Anda di halaman 1dari 6

SENI BUDAYA (SENI MUSIK) KELAS X SEMESTER GENAP

Standar Kompetensi 1
: Mengapresiasi Karya Seni Musik
Kompetensi Dasar 1.1
: Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik non
tradisional dalam
konteks budaya masyarakat setempat.
Materi Pokok
:
- Latar Belakang Musik Nontradisional
Musik nontradisional adalah musik yang timbul karena
pengaruh dari luar negeri, baik bentuk, penampilan,
maupun alat musiknya.
Berbeda dengan musik tradisi, musik non tradisional atau
yang sering disebut sebagai musik modern, tidak lahir dari
budaya suatu masyarakat tertentu. Musik tersebut dibangun
berdasarkan satu aturan komposisi yang jelas, seperti
sistem notasi, tangga nada, tekstur, serta instrumen yang
dikenal masyarakat secara luas dan mudah dipelajari. Selain
itu musik modern bersifat terbuka. Artinya, komposisi dan
gaya musik sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman
musikal para musisi dari setiap masa
- Fungsi Musik Nontradisional
a. Musik Pendidikan: yaitu musik untuk membantu
menumbuhkan bakat, watak dan perilaku seseorang
sehingga dengan musik kehidupan pribadi seseorang
akan terpengaruh.
b. Musik Hiburan : yaitu musik yang diciptakan hanya
sebagai hiburan (menghilangkan lelah dan melupakan
perasaan gusar/ gundah)
c. Musik Religi : yaitu musik yang bertujuan untuk kegiatan
agama dan dalam penyajiannya bernuansa agama. Musik
tersebut akan meningkatkan pengalaman ajaran agama
d. Musik dalam Perdagangan : yaitu musik yang diciptakan
untuk kegiatan dagang, promosi, propaganda, atau iklan
sehingga penonton atau pendengar tertarik untuk
membeli apa yang dipromosikan.
Kompetensi Dasar 1.2
: Mengungkapkan pengalaman musikal dari hasil
pengamatan terhadap
pertunjukan musik non tradisional setempat.
Materi Pokok :
- Unsur Musik Nontradisional setempat/ nusantara
a. Bunyi
Bunyi merupakan bagian yang enak didengar di dalam
musik. Terdapat tiga elemen dasar bunyi dalam musik,
yaitu pitch, dinamik, dan timbre
1) Pitch
Pitch dapat dimaknai sebagai tinggi rendahnya nada
dalam musik. Pada musik vocal, pitch tidak terlepas
dari intonasi. Intonasi merupakan kemampuan
seseorang dalam menebak atau menyanyikan suatu
nada secara tepat (tidak sumbang)
2) Dinamik
Dalam musik, dinamik merupakan suatu gaya yang
diciptakan untuk menimbulkan kesan keras atau
lembut pada bagian-bagian tertentu dalam sebuah
karya musik. Dinamik pada umumnya dituliskan
dengan symbol-simbol tertentu
3) Timbre
Timbre berarti kualitas suara atau nada yang
membedakan jenis-jenis produksi suara yang
dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia.
b. Media
Bentuk suatu karya musik pasti berhubungan dengan
media. Fungsi media yaitu sebagai sarana untuk
menampilkan suatu karya musik. Terdapat berbagai
bentuk media, antara lain media vocal manusia,
permainan alat musik, atau gabungan antara vocal dan
alat musik.
c. Irama
Irama merupakan variasi dari aksentuasi dan panjang
pendeknya nada yang dimainkan dalam serangkaian

nada atau bunyi. Irama sebuah lagu berhubungan erat


dengan beat (ketukan), birama (metrum), dan tempo
(cepat atau lambatnya suatu lagu dimainkan)
1) Beat (ketukan)
Dalam musik, beat merupakan lamanya suatu nada
dinyanyikan atau dibunyikan. Lamanya suatu nada
dibunyikan tersebut dihitung dalam satuan ketukan
2) Irama (Metrum)
Irama
memiliki
pola
tertentu.
Berdasarkan
ketukannya, pola irama dikelompokkan menjadi
beberapa hitungan
3) Tempo
Secara sederhana, tempo adalah kecepatan suatu
lagu yang diukur melalui banyaknya ketukan (beat)
dalam setiap menitnya. Ukuran kecepatan suatu lagu
dapat diukur menggunakan suatu alat yang
dinamakan Metronom Maelzel (M.M.).
d. Melodi
Melodi merupakan rangkaian nada-nada yang tersusun
secara berurutan sehingga tinggi rendahnya diketahui
e. Harmoni
Harmoni adalah keselarasan berbagai bunyi yang
terkandung dalam sebuah karya musik. Harmoni meliputi
interval dan akor.
1) Interval
Dalam suatu tangganada, setiap nada memiliki jarak
yang berbeda-beda. Perbedaan jarak ini dinamakan
interval. Perbedaan tinggi rendah nada dalam interval
didasarkan atas perbandingan frekuensinya.
2) Akor
Akor adalah susunan nada yang terdiri atas tiga nada
atau lebih yang dibunyikan
secara serempak
sehingga menghasilkan suara yang harmonis
f. Tonalitas
Beberapa ahli mengatakan bahwa tonalitas berhubungan
dengan tanda kunci maupun tangganada. Tonalitas
adalah aspek musik yang meliputi nada, tanda birama,
tanda diam, dan ornament lainnya yang dikelilingi
sebuah nada tonik yang menjadi nada tumpunya. Suatu
nada dinamakan nada tumpu karena nada ini menjadi
tumpuan atau awal dari nada-nada lainnya dalam sebuah
tangganada.
g. Tekstur
Tekstur musik dibagi menjadi tiga yaitu monofon, polifon,
dan homofon
h. Gaya musik
Istilah gaya musik mengacu pada cara penyajian melodi
pada suatu komposisi lagu. Bentuk gaya musik antara
lain staccato, legato, dan sforzando.
Kompetensi Dasar 1.3
: Menunjukkan nilai-nilai musikal dari hasil pengalaman
musikal yang
didapatkan melalui pertunjukan musik non tradisional
setempat.
Materi Pokok :
Nilai nilai musik nontradisional
Dalam musik nontradisional atau modern, nilai-nilai yang lebih
ditonjolkan
sebagai berikut:
a. Nilai Komersil
Dalam musik nontradisional, musik cenderung dipakai
sebagai
sarana
komersial.
Musik
disajikan
untuk
mendapatkan uang. Dengan kata lain, dalam musik
nontradisional terdapat nilai bahwa musik yang bagus
adalah musik yang laku dijual dan banyak penggemarnya.
Musik komersial ini sering disebut juga musik populer.
b. Nilai Modern
Musik nontradisional sangat mementingkan teknologi
modern seperti tata lampu dan panggungnya. Panggung
ditata dengan sangat meriah dan menarik dengan spotlight
yang banyak serta warna-warna

c. Nilai Komunikatif
Musik nontradisional sangat mementingkan nilai komunikasi.
Artis dan penonton dapat berkomunikasi langsung.
Komunikasi ini menjadi ukuran keberhasilan seorang artis
atau satu grup band
d. Nilai Estetis
Musik nontradisional yang sangat terfokus pada alat-alat
musik, soundsystem, tata lampu, dan penampilan sang artis
e. Nilai Spiritual
Nilai-nilai spiritual musik nontradisional terkait dengan
konteks masa sekarang, bukan dengan tradisi masa lampau
atau nenek moyang/ leluhurnya.
f. Nilai Pencerahan
Musik
nontradisional
terkait
erat
dengan
konsep
pengembangan diri dan pencerahan (self realisation)
Standar Kompetensi 2
: Mengekspresikan diri melalui karya Seni Musik
Kompetensi Dasar 2.1
: Mengembangkan gagasan kreatif serta mengaransir lagu
dengan beragam
teknik, media, dan materi musik non tradisional setempat
Materi Pokok
:
Teknik-teknik mengaransir /merancang karya musik nontradisional.
Teknik (cara) merancang karya musik dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut :
a.
Menyiapkan alat musik dan peralatan;
b.
Memiliki koleksi lagu/musik;
c.
Menentukan nada tertinggi dan terendah;
d.
Menentukan nada dasar, pola irama, dan melodi pokok serta seluruh
melodi;
e.
Bersenandung dengan diiringi alat musik, tiap bait direkam dengan
tape recorder, ditambahkan intro lagu;
f.
Bunyi musik diputar dan dikoreksi;
g.
Ditulis dengan notasi bait lagu dengan seluruh melodi, harmoni, akor,
dan bas
h.
Setelah notasi selesai baru di bawahnya ditulis syair/kalimat lagu; dan
menjadi teks/partitur sederhana.
Prosedur mengaransir/ merancang karya musik nontradisional
a.
Pilih musik atau lagu yang akan diaransir
b.
Pilih bentuk musik yang akan dikonsep
c.
Pilih pola irama sesuai konsep yang diinginkan
d.
Pilih dan variasikan harmoni yang paling indah menurut anda
e.
Pilih alat musik sesuai dengan karakter konsep aransir
f.
Variasikan tempo dan dinamik yang digunakan dalam aransir musik
Kompetensi Dasar 2.2
: Menyiapkan pertunjukan musik tradisional dan non
tradisional di kelas
Materi Pokok
:
- Pembentukan kepanitiaan pergelaran musik di kelas
Panitia adalah suatu kelompok dalam pengelolaan dan
pelaksanaan
terhadap
bentuk
kegiatan.
Tujuan
pembentukan panitia adalah agar dalam kegiatan terdapat
organisasi yang dapat mengkoordinasikan pergelaran
dengan efektif dan efisien. Kepanitian dibagi menjadi dua:
1. Steering Comitee (panitia pengarah) yang berfungsi
sebagai pengarahan penasihat, dan pemberi pentujuk
kepada kelompok dibawahnya dalam menjalankan tugas.
Dalam
hal
ini
bisa
dari
kepala
sekolah,
kesiswaan/pembina osis, maupun guru seni musik.
2. Organizing Comitee (panitia pelaksana) mempunyai
tugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaan secara langsung dikelas.

Susunan dalam panitia pergelaran meliputi siswa-siswi yang


memiliki tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan
struktur kepanitiaan yang akan dibentuk. Struktur
kepanitiaan secara pergelaran sederhana adalah sebagai
berikut:
1.

Ketua Panitia.

Tugas
ketua
panitia
adalah
untuk
dapat
mengkoordinasikan anggota panitia dalam memutuskan
segala sesuatu yang dianggap perlu untuk kelangsungan
pergelaran, membagi tugas kepada setiap koordinator,
memantau kinerja kepanitiaan, serta memiliki wewenang
penuh terhadap anggota panitia.
2.
3.

Wakil ketua
Bendahara
Mempunyai
tugas
mengelola
keuangan
dalam
kepanitiaan baik uang keluar maupun uang masuk atas
persetujuan ketua panitia
maupun wakilnya.

4. Sekretaris
Koordinator yang mengurusi surat-surat baik formal
maupun non forml yang dibutuhkan dalam pergelaran,
mencatat hasil dari setiap diskusi dikelas.
5. Seksi-seksi

1. Seksi Publikasi, bertugas menyebarkan pemberitaan


pagelaran yang akan berlangsung. Pemberitaan dapat
berupa brosur, spanduk, pengumuman secara lisan
dan lain sebagainya. Serta surat izin dalam
mengadakan acara pagelaran.
2. Seksi Usaha (dana), bertugas mencari sumber dana
maupun sponsor yang diperlukan untuk kegiatan
pergelaran dan dengan menyebarkan proposal.
3. Seksi Perlengkapan dan dekorasi, bertugas dalam
persiapan panggung dengan penyusunan baik dari
segi
tempat/ruang
tata
panggung,
menghias
panggung, sampai dari alat musik maupun kebutuhan
materiil dari pergelaran.
4. Seksi Acara, bertugas menyusun acara yang akan
berlangsung dalam pagelaran dengan penjadwalan
yang jelas (rundown), dan dapat juga merangkap
sebagai MC (Master of Ceremony).
5. Seksi Dokumentasi, bertugas mengabadikan acara
pagelaran baik dengan menggunakan media foto
maupun video dari setiap penampilan dalam
pagelaran.
6. Seksi Konsumsi, bertugas untuk menyusun daftar
menu dengan menghitung jumlah yang akan
mendapatkan konsumsi, baik untuk tamu undangan,
peserta pagelaran maupun panitia pagelaran itu

sendiri. (seksi konsumsi dapat ditiadakan karena


menyesuaikan bentuk pagelaran)
-

Kebutuhan sarana dan prasarana dalam pergelaran musik di


kelas
Sarana merupakan unsur pendukung yang tidak boleh
dianggap enteng dalam suatu pergelaran. Karena unsur
sarana sangat berpengaruh banyak terhadap kesuksesan
dan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pada suatu
pergelaran.
Unsur sarana meliputi ; tempat pergelaran dan hal yang
digunakan dalam pergelaran seperti: dekorasi, pentas, tata
cahaya, saund system, tata rias, tata busana, dan lain-lain.

Kompetensi Dasar 2.3


: Menggelar pertunjukan musik tradisional dan
non
tradisional di sekolah
Materi Pokok
:
- Penampilan Musik vocal dengan teknik yang benar
Dalam menyanyikan sebuah karya lagu dengan baik , maka
seorang penyanyi dituntut untuk dapat menguasai teknik
vokal dengan baik. Teknik-teknik yang digunakan dalam
penampilan musik vokal meliputi, Intonasi, artikulasi,
pernafasan, dan frasering.
Intonasi.
Secara umum, intonasi diartikan sebagai lagu kalimat atau
lagu suara seseorang ketika berbicara. Namun dalam musik,
intonasi berarti ketepatan suatu nada (pitch). Sebagai
seorang penyanyi harus mampu menyanyikan dengan
intonasi yang tepat, baik untuk nada-nada tinggi maupun
nada-nada rendah. Intonasi yang tepat dapat menghasilkan
suara yang jernih, nyaring, serta enak didengar.
Agar mendapatkan bentuk intonasi yang baik, maka latihan
pendengaran terhadap nada-nada perlu dilatih agar sensitif
terhadap tinggi rendah nada. Selain itu, kontrol pernafasan
turut menentukan intonasi yang baik.
Teknik-teknik melatih intonasi antara lain:
a. Melakukan latihan dengan tangganada, dimulai dari
tangganada natural.
b. Mencoba lagu-lagu yang sesuai dengan tahapan-tahapan
latihan yang sedang dilakukan.
c. Melatih lagu-lagu tersebut dengan tempo yang
bervariasi.
d. Berlatih tebak nada menggunakan interval dekat hingga
interval jauh.
e. Berlatih menggunakan tangganada beserta modulasi
yang digunakan.
Pernafasan
Telah diketahui bahwa kontrol pernafasan yang baik dapat
membantu dalam mencapai nada-nada tinggi maupun
rendah dengan optimal. Ada tiga jenis jenis pernafasan yang
digunakan dalam teknik vokal yaitu pernafasan perut,
pernafasan dada, dan pernafasan diafragma.
1. Pernafasan
perut
Dalam
pernafasan
perut,
bagian
tubuh
yang
mengembang adalah perut. Jenis pernafasan ini dapat
menghasilkan suara yang sangat keras, tetapi tidak
begitu baik digunakan dalam bernyanyi.
2. Pernafasan dada
Bagian yang mengembang dalam pernafasan ini adalah
dada. Fungsi dari pernafasan dada adalah dapat
menghasilkan nada-nada rendah. Namun kelemahannya
adalah mudah kehabisan nafas.
3. Pernafasan diafragma
Teknik yang dilakukan adalah dengan cara menekan
diafragma yang melintang antara rongga dada dan
rongga perut sehingga posisi menjadi datar. Dalam
keadaan seperti ini, posisi rongga dada membesar dan
berakibat udara dengan leluasa akan mengisi paru-paru
sebanyak-banyaknya. Teknik ini sangat membantu dalam
bernyanyi dan tidak menggangu bagian leher, bahu, dan

dada sehingga fungsi organ-organ yang lain dapat


optimal. Pernafasan ini akan menghasilkan suara murni
dengan nafas yang panjang. Jenis pernafasan ini sangat
sesuai digunakan dalam bernyanyi.
Artikulasi
Artikulasi merupakan cara pengucapan kata-kata dalam
menyanyi sehingga mampu menciptakan dan membentuk
suara dengan kata-kata yang jelas, nyaring merdu, bahkan
suara
yang
dihasilkan
akan
menjadi
indah.
Kemampuan artikulasi yang baik dapat dicapai dengan
berlatih terus menerus. Latihan dimulai dengan berlatih
pelafalan huruf-huruf vokal, yaitu a, i, u, e, o dengan jelas.
Untuk menghasilkan bunyi vokal yang baik, hal-hal yang
eprlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Mulut dibuka lebar, kira-kira selebar tiga jari yang
tersusun secara vertikal.
b. Rahang diturunkan serendah mungkin ketika membuka
mulut.
c. Gigi seri atas tertutup setengah bagian oleh bibir atas.
d. Bibir bawah menekan gigi seri bawah.
e. Aliran udara dialirkan kelangit-langit rongga mulut.
f. Lidah tidak terlalu ditarik kebelakang untuk menghindari
suara kerongkongan.
g. Bibir tidak terlalu melebar kesamping.
Frasering
Dalam menyanyikan sebuah karya lagu, pemenggalanpemenggalan kalimat harus sesuai dengan bentuk karya
dan pesan yang disampaikan dari teks lagu. Bentuk
pemenggalan-pemenggalan kalimat ini disebut sebagai
frasering.
Dengan teknik yang telah disebutkan diatas, maka alangkah
lebih baik jika lagu jelas terlihat dalam frasering nya,
terutama pada letak koma dan titiknya.
Sikap Badan
Selain teknik-teknik vokal yang digunakan, sikap badan
yang baik juga akan membantu dalam menghasilkan suara
yang jernih. Disamping membantu pernafasan, dalam
pagelaran musik, sikap badan yang baik juga akan
mengundang perhatian penonton untuk mendengarkan dan
memperhatikan lagu yang dinyanyikan. Dalam hal ini sikap
badan yang baik adalah sebagai berikut:
a. Usahakan badan selalu tegak, baik ketika berdiri maupun
duduk.
b. Badan rileks tidak tegang.
c. Bila berdiri, kaki sedikit dibuka, kepala tidak menunduk.
d. Bila duduk, posisi duduk tidak membungkuk atau
condong kebelakang .
Interpretasi (Pembawaan Lagu)
Seorang penyanyi yang baik hendaknya menampilkan
luapan perasaan pencipta lagu yang dinyanyikan. Dalam hal
ini, seorang penyanyi dituntut agar dapat menterjemahkan
maksud dan isi yang terkandung dalam lagu dengan bentuk
penterjemahan sesuai yang diharapkan oleh komposer.
Seorang penyanyi hendaknya bisa mampu meleburkan
perasaannya kedalam lagu yang dibawakan. Dengan
demikian,
luapan
perasaan
dari
komposer
yang
menciptakan lagu tersebut dapat dirasakan juga oleh
seorang penyanyi.dan akhirnya dapat membawakan lagu
tersebut dengan baik.
Lebih
jauhnya,
kemampuan
penyanyi
dalam
menginterpretasikan lagu akan menghantarkan para
pendengarnya untuk turut merasakan perasaan dan
keindahan lagu yang dibawakan. Bila hal ini tercapai, misi
seorang
penyanyi
untuk
menghibur
sekaligus
menyampaikan pesan melalui lagu dapat dikatakan sudah
berhasil dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai