Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Pembelajaran Seni Musik


“Seni Musik yang berkembang di daerah masing – masing”

DISUSUN
OLEH

Raudatul Jamila(20129333)

DOSEN PENGAMPU
Mansurdin,S.Sn, M.Hum

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Seni Musik yang
Berkembang di Daerah Masing – masing .”
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah
memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa
Robbal „Alamiin.

Solok , 3 April 2022

Raudatul Jamila
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................................1
C. Manfaat.........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Musik................................................................................................2
B. Seni Musk yang Berkembang di Solok.......................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................................6
B. Saran........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta
ini, diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki sifat turun-temurun
secara tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan
yang turun temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini.
Musik-musik ini sering disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh
Indonesia. Karena musik tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta
setiap suku bangsa (Batak, Dayak, Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan
sebagainya) yang hidup di bumi ini.
Maka banyaknya jenis musik yang ada di tentukan oleh jumlah suku bangsa
Indonesia yang cukup banyak. Selain itu, setiap suku bangsa yang hidup di Indonesia
memiliki jenis musik yang berbeda dengan musik yang berkembang pada suku-suku
bangsa lainnya di Negeri ini. Keberagaman seni musik inilah yang membuat penulis
ingin mengulik sedikit lebih banyak tentang seni musik di daerah tempat tinggal
penulis, yaitu di sumatra barat tepatnya kota solok.

B. Rumusan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Seni Musik
2. Untuk Mengetahui Seni Musik di daearah kota solok

C. Manfaat
Manfaat penulisan dari makalah ini yaitu untuk menambah pengetahuan tentang
Seni Musik yang berkembang di daerah masing – masing yang sebelumnya kurang
mengerti akan Seni Musik yang berkembang di daerah masing – masing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Musik

Etimologi kata “seni” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “penyembahan,
pelayanan, pemberian”. Ada juga yang mengatakan bahwa asal mula istila “seni” berasa
dari bahasa Belanda genie yang berasal dari bahasa Latin yang berarti “jenius”.
Sedangkan etimologi kata “musik” berasal dari bahasa Inggris music yang berasal dari
bahasa Yunani mousikê. Mousikê merujuk kepada semua seni yang dipimpin oleh Muses
yang berupa musik dan puisi. Musik pada dasarnya merupakan bunyi yang diungkapkan
melalui ritme yang teratur dan melodi yang indah. Musik tercipta dari berbagai media
seperti suara manusia dan alat musik. Musik bukan hanya sebagai media berekspresi dan
hiburan semata, tetapi dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, sumber inspirasi,
bahkan sebagai profesi.
Berikut ini uraian singkat mengenai pengertian seni musik dan unsur-unsur seni
musik yang kami sajikan secara lengkap :
1. Seni Musik (Jamalus) adalah hasil karya seni berupa bunyi yang dituangkan
dalam bentuk lagu atau komposisi sebagai ungkapan perasaan dan pikiran
penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu melodi, irama, harmoni, dan
bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai sumber kesatuan.
2. Seni Musik (Sunarto) adalah penghayatan isi hati manusia yang diungkapkan
dalam bentuk bunyi yang teratur dengan ritme atau melodi serta memiliki unsur
atau keselarasan yang indah. Seni Musik (Reed dan Sidnell) adalah cabang seni
berbentuk suara yang di dalamnya terkandung unsur melodi, ritme, harmoni, serta
timbre.
3. Seni musik (David Ewen) adalah Ilmu pengetahuan seni tentang kombinasi ritmik
dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi harmoni dan
melodi sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama
aspek emosional.
Unsur-Unsur Seni Musik
1. Melodi
Melodi adalah rangkaian sejumlah nada atau bunyi, yang ditanggapi
berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya. Melodi merupakan
bentuk ungkapan penuh atau hanya penggalan ungkapan melodi. Melodi
terdiri dari durasi, pitch, dan tone. Pitch merupakan suatu hal yang mengatur
serangkaian not dengan lambang alfabet A-G. Pitch sering disebut timbre atau
warna suara. Rangkaian not-not menjadi melodi dalam serangkaian waktu
tertentu yang dinamakan durasi.
2. Ritme (Irama)
Ritme (Irama) adalah gerak yang teratur mengalir karena munculnya
aksen secara tetap. Irama lebih terasa indah karena adanya jalinan perbedaan
nilai dari satuan bunyi. Ritme merupakan aliran ketukan dasar yang teratur
mengikuti variasi gerak melodi. Dengan mendengarkan lagu secara berulang-
ulang kita dapat merasakan ritme lagu tersebut. Pola irama musik memberikan
perasaan ritmis karena pada hakikatnya irama adalah penggerak perasaan yang
erat hubungannya dengan gerak fisik. Ritme akan melekat dibenak penikmat
musik apabila sering dilatih.
3. Birama adalah unsur seni musik berupa ketukan/ ayunan secara berulang-ulang
yang datang secara teratur dalam waktu yang sama. Birama biasanya dituliskan
dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 2/3, dan seterusnya. Angka pembilang
(di atas tanda “/” ) menunjukan jumlah ketukan, sedangkan angka penyebut (di
atas tanda “/”) menunjukan nilai nada dalam satu ketukan. Birama yang nilai
penyebutnya genap dinamakan birama bainar, sedangkan birama yang
penyebutnya ganjil dinamakan birama ternair.
4. Harmoni adalah hal yang berhubungan dengan keselarasan bunyi. Secara
teknis, harmoni meliputi peranan, susunan, dan hubungan dari sebuah paduan
bunyi dengan bentuk secara keseluruhan. Harmoni mempunyai elemen interval
dan akor. Interval merupakan susunan nada-nada yang jika dibunyikan secara
serentak akan terdengar harmonis. Akor akan mengiringi melodi lagu sebagai
satu kegiatan utuh dan enak didengar.Dengan demikian, dapat diibaratkan
melodi dapat memenuhi aspek seni musik secara horizontal, sedangkan
harmoni dapat memenuhi aspek hubungan nada-nada secara vertikal. Peranan
harmoni akan semakin nyata ketika seorang penyanyi membawakan sebuah
lagu dengan iringan alat musik. Harmoni memberi bobot, nilai dan bentuk
tabuhan pada jalinan melodi.
5. Tempo adalah hal yang berhubungan dengan cepat lambatnya gerak musik atau
lagu, atau dapat dikatakan ukuran kecepatan birama lagu. Semakin cepat
permainan suatu lagu, maka semakin besar nilai tempo lagu tersebut. Tanda
tempo dibagi menjadi 4 yaitu Tempo Lambat (Largo, Adagio, Grave, Lento),
Tempo Sedang (Andante, Andantino, Moderato, Allegro Moderato), Tempo
Cepat (Allegro, Allegretto, Presto, Vivace), Tempo Perubahan (Rit, Ritard, a.t,
dan Accel, serta String).
6. Dinamik adalah hal yang berhubungan dengan keras lembutnya lagu dan
perubahannya.
7. Tangga Nada adalah urutan atau deret nada yang disusun secara berjenjang.
Antara nada satu dengan yang lain terdapat jarak tertentu. Ada yang berjarak
1/2, 1, 1 1/2, dan 2. Jarak ini yang menentukan kemungkinan variasi nada dan
jenis tangga nada.
8. Timbre adalah warna bunyi atau kualitas bunyi yang membedakan kesan.
Timbre sebuah alat musik dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya.
Timbre yang dihasilkan alat musik petik pasti akan berbeda dengan timbre
yang dihasilkan dari alat musik pukul, meskipun keduanya dimainkan dalam
nada yang sama
9. Notasi merupakan salah satu unsur musik yang membentuk sebuah lagu. Jenis
notasi dalam seni musik terdapat dua macam, lebih jelasnya akan kita bahas
pengertian jenis notasi berikut ini.
10. Notasi Angka adalah sistem penulisan lagu yang menggunakan simbol-simbol
angka.
11. Notasi balok adalah simbol atau tanda untuk menyatakan tinggi rendahnya
suara yang diwujudkan dengan gambar. Notasi balok disebut juga notasi
mutlak, karena mempunyai patokan tinggi nada yang tetap (a = 440 Hz),
sehingga sangat tepat digunakan dalam bermain musik.
B. Seni Musk yang Berkembang di wlayah Kota Solok
Kota Solok memiliki banyak bentuk seni musik terutama seni musik
tradisionalnya, baik itu dari segi penyajiannya ataupun dari segi alat musiknya, dan
kota Solok terdiri dari beberapa daerah dan setiap daerah memiliki keberagamannya
terkait seni musik. Seperti di daerah tempatt tinggal penulis yaitu ada seni musik
tradisional seperti Pertunjukan musik ketika ada upacara perkawinan yaitu musik
yang tercipta dari berbagai alat musik, seperti telaempong pacik, rebana, bunyi atau
suara dari penari piring, bansi Solok dan pupuik tanduak, dan disini penulis akan
membahas lebih lanjut tentang musik yang berasal dari bans Solok, karena banyak
orang tidakk tau jika di solok juga ada bansi solok dan memiliki keunikannya sendiri.
Karya ”Bansi Rang solok” (re interpretasi tradisi), adalah sebuah karya yang
terimajinasi dari kesenian tradisi Bansi solok. Rasa peduli, penasaran, hingga menuju
keingintahuan, menjadikan manusia belajar. Sikap terbuka mesti ditanamkan dalam
diri, agar siap dalam menerima perubahan, karena perubahan pasti datang dan tidak
dapat dihindari. Perubahan akan mewujudkan sebuah hasil. Hasil adalah wujud
pembaruan, pembaruan mesti dilakukan, agar tidak terjadi “Jalan Diasak urang lalu”.
Bansi Solok adalah sebuah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu.
Secara bentuk fisiknya, instrumen ini hampir mirip dengan instrumen tiup recorder,
sama dengan bansi secara umum yang ada di Sumatera barat, meskipun demikian,
instrumen bansi Solok hanya memiliki enam buah lobang nada saja, sementara bansi
yang secara umum dikenal di Sumatera Barat, memiliki delapan buah lobang nada,
sehingga kesan melodi, warna bunyi, garitiak, teknik tiupan, dari permainan ke dua
instrumen ini pun berbeda, bansi Solok akan menghasilkan melodi-melodi yang
cenderung terkesan minor, sementara bansi secara umum dikenal di Sumatera Barat
cenderung terkesan mayor, bila diukur dengan sistim tangga nada, pada musik barat.
Perbedan lain dapat dilihat dari fungsi kedua instrument ini, dalam
pertunjukannya. Bansi Solok berfungsi sebagai instrumen yang mengiringi dendang
atau nyanyian khas bansi Solok. Sementara bansi secara umum yang ada di Sumatera
Barat cenderung difungsikan sebagai instrumen untuk bermain tunggal. Perbedaan
lain adalah, dari ukuran fisik masing-masing instrumen ini, secara bentuk dan ukuran
fisik, bansi Solok lebih besar dan lebih panjang dibanding bansi secara umum, dikenal
di Sumatera Barat. Pastinya kesan melodi yang dihasilkan oleh masing-masing
instrumen tesebut akan bebeda, meskipun cara memainkan masing-masing instrumen
musik ini sama-sama ditiup, akan tetapi pada prinsipnya nada-nada yang dihasilkan
oleh kedua instrumen musik ini memiliki gaya dan kesan tersendiri.

Karya “Bansi Rang Solok” ditampilkan di sebuah objek wisata yang bernama Pulau Belibis
yang berlokasi di Ampang Kualo, kelurahan Kampung Jawa Kota Solok. Tempat yang digunakan
sebagai pentas arena pertunjukann ini merupakan kawasan milik pemerintah kota Solok, lokasinya
hanya berjarak 3 (tiga) Km dari pusat kota. Di lokasi objek wisata ini terdapat sebuah telaga, yang
dulunya merupakan tempat berkembang biaknya burung belibis. Dalam pertunjukan karya “Bansi
Rang Solok” (re interpretasi tradisi), didirikan tiga buah panggung yang berdekatan, dimana jarak
antara panggung satu ke panggung dua ± 15 meter, begitu juga dengan jarak antara panggung dua ke
panggung tiga. Sepenuhnya ke tiga panggung tersebut, digunakan untuk pertunjukan karya dendang
bansi Solok oleh seniman tradisi dendang dan bansi Solok, mereka mambawakan enam repartoar
tradisi, repartoar tersebut diantaranya, Pado-pado, Dendang Pauah, Lereang pauah, Pariaman, Cupak
maambiak lado, Ratok Solok, dan ratok Cupak. Penampilan kesenian tradisi dendang dan bansi Solok
berdurasi 10 menit yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan karya ke tiga dari karya “Bansi
Rang Solok” (re interpretasi tradisi).
Pada garapan pertama judul karya adalah “Pado-pado Sa Pado”, bertitik tolak kepada
nadanada melodi pado-pado kesenian Bansi Solok. Pada bagian ini pengkarya mencoba
menggambarkan suasana kesunyian dan kegelisahan, sebagai sebuah wujud ungkapan rasa ketakutan
akan kehilangan kesenian Bansi Solok. Suasana ini dilahirkan dengan beberapa instrumen bansi yang
menjadi bahan dasar garapan. Namun untuk memperkuat dalam mengaplikasikan gagasan tersebut,
pengkarya menggunakan instrumen lain di antaranya: biola, talempong, akordion, saluang,
sampelong, gandang tambua, rebana, simbal, snare drum, triangle.
Foto pertunjukan karya Pado-pado sa Pado
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Seni Musik (Jamalus) adalah hasil karya seni berupa bunyi yang dituangkan
dalam bentuk lagu atau komposisi sebagai ungkapan perasaan dan pikiran
penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu melodi, irama, harmoni, dan
bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai sumber kesatuan. Serta seni musik
memiliki unsur-unsur yang menyusunya yaitu : melodi, ritme, birama, harmon,
tempo, dinamik, tangga nada, timre, notasi angka dan notasi balok.
“Bansi Rang Solok” (re interpretasi tradisi), merupakan sebuah karya yang
berakar dari musik tradisi Bansi Solok yang hampir “punah” di tengahtengah
masyarakat Solok itu sendiri. Atas dasar kekaguman pengkarya terhadap kespesifikan
bunyi ataupun irama yang dihasilkan baik dari permainan melodi bansi ataupun
dendangnya, terkesan sangat berbeda dan punya ciri tersendiri. Namun dibalik
keunikannya, pengkarya juga merasa prihatin terhadap perkembangan kesenian Bansi
Solok ini, yang menimbulkan gagasan bagi pengkarya untuk menggarapnya ke dalam
sebuah karya komposisi musik, dengan memadukanya dengan berbagai instrumen di
luar instrumen tradisi bansi solok itu sendiri, sehingga mewujudkan bansi Solok, baru
secara musikalnya Karya “Bansi Rang Solok” ditampilkan di sebuah objek wisata
yang bernama Pulau Belibis yang berlokasi di Ampang Kualo, kelurahan Kampung
Jawa Kota Solok.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber–sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Khairil (ed). Adat Dan Budaya Kota Solok. Kota Solok. Dinas Pemuda
Olahraga Kebudayaan Dan Pariwisata (DPORKP) Kota Solok. 2013.
Suka Hardjana : Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta. Masyarakat
Seni Pertunjukan Indonesia, 2002.
file:///C:/Users/acer/Downloads/2516-7341-1-PB(1).pdf
http://repositori.kemdikbud.go.id/19387/1/Kelas%20XI_Seni%20Budaya%28Seni%2
0Musik%29_KD%203.1.pdf
Link Youtube Menyayikan Lagu Indonesia Raya dan
Satu Lagu Pilihan

https://youtu.be/cvS8KIMH6yQ

Anda mungkin juga menyukai