pada tahun 1980-an, beberapa goup
musik rock mendapatkan minat penggemar yang cukup besar.
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun,
dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling memengaruhi diantaranya
Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk
memper-satukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama
dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik
tradisional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih
menyentuh pada sektor komersial umum.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberi kontribusi bagi peserta juga kepada
masyarakat luas sehingga musik tradisional dapat berperan sebagai hiburan untuk
menjalankan bisnis para pengusaha. Musik Tradisional juga adalah musik yang berkembang
secara tradisional di kalangan suku-suku tertentu.
Untuk lebih mengenal lebih dekat musik tradisional kita dapat dikategorikan menjadi
beberapa kelompok yaitu :
a. Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari daerah
Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat disebut dengan Degung dan di Bali
disebut Gamelan Bali. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong,
kenong, slentem, bonang, peking, gender dan beberapa instrumen lainnya. Disamping itu
gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
b. Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan
(kambing). Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di daerah
Jawa Barat kendang mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik
untuk mengiringi tarian, wayang dan ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang
dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis alat musik yang
biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. rebana dapat dijumpai hampir di
sebagian wilayah Indonesia.
c. Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerh Jawa Barat. Bentuk organologi
kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut
berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai kecapi adalah siter dari Jawa
Tengah.
d. Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daereah Jawa Barat. Arumba adalah alat
musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pad
awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya
menggunakan tangga nada diatonis.
e. Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau. Talempong adalah alat musik
bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, si, do).
f. Sampek (sampe/sapek) adlah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari
daerah Kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang dipenuhi dengan
ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek
adalah Hapetan dari daerah Tapanuli, Jungga dari Sulawesi Selatan.
g. Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa. Alat musik ini mempunyai
tangga nada diatonis yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan
dasar dibuat dari kayu dan cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan
menggunakan stik.
h. Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur, kecapi ini
terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari
anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu hampir semua daerah di
Indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat,
serunai dapat dijumpai di Sumatera Utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah
Toraja yang mempunyai panjang antara 40 – 100 cm dengan garis tengah 2 cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4 – 6 lubang
nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisional yang
menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa
Timur, Madura dan Papua.
2. Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhanakibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan denganwarga lainnya.
Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menontonpagelaran musik. Jika ada
perunjukan musik di daerah mereka, mereka akanberbondong- bondongmendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton.
4. Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu
bagianggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola
ritmetertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa
ataukegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah
kentongan,bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
5. Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan olehmasyarakat
untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tariandaerah di Indonesia
hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musikdaerah, musik- musik pop dan
dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarianmodern, seperti dansa, poco- poco, dan
sebagainya.
6. Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi
sebagaimedia ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber
penghasilan.Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram
padat(Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini
merekamendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam
mediakaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut
biaya.Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan didaerah-
daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.
Perbedaan antara fungsi musik tradisional dan modern hanya terletak pada sarana upacara
adat.
MAKALAH
SENI PERTUNJUKAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Senibudaya
Disusun Oleh :
Nama: Nabila Arisanti
Kelas: XI Akuntansi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Alloh Swt atas rahmat, serta rahmatnya ,akhirnya saya
dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari guru mata pelajaran senibudaya serta
sebagai acuan untuk saya belajar.Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu
menjelaskan beberapa materi tantang seni pertunjukan yang akan dibahas pada makalah yang
saya buat.Sistem pada pola penyajian materi di dalam makalah ini di upayakan mampu
menunjang pendekatan proses belajar mengajar.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.saya akan sangat berlapang
dada dan berbesar hati,apabila ada yang berkenan memberikan kritik serta saran untuk
perbaikan menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………...
BAB I PENDAHULUAN
Penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat pemenuhan tugas Senibudaya.Materi yang
dibahas dalam makalah ini meliputi Seni Pertunjukan.
Dalam pembahasan makalah ini saya akan menjelaskan materi yang akan di bahas secara
jelas.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang diketahui oleh penyusun berguna untuk mengetahui tentang tema
yang akan dibahas dalam makalah ini.Dalam makalah ini penyusun membahas beberapa yang
termasuk dalam seni pertunjukan antaranya adalah :
1.Tujuan
2.Manfaat
Dalam bahasa Inggris, seni pertunjukan dikenal dengan istilah perfomance art. Seni
pertunjukan merupakan bentuk seni yang cukup kompleks karena merupakan gabungan
antara berbagai bidang seni. Jika kamu perhatikan, sebuah pertunjukan kesenian seperti teater
atau sendratari biasanya terdiri atas seni musik, dialog, kostum, panggung, pencahayaan, dan
seni rias. Seni pertunjukan sangat menonjolkan manusia sebagai aktor atau aktrisnya.
Seni pertunjukan dibagi dua yaitu seni pertunjukan tradisional dan seni pertunjukan modern
atau yang muncul belakangan ini.
Apabila dilihat dari perkembangannya akan terlihat bahwa seni pertunjukan tradisional kalah
berkembang dengan seni pertunjukan modern. Apabila tidak diantisipasi dengan baik, bukan
tidak mungkin seni pertunjukan tradisional tersebut akan hilang.
Di dalam setiap pementasannya, beberapa bentuk kesenian tradisional selalu membawa misi
yang ingin disampaikan kepada penonton. Misi atau pesan itu dapat bersifat sosial, politik,
moral dan sebagainya. Sebenarnya dalam setiap pertunjukan seni tradisional ada beberapa
nilai tertentu yang dikandungnya. Seni pertunjukan tradisional secara umum mempunyai
empat fungsi, yaitu fungsi ritual, fungsi pendidikan sebagai media tuntunan, fungsi atau
media penerangan atau kritik sosial dan fungsi hiburan atau tontonan.
Untuk memenuhi fungsi ritual, seni pertunjukan yang ditampilkan biasanya masih berpijak
pada aturan-aturan tradisi. Misalnya sesaji sebelum pementasan wayang, ritual-ritual bersih
desa dengan seni pertunjukan dan sesaji tertentu, pantanganpantangan yang tidak boleh
dilanggar selama pertunjukan dan lainlain. Sebagai media pendidikan, pertunjukan tradisional
mentransformasikan nilai-nilai budaya yang ada dalam seni pertunjukan tradisional tersebut.
Oleh karena itu, seorang seniman betul-betul dituntut untuk dapat berperan semaksimal
mungkin atas peran yang dibawakannya. Seni pertunjukan tradisional (wayang kulit, wayang
orang, ketoprak) sebenarnya sudah mengandung media pendidikan pada hakikat seni
pertunjukan itu sendiri, dalam perwatakan tokoh-tokohnya dan juga dalam ceritanya.
Misalnya pertentangan yang baik dan yang buruk akan dimenangkan yang baik, kerukunan
Pandawa, nilai-nilai kesetiaan dan lain-lain.
Pada masa sekarang ini seni pertunjukan tradisional cukup efektif pula sebagai media
penerangan ataupun kritik sosial, baik dari pemerintah atau dari rakyat. Misalnya pesan-pesan
pembangunan, penyampaian informasi dan lain-lain. Sebaliknya rakyat dapat mengkritik
pimpinan atau pemerintah secara tidak langsung misalnya lewat adegan goro-goro pada
wayang atau dagelan pada ketoprak. Hal ini disebabkan adanya anggapan mengkritik (lebih-
lebih) pimpinan atau atasan adalah “tabu”. Melalui sindiran atau guyonan dapat diungkap
tentang berbagai ketidakberesan yang ada, tanpa menyakiti orang lain. Sebagai media
tontonan seni pertunjukan tradisional harus dapat menghibur penonton, menghilangkan stres
dan menyenangkan hati. Sebagai tontonan atau hiburan seni pertunjukan tradisional ini
biasanya tidak ada kaitannya dengan upacara ritual. Pertunjukan ini diselenggarakan benar-
benar hanya untuk hiburan misalnya tampil pada peringatan kelahiran, resepsi pernikahan dan
lain-lain.
Contoh pertunjukan modern antara lain drama, opera, fragmen, teater, dan film. Seni
pertunjukan modern banyak ditampilkan di media elektronik seperti televisi.
Secara etimologi, Hasibuan (2007:1) menndefinisikan bahwa manajemen berasal dari kata to
manage yang berarti mengatur (merencanakan). Pada dasarnya, ada dua tujuan utama dalam
memelajari manajemen. Pertama, agar orang atau kelompok dapat bekerja secara efisien.
Maksudnya, mereka dapat bekerja dengan suatu cara atau metode sistematis sehingga segala
sumber yang ada (tenaga, dana, dan peralatan) dapat digunakan lebih baik. Dengan begitu,
akan tercapai hasil yang diharapkan. Dalam arti lain, efisiensi itu terjadi jika pengeluaran
lebih kecil dari penghasilan, atau hasil yang diperoleh lebih besar dari penggunaan sumber
yang ada. Kedua, tujuan memelajari manajemen agar dalam bekerja atau melakukan usaha
dapat dicapai ketenangan, kelancaran, dan kelangsungan usaha itu sendiri.
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik,
dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana
dengan lancar dan terorganisir.
• Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu memilih
tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.
• Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan
koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.
• Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil
tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.
Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih belum memiliki tenaga pengelola secara
total. Waktu yang tidak dimiliki untuk mengurusi penyelenggaraan organisasi seni secara
profesional membutuhkan pengelola dan peleksana produksi dalam jumlah yang terbatas.
Ada kecenderungan, organisasi seni pertunjukan yang berorientasi bisnis maka pengelola
terjunlangsung menangani produksi. Organisasi yang berorientasi pada karya seni pengelola
menyediakan waktu paruh untuk penanganan produksi secara langsung.
Secara umum perspektif karakteristik organisasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Melalui matrik yang telah dijelaskan pada lembar terdahulu, keterlibatan pengelola
ditunjukan melalui maket gambar Bagan
Berdasarkan pengamatan yang telah dipelajari secara mendalam, orientasi berkarya pada
organisasi seni pertunjukan yang bergerak di bidang bisnis dan paruh waktu berbeda
karakteristiknya. Bentik organisasi seni pertunjukan yang menyediakan pengelola dan
pengelolaan ditangani secara mandiri memiliki publik penonton yang berbeda
karakteristiknya.
Di sisi lain Masalah manajemen sebagai basis dalam pengelolaan suatu organisasi seni
pertunjukan memiliki kompetensi yang sangat krusial dalam menentukan laju dan arah
pengembangan dari suatu seni pertunjukan. Secara umum dalam pengelolaan terasa sangat
gampang, namun dalam peleksanaannya memerlukan penanganan yang sangat rumit, butuh
perhatian khsusus serta lebih diutamakan pada pemngalaman empirik menjadi sumber dalam
melaksanakan dan sekaligus menetapkan keberhasilan produksi karya seni secara
proporsional.
• Pembentukan Kepanitiaan
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah
suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk
mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang
ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa
kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.
• Penentuan Tema
Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi batasan dan memberi arah
pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari
kejadian yang ada di lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE
GUYS).
Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau yang biasa disebut time
schedule. Time schedule sendiri berfungsi untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam
kepanitiaan. Dengan time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih detail pelaksanaan acara
pada hari-H terutama pada konsep penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata
lampu serta terjun langsung ke lapangan pada hari-H dan turun tangan langsung. Run down
adalah detail susunan acara dalam suatu kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum
secara detail person yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap penampilan
serta keterangan-keterangan yang diperlukan.
Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir untuk menuju sebuah
pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia
yang terlibat siap untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat
melakukan sebuah pementasan.Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada
pertunjukan sesuai dengan job description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage
manager agar pementasan berjalan sesuai dengan run down.
• LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja kepanitiaan
belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan
dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan
pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.
Berikut ini merupakan gambaran kepanitiaan dalam sebuah pertunjukan secara garis besar
d. Manajemen/Pengelolaan Pertunjukan
Berikut ini merupakan beberapa orang yang sangat berperan dalam manajemen pertunjukan
dan tugasnya.
1. Konsep master: adalah orang yang membuat konsep dari konser, mengatur alur dari sebuah
konser. Konsep master juga berperan dalam memilih repetoar yangingin dinyanyikan
mengatur emosi yang ingin disampaikan kepada seluruh penyanyi dan juga penonton.
2. Team partisi untuk mencari partitur lagu yang ingin dinyanyikan lalulu dibukukan dan
ditulis kembali.
3. Team music
4. Team artistic panggungdan juga lighting
5. Team dokumentasi
6. Team kostum dan make up
7. Team koreografi
8. Publikasi yang mendesain dari produk publikasi
Sebelum Pementasan;
- Mengukur kemampuan perorangan dan kelompok,
- Mengendalikan obsesi dan emosi dengan mementingkan logika dan nilai rasa,
- Membuat time schedule dan story board pementasana
- Membuat job description yang mantap,
- Konsultasi/sharing dengan orang yang lebih berpengalaman,
- Memperhitungkan segala kebutuhan secara terperinci,
- Membuat inventaris barang dan pihak yang bersinggungan,
- Menyediakan kas (sebatas kemampuan) untuk pendanaan kegiatan saat Pementasan,
- Berpedoman konsep yang sudah disiapkan,
- Melakukan koordinasi satu sama lain,
- Memastikan perlengkapan dan peralatan dengan baik,
- Mengecek sirkulasi tiket dan undangan,
- Mengecek ulang kondisi gedung dan mobilisasi penonton,
- Mengantisipasi gangguan teknis dan keamanan yang tidak diinginkan,
Setelah Pementasan;
- Evaluasi pementasan
- Mengecek keadaan panggung dan gedung pertunjukan,
- Mengecek dan menempatkan perlengkapan/peralatan pada posisi semula,
- Mengevaluasi kerja setiap elemen pementasan,
- Melaporkan hasil kegiatan dengan pihak yang berkepentingan.
3. PENGELOLAAN PENTAS
Pengelolaan Pentas adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh pemimpin pentas dengan
dibantu oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi pergelaran,yang bertujuan untuk
menghasilkan bentuk tontonan yang baik dan enak dinikmati.
Seorang pemimpin pentas harus menguasai materi pertunjukan,mampu mengendalikan dan
mengoordinasikan segenap unsur pentas dengan segala peralatannya,serta dapat mengerti
aspirasi penonton. Selain itu,seorang pemimpin pentas harus dapat membawakan tugasnya
dengan baik dan luwes,tegas, serta tanggap terhadap setiap perkembangan di atas pentas,
sehingga tidak terjadi kekakuan dalam pelaksanaan pementasan.
Pengelola pementasan harus dapat melalui dan mengakhiri prtunjukan tepat pada waktunya.
Ketika di atas pentas sedang berlangsung suatu adegan ,dia harus sudah siap dengan adegan
berikutnya. Namun ,dia juga tidak boleh kehilangan kewaspadaan dalam mengikuti kejadian
di atas pentas agar mampu bertindak cepat dan tepat bila terjadi keadaan darurat.
a. Produsen/Seniman
Produsen atau Seniman adalah sekelompok orang atau pribadi yang berusaha untuk
menciptakan sebuah karya seni.Seorang seniman harus memiliki misi dalam berkarya.
b. Konsumen / Penikmat
Konsumen atau penikmat adalah sekelompok orang yang memberikan reaksi dan apresiasi
terhadap sebuah pementasan. Sekelompok orang tersebut datang ke sebuah degung untuk
menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung sehingga mereka disebut penonton.
c. Patron ( Donatur )
Sekelompok orang, pribadi, organisasi, yayasan,atau lembaga pemerintah yang memiliki
tujuan untuk mendukung dan menghidupkan kesenian, misalnya untuk pelestarian dan
pengembangan kesenian.
d. Sponsor
Adalah perusahaan atau pribadi yang mendukung kegiatan kesenian, terutama dalam hal
finansial (dana keuangan), dengan ikatan kerja sama saling menguntungkan.
e. Pengelola / Manajer
Adalah lembaga, organisasi, badan usaha atau perorangan yang mengomunikasikan karya-
karya seni pada masyarakat. Ia mengelola karya-karya seni agar dapat dinikmati oleh
konsumen.
5. ORGANISASI PERGELARAN
Adalah system yang digerakkan oleh sekelompok orang yang bertugas mengelola suatu
pergelaran. Secara umum, organisasi pergelaran terbagi menjadi dua, yaitu organisasi
pergelaran bidang Produksi dan organisai pergelaran bidang artistik.
a. Produser
Adalah orang yang paling berkuasa ( bertanggung jawab) atas penyelenggaraan suatu
pertunjukan / pergelaran.
Seorang penata rias dan busana harus benar-benar menguasi berbagai macam bentuk karakter
tokoh yang akan dimainkan actor, serta harus mengetahui berbagai alat jenis riasan dan
pepaduan warna make up, sehingga bisa menampilkan watak yang diinginkan. Demikian pula
dalam menata kostum, dia harus paham akan latar belakang tokoh dalam cerita yang
ditampilkan.
a. Penonton Peminat, yaitu penonton intelektual yang mngapresiasi seni pada umumnya dan
seni teater khususnya. Penonton jenis ini memiliki pengalaman seni teater yang tinggi,
misalnya seniman teater, pengamat teater, kritikus teater, dan mahasiswa teater.
b. Penonton Iseng, adalah penonton yang tidak memiliki perhatian khusus pada teater,
tetapi mungkin menyukai seni lain, seperti seni music,karawita dan tari.
c. Penonton penasaran, adalah penonton yang menonton karena rasa penasaran ingin
mengetahui apa sebetulnya seni teater, atau karena pelaku pertunjukannya (sutradara, actor,
aktris dll).
Setelah mengetahui golongan – golongan penonton, bisa diperkirakan pasar/penonton yang
pantas menikmati pertunjukan sesuai dengan garapan yang akan disajikan.
Kebutuhan sumber daya manusia,alat,bahan dan biaya bergantung pada kebutuhan sesuai
dengan bentuk garapan dan jenis produksi yang dijalankan.Kebutuhan untuk pertunjukan
tradisional tentu berbeda dengan pertunjukan teater kontemporer.Namun secara
umum,kebutuhan tersebut bisa dibagi menjadi 3 kelompok,yaitu kebutuhan administrasi
(Kesekretariatan),kebutuhan penyajian (Proses latihan dan pementasan) dan kebutuhan
panggung.
Ada 4 jenis modal yang harus dimiliki dalam kerja produksi seni pertunjukan,yaitu modal
manusia (SDM yang andal) modal keuangan,modal material (sarana dan prasana) dan modal
informasi (misalnya jaringan internet),
b) Presss Release,adalah pemberitahuan mengenai sebuah kegiatan atau produk melakui
pres,Koran,majalah,berita radio atau televesi
Sebelum menyusun jadwal kegiatan, tentukan terlebih dahuluhari dan tanggal kegiatan
pementasan. Setelah tanggal ditentukan, susun jadwal kegiatan setiap seksi sesuai dengan
target kerja masing-masing. Menyusun jadwal dimulai dari hari pertama saat pertemuan/rapat
perencanaan diadakan.
Proposal adalah usulan dari sebuah proyek/kegiatan. Proposal harus disusun secara
terprinci dan baik karena proposal inilah yang akan diusulkan dan diajukan ke pihak donator
atau sponsor. Dengan demikian pihak donator/sponsor akan tertarik dan memahami usulan
berikut.
Isi proposal harus jelas dan mudah dipahami. Beberapa hal yang harus tercantum
dalam sebuah proposal adalah sebagai berikut.
k. Sponsorship
Dalam bagian ini terdapat pedoman bagi sponsor dalam kerjasama. Bagian ini berisi batasan-
batasan kontrak krja antara penyelenggara kegiatan dan sponsor.
BAB III
Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan
Dalam menjalankan sebuah seni pertunjukan memerlukan langka-langkah yang tepat seperti
mementukan ide Pementasan, Menentukan Jenis Produksi, Menentukan Tempat Produksi,
Memperkiraan Keadaan Pasar, Memperkirakan Kebutuhan SDM,alat,bahan dan biaya,
Memperkirakan cara memperoleh biaya dan permodalan, Memperkirakan metode dan strategi
pemasaran, Menyusun Organisasi/Staf Produksi, Menyusun Kebutuhan Alat Dan Bahan,
serta Menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya), Menyusun Jadwal Kegiatan (Schedule),
dan Menyusun Proposal.
B. Saran
Demikian makalah yang saya buat semoga bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain dan
khususnya untuk saya sendiri. Apabila ada yang salah dalam pembuatan makalah ini saya
mohon maaf karena seorang manusia terlahir tidak sempurna.