Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah untuk tugas Kesenian.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang seni musik serta nilai estetika dan nilai
budaya yang terkandung didalam seni musik. Manusia hidup di dunia ini tidak akan
terpisahkan dengan yang namanya seni. Sehingga seni akan terus ada sepanjang manusia di
dunia ini ada.
Dengan Seni, kita sebagai makhluk sosial dapat menggerakkan perasaan kita untuk
peka terhadap apa yang terjadi dan berkembang di masyarakat. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Demikian, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Karimun, 2 April 2020

Bram Wiratma
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Musik Melayu adalah aliran musik tradisional yang bermula dan berkembang di wilayah
pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Orkes Melayu adalah
kelompok pemusik yang memainkan Musik Melayu khas Pantai Timur Sumatra dan
Semenanjung Malaysia, di mana didominasi permainan rebana, petikan gambus, pukulan
gong, dan alunan serunai. Gaya ini dapat dijumpai di Riau, Palembang, Deli, Aceh,
Singapura, hingga Malaysia dan Kalimantan Barat.
Seperti diketahui, bahwa Susunan Orkes Melayu mempunyai permainan yang khas Pantai
Timur Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Alat musik utama adalah yang dipakai oleh
orang Arab, karena memang pengaruh dari Arab, ditambah dengan alat musik tradisional
(serunai, gong, dan rebab), alat musik Eropa (Akordion,Biola,Guitar), perkembangan alat
musik elektrik (Keyboard), ditambah dengan pukulan (Drums), dan juga masuk alat tiup
(Clarinet, Saxophone, Trompet).
Daya tarik lainnya, orang yang membawakan musik Melayu selalu memakai pakaian adat
Melayu. Untuk kaum pria biasanya memakai baju yang disesuaikan dengan warna celana lalu
mendapatkan tambahan sarung dengan corak tertentu dipasang sampai lutut. Tak lupa
songkok hitam sebagai penutup kepala. Namun, biasanya juga memakai penutup kepala
tanjak.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana asal mula berkembangnya musik melayu?
2. Bagaimana nilai estetika, budaya dan lainnya yang terkandung dalam musik melayu?

1.3 Tujuan penulisan


Adapun tujuan penulisan pada makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui asal mula berkembangnya musik melayu.
2. Untuk mengetahui nilai estetika, budaya dan lainnya yang terkandung dalam musik
melayu.

1.4 Manfaat penulisan


Adapun manfaat penulisan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Memenuhi Tugas Kesenian
2. Melatih konsentrasi dan ketekunan untuk menguasai permainan alat musik.
3. Menumbuhkan kreativitas dalam memainkan musik.
4. Membantu mengingat Instrumen dan tempo dalam bermusik.
5. Memperkenalkanmu dengan berbagai budaya terutama budaya melayu
BAB II
Pembahasan
2.1. Seni Musik
Secara umum pengertian seni musik adalah sebuah cabang seni yang didalamnya terdapat
melodi, tempo, irama, harmoni dan vocal yang berperan penting sebagai sarana untuk
menggambarkan perasaan pencipta.

2.2 Asal Mula Perkembangan Musik Melayu


Musik Melayu adalah musik tradisional yang khas di Wilayah Pantai Timur Sumatera dan
Semenanjung Malaysia, di mana didominasi permainan rebana, petikan gambus, pukulan
gong, dan alunan serunai. Gaya ini dapat dijumpai di Riau, Palembang, Deli, Aceh,
Singapura, hingga Malaysia.
Dengan melihat ke belakang, awal Musik Melayu berakar dari Qasidah yang berasal sebagai
kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari Arab,
Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan kemudian dinyanyikan. Oleh sebab itu,
awalnya syair yang dipakai adalah semula dari Gurindam yang dinyanyikan, dan secara
berangsur kemudian dipakai juga untuk mengiringi tarian.
Pada waktu sejak dibuka Terusan Suez terjadi arus migrasi orang Arab dan Mesir masuk
Hindia Belanda tahun 1870 hingga setelah 1888, mereka membawa alat musik Gambus dan
bermain Musik Arab. Pengaruh ini juga bercampur dengan musik tradisional dengan syair
Gurindam dan alat musik tradisional lokal seperti gong, serunai, dsb.
Kemudian sekitar tahun 1940 lahir Musik Melayu Deli, tentu saja gaya permainan musik ini
sudah jauh berbeda dengan asalnya sebagai Qasidah, karena perkembangan masa ini tidak
hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi sudah jauh berkembang sebagai musik hiburan
nyanyian dan pengiring tarian khas Orang Melayu pesisir timur Sumatera dan Semenanjung
Malaysia.
2.3 Nilai – Nilai Dalam Musik
Seni Musik mengandung banyak nilai, diantaranya adalah :
1. Nilai-Nilai Budaya Daerah Setempat
Nilai-nilai ini bersifat lokal , tidak nasional atau universal.
2. Nilai-Nilai Spiritual Atau Sakral
Musik merupakan sarana untuk mengekspresikan diri dari pemainnya kepada para
penikmatnya.
3. Nilai Etis Yang Berupa Pesan Moral
Di dalam musik tradisional, terkandung nilai moral yang diajarkan untuk para
pendegarnya. Musik tradisional ini sendiri bersifat sakral.
4. Nilai Estetis
Tentunya musik tradisional mengandung nilai yang satu ini, mengingat bahwa musik
tradisional dimainkan secara berkelompok dan secara bersama-sama.
5. Nilai Komersiil
Sebagai contoh, selain sebagai hiburan, musik tradisi di beberapa daerah juga bernilai
komersiil.
6. Nilai Adat
Pada dasarnya, musik ini sendiri merupakan hasil dari sebuah kebudayaan. Musik
tradisional meskipun tidak lagi populer, namun tetap diwariskan secara turun temurun
agar tidak punah.
7. Nilai Pendidikan
Salah satu dari nilai-nilai musik tradisional yang terkandung adalah nilai pendidikan.
Musik tradisional juga bersifat mendidik para pendegarnya, mengingat bahwa musik
tradisional dimainkan dengan cara dan sifat tertentu.
8. Nilai Komunikasi
Kebanyakan musik tradisional pada jaman dulunya dijadikan sebagai alat untuk
berkomunikasi. Masyarakat dulunya mengetahui arti-arti dari bunyi-bunyian tertentu.
2.4 Nilai Estetika
Nilai Estetika musik merupakan pembahasan – pembahasan tentang arti serta keindahan
pada musik sehingga keindahan tersebut dapat sampai, dimengerti, serta dapat menghasilkan kesan
indah bagi pendengarnya.
Agar keindahan musik dapat sampai kepada pendengarnya, maka ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain :
1) Unsur – unsur musik
2) Cara mendengarkan musik
3) Tekstur musik
4) Komponen – komponen utama penentu kriteria keindahan dalam musik
5) Nilai – nilai intrinsik dari musik
Unsur – unsur estetika pada musik, antara lain :
1)Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik.
Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone.
2)Irama (Ritme)
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi
unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari pengulangan bunyi, panjang pendek kata
dalam sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan kata-kata dalam syair sebuah lagu.
3) Birama
Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan atau ayunan berulang -
ulang, datang secara teratur dalam waktu yang sama.
4) Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang disusun membentuk tangga. Tangga
nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan tangga nada pentatonik.
5) Harmoni
Harmoni merupakan keselarasan paduan bunyi. Secara teknis, harmoni meliputi susunan,
peranan, dan hubungan sebuah paduan bunyi dengan bentuk keseluruhan.
6) Tempo
tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. semakin cepat suatu lagu dimainkan,
maka semakin besar juga nilai tempo dari lagu tersebut.
7) Dinamika
Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk memainkan nada dengan
volume nyaring atau lembut.
8) Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre sangat dipengaruhi
oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya.
2.5 Nilai Estetika, Budaya Dan Lagunya Yang Terkandung Dalam Musik Melayu
Dengan perkembangan teknologi elektronik sekitar setelah tahun 1950, maka mulai
diperkenalkan pengeras suara, gitar elektri, bahkan perkembangan keyboard. Dan tak kalah
penting adalah perkembangan industri rekaman sejak tahun 1950.
Tanah Melayu adalah salah satu daerah yang memiliki musik yang unik. Alat musik melayu
dapat digolongkan menjadi empat jenis yaitu:
 Aerofons adalah alat musik tiup.
 Cordofons adalah instrumen musik yang memiliki senar yang dimainkan dengan cara
dipetik.
 Idiofons adalah instrumen musik perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul.
 Membranofons, alat musik yang terbuat dari kulit atau membran yang membentang di
atas instrumen untuk menghasilkan suara yang bila dipukul.
2.6 Riau Rhythm Chambers Indonesia
Riau Rhythm Chambers Indonesia (RRCI) adalah salah satu grup yang konsisten
menjadikan musik Melayu sebagai aliran utama mereka. Namun yang unik dari grup musik
ini adalah bagaimana mereka memadukan lantunan nada-nada Melayu dengan nada-nada
musik eropa/modern. RRCI Berdiri pada tahun 2002 tepatnya bulan Juni di Pekanbaru.
konsep musik Riau Rhythm Chambers Indonesia bisa dibilang cukup sederhana, pola
Melayu dengan gesture yang dinamis, dipadukan dengan gaya musik barat yang progresive.
Dengan membawa konsep seperti ini, Musik melayu yang biasa terdengar sederhana dan
bersahaja akan lebih padat karena secara komposisi menggabungkan unsur progresive chord
yang luas. Lebih tepatnya "Etchno Electro".
Dalam RRCI terdapat Nilai Budaya, dimana epicentrum dari kebudayaan dan musik
tradisi itu di pedesaan atau perkampungan yang tetap dilestarikan. Penambahan budaya
Indonesia adalah kebanggaan dari RRCI yang menjadi bagian dari nusantara. Grup musik ini
memiliki visi misi yang ingin menyetarakan music tradisi nusantara dan mencoba
berkolaborasi dengan musik barat demi citarasa yang lebih baik, mengalir, dan bersahaja.
Ibaratnya group ini ingin memberikan penawar kepada telinga penikmat musik muda, untuk
lebih memahami musik tradisionalnya.
Dalam RRCI juga terdapat Nilai Estetika, dimana grup ini bermain di wilayah World
Music, dengan menggunakan musik tradisional melayu yang dieksplorasikan dalam warna
musik eropa menjadi kemasan yang menumbuhkan nilai estetika dalam group musik melayu
ini. Dengan membawa konsep seperti ini, music melayu yang biasa terdengar sederhana dan
bersahaja akan lebih padat karena secara komposisi menggabungkan unsur progressive chord
yang luas menimbulkan estetika tersendiri. Nilai Estetikanya dapat diringkaskan menjadi :
1. Keunikan instrumen musik dan bahasa lirik yang digunakan Yaitu bahasa daerah
melayu Riau.
2. Tujuan diciptakannya musik tersebut Sebagai pelestarian dan perpaduan antar musik
melayu tradisional dan modern.
3. Unsur budaya masyarakat tempat musik tersebut berasal akan sangat kental terasa di
dalamnya.
4. Cara penciptaan, penyajian, dan penjiwaan Pemusik tersebut.
Unsur-unsur tersebutlah yang mengentalkan keindahan musik tradisional dan menciptakan
nilai estetis bagi pendengar dan penikmatnya.
Untuk menunjang performanya pada setiap penampilan, Riau Rhythm Chambers Indonesia
juga menggunakan alat musik sebagai berikut :
1) Gambus
Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin
yang berasal dari Timur Tengah. Paling sedikit
gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak
12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi
gendang.

2) Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan
dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-
E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval
sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G.

3) Accordion
Accordion adalah alat musik sejenis organ. Accordion
ini relatif kecil dan dimainkan dengan cara
digantungkan di badan. Pemusik memainkan tombol-
tombol akor dengan
jari-jari tangan kiri, sedangkan jari-jari tangan
kanannya memainkan melodi lagu yang dibawakan.

4) Perkusi
Instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda
apapun yang dapat menghasilkan suara baik karena
dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan
cara apapun yang dapat membuat getaran pada
benda tersebut.
5) Keyboard
Keyboard adalah sebuah alat musik yang
dimainkan seperti piano, hanya saja keyboard bisa
memainkan beragam suara, Keyboard terdiri dari
style, voice, sequencer, speaker, parameter
monitor, potensiometer volume, pitch atau bend,
modulation (portamento) dan tombol tombol
multi track.

6) Drum
Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang
terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul
dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum
juga digunakan dari bahan lain, misalnya plastik.

7) Gitar
Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan
cara dipetik, umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar
terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher yang
padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam
didempetkan.
8) Cello
Selo, adalah sebuah alat musik gesek dan anggota dari keluarga biola. Orang
yang memainkan selo disebut cellis. Selo adalah alat musik yang populer
dalam banyak segi: sebagai instrumen tunggal, dalam musik kamar, dan juga
sebagai fondasi dalam suara orkestra modern.

9) Darbuka
Drum piala adalah membranophone kepala tunggal dengan tubuh
berbentuk piala yang digunakan sebagian besar di Mesir, juga di
bagian Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Selatan, dan Eropa
Timur.

10) Kolintang
Kolintang atau kulintang adalah alat musik yang terdiri dari
barisan gong kecil yang diletakkan mendatar.

11) Gamelan
Gamelan adalah musik
ansambel tradisional Jawa,
Sunda, dan Bali di
Indonesia yang memiliki
tangga nada pentatonis
dalam sistem tangga nada
slendro dan pelog.
12) Seruling
Suling adalah keluarga alat musik dalam kelompok woodwind.
Tidak seperti instrumen tiupan angin dengan alang-alang,
seruling adalah instrumen angin Aerophone atau Reedless yang
menghasilkan suaranya dari aliran udara melintasi celah.

13) Gambus
adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari
Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai
paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi
gendang. Sebuah orkes memakai alat musik utama berupa
gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu,
nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat
mengasilkan irama.
Di masa sekarang ini orang sudah sudah sangat jarang yang simpati atau peduli pada
hal-hal yang berhubungan dengan istilah tradisional, mereka berfikir semua yang tradisional
adalah kuno dan tidak modern. Walaupun sebagian kecil masih ada orang-orang yang peduli
dan suka terhadap hal-hal yang berbau tradisional, dan kebanyakan dari orang tersebut adalah
orang yang sudah berumur atau tua. Padahal kita sebagai generasi muda harus menghidupkan
kembali dan melestarikan semua peninggalan nenek moyang kita agar tidak hilang dari ciri
khas dari suatu daerah dan masih tetap terjaga dengan rapi tidak tergeser oleh hal yang belum
tentu baik untuk generasi muda.
Tak hanya nilai estetika dan keindahannya saja yang menarik, namun juga nilai
budaya yang terkandung dalam penampilan musik melayu tersebut yaitu adanya pelestarian
dari kebudayaan musik melayu yang diimprovisasikan dengan aliran modern yang digunakan
untuk menarik minat para generasi muda untuk lebih mendalami kebudayaan musik melayu
riau.
Riau Rhythm Chambers Indonesia ini pun saat bermusik tak hanya menampilkan
karya musik aransemennya saja, namun juga baru baru ini mereka mengadakan live musik
untuk mensosialisasikan pengaruh virus COVID-19 dengan menghadirkan mahasiswa dari
wuhan untuk menceritakan kisah & pengalamannya selama di wuhan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Riau Rhythm Chambers Indonesia sangat
berjasa untuk melestarikan budaya melayu yang mulai punah, dan juga memasok prestasi dan
pelestarian kebudayaan melayu riau.
Daftar Pustaka

https://langgam.id/musik-tradisional-di-era-milenial/
https://www.researchgate.net/publication/327231489_ESTETIKA_DALAM_SEN
I_PERTUNJUKAN_MELAYU
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Musik_Melayu
https://www.riaumagz.com/2016/07/profil-riau-rhythm-chambers-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai