Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-
Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam
atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”MUSIK
TRADISIONAL ”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada
mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan
dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa
memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih baik
lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan
atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh
penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.

                                                                                               Megang Sakti,  Agustus 2019

                                                                           

                                                                                                             Penyusun,

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................... 3
1. Latar Belakang Musik Tradisional.................................................................................... 3
2. Rumusan Masalah............................................................................................................. 3
3. Tujuan Penulisan................................................................................................................3
4. Manfaat Penulisan..............................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 4
1. Pengertian Musik Tradisional.......................................................................................... 4
2. Fungsi dan Jenis Musik Tradisional................................................................................ 4
3. Musik Sebagai Simbol..................................................................................................... 5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan...................................................................................................................... 9
2. Saran................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Musik Tradisional


Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini,
diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki nsifat turun-temurun
secara tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan
yang turun temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-
musik ini sering disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik
modern. Musik tradisional disebut juga misik daerah , yaitu merupakan jenis mUsik yang
muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun temurun. Biasanya lirik lagu
tradisional bersifat sederhana. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan masih
bersifat sederhana, seperti gamelan, angklung, dan rebana.
Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah atau musik
traisional dengan lagu serta peralatan yang berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah
di Indonesia masih sedrhana dan kental dengan unsure kedaerahannya.

2. Rumusan Masalah
a. Jelaskan pengertian dan fungsi dari musik tradisional ?
b. Sebutkan Unsur dan elemen dalam musik tradisional?

3. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar para pembaca makalah
ini bisa lebih mengerti Musik tradisional dan berharap banyak bisa menjaga kekayaan
seni musik tanah air.
4. Manfaat Penulisan
a. Agar bisa mengerti pengertian dan fungsi dari musik tradisional.
b. Supaya bisa mengerti Unsur dan elemen dalam musik tradisional.

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Musik Tradisional
      Musik pada hakikatnya adalah seni yang menggunakan media penciptaan bunyi.
Namun, tidak semua bunyi dapat disebut musik karena sebuah musik harus memenuhi
syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut  juga ditopang oleh berbagai komponen,
seperti melodi, harmoni, ritme,timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk. Seni
musik adalah seni pengorganisasian bunyi dilakukan dengan teknik tertentu, yang
mempunyai arti dan makna estetis di dalamnya.

   Hoffer (1985 : 22) dalam Sumaryanto menegaskan ada dua ciri utama bagi suatu bunyi
dapat disebut musik, yaitu pengorganisasian bunyi dan artinya. Musik adalah
pengorganisasian bunyi dan memiliki arti terjadi dalam rentang waktu tertentu.

     Musik tradisional adalah musik yang berasal dari daerah tertentu yang memiliki
karakter atau gaya yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Keberlangsungan musik
tradisional melalui upaya pewarisan secara turun temurun pada masyarakat pemiliknya.
2. Fungsi dan Jenis Musik Tradisional
Fungsi musik tradisional antara lain sebagai berikut.
1. Sarana Upacara Budaya (Ritual)
     Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini
memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu,instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana
kegiatan upacara adat masyarakat.
2. Sarana Hiburan
     Musik tradisional berfungsi sebagai hiburan atau menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga
lainnya.
3. Sarana Ekspresi Diri
    Musik bagi seniman sebagai media mengekspresikan diri serta mengungkapkan
perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-cita tentang diri , masyarakat, Tuhan, dan dunia.
4. Sarana Komunikasi
     Alat musik digunakan sebagai sarana komunikasi yang memiliki tanda bagi
maysarakatnya, sebagaimana kenuntungan dalam masyarakat yang tiap bunyinya
memiliki pesan tertentu.
5. Pengiring Tarian
     Di berbagai daerah Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh
masyarakat untuk mengiringi tarian-tarian daerah.
6. Sarana Ekonomi
     Pemain musik tradisional dalam mempertunjukan permainan musiknya bertujuan
sebagai sarana penghidupan ekonomi mereka.

4
     Musik tradisional dapat digolongkan menjadi beberpa jenis, yaitu alat musik/instrumen
perkusi, petik, dan gesek.
1. Instrumen musik perkusi yaitu dimainkan dengan cara dipukuli dengan tangan atau
stik, misalnya gamelan, talempong (Minangkabau), kolintang (Minahasa), arumba
(Jawa Barat), gendang, tifa (Papua dan Maluku), dan lain-lain.
2. Instrumen musik petik, misalnya kecapi (Jawa Barat), siter (Jawa Tengah), sasando
(NTT), sampek (Kalimantan), hapetan (Tapanuli), dan junggaa (Sulawesi Selatan).
3. Instrumen musik gesek, misalnya rebab yang dijumpai di Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Jakarta, serta oyahan yang ada di Bali dan Kalimantan.
4. Instrumen musik tiup, misalnya sejenis seruling, seperti saluang (Sumatera Barat),
seruni (Sumatera Barat dan Kalimantan), dan seruling lembang (Tana Toraja).

3. Musik Sebagai Simbol Masyarakat Pendukungnya


      Musik tradisional di wilayah Nusantra masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda. Perbedaan karakteristik musik tradisional tersebut terletak pada pola dan irama.
Selain itu, juga instrumen musik dan bahasa yang digunakan. Perbedaan tersebut menjadikan
musik tradisional memiliki makna yang berbeda di setiap daerah. Sebagian besar musik
tradisional digunakan untuk mengiringi lagu daerah (musik vokal), tetapi juga ada yang
berupa permainan instrumen musik(instrumental).

        Sebagaimana cabang seni yang lain, musik sarat dengan simbol-simbol tertentu yang
berhubungan erat dengan makna tertentu dalam kehidupan masyarakat pendukungnya.
Simbol tersebut tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen
tersebut (musikal) dan vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol-simbol musik tampak
pada elemen-elemen di dalamnya, seperti tinggi rendahnya nada, ritme, dinamika, atau
tempo. Sebagaimana unsur-unsur dasar musik dan unsur ekspresi musik yang idjelaskan
berikut.
1. Unsur Dasar Musik

a.Nada
      Nada adalah bunyi yang frekuensinya tetap, sedangkan frekuensi adalah jumlah getaran
per detik. Makin banyak frekuensi bunyi, makin tinggi nadanya, dan sebaliknya. Kuat
rendahnya nada ditentukan oleh lebar getaran atau amplitudo. Makin lebar amplitudonya,
makin keras suaranya. Timbre atau warna nada ditentukan oleh instrumen, sumber bunyi, dan
cara memainkannya.

     Stemfluit (ditiup) dan stemvork atau garpu tala (diketukkan) adalah alat sebagai pedoman


untuk menala atau menyetem nada. Nada dan not perlu dibedakan. Nada lebih bersifat audio
(yang terdengar). Letaknya dapat berubah menurut tangga nada atau kunci yang digunakan.
Sering diwujudkan dalam not angka. Not angka ini cocok digunakan sebagai notasi musik
vokal. Adapun not bersifat visual (yang terlihat), nama dan letaknya pada paranada tetap
(mutlak) meskipun tangga nadanya berubah, kecuali jika kuncinya dirubah. Not paranada
cocok digunakan untuk notasi musik instrumen.

      Sebuah paranada terdiri dari tanda kunci, garis, spasi, garis dan spasi bantu, garis birama,
serta garis penutup. Paranada G untuk menotasikan not-not bernada tinggi, sedangkan
paranada F untuk not rendah.
    

5
6
Nada pokok adalah nada atau not asli yang dikenal tanda kromatik. Ada beberapa tanda
kromatik, yaitu sebagai berikut.
1. (kres) : untuk menaikan not setengah nada.
2. (mol) ; untuk menurunkan not setengah nada.
3. (pugar) : untuk mengembalikan not yang telah dikres atau dimol ke not asal.
      Instrumen musik yang menggunakan sistem papan nada disebut keyboard, misalnya
organ, piano, melodeon, xilofon, dan sebagainya.

b. Tangga Nada
    Tangga nada adalah sistem susunan nada dengan pola tertentu. Ada dua tangga nada yaitu
tangga nada diatonik yang menggunakan tujuh nada dan pentatonik yang menggunakan lima
nada.  Tangga nada diatonik dibagi menjadi tangga nada minor dan mayor. Tangga nada
minor lebih banyak digunakan pada lagu-lagu yang berkesan sedih, sedangkan mayor pada
lagu yang bersuasana riang. Tangga nada pentatonik dibagi menjadi tangga nada pelog,
salendro/slendro, dan madenda.
c. Harmoni
     Harmoni adalah komposisi bebagai bunyi atau melodi yang mengiringi melodi utama.
HArmoni sederhana adalah akor. Akor adalah tiga nada/not atau lebih yang masing-masing
berjarak tert (interval berseling 1 nada) untuk mengharmonisasi atau mengiringi melodi/lagu.
Interval adalah jarak antara dua buah not.
d. Melodi
     Melodi adalah susunan nada yang diatur tinggi rendahnya, pola, dan harga nada sehingga
menjadi kalimat lagu. Melodi adalah garis musik dan nada tunggal yang dimainkan secara
berturut, atau pitches yang memiliki susunan atau kelompok. Karakteristik nada meliputi
jangkauan (rentang), bentuk, dan gerakan.
1) Jangkauan (Rentang)
      Rentang atau kisaran pitch nada adalah jarak antara nada rendah dan tinggi. Penyanyi
mengacu pada scale pitches artinya fokus pada aransemen yang berada dalam kisaran rendah,
menengah, atau tinggi.
2) Bentuk
     Bentuk garis melodi mengacu pada garis geometri literal yang dapat dilakukan jika
mendaki skala mengambil bentuk ke atas, sementara frasa yang turun berbentuk dalam
gerakan ke bawah.
3) Gerakan
    Gerakan dapat berupa diperbantukan atau terpisah. Ketika melodi bergerak bertahap dan
terhubung, gerakan ini disebut diperbantukan. Melodi yang melompat tidak ada hubungan
dalam atau aliran dikatakan terpisah.

e. Ritme
    Irama (ritme) adalah perulangan bunyi-bunyian menurut pola tertentu dalam sebuah lagu.
Perulangan bunyi ini menimbulkan keindahan dan enak untuk di dengar.

7
2. Unsur Ekspresi Musik
     Unsur ekspresi musik adalah sebagai berikut.
a. Tempo
    Tempo adalah kecepatan lagu karya musik menurut pulsa tertentu. Tempo menentukan
ekspresi lagu. TAnda tempo ditulis pada awal lagu dan awal bagian lagu yang berubah
temponya (jika ada). Alat untuk mengukur tempo disebut metronom. Ada dua jenis tempo
yaitu tempo tetap dan  tempo bergerak. Tempo bergerak berubah mengikuti ekpsresi lagu.
Tandanya ditulis pada bagian lagu atau karya musik yang dimaksud. Ada tiga tempo
bergerak, yaitu sebagai berikut.

1. Accelerando (accel.)  : tempo semakin cepat.


2. Ritardando (rit.)         : tempo semakin lambat
3. Fermata                      : durasi non atau diam diperpanjang karena pulsa ditahan
sejenak, sesuai kehendak konduktor.
b.Dinamik
      Dinamik adalah keras lirihnya lagu menurut ukuran intensitas tertentu.Dinamika
menentukan ekspresi lagu, tandanya ditulis di atas bagian lagu yang dimaksud.
    Berikut jenis tanda tingkat dinamik.
1. Pianissimo (pp) : sangat lirih
2. Piano (p)           : lirih
3. Mezzo piano (mp) : agak lirih
4. Mezzo forte (mf)  : agak keras
5. Forte (f)                : keras
6. Fortissimo (ff)      : sangat keras
Dinamik bergerak adalah dinamik yang berubah mengikuti ekpresi lagu. Tandanya
sebagai berikut.
1. Kresendo (<)  : suara makin keras.
2. Deskresendo  : suara makin lirih.
3. Calando         : berkurang volume suara dan kecepatan.
4. Subito p atau f : tiba-tiba lirih atau keras.
       Simbol musik dapat juga dilihat dari aspek nonmusiknya, misalnya pada instrumen
musik terdapat bentuk, bahan, pembuat instrumen, warna, dan ornamen-ornamen yang
tampak pada instrumen tersebut.
Memainkan Alat Musik Tradisional
       Permainan musik merupakan aktivitas atau kegiatan musik yang dilakukan
manusia. Dalam prosesnya, permainan musik dapat dilakukan secara perorangan/tunggal
atau kelompok. Permainan musik dapat menggunakan media yang dapat dijadikan sebagai
instrumen perkusif sederhana yang ada di sekitar Anda, seperti botol dan sendok, bel,
tepukan tangan, serta entakan kaki. Dapat juga menggunakan instrumen musik.

   

8
Instrumen musik sangat bervariasi dalam bentuk ataupun warna suara. Klasifikasi alat musik
menurut Curt Suchs dan Hornbostel sebagai berikut.
1.   Idiophone : Badan alat musik itu sendiri yang menghasilkan bunyi. Contoh : triangle,
cabaza, dan marakas.
2. Aerophone : Udara atau satuan udara yang berada dalam alat musik itu sebagai
penyebab bunyi. Contoh :recorder, seruling, dan saksofon.
3. Membranophone : Kulit atau selaput tipis yang ditegangkan sebagai penyebab bunyi.
Contoh : gendang, conga, dan drum.
4. Chordophone : Senar (dawai) yang ditegangkan sebagai penyebab bunyi. Contoh :
biola, gitar, dan mandolin.
5. Electrophone : Alat musik yang ragam bunyi atau bunyinya dibantu atau disebabkan
adanya daya listrik. Contoh : keyboard, portasound, dan gitar elektrik. Untuk dapat
mempelajari musik dengan baik kita membutuhkan notasi musik atau sistem nada.

9
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu
berasal.  Musik tradisional disebut juga musik daerah, yaitu merupakan jenis musik yang
muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun-menurun. Musik tradisional sangat
banyak fungsinya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi individual, sosial,
pendidika, agama dan lain sebagainya. Alat Musik Tradisional ini merupakan suatu
cirikhas sebuah bangsa, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya dengan alat
alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain
kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku
bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan musik moderen yang
tidak kala menarik untuk di saksikan.

2. Saran
Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional
adalah warisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun
temurun. Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita memiliki kewajiban dalam
melestarikan budaya serta mempelajari budaya, terutama budaya Indonesia sendiri,
sehingga budaya atau tradisi yang berasal dari Indonesia tidak hilang bersama dengan
berkembangnya zaman.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2013. Karinding. http://su.wikipedia.org/wiki. 10 November 2013.

Safarina, Fauziah. 2013. Budaya Alat Musik Tradisional.

http://fzhsafarina.blogspot.com/2013/07/budaya-alat-musik-tradisonal_7470.html.
10 November 2013.

11

Anda mungkin juga menyukai