Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

GAMELAN : SENI MUSIK TRADISIONAL

UNTUK KENYAMANAN DAN KETENANGAN

Disusun untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester (UTS)

oleh:

Nama : Saproni

NIM : 4131220180

Kelas / No. Absen : ASP 3-02 / 21

Program Studi : DIV Akuntansi Sektor Publik

Mata Ujian : Budaya Nusantara dan Pengembangan


Kepribadian

Dosen Pengampu:

Yuanna Sisilia, S.Sos, M.Si, CRMO

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

KEMENTRIAN KEUANGAN

2023
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut Jamalus yang dikutip dari Buku Seni Budaya Kemendikbud, Seni
musik adalah seni dengan wujud bunyi yang disalurkan dalam bentuk lagu sebagai
upaya pengungakapan perasaan serta pikiran dari penciptanya (Aru, 2018). Seni
musik dapat dibedakan menjadi seni musik tradisional dan seni musik modern.
Seni musik tradisional dan modern memiliki perbedaan signifikan. Musik
tradisional adalah warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi,
sering menggunakan alat musik khas dan pola musik yang telah ada dalam budaya
tertentu. Di sisi lain, Musik modern cenderung lebih eksperimental, mengadopsi
pengaruh dari berbagai budaya dan aliran musik, serta memanfaatkan teknologi
dan alat musik modern. Musik tradisional sering kali mengikuti aturan dan norma
yang telah ada, sementara musik modern lebih fleksibel dalam gaya, harmoni, dan
struktur musiknya. Ini mencerminkan perubahan budaya dan teknologi yang terjadi
seiring waktu, menciptakan beragam ekspresi musik yang berbeda.

Seni musik tradisional memiliki berbagai fungsi di dalam masyarakat.


Fungsi tersebut adalah sebagai sarana hiburan, media upacara adat, pengiring
dalam pertunjukan tarian, alat komunikasi, sarana ekonomi, sarana pendidikan,
saran penelitian dan pengembangan teknologi, dan masih banyak lagi (Subiyanto,
2017). Agar bisa berjalan sesuai fungsinya, terlebih dahulu seni musik tradisional
harus diketahui oleh masyarakat secara luas. Kemahiran dalam memainkan alat
musik tradisional sangat berpengaruh dalam kelestarian musik tradisional agar
bisa memenuhi fungsi yang diinginkan.

Pada karya tulis ini, penulis mencoba untuk membahas salah satu seni
musik tradisional Indonesia yaitu Gamelan. Pembahasan akan difokuskan untuk
mengenalkan gamelan kepada pembaca. Gagasan akan dibentuk dengan
pendekatan literatur berdasarkan studi pustaka dari berbagai sumber yang ada.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Alfa Kristanto mengatakan, gamelan adalah permainan musik tradisional


Jawa, Bali, dan Sunda. Musik tradisional ini dimainkan menggunakan alat perkusi
yang terbentuk dari perunggu, meski ada pula beberapa alat gamelan yang terbuat
dari besi. Gamelan jawa terdiri dari berbagai instrumen yakni: suling, siter, rebab,
gambang, peking, kenong dan kethuk, saron, kendang, bonang, slenthem, gender,
gong, dan bonang penerus (Kristanto, 2020). Dengan banyaknya alat instrumen
yang ada, maka tidak heran gamelan memerlukan ruangan yang cukup besar
untuk memainkannya.

Pemain dari gamelan disebut dengan “Pradangga” sedangkan


penyanyinya dinamakan “waranggana” yang berarti penyanyi tunggal. Musik ini
menggunakan lasar slendro dan laras pelog dalam memainkannya. Laras
merupakan susunan nada pada satu oktaf tertentu. Penggunaan laras ini
menjadikan musik gamelan sangat berbeda dengan musik modern saat ini.

Penggunaan musik gamelan dapat dilihat dalam berbagai konteks budaya


dan kehidupan sehari hari. Biasanya gamelan digunakan pada saat upacara
keagamaan, penyambutan hari besar, pengiring pertunjukan tari serta wayang
kulit, dan pertunjukan drama. Selain itu, dewasa ini musik gamelan juga digunakan
pengisi musik dalam lagu modern ataupun sebagai backsong video.

Musik gamelan sarat akan makna sehingga para pemain tidak hanya
memainkannya secara teknis tetapi juga memahami arti dari alat musik dan cara
memainkannya. Oleh karena hal itu, seseorang yang memainkan gamelan harus
bersikap sopan seperti berdoa sebelum dan sesudah memainkannya. Pradangga
duduk bersila saat memainkan gamelan yang mengandung arti untuk rendah hati
dan tenang. Para pemain memiliki ruang berinteraksi yang luas saat memainkan
gamelan sehingga hal ini akan berpengaruh dalam sikap saling menghormati dan
penuh tata krama antar pemain. Terdapat aturan yang tidak boleh yang dilanggar
oleh seorang pun yaitu melangkahi alat musik gamelan (Rachmawati, 2015).

Gamelan harus terus dipelajari agar tetap lestari. Selain karena


penggunaannya dalam acara tertentu, musik gamelan dapat membuat para

2
pendengar dan pemainnya merasakan ketenangan, ketentraman, dan kenyaman.
Hal ini tidak lepas dari makna yang terkandung di dalam gamelan itu sendiri. Selain
itu, nada harmonis yang diciptakan bersama sama juga membuat para
pendengarnya dapat menikmati musik dengan senang. Nilai keterbukaan juga
sangat dipupuk pada saat permainan gamelan. Sebab gamelan menuntut para
pemain untuk dapat bertukar informasi dan pengalaman serta memberi
pengetahuan. Nilai nilai inilah yang membedakan gamelan dengan musik yang
hanya berfungsi sebagai hiburan semata.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Layaknya seni musik tradisional lainnya, gamelan memiliki banyak sekali


fungsi di dalam kehidupan masyarakat. Mulai dari sarana hiburan hingga alat
menyampaikan sebuah pesan. Musik gamelan juga dapat memberi kenyaman
sebab nada hasil harmonisasi yang dibuat bersama oleh para “pradangga” dapat
diterima oleh para pendengar. Selain itu, kenyamanan dan ketenteraman jiwa juga
dapat diperoleh dari gamelan dengan memaknai setiap arti baik dari alat musik
yang digunakan, cara memainkan, dan lirik yang digunakan.

B. Saran

Melestarikan gamelan bukan hanya untuk mempertahankan budaya


Indonesia, melainkan juga untuk dapat memberi “obat” penenang untuk para
pemain dan pendengarnya. Saran dari penulis sebagai upaya pelestarian gamelan
adalah:
1. Penyebarluasan pengetahuan mengenai gamelan melalui lembaga pendidikan
formal. Hal ini dapat dimulai dari sekolah dasar hingga universitas.
2. Pembuatan komunitas masyarakat. Hal ini dapat dimulai dengan karang taruna
sebagai media penyalur.

3
3. Memasifkan penggunaan gamelan pada kegiatan masyarakat seperti acara
keagamaan, penyambutan hari kemerdaan atau hari besar nasional, dan pada
festival seni.
4. Menggunakan gamelan dalam kehidupan modern. Hal ini bisa dilakukan dengan
menempatkan gamelan sebagai pengisi lagu atau menggunakan gamelan sebagai
backsong video.
5. Pembuatan sanggar seni untuk tempat masyarakat dalam berlatih gamelan.
Tentunya, hal ini harus dengan dukungan pemerintah setempat serta tenaga
praktisi pengajar yang mumpuni.

4
DAFTAR PUSTAKA
Aru, A. M. W. (2018). E-Modul Seni Budaya Kelas XI. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
Kristanto, A. (2020). Urgensi Kearifan Lokal melalui Musik Gamelan dalam
Konteks Pendidikan Seni di Era 4.0. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan Dan
Pendidikan Musik, 2(1), 51–58.
https://doi.org/10.24036/musikolastika.v2i1.39
Rachmawati, S. (2015). GUYUP RUKUN DENGAN MUSIK GAMELAN JAWA.
vol.1(ISSN 2477-1686).
Subiyanto, Y. L. (2017). Kehidupan Sosial Mendayu melalui Musik Tradisional
(Vol. 2, Issue 1). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai