Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita sekalian..

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Tuhan YME. Tuhan seru sekalian alam
atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira
besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”MUSIK
TRADISIONAL ”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu kami mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada
mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan
dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi kami.

Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa
memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih
baik lagi. Kami tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa
kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang
tidak disadari oleh kami sebagai penulis.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, kami mengharapkan agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sekian dan terima kasih..


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN................................................................................................................ 1

1.1.Latar Belakang Musik Tradisional ......................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah.................................................................................................................. 1

1.3.Tujuan Penulisan.................................................................................................................... 1

1.4.Manfaat Penulisan.................................................................................................................. 1

BAB II

PEMBAHASAN.................................................................................................................. 2

Pengertian Musik Tradisional................................................................................................. 2

Fungsi dan Jenis Musik Tradisional......................................................................................... 3

Musik Sebagai Simbol .......................................................................................................... 5

Memainkan Alat Musik Tradisional........................................................................................ 7

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 9

3.2. Saran............................................................................................................................. 9

Daftar Pustaka..................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Musik Tradisional

Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini, diciptakan oleh
nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki sifat turun-temurun secara tradisional dari generasi
yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun temurun inilah musik jenis ini
hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering disebut dengan istilah musik tradisioal
yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik modern. Musik
tradisional disebut juga musik daerah , yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau lahir dari
budaya daerah secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional bersifat sederhana. Demikian
pula dengan peralatan yang digunakan masih bersifat sederhana, seperti gamelan, angklung, dan
rebana.

Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah atau musik traisional dengan lagu
serta peralatan yang berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah di Indonesia masih sederhana
dan kental dengan unsur kedaerahannya.

1.2.Rumusan Masalah

a. Jelaskan pengertian dan fungsi dari musik tradisional ?

b. Sebutkan Unsur dan elemen dalam musik tradisional?

c. Sebutkan karya-karya musik tradisional ?

1.3.Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar para pembaca makalah ini bisa lebih
mengerti Musik tradisional dan berharap banyak bisa menjaga kekayaan seni musik tanah air.

1.4.Manfaat Penulisan

a. Agar bisa mengerti pengertian dan fungsi dari musik tradisional.

b. Supaya bisa mengerti Unsur dan elemen dalam musik tradisional.

c. Untuk mengetahui apa saja karya-karya musik tradisional.


BAB II
PEMBAHASAN

A). Pengertian Musik Tradisional

Musik pada hakikatnya adalah seni yang menggunakan media penciptaan bunyi. Namun, tidak
semua bunyi dapat disebut musik karena sebuah musik harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Syarat-syarat tersebut juga ditopang oleh berbagai komponen, seperti melodi, harmoni, ritme,
timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk. Seni musik adalah seni pengorganisasian bunyi
dilakukan dengan teknik tertentu, yang mempunyai arti dan makna estetis di dalamnya.

Hoffer (1985 : 22) dalam Sumaryanto menegaskan ada dua ciri utama bagi suatu bunyi dapat
disebut musik, yaitu pengorganisasian bunyi dan artinya. Musik adalah pengorganisasian bunyi dan
memiliki arti terjadi dalam rentang waktu tertentu dan biasanya mempunyai pitch.

Musik tradisional adalah musik yang berasal dari daerah tertentu yang memiliki karakter atau gaya
yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Keberlangsungan musik tradisional melalui upaya pewarisan
secara turun temurun pada masyarakat pemiliknya.

Fungsi dan Jenis Musik Tradisional

Fungsi musik tradisional antara lain sebagai berikut.

1. Sarana Upacara Budaya (Ritual)

Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu di yakini memiliki
kekuatan magis. Oleh karena itu,instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan upacara adat
masyarakat.

2. Sarana Hiburan

Musik tradisional berfungsi sebagai hiburan atau menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian,
serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.

3. Sarana Ekspresi Diri

Musik bagi seniman sebagai media mengekspresikan diri serta mengungkapkan perasaan, pikiran,
gagasan, dan cita-cita tentang diri , masyarakat, Tuhan, dan dunia.

4. Sarana Komunikasi
Alat musik digunakan sebagai sarana komunikasi yang memiliki tanda bagi maysarakatnya,
sebagaimana kenuntungan dalam masyarakat yang tiap bunyinya memiliki pesan tertentu.

5. Pengiring Tarian

Di berbagai daerah Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk
mengiringi tarian-tarian daerah.

6. Sarana Ekonomi

Pemain musik tradisional dalam mempertunjukan permainan musiknya bertujuan sebagai sarana
penghidupan ekonomi mereka.

Musik tradisional dapat digolongkan menjadi beberpa jenis, yaitu alat musik/instrumen perkusi,
petik, dan gesek.

Instrumen musik perkusi yaitu dimainkan dengan cara dipukuli dengan tangan atau stik, misalnya
gamelan, talempong (Minangkabau), kolintang (Minahasa), arumba (Jawa Barat), gendang, tifa
(Papua dan Maluku), dan lain-lain.

Instrumen musik petik, misalnya kecapi (Jawa Barat), siter (Jawa Tengah), sasando (NTT), sampek
(Kalimantan), hapetan (Tapanuli), dan junggaa (Sulawesi Selatan).

Instrumen musik gesek, misalnya rebab yang dijumpai di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta, serta
oyahan yang ada di Bali dan Kalimantan.

Instrumen musik tiup, misalnya sejenis seruling, seperti saluang (Sumatera Barat), seruni (Sumatera
Barat dan Kalimantan), dan seruling lembang (Tana Toraja).

B). Musik Sebagai Simbol Masyarakat Pendukungnya

Musik tradisional di wilayah Nusantra masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.


Perbedaan karakteristik musik tradisional tersebut terletak pada pola dan irama. Selain itu, juga
instrumen musik dan bahasa yang digunakan. Perbedaan tersebut menjadikan musik tradisional
memiliki makna yang berbeda di setiap daerah. Sebagian besar musik tradisional digunakan untuk
mengiringi lagu daerah (musik vokal), tetapi juga ada yang berupa permainan instrumen musik
(instrumental).

Sebagaimana cabang seni yang lain, musik sarat dengan simbol-simbol tertentu yang
berhubungan erat dengan makna tertentu dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Simbol
tersebut tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen tersebut (musikal)
dan vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol-simbol musik tampak pada elemen-elemen di
dalamnya, seperti tinggi rendahnya nada, ritme, dinamika, atau tempo. Sebagaimana unsur-unsur
dasar musik dan unsur ekspresi musik yang di jelaskan berikut.
1. Unsur Dasar Musik

a. Nada

Nada adalah bunyi yang frekuensinya tetap, sedangkan frekuensi adalah jumlah getaran per detik.
Makin banyak frekuensi bunyi, makin tinggi nadanya, dan sebaliknya. Kuat rendahnya nada
ditentukan oleh lebar getaran atau amplitudo. Makin lebar amplitudonya, makin keras suaranya.
Timbre atau warna nada ditentukan oleh instrumen, sumber bunyi, dan cara memainkannya.

Stemfluit (ditiup) dan stemvork atau garpu tala (diketukkan) adalah alat sebagai pedoman untuk
menala atau menyetem nada. Nada dan not perlu dibedakan. Nada lebih bersifat audio (yang
terdengar). Letaknya dapat berubah menurut tangga nada atau kunci yang digunakan. Sering
diwujudkan dalam not angka. Not angka ini cocok digunakan sebagai notasi musik vokal. Adapun not
bersifat visual (yang terlihat), nama dan letaknya pada paranada tetap (mutlak) meskipun tangga
nadanya berubah, kecuali jika kuncinya dirubah. Not paranada cocok digunakan untuk notasi musik
instrumen.

Sebuah paranada terdiri dari tanda kunci, garis, spasi, garis dan spasi bantu, garis birama, serta
garis penutup. Paranada G untuk menotasikan not-not bernada tinggi, sedangkan paranada F untuk
not rendah.

Nada pokok adalah nada atau not asli yang dikenal tanda kromatik. Ada beberapa tanda
kromatik, yaitu sebagai berikut.

(kres) : untuk menaikan not setengah nada.

(mol) ; untuk menurunkan not setengah nada.

(pugar) : untuk mengembalikan not yang telah dikres atau dimol ke not asal.

Instrumen musik yang menggunakan sistem papan nada disebut keyboard, misalnya organ, piano,
melodeon, xilofon, dan sebagainya.

b. Tangga Nada

Tangga nada adalah sistem susunan nada dengan pola tertentu. Ada dua tangga nada yaitu tangga
nada diatonik yang menggunakan tujuh nada dan pentatonik yang menggunakan lima nada. Tangga
nada diatonik dibagi menjadi tangga nada minor dan mayor. Tangga nada minor lebih banyak
digunakan pada lagu-lagu yang berkesan sedih, sedangkan mayor pada lagu yang bersuasana riang.
Tangga nada pentatonik dibagi menjadi tangga nada pelog, salendro/slendro, dan madenda.
c. Harmoni

Harmoni adalah komposisi bebagai bunyi atau melodi yang mengiringi melodi utama. HArmoni
sederhana adalah akor. Akor adalah tiga nada/not atau lebih yang masing-masing berjarak tert
(interval berseling 1 nada) untuk mengharmonisasi atau mengiringi melodi/lagu. Interval adalah jarak
antara dua buah not.

d. Melodi

Melodi adalah susunan nada yang diatur tinggi rendahnya, pola, dan harga nada sehingga menjadi
kalimat lagu. Melodi adalah garis musik dan nada tunggal yang dimainkan secara berturut, atau
pitches yang memiliki susunan atau kelompok. Karakteristik nada meliputi jangkauan (rentang),
bentuk, dan gerakan.

1) Jangkauan (Rentang)

Rentang atau kisaran pitch nada adalah jarak antara nada rendah dan tinggi. Penyanyi mengacu
pada scale pitches artinya fokus pada aransemen yang berada dalam kisaran rendah, menengah, atau
tinggi.

2) Bentuk

Bentuk garis melodi mengacu pada garis geometri literal yang dapat dilakukan jika mendaki skala
mengambil bentuk ke atas, sementara frasa yang turun berbentuk dalam gerakan ke bawah.

3) Gerakan

Gerakan dapat berupa diperbantukan atau terpisah. KEtika melodi bergerak bertahap dan
terhubung, gerakan ini disebut diperbantukan. Melodi yang melompat tidak ada hubungan dalam
atau aliran dikatakan terpisah.

e. Ritme

Irama (ritme) adalah perulangan bunyi-bunyian menurut pola tertentu dalam sebuah lagu.
Perulangan bunyi ini menimbulkan keindahan dan enak untuk di dengar.

2. Unsur Ekspresi Musik

Unsur ekspresi musik adalah sebagai berikut.

a. Tempo
Tempo adalah kecepatan lagu karya musik menurut pulsa tertentu. Tempo menentukan ekspresi
lagu. TAnda tempo ditulis pada awal lagu dan awal bagian lagu yang berubah temponya (jika ada).
Alat untuk mengukur tempo disebut metronom. Ada dua jenis tempo yaitu tempo tetap dan tempo
bergerak. Tempo bergerak berubah mengikuti ekpsresi lagu. Tandanya ditulis pada bagian lagu atau
karya musik yang dimaksud. Ada tiga tempo bergerak, yaitu sebagai berikut.

Accelerando (accel.) : tempo semakin cepat.

Ritardando (rit.) : tempo semakin lambat

Fermata : durasi non atau diam diperpanjang karena pulsa ditahan sejenak, sesuai
kehendak konduktor.

b. Dinamik

Dinamik adalah keras lirihnya lagu menurut ukuran intensitas tertentu. Dinamika menentukan
ekspresi lagu, tandanya ditulis di atas bagian lagu yang dimaksud.

Berikut jenis tanda tingkat dinamik.

Pianissimo (pp) : sangat lirih

Piano (p) : lirih

Mezzo piano (mp) : agak lirih

Mezzo forte (mf) : agak keras

Forte (f) : keras

Fortissimo (ff) : sangat keras

Dinamik bergerak adalah dinamik yang berubah mengikuti ekpresi lagu. Tandanya sebagai
berikut.

Kresendo (<) : suara makin keras.

Deskresendo : suara makin lirih.

Calando : berkurang volume suara dan kecepatan.

Subito p atau f : tiba-tiba lirih atau keras.

Simbol musik dapat juga dilihat dari aspek nonmusiknya, misalnya pada instrumen musik
terdapat bentuk, bahan, pembuat instrumen, warna, dan ornamen-ornamen yang tampak pada
instrumen tersebut.

Memainkan Alat Musik Tradisional


Permainan musik merupakan aktivitas atau kegiatan musik yang dilakukan manusia. Dalam
prosesnya, permainan musik dapat dilakukan secara perorangan/tunggal atau kelompok. Permainan
musik dapat menggunakan media yang dapat dijadikan sebagai instrumen perkusif sederhana yang
ada di sekitar Anda, seperti botol dan sendok, bel, tepukan tangan, serta entakan kaki. Dapat juga
menggunakan instrumen musik.

Instrumen musik sangat bervariasi dalam bentuk ataupun warna suara. Klasifikasi alat musik
menurut Curt Suchs dan Hornbostel sebagai berikut.

Idiophone : Badan alat musik itu sendiri yang menghasilkan bunyi. Contoh : triangle, cabaza, dan
marakas.

Aerophone : Udara atau satuan udara yang berada dalam alat musik itu sebagai penyebab bunyi.
Contoh :recorder, seruling, dan saksofon.

Membranophone : Kulit atau selaput tipis yang ditegangkan sebagai penyebab bunyi. Contoh :
gendang, conga, dan drum.

Chordophone : Senar (dawai) yang ditegangkan sebagai penyebab bunyi. Contoh : biola, gitar, dan
mandolin.

Electrophone : Alat musik yang ragam bunyi atau bunyinya dibantu atau disebabkan adanya daya
listrik. Contoh : keyboard, portasound, dan gitar elektrik. Untuk dapat mempelajari musik dengan
baik kita membutuhkan notasi musik atau sistem nada.

Kita tahu Indonesia memiliki beragam alat musik tradisional yang memiliki bentuk dan teknik
memainkannya yang berbeda-beda. Beberapa alat musik tersebut akan kita bahas di bawah ini.

1. Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional berasal dari Jawa Barat. Angklung terbuat dari bambu dan
dimainkan dengan cara digoyangkan.
Alat musik tradisional angklung sudah mendunia dengan berhasil memukau penonton di Perancis dan
juga Amerika Serikat. Angklung juga telah diakui sebagai warisan Indonesia oleh UNESCO.

2. Sasando

Sadando merupakan alat musik tradisional khas tanah Rote, Nusa Tenggara Timur yang terbuat dari
daun lontar. Alat musik sasando berbentuk seperti harpa dan dimainkan dengan cara dipetik seperti
gitar.

Sasando sudah terkenal semenjak konser WOW 2013 yang diselenggarakan oleh Wonderful
Indonesia.

3. Gamelan

Gamelan merupakah alat musik tradisional berasal dari tanah jawa. Alat musik gamelan ternyata juga
digemari oleh musisi dunia. Gamelan ternyata juga diajarkan dan masuk kurikulum di beberapa
sekolah di Amerika Serikat dan New Zealand.

4. Kolintang
Kolintang adalah barisan gong kecil yang ditempatkan mendatar. Alat musik tradisional kolintang
berasal dari Sulawesi Selatan.

Alat musik kolintang dimainkan dengan diiringi oleh gong dan drum. Alat musik kolintang juga telah
lama dimainkan di negara-negara melayu seperti Malaysia dan Filipina.

5. Kendang

Kendang adalah alat musik tradisional berasal dari Sunda namun ada beberapa yang mengatakan dari
Jawa Timur.

Alat musik ini seringkali kita jumpai untuk mengiringi tarian-tarian tradisional, musik jazz dan
kontemporer. Sudah banyak musisi Amerika Serikat menggunakan kendang sebagai alat musik
pengiring.

6. Tifa
Alat musik tradisional khas Maluku dan Papua ini berbentuk seperti kendang namun berbentuk tube.
Alat musik Tifa dimainkan dengan dipukul.

Alat musik tifa juga seringkali dihiasi oleh ukiran-ukiran khas Papua dan Maluku. Tifa mulai dikenal
semenjak banyak turis yang datang ke Maluku dan Papua dengan membawa pulang Tifa sebagai
oleh-oleh.

7. Saluang

Saluang merupakan alat musik tiup tradisional berasal dari Sumatra Barat. Alat ini masuk mirip
dengan suling namun lebih sederhana karena hanya memiliki empat lubang berurutan.

Konon pada jaman dulu, pemain saluang dikatakan mempunyai mantra yang mampu menghipnotis
penontonnya.

8. Aramba

Alat musik tradisional Indonesia satu ini berasal dari daerah utara daerah Sumatera, tepatnya di
Pulau Nias. Jenis bunyi yang dihasilkan Aramba adalah Ideofon. Aramba dimainkan dengan cara
dipukul dengan alat pukulnya tersendiri – serupa alat musik Gong di Pulau Jawa.
9. Gambus

Gambus adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Riau. Memang alat musik ini
identik dengan adat Melayu yang tentunya kental dengan nuansa budaya arab.

Gambus dimainkan dengan cara memetik senar-senarnya untuk menghasilkan jenis bunyi Kordofon.

10. Gendang

Diantara alat musik tradisional Indonesia lainnya, mungkin Gendanglah yang paling “Indonesia”.
Betapa tidak, alat musik ini memiliki banyak sekali varian di Indonesia.

Sebutlah Gendang asal Yogyakarta, pasti akan berbeda dengan Gendang jenis lainnya seperti
Gendang Melayu atau Gendang asal Banten. Gendang dimainkan dengan cara dipukul dengan jenis
bunyi membranofon.
11. Bonang

Bonang adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang sudah mengglobal. Bonang berasal
dari daerah Jawa Timur. Cara memainkan Bonang adalah dengan dipukul supaya menghasilkan bunyi
ideofon. Alat musik ini hampir selalu ada pada setiap acara-acara besar adat Jawa.

12. Panting

Panting adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari wilayah Kalimantan Selatan. Panting
merupakan alat musik khas adat setempat, yakni Suku Banjar. Alat musik ini dimainkan dengan cara
dipetik bagian senarnya untuk menghasilkan bunyi kordofon.

13. Kecapi
Alat musik tradisional Indonesia selanjutnya adalah Kecapi. Kecapi berasal dari daerah Sulawesi Barat.
Cara memainkan kecapi adalah dengan cara dipetik agar mengeluarkan bunyi kordofon.

14. Gong

Gong adalah alat musik tradisional Indonesia asal Jawa Barat. Secara ukuran, Gong tergolong alat
musik yang cukup besar. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan dipukul menggunakan alat
pukul yang telah didesain secara khusus. Dengan dipukul, maka Gong akan menghasilkan suara
membranofon.

15. Rebab

Rebab merupakan alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari wilayah Jawa Barat. Bentuk alat
musik satu ini mirip busur panah. Sebagai alat musik khas adat Sunda, memang ada nuansa oriental
yang kental pada Rebab, yakni cara memainkannya yang digesek, menyerupai biola.

16. Gendang Melayu


Alat musik tradisional indonesia selanjutnya adalah Gendang Melayu. Gendang Melayu berasal dari
kawasan Kepulauan Bangka Belitung yang tentu saja memang kental akan adat Melayu. Cara
memainkannya adalah dengan dipukul untuk mengeluarkan suara membranofon. Gendang Melayu
merupakan komponen penting dalam musik marawis.

17. Tebangan

Alat musik tradisional satu ini berasal dari Sumatera Selatan, terutama daerah dengan pengaruh
Melayu yang kuat. Bentuk alat musik Tebangan sangat menyerupai rebana. Cara memainkannya-pun
sama persis, yakni dengan dipukul.

18. Genggong

Masih dari Sumatera Selatan, alat musik tradisional lainnya adalah Genggong. Alat musik ini
dimainkan dengan cara ditiup, mirip dengan harmonika. Dahulu, Genggong berguna sebagai pelipur
kebosanan para petani ketika sedang beristirahat.

19. Kompang
Alat musik tradisional Indonesia selanjutnya adalah Kompang. Kompang adalah alat musik yang
berasal dari daerah Lampung. Alat musik yang terbuat dari kulit kambing atau kayu ini dimainkan
dengan cara dipukul.

20. Jengglong

Jengglong adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Sekilas, memang
bentuk Jengglong sangat menyerupai Gong. Hanya memang Jengglong lebih kecil secara ukuran. Alat
musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan batang pemukul khusus.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal. Musik
tradisional disebut juga musik daerah, yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau lahir dari
budaya daerah secara turun-menurun. Musik tradisional sangat banyak fungsinya dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam segi individual, sosial, pendidika, agama dan lain sebagainya. Alat Musik
Tradisional ini merupakan suatu cirikhas sebuah bangsa, maka menjaga, memelihara dan
melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap individu,
dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap
suku bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan musik moderen yang tidak
kala menarik untuk di saksikan.

3.2. Saran

Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah warisan nenek
moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Sebagai generasi muda penerus
bangsa, kita memiliki kewajiban dalam melestarikan budaya serta mempelajari budaya, terutama
budaya Indonesia sendiri, sehingga budaya atau tradisi yang berasal dari Indonesia tidak hilang
bersama dengan berkembangnya zaman.
MAKALAH

ALAT MUSIK TRADISIONAL

X IPA 3B

KELOMPOK B
ANGGOTA :
1. Dita Moguni
2. Putri Angelina
3. Arjuna
4. Nur Hasana
5. Muh Isra
6. Selvidjoe
7. Fitri

Anda mungkin juga menyukai