Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MUSIK TRADISIONAL

Kelas: X MIAU

DIsusun Oleh: KUSNUL KOTIMAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA MUHAMMADIYAH 4 BENGKULU
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”MUSIK TRADISIONAL ”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka,
kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, moril,
dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa
memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih baik lagi.
Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau
kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN................................................................................................................ 1

1.1.Latar Belakang Musik Tradisional......................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3.Tujuan Penulisan.................................................................................................................... 1

1.4.Manfaat Penulisan.................................................................................................................. 1

BAB II

PEMBAHASAN.................................................................................................................. 2

Pengertian Musik Tradisional................................................................................................. 2

Fungsi dan Jenis Musik Tradisional......................................................................................... 3

Musik Sebagai Simbol.......................................................................................................... 5

Memainkan Alat Musik Tradisional........................................................................................ 7

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 9

3.2. Saran............................................................................................................................. 9

Daftar Pustaka.....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Musik Tradisional

Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini, diciptakan oleh
nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki nsifat turun-temurun secara tradisional dari generasi yang
satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun temurun inilah musik jenis ini hidup dan
berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar
di seluruh Indonesia.

Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik modern. Musik
tradisional disebut juga misik daerah , yaitu merupakan jenis mUsik yang muncul atau lahir dari budaya
daerah secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional bersifat sederhana. Demikian pula dengan
peralatan yang digunakan masih bersifat sederhana, seperti gamelan, angklung, dan rebana.

Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah atau musik traisional dengan lagu
serta peralatan yang berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah di Indonesia masih sedrhana dan
kental dengan unsure kedaerahannya.

1.2.Rumusan Masalah

a. Jelaskan pengertian dan fungsi dari musik tradisional ?

b. Sebutkan Unsur dan elemen dalam musik tradisional?

c. Sebutkan karya-karya musik tradisional ?

1.3.Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar para pembaca makalah ini bisa lebih mengerti
Musik tradisional dan berharap banyak bisa menjaga kekayaan seni musik tanah air.

1.4.Manfaat Penulisan

a. Agar bisa mengerti pengertian dan fungsi dari musik tradisional.

b. Supaya bisa mengerti Unsur dan elemen dalam musik tradisional.

c. Untuk mengetahui apa saja karya-karya musik tradisional.


BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Musik Tradisional

Musik pada hakikatnya adalah seni yang menggunakan media penciptaan bunyi. Namun, tidak semua
bunyi dapat disebut musik karena sebuah musik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat
tersebut juga ditopang oleh berbagai komponen, seperti melodi, harmoni, ritme,timbre (warna suara),
tempo, dinamika, dan bentuk. Seni musik adalah seni pengorganisasian bunyi dilakukan dengan teknik
tertentu, yang mempunyai arti dan makna estetis di dalamnya.

Hoffer (1985 : 22) dalam Sumaryanto menegaskan ada dua ciri utama bagi suatu bunyi dapat disebut
musik, yaitu pengorganisasian bunyi dan artinya. Musik adalah pengorganisasian bunyi dan memiliki arti
terjadi dalam rntang waktu tertentu dan biasanya mempunyai pitch.

Musik tradisional adalah musik yang berasal dari daerah tertentu yang memiliki karakter atau gaya
yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Keberlangsungan musik tradisional melalui upaya pewarisan
secara turun temurun pada masyarakat pemiliknya.

Fungsi dan Jenis Musik Tradisional

Fungsi musik tradisional antara lain sebagai berikut.

1. Sarana Upacara Budaya (Ritual)

Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki
kekuatan magis. Oleh karena itu,instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan upacara adat
masyarakat.

2. Sarana Hiburan

Musik tradisional berfungsi sebagai hiburan atau menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian,
serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.

3. Sarana Ekspresi Diri

Musik bagi seniman sebagai media mengekspresikan diri serta mengungkapkan perasaan, pikiran,
gagasan, dan cita-cita tentang diri , masyarakat, Tuhan, dan dunia.

4. Sarana Komunikasi

Alat musik digunakan sebagai sarana komunikasi yang memiliki tanda bagi maysarakatnya,
sebagaimana kenuntungan dalam masyarakat yang tiap bunyinya memiliki pesan tertentu.
5. Pengiring Tarian

Di berbagai daerah Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi
tarian-tarian daerah.

6. Sarana Ekonomi

Pemain musik tradisional dalam mempertunjukan permainan musiknya bertujuan sebagai sarana
penghidupan ekonomi mereka.

Musik tradisional dapat digolongkan menjadi beberpa jenis, yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik,
dan gesek.

1. Instrumen musik perkusi yaitu dimainkan dengan cara dipukuli dengan tangan
atau stik, misalnya gamelan, talempong (Minangkabau), kolintang (Minahasa), arumba
(Jawa Barat), gendang, tifa (Papua dan Maluku), dan lain-lain.
2. Instrumen musik petik, misalnya kecapi (Jawa Barat), siter (Jawa Tengah),
sasando (NTT), sampek (Kalimantan), hapetan (Tapanuli), dan junggaa (Sulawesi
Selatan).
3. Instrumen musik gesek, misalnya rebab yang dijumpai di Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jakarta, serta oyahan yang ada di Bali dan Kalimantan.
4. Instrumen musik tiup, misalnya sejenis seruling, seperti saluang (Sumatera Barat),
seruni (Sumatera Barat dan Kalimantan), dan seruling lembang (Tana Toraja).

Musik Sebagai Simbol Masyarakat Pendukungnya


Musik tradisional di wilayah Nusantra masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.
Perbedaan karakteristik musik tradisional tersebut terletak pada pola dan irama. Selain itu, juga
instrumen musik dan bahasa yang digunakan. Perbedaan tersebut menjadikan musik tradisional
memiliki makna yang berbeda di setiap daerah. Sebagian besar musik tradisional digunakan
untuk mengiringi lagu daerah (musik vokal), tetapi juga ada yang berupa permainan instrumen
musik (instrumental).

Sebagaimana cabang seni yang lain, musik sarat dengan simbol-simbol tertentu yang
berhubungan erat dengan makna tertentu dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Simbol
tersebut tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen tersebut
(musikal) dan vokal/suara manusia. Secara musikal, simbol-simbol musik tampak pada elemen-
elemen di dalamnya, seperti tinggi rendahnya nada, ritme, dinamika, atau tempo. Sebagaimana
unsur-unsur dasar musik dan unsur ekspresi musik yang idjelaskan berikut.
1. Unsur Dasar Musik
a. Nada
Nada adalah bunyi yang frekuensinya tetap, sedangkan frekuensi adalah jumlah getaran per
detik. Makin banyak frekuensi bunyi, makin tinggi nadanya, dan sebaliknya. Kuat rendahnya
nada ditentukan oleh lebar getaran atau amplitudo. Makin lebar amplitudonya, makin keras
suaranya. Timbre atau warna nada ditentukan oleh instrumen, sumber bunyi, dan cara
memainkannya.

Stemfluit (ditiup) dan stemvork atau garpu tala (diketukkan) adalah alat sebagai pedoman
untuk menala atau menyetem nada. Nada dan not perlu dibedakan. Nada lebih bersifat audio
(yang terdengar). Letaknya dapat berubah menurut tangga nada atau kunci yang digunakan.
Sering diwujudkan dalam not angka. Not angka ini cocok digunakan sebagai notasi musik vokal.
Adapun not bersifat visual (yang terlihat), nama dan letaknya pada paranada tetap (mutlak)
meskipun tangga nadanya berubah, kecuali jika kuncinya dirubah. Not paranada cocok
digunakan untuk notasi musik instrumen.

Sebuah paranada terdiri dari tanda kunci, garis, spasi, garis dan spasi bantu, garis birama,
serta garis penutup. Paranada G untuk menotasikan not-not bernada tinggi, sedangkan paranada
F untuk not rendah.
Nada pokok adalah nada atau not asli yang dikenal tanda kromatik. Ada beberapa tanda
kromatik, yaitu sebagai berikut.
1. (kres) : untuk menaikan not setengah nada.
2. (mol) ; untuk menurunkan not setengah nada.
3. (pugar) : untuk mengembalikan not yang telah dikres atau dimol ke not asal.
Instrumen musik yang menggunakan sistem papan nada disebut keyboard, misalnya organ,
piano, melodeon, xilofon, dan sebagainya.

b. Tangga Nada
Tangga nada adalah sistem susunan nada dengan pola tertentu. Ada dua tangga nada yaitu
tangga nada diatonik yang menggunakan tujuh nada dan pentatonik yang menggunakan lima
nada. Tangga nada diatonik dibagi menjadi tangga nada minor dan mayor. Tangga nada minor
lebih banyak digunakan pada lagu-lagu yang berkesan sedih, sedangkan mayor pada lagu yang
bersuasana riang. Tangga nada pentatonik dibagi menjadi tangga nada pelog, salendro/slendro,
dan madenda.
c. Harmoni
Harmoni adalah komposisi bebagai bunyi atau melodi yang mengiringi melodi utama.
HArmoni sederhana adalah akor. Akor adalah tiga nada/not atau lebih yang masing-masing
berjarak tert (interval berseling 1 nada) untuk mengharmonisasi atau mengiringi melodi/lagu.
Interval adalah jarak antara dua buah not.
d. Melodi
Melodi adalah susunan nada yang diatur tinggi rendahnya, pola, dan harga nada sehingga
menjadi kalimat lagu. Melodi adalah garis musik dan nada tunggal yang dimainkan secara
berturut, atau pitches yang memiliki susunan atau kelompok. Karakteristik nada meliputi
jangkauan (rentang), bentuk, dan gerakan.
1) Jangkauan (Rentang)
Rentang atau kisaran pitch nada adalah jarak antara nada rendah dan tinggi. Penyanyi
mengacu pada scale pitches artinya fokus pada aransemen yang berada dalam kisaran rendah,
menengah, atau tinggi.
2) Bentuk
Bentuk garis melodi mengacu pada garis geometri literal yang dapat dilakukan jika mendaki
skala mengambil bentuk ke atas, sementara frasa yang turun berbentuk dalam gerakan ke bawah.
3) Gerakan
Gerakan dapat berupa diperbantukan atau terpisah. KEtika melodi bergerak bertahap dan
terhubung, gerakan ini disebut diperbantukan. Melodi yang melompat tidak ada hubungan dalam
atau aliran dikatakan terpisah.

e. Ritme
Irama (ritme) adalah perulangan bunyi-bunyian menurut pola tertentu dalam sebuah lagu.
Perulangan bunyi ini menimbulkan keindahan dan enak untuk di dengar.

2. Unsur Ekspresi Musik


Unsur ekspresi musik adalah sebagai berikut.
a. Tempo
Tempo adalah kecepatan lagu karya musik menurut pulsa tertentu. Tempo menentukan
ekspresi lagu. TAnda tempo ditulis pada awal lagu dan awal bagian lagu yang berubah temponya
(jika ada). Alat untuk mengukur tempo disebut metronom. Ada dua jenis tempo yaitu tempo
tetap dan tempo bergerak. Tempo bergerak berubah mengikuti ekpsresi lagu. Tandanya ditulis
pada bagian lagu atau karya musik yang dimaksud. Ada tiga tempo bergerak, yaitu sebagai
berikut.

1. Accelerando (accel.) : tempo semakin cepat.


2. Ritardando (rit.) : tempo semakin lambat
3. Fermata : durasi non atau diam diperpanjang karena pulsa ditahan
sejenak, sesuai kehendak konduktor.
b. Dinamik
Dinamik adalah keras lirihnya lagu menurut ukuran intensitas tertentu. Dinamika
menentukan ekspresi lagu, tandanya ditulis di atas bagian lagu yang dimaksud.
Berikut jenis tanda tingkat dinamik.
1. Pianissimo (pp) : sangat lirih
2. Piano (p) : lirih
3. Mezzo piano (mp) : agak lirih
4. Mezzo forte (mf) : agak keras
5. Forte (f) : keras
6. Fortissimo (ff) : sangat keras
Dinamik bergerak adalah dinamik yang berubah mengikuti ekpresi lagu. Tandanya sebagai
berikut.
1. Kresendo (<) : suara makin keras.
2. Deskresendo : suara makin lirih.
3. Calando : berkurang volume suara dan kecepatan.
4. Subito p atau f : tiba-tiba lirih atau keras.
Simbol musik dapat juga dilihat dari aspek nonmusiknya, misalnya pada instrumen musik
terdapat bentuk, bahan, pembuat instrumen, warna, dan ornamen-ornamen yang tampak pada
instrumen tersebut.
Memainkan Alat Musik Tradisional
Permainan musik merupakan aktivitas atau kegiatan musik yang dilakukan manusia. Dalam
prosesnya, permainan musik dapat dilakukan secara perorangan/tunggal atau kelompok.
Permainan musik dapat menggunakan media yang dapat dijadikan sebagai instrumen perkusif
sederhana yang ada di sekitar Anda, seperti botol dan sendok, bel, tepukan tangan, serta entakan
kaki. Dapat juga menggunakan instrumen musik.

Instrumen musik sangat bervariasi dalam bentuk ataupun warna suara. Klasifikasi alat musik
menurut Curt Suchs dan Hornbostel sebagai berikut.
1. Idiophone : Badan alat musik itu sendiri yang menghasilkan bunyi. Contoh :
triangle, cabaza, dan marakas.
2. Aerophone : Udara atau satuan udara yang berada dalam alat musik itu sebagai
penyebab bunyi. Contoh :recorder, seruling, dan saksofon.
3. Membranophone : Kulit atau selaput tipis yang ditegangkan sebagai penyebab
bunyi. Contoh : gendang, conga, dan drum.
4. Chordophone : Senar (dawai) yang ditegangkan sebagai penyebab bunyi. Contoh
: biola, gitar, dan mandolin.
5. Electrophone : Alat musik yang ragam bunyi atau bunyinya dibantu atau
disebabkan adanya daya listrik. Contoh : keyboard, portasound, dan gitar elektrik. Untuk
dapat mempelajari musik dengan baik kita membutuhkan notasi musik atau sistem nada.
Kita tahu Indonesia memiliki beragam alat musik tradisional yang memiliki bentuk dan
teknik memainkannya yang berbeda-beda. Salah satu alat musik tradisional dari Jawa Timur
yang akan kita pelajari adalah bonang. Bonang merupakan bagian perangkat gamelan. Bonang
merupakan kumpulan dari gong-gong kecil yang disebut pot atau ceret dan disusun pada bingkai
kayu yang disebut jaleran atau rancak. Bonang disusun dalam dua baris, baris pertama disebut
brunjung dan baris kedua disebut setren atau dhempok. Anda harus menggunakan bhindi atau
alat pemukul bonang untuk memainkan alat musik ini.

Bonang terdiri dari tiga bagian, yaitu bonang barung, bonang penerus, dan bonang
penembung. Ketiga jenis tersebut memiliki fungsi dan ketukan yang berbeda untuk
menghasilkan bunyi, tetapi ketiganya digunakan bersamaan agar menghasilkan harmonisasi
suara yang sangat indah di telinga penikmat musik. Cara memainkan alat musik bonang pun
tidak sembarangan dipukul, ada teknik dan caranya tersendiri.

Berikut cara memainkan bonang.


1. Teknik Dua Nada Dipukul Bersamaan
Teknik ini juga memiliki dua macam jenis pukulan yaitu gembyang dan kempyung.
a. Gembyang
Teknik gembyang dilakukan dengan cara menabuh bonang menggunakan kedua tangan Anda
pada dua nada yang sama secara bersamaan, misalnya nada 2 rendah dipukul bersamaan dengan
nada 2 tinggi atau nada 1 tengah dipukul bersamaan dengan nada 1 tinggi.

b. Kempyung
Teknik kempyung sedikit berbeda dengan teknik gembyang. Teknik kempyung dilakukan
dengan cara menabuh bonang menggunakan kedua tangan Anda pada dua nada yang berbeda
secara bersamaan.

2. Teknik Beberapa Nada Dipukul Satu Per Satu


Teknik ini di daerah Jawa disebut dengan mipil. Mipil berasal dari katapipil (bahasa Jawa)
yang berarti mengambil biji jagung satu per satu. Hal tersebut yang serupa dengan teknik ini
yaitu memukul bonang satu persatu nada bagian pencon (bagian atas bonang yang menonjol).
Mipil memiliki berbeda jenis, antara lain mipil lombo dan mipil lados.

a. Mipil Lombo
Pola mipil jenis ini digunakan pada boang barung di irama I. Ketika bonang barung dipukul
dengan teknik mipil lombo, bonang penerus menggunakan teknik mipil lados.

b. Mipil Lados
Pola mipil jenis ini digunakan pada bonang barung di irama II. Ketika bonang barung dipukul
dengan teknik mipil lados, bonang penerus menggunakan teknik mipil rangkep.
3. Teknik Imbal-Imbalan
Teknik ini merupakan pola pukul imbal yang dilakukan oleh sepasang bonang, yaitu bonang
barung dan bonang penerus. Biasanya teknik ini digunakan ketika penabuh gendang menabuh
gandang ciblon, misalnya :
 Bonang barung : . 1 . 3. 1. 3
 Bonang penerus : 2 . 5 . 2 . 5
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu
berasal. Musik tradisional disebut juga musik daerah, yaitu merupakan jenis musik yang muncul
atau lahir dari budaya daerah secara turun-menurun. Musik tradisional sangat banyak fungsinya
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi individual, sosial, pendidika, agama dan lain
sebagainya. Alat Musik Tradisional ini merupakan suatu cirikhas sebuah bangsa, maka menjaga,
memelihara dan melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban
dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan
dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan
musik moderen yang tidak kala menarik untuk di saksikan.

3.2. Saran
Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah
warisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Sebagai generasi
muda penerus bangsa, kita memiliki kewajiban dalam melestarikan budaya serta mempelajari
budaya, terutama budaya Indonesia sendiri, sehingga budaya atau tradisi yang berasal dari
Indonesia tidak hilang bersama dengan berkembangnya zaman.
Daftar Pustaka

Wikipedia. 2013. Karinding. http://su.wikipedia.org/wiki. 10 November 2013.

Safarina, Fauziah. 2013. Budaya Alat Musik Tradisional.

http://fzhsafarina.blogspot.com/2013/07/budaya-alat-musik-tradisonal_7470.html. 10 November 2013.

Anda mungkin juga menyukai