Anda di halaman 1dari 10

TEORI MUSIK

ORNAMEN DAN DINAMIKA MUSIK

Dosen Pengampu :

Tomy Agung Sugito, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Rama Suluh Mustofa

20020134009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Jl. Lidah Wetan, Lidah Wetan, Kec. Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur 60123
Tahun Akademik 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Ornamen dan
Dinamika Musik ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah Teori Musik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Ornamen dan Dinamika Musik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Tomy Agung Sugito, S.Pd., M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Teori Musik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini berdasarkan data
yang ada. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Tuban, 22 Maret 2021

Rama Suluh Mustofa

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB 1.........................................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3. Tujuan..........................................................................................................................1

BAB 2.........................................................................................................................................2

2.1. Ornamen Musik...........................................................................................................2

2.2. Dinamika Musik..........................................................................................................4

BAB 3.........................................................................................................................................6

3.1. Kesimpulan..................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Musik merupakan salah satu penyemangat hidup. Tanpa musik, kehidupan kita
akan terasa sangat sepi dan pastinya membosankan. Karena musik bisa memberikan
warna baru di dunia dan juga bisa menjadi penghibur diri kita. Sejarah musik dunia
dimulai pada abad ke-2 dan pada abad ke- 3 sebelum masehi. Sejarah musik sudah ada
sejam zaman purbakala dan kemudian dipergunakan untuk mengiringi upacara –
upacara kepercayaan. Kemudian perubahan sejarah musik terjadi pada abad
pertengahan, dikarenakan adanya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat.
Sejarah musik tidak berhenti disitu saja karena kemudian setelah melewati abad
pertengahan, ada zaman Renaisance yang berarti kelahiran kembali tingkat kebudayaan
tinggi yang sudah menghilang sejak zaman Romawi. Kemajuan musik pada zaman ini
ditunjukkan dengan adanya genre musik baru, seperti Barok dan Rokoko. Pada tahun
1750 setelah berakhirnya sejarah musik bergenre Barok dan Rokoko, muncul lah musik
klasik. Musik ini memiliki ciri – ciri pada penggunaan dinamikanya dari yang keras ke
yang lembut. Kemudian pada temponya juga semakin cepat. Penggunaan accodr 3
nada, pemakaian ornamentik dibatasi. Dan di jaman yang modern ini musik sudah
masuk ke berbagai media elektronik dengan berbagai macam aliran musik seperti pop,
rock, jazz, Hip Hop, R & B dan segala jenis aliran musik lainnya yang ada di seluruh
dunia.

Notasi balok adalah sistem lambang (tanda) yang menggambarkan bilangan,


nada, atau ujaran, dan proses pelambangan bilangan, nada, atau ujaran dengan lambang.
Sebuah nada dalam musik diwakili oleh sebuah not balok. Setiap bentuk not balok
menunjukkan hitungan pada nada yang diwakilinya. Dalam penotasian musik, terdapat
2 konsep yaitu not dan rest. Not menunjukkan adanya nada tertentu
sementara rest menunjukkan kondisi tidak adanya nada. Not balok menggunakan
bulatan-bulatan dengan tangkai untuk menyimbolkan sebuah nada. Posisi sebuah not
balok pada garis pranada ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya nada tersebut.
Semakin tinggi sebuah nada, maka semakin tinggi pula posisi not balok yang mewakili
nada tersebut pada garis pranada.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan ornamen dan dinamika dalam musik?
2. Bagaimana bentuk ornamen dan dinamika dalam musik?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ornamen dan dinamika dalam musik
2. Memahami penerapan ornamen dan dinamika dalam musik

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Ornamen Musik


Sebelum kamu mempelajari lebih jauh mengenai ornamen ada baiknya kamu
mengerti apa definisinya. Ornamen asalnya diambil dari bahasa latin “Ornare” yang
memiliki arti menghiasi. Sedangkan dalam bahasa Inggris asal katanya adalah
“Ornament” yang memiliki arti perhiasan. Sehingga definisi Ornamen dalam musik
adalah; Hiasan nada-nada yang terdapat dalam sebuah rangkaian melodi atau hiasan
nada-nada yang terdapat dalam sebuah karya musik. Berikut merupakan jenis dari
ornamen musik :

1. Acciaccatura

Ornamen ini berupa sebuah not kecil yang muncul tepat saat sebelum jatuhnya
ketukan.  Acciaccatura dituliskan dengan sebuah not kecil yang diberi tanda garis
miring. Kalau kamu melihat sebuah not kecil di dalam rangkaian melodi dan not
tersebut seperti dicoret, maka kamu melihat sebuah ornamen Acciaccatura. Umumnya
nilai not kecil ini memiliki nilai 1/32. Jadi saat dimainkan akan menimbulkan efek
suara seperti suara pendahulu yang berbunyi hampir bersamaan karena jaraknya yang
sangat dekat dengan not utama.

2. Appoggiatura
Ornamen ini masih berbentuk sama seperti Acciaccatura hanya saja pada
Appoggiatura penulisannya tidak menggunakan garis miring seperti sebuah not yang
dicoret. Bentuk notnya pun sama masih menggunakan not 1/8. Perbedaan lainnya
adalah Appoggiatura dimainkan saat jatuhnya ketukan, sehingga posisi not pokok
menjadi bergeser. Pada prinsipnya ornamen Appoggiatura adalah sebuah not dasar.
Ornamen ini bisa dimainkan dalam beberapa cara dimainkan setengah dari not
pokok. Jadi misalnya not yang ada setelah ornamen ini adalah not 1/8 maka dengan
adanya Appoggiatura maka dimainkan menjadi not 1/16. Bila not pokok yang diberi
Appoggiatura adalah not bertitik maka dimainkan menjadi 2/3 dari harga not pokok.
Contohnya adalah setelah tanda Appoggiatura terdapat not 1/4 yang diberi titik

2
(ingat bahwa not yang diberi titik nilainya bertambah  setengah) maka ketika
dimainkan menjadi not 1/8. Untuk lebih jelasnya kamu bisa melihat pada gambar
yang ada di atas.

3. Morden

Ornamen ini terdiri dari dua jenis yaitu upper mordent dan lower mordent.


Beda antara keduanya adalah sebagai berikut: Upper Mordent adalah nada pokok,
nada atas, kembali lagi ke nada pokok. Cara memainkannya adalah dengan cara
secepat mungkin tergantung pada tempo lagu yang sedang dimainkan. Lower
Mordent adalah nada pokok, nada bawah, kembali lagi ke nada pokok. Cara
memainkannya sama seperti upper mordent yaitu dengan cara secepat mungkin
sesuai tempo yang sedang dimainkan.

4. Trill
Ornamen ini memiliki kemiripan dengan Morden hanya saja
biasanya Trill dimainkan lebih panjang daripada Morden. Not yang digunakan
adalah not pokok dan not di atasnya atau nada pokok dengan nada atas. Pada musik
klasik Trill dimulai pada not atas baru ke not pokok, namun pada musik modern
seringkali Trill dimainkan dengan memulai dari not pokok yang memiliki
tanda Trill. Tanda Trill bisa menggunakan tulisan kecil di atas not berupa tulisan
huruf “tr” kecil. Bisa juga setelah tulisan “tr” ditambahkan dengan simbol seperti
lambang  Morden hanya saja lebih panjang.

3
5. Turn

Ornamen ini memiliki empat jenis nada dengan urutan nada atas, nada
dasar/pokok, nada bawah, dan nada pokok. Ada beberapa jenis Turn yaitu:
Tanda Turn yang terletak di atas not maka dimainkan langsung pada not pokok.
Tanda Turn setelah not pokok maka  dimainkan dengan terlebih dahulu memainkan
not pokok kemudian baru memainkan  Turn.

Gambar 2.1. Ornamen musik

2.2. Dinamika Musik

Dinamika adalah volume nada secara nyaring atau lembut. Dinamika biasanya
digunakan oleh komposer untuk menunjukan bagaimana perasaan yang terkandung di
dalam sebuah komposisi, apakah itu riang, sedih, datar, atau agresif. Tanda dinamika
pada umumnya ditulis menggunakan kata-kata dalam bahasa italia. Ada dua kata dasar
dalam dinamika, piano (lembut) dan forte (nyaring) selebihnya merupakan variasi dari
dua kata ini.
Ada beberapa tanda dinamika yang umum digunakan dalam karya musik, yaitu:
 Pianissimo (pp): Suara yang dihasilkan sangat lembut.
 Piano (p): Suara yang dihasilkan lembut.
 Mezzo-piano (mp): Suara yang dihasilkan agak lembut.

4
 Mezzo-forte (mf): Suara yang dihasilkan agak nyaring.
 Forte (f): Suara yang dihasilkan nyaring.
 Fortissimo (ff): Suara yang dihasilkan sangat nyaring.

Tanda dinamika dapat diletakkan di awal, tengah, akhir, atau di mana saja dalam
sebuah komposisi musik dan dimainkan hanya pada nada yang diberi tanda saja. Jika
tanda dinamika tidak terlihat maka nada dimainkan dengan volume sedang. Tempo
merupakan lawan dari dinamika.

Ketika seorang komposer ingin menulis perubahan dinamikia secara bertahap, maka


ditulis dengan tanda: crescendo (cresc.) dan decrescendo (decresc.). Tanda ini
menunjukan bagian mana yang akan secara bertahap nyaring atau lembut.

 cresc.endo untuk bertahap nyaring, dan


 decresc. bertahap lembut.

Tanda crescendo digambarkan dengan (<) panjang dan descrescendo digambarkan


dengan (>) panjang, biasa disebut juga dengan "penjepit rambut" (hairpin).

Hairpin biasanya berada di bawah paranada, namun dapat juga ditemukan di atas


paranada terutama pada partitur vokal. Cresc. dan decresc. dimainkan sampai akhir dari
tanda itu sendiri.[ CITATION Wik20 \l 1057 ]

5
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Musik merupakan salah satu penyemangat hidup. Tanpa musik, kehidupan kita
akan terasa sangat sepi dan pastinya membosankan. Karena musik bisa memberikan
warna baru di dunia dan juga bisa menjadi penghibur diri kita. Sejarah musik dunia
dimulai pada abad ke-2 dan pada abad ke- 3 sebelum masehi. Sejarah musik sudah ada
sejam zaman purbakala dan kemudian dipergunakan untuk mengiringi upacara –
upacara kepercayaan. Kemudian perubahan sejarah musik terjadi pada abad
pertengahan, dikarenakan adanya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat.
Notasi balok adalah sistem lambang (tanda) yang menggambarkan bilangan,
nada, atau ujaran, dan proses pelambangan bilangan, nada, atau ujaran dengan lambang.
Sebuah nada dalam musik diwakili oleh sebuah not balok. Setiap bentuk not balok
menunjukkan hitungan pada nada yang diwakilinya.
Ornamen asalnya diambil dari bahasa latin “Ornare” yang memiliki arti
menghiasi. Sedangkan dalam bahasa Inggris asal katanya adalah “Ornament” yang
memiliki arti perhiasan. Sehingga definisi Ornamen dalam musik adalah; Hiasan nada-
nada yang terdapat dalam sebuah rangkaian melodi atau hiasan nada-nada yang terdapat
dalam sebuah karya musik. Berikut merupakan jenis dari ornamen musik : 1)
Acciacaturra; 2) Appoggiatura; 3) Morden; 4) Trill; 5) Turn.
Dinamika adalah volume nada secara nyaring atau lembut. Dinamika biasanya
digunakan oleh komposer untuk menunjukan bagaimana perasaan yang terkandung di
dalam sebuah komposisi, apakah itu riang, sedih, datar, atau agresif. Tanda dinamika
pada umumnya ditulis menggunakan kata-kata dalam bahasa italia. Ada dua kata dasar
dalam dinamika, piano (lembut) dan forte (nyaring) selebihnya merupakan variasi dari
dua kata ini.
Ada beberapa tanda dinamika yang umum digunakan dalam karya musik, yaitu:
 Pianissimo (pp): Suara yang dihasilkan sangat lembut.
 Piano (p): Suara yang dihasilkan lembut.
 Mezzo-piano (mp): Suara yang dihasilkan agak lembut.
 Mezzo-forte (mf): Suara yang dihasilkan agak nyaring.
 Forte (f): Suara yang dihasilkan nyaring.
 Fortissimo (ff): Suara yang dihasilkan sangat nyaring.

6
DAFTAR PUSTAKA

Pinter, T. (2020, Mei 13). Mengenal Ornamen Musik. Retrieved from tambahpinter.com:
https://tambahpinter.com/mengenal-ornamen-musik/#:~:text=Sehingga%20definisi
%20Ornamen%20dalam%20musik,terdapat%20dalam%20sebuah%20karya
%20musik.

Wikipedia. (2020, Juli 7). Dinamika (musik). Retrieved from Wikipedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_(musik)

Wikipedia. (2021, Januari 10). Musik. Retrieved from Wikipedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Musik

Anda mungkin juga menyukai