Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ALAT MUSIK TRADISIONAL / DAERAH


( SUMATERA BARAT )

DI SUSUN OLEH :
1. Neliza Putri Hidayah
2. Reva Pardiyati
3. Samson Sigalingging
4. Susi Mei Sari
5. Zulkifli Hidayat

KELAS X 1

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA


SMAN 2 RAKIT KULIM
TP. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehdirat ALLAH SWT yang atas Rahmatnya
maka penulis dapat menyelessaikan makalah ini yang berjudul dan membahas tentang
“ALAT MUSIK TRADISIONAL / DAERAH “ . dalam penulisan makalah
ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan sran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyampurnaan pembuatan
makalah ini.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Provinsi Sumatera Barat................................................................ 3
2.2 Alat Musik Daerah Sumatera Barat............................................... 3
2.3 Jenis-jenis Alat Musik Daerah Sumatera Barat..............................3
2.4 Pengertian Dan Fungsi Alat Musik Daerah Sumatera Barat..........5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.................................................................................. 13
3.2 Saran............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang terkenal akan keaneka ragaman budayanya,
salah satunya adalah alat musik tradisional. Alat musik tradisional di Indonesia
memiliki nama dan kegunaan yang unik di masing-masing daerah. Selain alat
musik tradisional, Indonesia juga terkenal akan rumah adat dan tarian daerahnya.
Kesenian alat musik tradisional merupakan salah satu bentuk ungkapan perasaan
masyarakat yang di ekspresikan melalui nada alat musik sehingga mengandung
lagu atau irama yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Saat ini, kesenian alat musik tradisional mulai ditinggalkan.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kesenian alat musik tradisional
tersebut mulai ditinggalkan, antara lain kesenian alat musik tradisional cenderung
lebih kuno dibandingkan seni modern sehingga kurang mendapatkan tempat di
hati generasi muda.
Kesenian merupakan suatu bagian unsur kebudayaan, yang dibentuk dari
berbagai hasil kreativitas dan inovasi dari masyarakat dan lingkungannya.
Kemudian kesenian tersebut diwujudkan ke dalam berbagai bentuk ungkapan,
baik tradisional maupun non tradisional. Kesenian tradisional adalah hasil karya,
cipta dan karsa manusia yang bersumber pada aspek perasaan, yaitu perasaan
estetis yang bersifat lokal dalam arti hanya digemari oleh kelompok masyarakat
tertentu dan juga lahir atau tercipta dari kelompok tersebut. Alat musik tradisional
adalah cetusan ekspresi perasaan melalui nada atau suara dari alat musik sehingga
mengandung lagu atau irama yang diwariskan secara turun temurun dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Alat musik tradisional menggambarkan ciri khas
dari masyarakat tertentu secara turun temurun.
Seni juga merupakan suatu unsur kebudayaan yang berkembang sejalan
dengan perkembangan manusia sebagai pengubah dan penikmat seni. Seni juga
dapat diartikan sebagai hasil karya manusia yang memiliki suatu nilai keindahan
yang dapat dilakukan dan dinikmati melalui beberapa ekspresi seperti suara, gerak
ataupun ekspresi lainnya. Hal ini disebabkan bahwa seni merupakan suatu wujud
dari perasaan yang ada pada diri manusia. Seni memiliki banyak jenis mulai dari
seni tari, lukis, drama, rupa dan seni musik. Bahkan seni sangat berkembang
dimanapun baik di mancanegara bahkan di Indonesia terutama di daerah Sumatera
Barat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengenalan alat musik tradisional kepada anak-anak usia
sekolah Menengah Atas ?
2. Apa saja nama alat musik tradisional sumatera barat ?
3. Bagaimana bentuk alat musik tradisional sumatera barat ?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui apa saja alat musik tradisional daerah sumatera barat !
2. Mengetahui apa fungsi alat musik tradisional daerah sumatera barat !
3. Mengetahui bentuk alat musik tradisional sumatera barat !

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Provinsi sumatera barat
Sumatera Barat merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di
PulauSumatera dengan Padang sebagai ibukotanya. Dari utara ke selatan, provinsi
ini denganwilayah seluas 42.297,30 km2 (Pemerintah Provinsi Sumatera Barat,
Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Museum Adityawarman) ini berbatasan
dengan empat provinsi yaituProvinsi Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Bengkulu.
Sumatera Barat merupakan daerah yang banyak dikunjungi oleh berbagai
wisatawan dari berbagai daerah bahkandari mancanegara, Provinsi Sumatera
Barat terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota. Mayoritaspenduduk Sumatera Barat
ialah suku Minangkabau. Daerah Minangkabau ini dikenal dengan berbagai
macam kekhasannya mulai dari makanan khasnya, tempat wisata, dansangat kaya
akan seni dan budaya daerah salah satunya adalah alat musik tradisionalnyayang
sering digunakan oleh berbagai kalangan.

2.2 Alat musik daerah sumatera barat

Alat musik tradisional Sumatera Barat merupakan alat musik asli yang
diturunkan dari nenek moyang dari generasi ke generasi. Namun ada juga
sebagian alat musik yang merupakan serapan dari kebudayaan lain dari luar suku
di provinsi Sumatera Barat.

Alat musik tradisional Minangkabau memiliki jenis dan bentuk yang beragam
biasanya digunakan pada acara-acara tertentu. Keunikan alat musik Minangkabau
bias dilihat dari cara memainkannya. Tidak semua orang bisa memainkan alat
musik tradisional Minangkabau ini, kecuali orang-orang yang punya keahlian di
bidangnya dan tetap mempertahankan keahlian tersebut. Alat musik ini juga
sangat enak di dengarkan walaupun dipadukan dengan alat musik modern saat ini,
sehingga alat musik tradisional Minangkabau ini akan selalu terjaga meskipun
muncul berbagai alat musik modern lainnya.
Namun faktanya alat musik tradisional Minangkabau saat ini sudah tidak
terlalu banyak digunakan lagi, sehingga banyak masyarakat yang tidak
mengetahui mengenai jenis-jenis dan bentuk dari alat musik tersebut terutama
pada zaman milenial sekarang ini. Hal ini terjadi karena sudah banyaknya alat-alat
musik modern yang sering digunakan oleh masyarakat pada saat ini.

2.3 Jenis – jenis alat musik daerah sumatera barat

Alat musik tradisional Sumatera Barat memiliki sejarah yang cukup panjang
yang tidak dapat dipisahkan dengan nuansa religi (Islam). Dimulai dari era musik
melayu Qasidah dan Gurindam pada tahun 635-1600 pada saat penyebaran Islam
dimulai. Alat musik tradisional yang digunakan pada waktu itu antara lain seperti:

3
 Aguang
 Saluang
 Serunai
 Rebana
 Talempong.

Setelah itu, masuk era musik modern dimana alat musik elektronik dan
pengeras suara diperkenalkan sekitar tahun 1950 an. Alat musik yang kebanyakan
berasal dari suku Minang ini memiliki ciri khas yang ditandai dengan gaya yang
seringkali disebut dengan nama rentak Minang. Untuk mengetahui secara
lengkap, kita akan membahas satu per satu tentang jenis alat musik tradisional dari
berbagai segi seperti bahan dasar pembuatan alat musik, sejarah, keunikan dan
cara memainkanya.

4
Alat musik tradisional Sumatera Barat pada umumnya adalah instrumen musik
yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu daerah yang bersifat melankolis. Hal
ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa
kekeluargaan, persaudaraan dan rasa cinta terahadap kampung halaman.
Setidaknya ada 9 jenis alat musik tradisional yang dimiliki oleh provinsi Sumatera
Barat, diantaranya sebagai berikut.

2.4 Pengertian dan Fungsi alat musik daerah sumatera barat

1. Bansi

Bansi adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara


ditiup dan memiliki bentuk tabung silinder layaknya suling. Terdapat
perbedaan antara bansi dari Sumatera Barat dengan bansi yang berasal
dari Aceh yang terletak pada ukurannya yang lebih kecil. Bansi terbuat
dari bahan bambu talang atau bambu sariak yang merupakan jenis
bambu kecil dan cukup tipis yaitu sekitar 33,5-36 cm dengan diameter
2,5-3 cm. Bansi memiliki 7 buah lubang yang memiliki fungsinya
tersendiri, 6 buah lubang sebagai pengatur nada dan 1 buah lubang
udara tempat meniup alat musik ini. Bansi memiliki nada diationik atau
nada standar. Jadi alat musik tradisional ini dapat memainkan lagu-lagu
tradisional dan juga dapat dikombinasikan dengan lagu-lagu modern.
Fungsi alat musik bansi yaitu mempunyai makna yang penting
dalam upacara tradisional, seperti upacara gawai atau upacara seusai
panen, upacara penerimaan tamu, upacara perkawinan, dan lain-lain
upacara yang diadakan oleh masyarakat.

5
2. Saluang

Saluang adalah alat musik tradisional khas yang berasal dari tanah
Minang, Sumatera Barat. Saluang merupakan alat musik tiup menyerupai suling,
namun hanya memiliki 4 lubang saja sebagai pengatur nada yang menghasilkan
nada-nada diatonis. Saluang terbuat dari bambu tipis yang disebut dengan talang.
Masyarakat Minangkabau percaya bahwa talang yang sangat baik untuk dijadikan
saluang adalah talang yang ditemukan hanyut di sungai. Memainkan saluang
sangatlah sulit, perlu latihan khusus yang cukup memakan waktu. Karena
memainkan saluang harus meniup dan menarik nafas secara bersamaan yang
disebut dengan teknik menyisiahkan angok yang berarti menyisihkan nafas.
Saluang seringkali digunakan untuk ritual-ritual adat. Ritual yang paling
bernuansa magis dan cukup mengerikan, yaitu berasal dari daerah Payakumbuah
yang digunakan sebagai pengantar sihir. Ritual ini dilakukan oleh seorang pawang
yang disebut sirompak yang bertugas untuk mendendangkan mantra dan
memainkan gasing. Gasing yang digunakan oleh sirompak disebut gasiang
tangkurak yang salah satunya terbuat dari tengkorak manusia.
Selain digunakan sebagai ritual, siluang dimainkan pada acara-acara adat
yang ramai pengunjung, seperti pesta perkawinan, batagak rumah, batagak
pangulu, dan sebagainya. Acara ini biasa dimainkan setelah shalat isya sampai
menjelang shubuh yang berisi tentang mengenang kampung halaman atau
terhadap kehidupan masa lalu, sekarang dan masa depan. Fungsi alat musik
Saluang media hiburan bagi masyarakat pendukungnya.

6
3. Pupuik tanduak

Pupuik Tanduak berasal dari kata \”pupuik\” yang berarti peluit


dan \”tanduak\” yang berarti tanduk. Jadi kalau kita simpulkan alat musik ini
adalah peluit yang terbuat dari tanduk, tanduk kerbau untuk lebih jelasnya. Pupuik
tanduak merupakan alat musik tradisional yang bukan berfungsi sebagai pengiring
tari atau nyanyian tradisional. Karena memiliki nada tunggal, jadi alat musik ini
digunakan sebagai penanda shalat maghrib, isya, dan shubuh atau sebagai tanda
adanya pengumuman dari pemuka kampung.
Fungsi dari Pupuik Tanduak adalah sebagai kode atau isyarat bagi
masyarakat setempat. Dibunyikan sebagai penanda waktu subuh dan maghrib.

4. Pupuik batang padi

7
Seperti pupuik tanduak yang berarti peluit yang terbuat dari tanduk, pupuik
batang padi juga adalah sebuah peluit yang terbuat dari batang padi. Pada ujung
ruas batang padi dibuat seperti lidah, jika ditiup akan mengasilkan celah yang
dapat menimbulkan bunyi. Sedangkan pada ujung pupuik ini dililit dengan
menggunakan daun kelapa yang menyerupai terompet yang berfungsi sebagai
pengeras suara. Bunyi yang dihasikan oleh pupuik ini sangat khas, bunyi yang
melengking yang dapat diatur menggunakan jari pada lilitan daun kelapa.
Semakin ditekan semakin melengking suara yang dihasilkan.

Fungsi pupuik batang padi ini ialah sebagai upacara adat yang berhubungan
dengan panen. Walaupun hanya mengeluarkan satu nada, suara melengking
pupuik batang padi dapat didengar hingga sejauh dua kilometer sehingga acara
akan menjadi semakin meriah.
5. Sarunai

Sarunai atau seringkali disebut dengan nama \”puput serunai\” merupakan


alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini
diperkirakan datang dari nama shehnai, yang merupakan alat musik dari dataran
India Utara. Namun sekarang menjadi populer sebagai alat musik tradisional
masyarakat Minangkabau yang dapat ditemukan dan berkembang di kabupaten
Agam, Tanah Datar dan Lima Puluh Kota. Bahan-bahan dasar untuk pembuatan
sarunai adalah sebagai berikut:

 Batang padi
 Kayu
 Bambu
 Tanduk kerbau
 Daun kelapa

Bagian penata bunyi serunai terbuat dari kayu berjenis capo ringikik atau dari
bambu talang yang berukuran relatif kecil sebesar ibu jari tangan. Bagian tadi
memiliki ukuran panjang sekitar 20 cm dan diberi 4 buah lubang dengan selisih
2,5 cm sebagai pengatur nada. Pada bagian ujung serunai dibuat corong yang
berfungsi sebagai pengeras suara yang memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan
diameter 6 cm layaknya trompet pada umumnya. Bagian ini dapat terbuat dari

8
bahan kayu ataupun tanduk kerbau yang berbentuk lancip mengembang secara
alami. Sarunai memiliki nada pentatonis \”do-re-mi-fa-sol\” yang biasa dimainkan
dalam acara-acara adat seperti perkawinan, batagak pangulu, saat memanen padi
sampai pertunjukan pencak silat Minang. Sarunai dapat dimainkan secara solo
atau tunggal dan juga dapat dikombinasikan dengan alat musik tradisional lain
seperti talempong, gendang dan alat musik lain yang menghasilkan irama
tradisional khas Minang.
Fungsi alat musik serunai biasanya dimainkan dalam acara-acara adat yang
ramai, seperti upacara perkawinan, penghulu (batagak pangulu dalam bahasa
Minang), dan sebagainya. Alat musik ini juga biasa dimainkan dengan bebas, baik
perorangan, pada saat memanen padi atau saat bekerja di ladang.

6. Rabab

Rabab merupakan alat musik tradisional khas Minangkabau yang digunakan


dalam penyebaran agama Islam oleh pedagang Aceh pada masa lalu. Kesenian
rabab merupakan kesenian yang tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan
masyarakat Minangkabau yang tersebar dalam beberapa daerah yang memiliki
jenis masing-masing. Teradapat tiga buah jenis rabab di suku Minangkabau,
diantaranya:

 Rabab Darek

Rabab jenis darek tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Minangkabau


di daerah darek yang disebut Luhak nan Tigo, yang meliputi daerah Tanah Datar,
Agam dan Lima Puluh Kota.

 Rabab Pasisia

Sedangkan pasisia adalah sebutan untuk menyebut daerah pantai barat


Minangkabau, terutama daerah Pesisir Selatan yang menurut geohistorisnya
dikasifikasikan kepada daerah Rantau Pasisia tempat berkembangnya rabab
pasisia.

9
Masyarakat Pesisir Selatan meyakini rabab pasisia merupakan wujud eksistensi
seni tutur kaba yang dikenal dengan nama basikambang.
Rabab jenis ini memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkan dengan rabab
lainya. Memiliki bentuk seperti biola pada umumnya yang memiliki 4 buah dawai
akibat pengaruh budaya portugis yang datang ke Indonesia.

 Rabab Piaman

Rebab piaman memiliki 3 buah tali atau dawai yang memiliki badan alat
musik yang terbuat dari tempurung kelapa, berfungsi sebagai resonator suara.
Badan yang terbuat dari bahan tempurung kelapa ini mirip dengan alat
musik kamanchay dari Persia.

Rebab merupakan alat musik gesek tradisional. Rebab seringkali digunakan


untuk mengiringi kesenian jaipongan, wayang golek, ketok tilu, dan lainnya. Alat
musik tradisional ini juga digunakan orang Betawi, Jawa, Sunda, Madura, hingga
Bali.

7. Aguang

Kata aguang dalam bahasa Minang berarti gong, jadi aguang adalah gong
yang berasal dari suku Minangkabau. Memiliki bentuk layaknya seperti gong dari
pulau Jawa, bundar dan memiliki tonjolan di bagian tengah. Aguang terbuat dari
bahan logam seperti kuningan. Dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat
pemukul khusus.

Fungsi aguang terdiri dari 2 macam yakni fungsi primer dan fungsi
sekunder yang terbagi tiga yaitu legitimasi batagak pangulu, fungsi komunikasi
dan fungsi ekonomi.

10
8. Talempong

Talempong merupakan alat perkusi atau alat musik pukul khas yang berasal
dari suku Minangkabau. Talempong memiliki bentuk yang hampir sama dengan
bonang dalam perangkat gamelan di pulau Jawa. Memiliki bentuk simetris radial
dengan rongga menghadap ke bawah dengan diameter 15-17,5 cm. Terdapat
bagian yang menonjol pada bagian tengah yang berdiameter 5 cm. Bagian tengah
digunakan untuk tempat memukul alat musik tradisional ini sebagai sumber
bunyi. Talempong terbuat dari bahan kayu dan batu pada zaman dahulu, namun
sekarang menggunakan bahan dasar logam seperti kuningan yang lebih banyak
digunakan saat ini. Talempong merupakan alat musik yang terdiri dari beberapa
unit talempong yang memiliki nada berbeda-beda atau bervariasi. Oleh karena itu
talempong seringkali digunakan sebagai pengiring tari, pertunjukan dan
penyambutan tamu. Tarian yang seringkali diiringi talempong ialah tari piring, tari
pasambahan, tari alang suntiang pangulu dan tari gelombang. Talempong dapat
juga dimainkan dengan alat musik lain seperti akordeon, saluang, gandang,
sarunai dan instrumen musik tradisional Minangkabau lainnya.

Fungsi musik talempong di dalam masyarakat Minangkabau secara umum


yaitu: (1) sebagai sarana upacara ritual; (2) sebagai sajian estetis; (3) sebagai
musik hiburan atau tontonan (4) sebagai pengintegrasian masyarakat (5) sebagai
komunikasi dan (6) sebagai simbolis.

11
9. Gandang

Gandang merupakan bahasa Minang yang berarti gendang dalam bahasa


Indonesia. Gandang memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda gendang lain seperti
di pulau Jawa dan daerah lain. Berbeda halnya dengan alat musik NTB, yaitu
gendang besar, alat musik ini memiliki ukuran yang dapat dikatakan sangat
mungil. Terdapat dua buah lubang pada bagian gandang yang terletak pada sisi
kiri dan kanan yang dilapisi oleh kulit kambing yang berfungsi sebagai selaput
membran, dimana suara dihasilkan. Gandang memiliki tinggi sekitar 54 cm
dengan diameter sekitar 46 cm. Gandang dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan tongkat kayu yang sudah dilapisi bahan-bahan yang empuk seperti
lilitan kain dan karet agar tidak menimbulkan kerusakan pada kulit hewan. Namun
cara memukul pada setiap daerah berbeda-beda, pada masyarakat Minang
tergantung dari jenis rentak lagu. Ketika dipukul gandang mengeluarkan suara
layaknya bedug dan dihiasi warna-warna yang cerah.
Fungsi alat musik gandang yaitu untuk memeriahkan suara musik yang
sedang dimainkan.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik
tradisional adalahwarisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan
secara turun temurun. Alat MusikTradisional ini merupakan suatu cirikhas
sebuah bangsa, maka menjaga, memelihara danmelestarikan budaya dengan
alat alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiapindividu, dengan
kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dandilestarikan
oleh setiap suku bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat di
kolaborasikandengan musik moderen yang tidak kala menarik untuk di
saksikan.

3.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangn dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu penulis berharap masukan dari pembaca agar makalah ini dapat
bermanfaat dan bisa berkembang lagi untuk kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://1001indonesia.net/talempong-alat-musik-tradisional-khas-
minangkabau/
http://makalah15.blogspot.com/2015/06/makalah-musik-trdisional-
sumatera-barat.html
http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/talempong-alunan-
perkusi-yang-menghidupkan-suasana
http://id.wikipedia.org/wiki/saluang

14

Anda mungkin juga menyukai