Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Popy Kania Nurlela

KELAS/POKJAR : D/CENTEH
NIM : 857493354

TUGAS TUTORIAL : I

Kode/Nama Matakuliah : PDGK 4207/Pendidikan Seni di SD


Nama Pengembang : Frahma Sekarningsih, S.Sen., M.Si., Dr.
Masa Tutorial : 2023 ganjil
Nomor Soal/Tugas *) : 1–5
Skor Maks : 100

Kompetensi Khusus 1. Memahami dan menjelaskan pengertian, fungsi, dan


kedudukan seni dalam kehidupan masyarakat, aserta jenis-
jenis seni
2. Memahami dan menyebutkan unsur-unsur musik, unsur
dasar dan elemen komposisi tari,pinsip seni rupa
3. Pemanfaatan teknologi dalam berkarya seni
Pokok Bahasan/Sub 1) Hakikat seni
Pokok Bahasan 2) Fungsi seni dan kedudukan seni dalam kehidupan
masyarakat
3) Jenis-jenis seni
4) Unsur-unsur Musik
5) Unsur Dasar dan Elemen Komposisi Tari
6) Unsur-unsur dan prinsip seni rupa
7) Kemampuan dasar Anak Sekolah Dasar
8) Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar
9) Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni
10) Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi
11) Rencana dan Laporan Kerja

Uraian Tugas
1. Mengapa seni memiliki fungsi dan kedudukan penting dalam mempertahankan identitas
budaya suatu masyarakat?
2. Sebutkan dan jelaskan lima elemen yang membentuk bunyi dalam music!
3. Apa yang dimaksud dengan elemen komposisi dalam tari? Jelaskan salah satu elemen
komposisi tari berikut contohnya!
4. Jelaskan periodisasi seni rupa anak berikut contohnya!
5. Jelaskan perkembangan kemampuan intelektual anak SD menurut Jean Peaget!

--------------------Selamat Bekerja-------------------

JAWABAN !
1. Mengapa seni memiliki fungsi dan kedudukan penting dalam mempertahankan identitas
budaya suatu masyarakat?
Jawab :
Seni memiliki fungsi dan kedudukan penting dalam mempertahankan identitas budaya
suatu masyarakat karena seni adalah salah satu cara utama di mana manusia
mengungkapkan dan mewariskan nilai-nilai, sejarah, dan tradisi budaya mereka.
Beberapa alasan mengapa seni memainkan peran kunci dalam mempertahankan identitas
budaya adalah sebagai berikut:
1. Ekspresi Budaya: Seni memungkinkan masyarakat untuk mengungkapkan diri
mereka sendiri dan identitas budaya mereka melalui berbagai bentuk seperti lukisan,
musik, tari, dan bahasa. Ini memungkinkan mereka untuk merayakan dan menjaga
warisan budaya mereka.
2. Pencatatan Sejarah: Seni seringkali berfungsi sebagai catatan visual atau
audiovisual tentang sejarah suatu masyarakat. Lukisan, patung, dan pertunjukan seni
lainnya dapat memberikan gambaran tentang peristiwa, tokoh bersejarah, dan
perkembangan budaya yang telah terjadi dalam sejarah.
3. Pendidikan dan Kesadaran: Seni dapat digunakan untuk mendidik dan
menyebarkan kesadaran tentang nilai-nilai budaya. Misalnya, dalam seni rupa dan
seni pertunjukan, cerita-cerita budaya dan nilai-nilai etika dapat disampaikan kepada
generasi muda.
4. Perekat Sosial: Seni sering kali menjadi perekat sosial dalam masyarakat.
Pertunjukan seni seperti tari atau musik dapat mengumpulkan orang-orang dalam
perayaan budaya dan memperkuat ikatan sosial antar anggota masyarakat.
5. Inovasi dan Perkembangan Budaya: Seni juga memungkinkan inovasi dan
perkembangan budaya. Artis dapat menciptakan karya seni baru yang mencerminkan
perubahan dalam masyarakat, dan ini membantu budaya tetap hidup dan berkembang.
6. Identitas Pribadi dan Kolektif: Seni juga memungkinkan individu untuk
mengidentifikasi diri mereka sendiri dengan budaya mereka. Ini membantu dalam
membangun identitas pribadi dan kolektif yang kuat.
7. Pelestarian Bahasa dan Tradisi: Dalam seni, bahasa dan tradisi budaya sering kali
dilestarikan. Misalnya, puisi, lagu, dan cerita rakyat dalam seni lisan adalah cara untuk
mempertahankan bahasa dan tradisi lisan yang mungkin terancam punah.
Ketika seni digunakan untuk menggambarkan, merayakan, dan mewariskan elemen-
elemen budaya, ini membantu masyarakat untuk mempertahankan identitas mereka
sendiri. Identitas budaya adalah bagian penting dari warisan manusia, dan seni berperan
sebagai alat yang kuat dalam memastikan kelangsungannya.
2. Sebutkan dan jelaskan lima elemen yang membentuk bunyi dalam music!
Jawab :
Elemen-elemen musik terdiri dari pitch, dinamik , warna suara, durasi/ritme dan melodi :
a. Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Pitch suatu bunyi
ditentukan oleh frekuensi dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi
pitch. Sebaliknya semakin lambat frekuensi, makin rendah pitch. Getaran frekuensi
diukur dalam cycle per detik. Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi adalah 4.186
cycle per detik dan terendah adalah 27 cycle per detik. Secara umum, semakin kecil
objek yang bergetar, semakin cepat getarannya dan semakin tinggi pitch-nya. Demikian
juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan nada yang lebih tinggi
daripada dawai panjang dan besar. Dalam musik, bunyi yang mempunyai pitch tertentu
dinamakan nada. Misalnya sebuah nada dengan frekuensi 440 cycle per detik. Getaran
nada bersifat teratur dan mencapai pendengaran pada interval waktu yang sama.
Sebaliknya, suara yang gaduh mempunyai pitch yang tidak teratur, karena
menghasilkan getaran yang tidak teratur pula. Dua nada akan berbunyi berbeda jika
mempunyai pitch yang berbeda. Jarak pitch antara dua nada disebut interval. Jika dua
nada berjarak interval oktaf, suaranya terdengar mirip
b. Dinamik
Tingkat kekerasan atau kelembutan pada musik dinamakan dinamik, salah satu aspek
Kekerasan berhubungan dengan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Semakin
keras kulit kendang dipukul maka suara yang dihasilkan juga semakin keras. Ketika
beberapa instrumen dimainkan lebih keras atau lebih lembut, atau ketika ada perubahan
pada instrumen-instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. ini
dapat dibuat mendadak atau secara bertahap. Peningkatan kekerasan bunyi secara
bertahap dapat menghasilkan bunyi yang hidup/terasa bersemangat, ter utama ketika
pitch-nya juga muncul dengan cara yang sama. Sebaliknya, penurunan kekerasan bunyi
secara bertahap dapat memberikan kesan ketenangan.
c. warna suara
Kita dapat membedakan suara alat musik terompet dari suara flute (dibaca: flut),
walaupun ketika keduanya memainkan nada yang sama dengan tingkat dinamik yang
relatif sama pula. Kualitas yang membedakannya disebut warna suara atau timbre.
Warna suara digambarkan dengan istilah-istilah terang, gelap, cemerlang, tebal, dan
lunak.
Seperti perubahan-perubahan pada dinamik, perubahan pada warna suara men ciptakan
keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen
kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersebut mempunyai efek ekspresi
yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai warna suaranya sendiri. Dengan kata
lain, warna suara yang kontras dapat digunakan untuk menonjolkan melodi baru,
misalnya setelah violin memainkan sebuah melodi, oboe (dibaca: obo) dapat muncul
dengan kesan yang kontras.
Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaitu memudahkan pengenalan
kemunculan kembali suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang sama memain
kannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu. Instrumen-instrumen yang mempunyai
warna suara tertentu yang khusus dapat memperkuat pengaruh emosi suatu melodi,
misalnya suara cemerlang terompet cocok untuk suasana beroik atau militer, warna
suara yang sejuk dan lembut dari flute cocok untuk suasana melodi yang tenang. Dalam
kenyataannya, komposer sering membuat melodi dengan warna nada khusus yang ada
dalam pikirannya.
d. ritme
Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan.
pengulangan harapan dan pemenuhannya. Pergantian ritme ini tampak berkaitan erat
dengan mengalirnya waktu. Dalam pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang
teratur dalam musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah sebagaimana
berlalunya waktu dalam beragam variasinya. Hal ini juga tampak sebagaimana
berlalunya kecepatan dan intensitasnya. Dalam musik, komposer dapat mengontrol
berlalunya waktu. Kita menyenangi ritme musik yang sesuai dengan perasaan dan
suasana batin kita. Kita juga menyukai ritme musik yang merangsang gerakan tubuh
kita, misalnya pada saat menari.

Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna
suara, dan dinamik. Bagaimana elemen-elemen tersebut berubah menurut waktu
beserta rentang pergantiannya harus dilakukan melalui ritme.
e. Melodi
Melodi adalah serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali sebagai suatu kesatuan dan
menyeluruh. Sebuah melodi mempunyai bagian awal, pergerakan nada-nada, dan
bagian akhir. Melod mempunyai arah, bentuk dan kesinambungan. Gerakan naik dan
turun nada-nada melodi menimbulkan kesan ketegangan dan penyelesaian, harapan dan
kenyataaan. Ini disebut kurva melodi atau garis melodi.
3. Apa yang dimaksud dengan elemen komposisi dalam tari? Jelaskan salah satu elemen
komposisi tari berikut contohnya!
Jawab :
Elemen komposisi dalam tari adalah komponen atau unsur-unsur yang digunakan oleh
seorang koreografer atau penari dalam merancang, mengatur, dan menggabungkan
gerakan-gerakan tari untuk menciptakan sebuah karya tari yang koheren, menarik, dan
bermakna. Elemen-elemen komposisi ini membantu dalam merancang struktur tari dan
mengatur bagaimana gerakan-gerakan tersebut disusun sehingga tari tersebut dapat
mengkomunikasikan pesan atau ekspresi yang diinginkan. Elemen komposisi tari tersebut
ada 11 macam yaitu : 1. Gerak, 2. Tema, 3. Desain Atas, 4. Desain Lantai, 5. Desain Musik,
6. Desain Dramatik, 7. Desain Kelompok, 8. Dinamika, 9. Desain Kostum, 10. Tata Rias,
11. Tata Panggung/Tta pentas dan 12. Tata Lampu.
Salah satu elemen komposisi tari :
Tema adalah inti sebuah cerita yang akan diungkapkan dalam tari. Tema dapat diangkat
dalam kehidupan sehari-hari manusia seperti tema perang, percintaan, permaianan,
lingkungan alam, binatang atau tumbuhan, keadaan alam, kehidupan sehari-hari,
pergaulan seperti tari Ketuk Tilu adalah tarian dengan tema pergaulan, karena dilakukan
penari putra dan putrid an sejarah, serta epos speeti Mahabharata, Ramayana, Menak,
Panji, atau dari cerita legenda seperti Malin Kundang atau Batu Belah dari Aceh : maupun
sejarah, misalnya Prabu Siliwangi, atau Ken Arok.
4. Jelaskan periodisasi seni rupa anak berikut contohnya!
Jawab :
Periodisasi seni rupa anak adalah konsep yang digunakan untuk mengelompokkan karya
seni rupa yang dibuat oleh anak-anak berdasarkan perkembangan kognitif dan emosional
mereka. Ini membantu kita memahami bagaimana anak-anak berekspresi dan berkembang
dalam seni mereka seiring bertambahnya usia. Biasanya, periodisasi seni rupa anak dibagi
menjadi beberapa tahap perkembangan, meskipun perlu diingat bahwa perkembangan
anak tidak selalu linier dan bisa bervariasi.
Berikut adalah contoh periodisasi seni rupa anak dan tahap-tahap utamanya:
1. Karya Seni Rupa Anak usia 4-7 Tahun (masa Prabagan)
Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak
biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan
kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua
kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada tahap ini yaitu telah menggunakan
bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya.
Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu
dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lain yang
disenanginya. Penempatan dan ukuran objek bersifat subjektif, didasarkan kepada
kepentingannya. Ini dinamakan dengan “perspektif batin”. Penempatan objek dan
penguasan ruang belum dikuasai anak pada usia ini.
Terhadap figuran manusia dalam karya gambar mereka adalah orang yang mereka
buat terkadang tampak seperti sedang tersenyum atau sedang memandang sesuatu,
leher sering kali tidak dibuat sehingga sering dijumpai tangan atau badan menempel
pada kepala, pakaian dan rambut mulai digambar padsa objeknya. Sedangkan
penafsirannya terhadap ruang antara lain adalah belum adanya kesadaran akan ruang
sehingga objek yang mereka buat terkesan melayang diatas kertas, sering kali mereka
harus memutar kertas gambar karena ketrbatasan fisiknya, bila mereka menggambar
orang sering kali tidak proposional (misalnya kepala lebih dari ukuran yang
seharusnya).

Contohnya :

2. Karya Seni Rupa Anak Usia 7-9 Tahun (Maga Bagan)


Konsep bentuk mulai berkembang pada usia ini, bahkan mereka akan sering
mengulang-ulang bentuk. Jika mereka ingin menyampaikan sesuatu mereka akan
membuat skema atau bentuk yang lain. Penafsiran ruang masih sangat subjektif tampak
terlihat jelas gambar mereka yang mencampurkan pengertian datar dan tinggi. Ciri
penafsiran terhadap manusia adalah mereka sering mengulang bentuk manusi yang
sebenarnya berlainan, menggambarkan letak anggota badan sudah tepat, bentuk badan
digambarkan secara geomtetris, proporsi tubuh sangat tergantung pada suasana dan
nilai emosi anak.
Contohnya :

3. Karya Seni Rupa Usia 9-12 Tahun (Masa Awal Realisme)


Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran
perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka
menyatukan objek dalam lingkungan. Perhatian kepada objek sudah mulai
rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan objek, proporsi (perbandingan
ukuran) belum dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai disadari.
Penguasan konsep ruang mulai dikenalnya sehingga letak objek tidak
lagi bertumpu pada garis dasar, melainkan pada bidang dasar sehingga mulai
ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya warna dan ruang, penguasaan unsur
desain seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini.
Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih senang kepada
menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga.
Contohnya :

4. Karya Seni RUpa Anak Usia 12-14 Tahun (Masa Naturalistik)


Pada masa naturalisme semu, kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran
sosialnya makin berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap
karyanya sendiri. Pengamatan kepada objek lebih rinci.
5. Jelaskan perkembangan kemampuan intelektual anak SD menurut Jean Peaget!
Jawab :
Berikut adalah tahapan perkembangan kognitif anak-anak SD menurut teori Piaget:
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Ini adalah tahap awal perkembangan anak ketika
mereka masih sangat bergantung pada pengalaman sensorik dan motorik mereka.
Mereka belajar melalui indera dan tindakan fisik. Selama tahap ini, anak-anak mulai
memahami konsep objek tetap, yaitu menyadari bahwa objek tetap ada meskipun tidak
terlihat.
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai
mengembangkan kemampuan berbicara dan menggunakan simbol, seperti kata-kata
dan gambar. Namun, mereka masih memiliki pemahaman yang sangat egosentris dan
kurangnya konservasi, yang berarti mereka mungkin berpikir bahwa jika bentuk atau
tampilan suatu objek berubah, jumlahnya juga berubah. Ini adalah tahap di mana
imajinasi anak-anak berkembang pesat, tetapi mereka cenderung berpikir dalam
kerangka pikiran egosentris.
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai
memahami konsep-konsep seperti konservasi, yang berarti mereka menyadari bahwa
jumlah suatu benda tetap sama meskipun tampilan fisiknya berubah. Mereka juga
mulai mampu berpikir secara logis tentang situasi konkret dan memahami hubungan
sebab-akibat. Kemampuan matematika dan penggunaan logika sederhana
berkembang pada tahap ini.
4. Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas): Ini adalah tahap terakhir dalam teori
Piaget, dan tidak semua orang mencapainya. Pada tahap ini, anak-anak mampu
berpikir secara abstrak dan mampu mengembangkan teori, menguji hipotesis, dan
berpikir tentang konsep-konsep kompleks secara logis. Mereka juga mampu
mempertimbangkan banyak sudut pandang yang berbeda.
Perkembangan intelektual anak SD menurut Piaget mencakup langkah-langkah
ini. Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang pada tingkat yang berbeda,
dan tidak semua anak melewati tahap-tahap ini pada usia yang sama. Teori Piaget
memberikan pandangan yang berharga tentang bagaimana anak-anak belajar dan
berpikir, tetapi penelitian baru-baru ini telah menyelidiki perbedaan individual yang
lebih besar dalam perkembangan kognitif daripada yang diperkirakan oleh Piaget
dalam teorinya.

Anda mungkin juga menyukai