Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ASAL USUL ALAT MUSIK TRADISIONAL

 
 
 
Pembimbing : Herni Ratna Sari S.Pd  
 
Disusun oleh : 
Anisa 
Candra Maulana Praditya 
Saiful Rahman 
Nanda Diah Ayu Lestari 
M.Rico Fernando 
 
X IPA 
SMA NEGERI 1 KELUMPANG SELATAN 
Tahun Ajaran 2019/2020 
 
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Sungai Nipah, 11 Oktober 2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................... i

Daftar isi.................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.Latar Belakang......................................................................1

2.Rumusan Masalah................................................................1

3.Tujuan Penulisan..................................................................1

BAB 2 KAJIAN TEORI

1.Pengertian Musik Tradisional................................................2

2.Jenis Alat Musik Tradisional..................................................3

BAB 3 PENUTUP

1.Kesimpulan...........................................................................7

2.Saran....................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................
ALAT MUSIK TRADISIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini,
diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki sifat turun-temurun secara
tradisional dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun
temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering
disebut dengan istilah musik tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena musik
tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta setiap suku bangsa (Batak,
Dayak, Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya) yang hidup di bumi ini.
Maka banyaknya jenis musik yang ada ditentukan oleh jumlah suku bangsa Indonesia yang
cukup banyak. Selain itu, setiap suku bangsa yang hidup di Indonesia memiliki jenis musik
yang berbeda dengan musik yang berkembang pada suku-suku bangsa lainnya di Negeri ini.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musik tradisional adalah merupakan kekayaan dan
ciri khas dari masyarakat suku dan daerah pemiliknya.
Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik
modern. Musik tradisional disebut juga musik daerah , yaitu merupakan jenis mUsik yang
muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional
bersifat sederhana. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan masih bersifat
sederhana, seperti gamelan, angklung, dan rebana.

Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah atau musik
tradisional dengan lagu serta peralatan yang berbeda-beda. Pada umumnya, musik daerah di
Indonesia masih sederhana dan kental dengan unsur kedaerahannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Musik Tradisional ?
2. Apa saja jenis Alat Musik Tradisional ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Musik Tradisional ?
2. Untuk Mengetahui Jenis Alat Musik Tradisional?

1
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Musik Tradisional

Sebelum masuk pada pengertian musik tradisional, mari kita ulas dulu asal usul kata
musik tradisional. Musik bisa didefinisikan sebagai sebuah cetusan pikiran atau ekspresi yang
dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.
Asal kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa
dalam mitologi Yunani kuno yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu (Ensiklopedi
National Indonesia, 1990 : 413).
Sedangkan tradisional berasa dari kata Traditio (Latin) yang bermakna kebiasaan masyarakat
yang sifatnya turun temurun.J
Kata tradisional sendiri merupakan sifat yang berarti berpegang teguh terhadap kebiasaan
yang turun temurun (Salim dan Salim, 1991 : 1636).
Menurut Sedyawati (1992 : 23) pengertian musik tradisional adalah musik yang dipakai
sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi. Musik tradisional menurut
Tumbijo (1977 : 13) adalah suatu seni budaya yang sejak lama turun temurun telah hidup dan
berkembang pada daerah tertentu.
Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun temurun
dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat tertentu. Ketika berbicara tentang
seni musik tradisional maka kita tidak hanya berbicara tentang musik tradisional Indonesia,
karena setiap daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau musik tradisional masing-masing
yang berkembang karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.

Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta
bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah seni
musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita mendengar lantunan musik ‘Bubuy Bulan’
maka secara naluriah kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah sunda
karena dilantunkan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas sunda yang sangat
kental.Dari uraian diatas Maka dapat dijelaskan bahwa musik tradisional ialah musik
masyarakat yang diwariskan secara turun – temurun dan berkelanjutan dalam masyarakat
suatu daerah.
Pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa pengertian musik tradisional adalah cetusan perasaan
atau ekspresi melalui nada atau suara dari alat musik sehingga mengandung lagu atau irama
yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Menurut Purba (2007:2), musik tradisional tidak berarti bahwa suatu musik dan berbagai
unsur di dalamnya bersifat kolot, kuno atau ketinggalan zaman. Tetapi musik tradisional
adalah musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat.

2
Musik tradisional, baik itu kumpulan komposisi, idiom, struktur dan instrumentasinya serta
gaya maupun elemen-elemen dasar komposisinya, seperti ritme, modus, melodi atau tangga
nada, tidak diambil dari sistem musikal yang berasal dari luar kebudayaan suatu masyarakat
pemilik musik yang dimaksud tersebut.

B. Jenis Alat Musik Tradisional

1. Sasando

Sasando adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan dipetik. Instrumen
musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando
menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasando, yang berasal dari kata Sandu atau Sanu
yang artinya bergetar atau meronta.Suara sasando memiliki kemiripan dengan alat musik
dawai lainnya seperti gitar, biola, kecapi, dan harpa. Sasando menurut Organologi tergolong
dalam Sitar tabung Bambu.

Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu
pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana
senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas ke bawah bertumpu.
Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu
tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun
lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.
Perkembangan Sasando berjalan seiring perubahan waktu. Modifikasi dan peningkatan
kualitas bunyi mulai dilakukan. Agar mendapat bunyi yang lebih keras dan bisa di sesuai
dalam wadah pertunjukkan musik apapun maka Sasando akustik beralih perlahan lahan ke
Sasando elektrik. Bentuk Sasando Pun dimodifikasi dan dibuat lebih modern dan elegan. Di
Tahun 2018 bahkan mulai diciptakan oleh seorang pemain Sasando profesional Natalino
Mella Sasando yang diberi nama Sasando Bariton. Sasando bariton mempunyai bunyi yg
berbeda dengan sasando pada umumnya. Sasando ini menggunakan jenis senar yang berbeda
dalam ketebalannya dan mempunyai bunyi yang lebih bulat dan lebih terasa bassnya.
Dilengkapi dengan 32 senar berwarna dan bridge yang bisa dipindahkan serta bisa dimainkan
dengan teknik 10 jari yang membuat sasando ini akan lebih kaya untuk dipelajari .

3
2. Saluang

Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatra Barat. Yang mana
alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang. Orang Minangkabau percaya bahwa
bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau
talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling,
tetapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang.
Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari
talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional
Minangkabau. Dalam membuat saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan
bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan lubang, kalau saluang terbuat dari
bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah ruas bambu. Pada bagian atas saluang
diserut untuk dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebalan bambu. Untuk membuat 4
lubang pada alat musik tradisional saluang ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu,
yang diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah
lingkaran bambu. Untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah bulat
dengan garis tengah 0,5 cm.
Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar.
Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan
menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari
awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang
terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan
napas).
Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga
masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu adalah
Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang
dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan
pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari
daerah Solok.

4
3. Fu

Fu merupakan alat musik yang terbuat dari kulit


kerang dan cara memainkannya dengan ditiup pada bagian yang berlubang atau terbuka. Fu
adalah alat musik yang berasal dari Maluku Utara. Asal alat musik ini adalah dulu ada
seseorang yang tersesat di hutan kemudian ia meniup Fu untuk meminta bantuan.Selain
digunakan untuk memanggil penduduk, alat musik ini juga biasa digunakan untuk mengiringi
tari-tarian.

Bila dilihat keistimewaan yang paling dominan adalah bahan dasar pembuatan Alat musik FU
sendiri, 100% dapat dikatakan berasal dari hasil alam. Kulit kerang yang dipakai dalam
pembuatan Alat musik ini berasal dari Saumlaki, Dobo, Kepulauan Aru dan Banda. Musik Fu
diciptakan memiliki tujuan yang sangat penting di berbagai masa.
Dalam pengklasifikasian masa, FU berfungsi sebagai alat komunikasi antara raja dan
masyarakat, antara Raja dan staf-staf negeri. Dengan adanya FU, maka komunikasi diantara
masyarakat desa terjalin dengan baik. Salah satu contohnya dapat dilihat dalam
pemberitahuan/ pengumuman yang diberitakan oleh Marinyo/ pesuruh desa. Marinyo yang
merupakan salah satu staf negeri yang berperan sebagai pesuruh, dalam memberitahukan
hal-hal penting berupa pemberitahuan, terlebih dahulu meniup FU.

FU / Tahuri memiliki fungsi sebagai alat yang bisa memberitahukan suatu keadaan seperti
perang, titah Raja dan sebagainya. Pada zaman dahulu hampir seluruh tata cara adat memakai
tahuri sebagai pembuka atau penutup. Hal ini masih dikembangkan sampai sekarang, dimana
masih terlihat beberapa tata cara adat yang masih menggunakan tahuri sebagai pembuka
maupun penutup suatu acara adat. Salah satu fungsi FU yang paling menonjol yang sedang
dikembangkan sekarang adalah sebagai salah satu alat musik tradisional masyarakat Maluku
(Musik Fu)

5
4. Terbangan (Rebana)

Terbangan merupakan alat musik tradisional yang


berasal dari Sumatera Selatan. Alat musik pukul yang berasal dari Sumatera Selatan ini
disebut juga dengan rebana. Terbangan terdiri dari empat rebana Hadrah dan satu buah Jidur
(Bedug kecil), biasanya berwarna merah, hitam, dan emas dan dimainkan bersama serunai
saat syukuran, acara khitan, atau upacara pernikahan adat Palembang.

5. Tuma

Alat musik ini berasal dari kalimantan barat. Alat musik Tuma memiliki jenis bunyi
atau suara Membranophone yang mana bentuknya mirip seperti gendang panjang. Alat musik
ini terbuat dari bahan dasar kayu yang berdiameter 25 centimeter dengan panjang 1 meter
sebagai rangkanya dan kulit lembu sebagai membrannya. Cara memainkan alat musik ini
dengan cara ditepuk.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal.
Musik tradisional disebut juga musik daerah, yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau
lahir dari budaya daerah secara turun-menurun. Musik tradisional sangat banyak fungsinya
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi individual, sosial, pendidikan, agama dan lain
sebagainya. Alat Musik Tradisional ini merupakan suatu ciri khas sebuah bangsa, maka
menjaga, memelihara dan melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan
kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus
dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat
dikolaborasikan dengan musik modern yang tidak kala menarik untuk disaksikan.

B. Saran

Alat Musik Tradisional jangan pernah ditinggalkan karena musik tradisional adalah
warisan nenek moyang suatu bangsa yang diturunkan secara turun temurun. Sebagai generasi
muda penerus bangsa, kita memiliki kewajiban dalam melestarikan budaya serta mempelajari
budaya, terutama budaya Indonesia sendiri, sehingga budaya atau tradisi yang berasal dari
Indonesia tidak hilang bersama dengan berkembangnya zaman.

7
Daftar Pustaka

https://bagiilmunei.blogspot.com/2017/08/makalah-karya-seni-musik-tradisional.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Saluang
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sasando
https://semuatentangprovinsi.blogspot.com/2016/09/alat-musik-tradisional-provinsi-sumatera
-selatan.html?m=1
http://fungsialat.blogspot.com/2018/01/fungsi-alat-musik-tradisional-tuma.html?m=1

TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai