Anda di halaman 1dari 4

 Masih perlukah bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia saat ini?

Bahasa Indonesia tentu sangat diperlukan untuk bangsa Indonesia saat ini, dikarenakan bahasa
Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia, induk bahasa, bahasa negara kita yang juga
termasuk identitas bangsa kita, dan tidak lepas digunakan dalam kehidupan salah satu contohnya yaitu
di Indonesia banyak berbagai suku yang memiliki bahasa daerahnya masing-masing di sini bahasa
Indonesia memiliki peran penting sebagai penghubung antar suku (dengan bahasa yang berbeda-beda)
yang ada di Indonesia dalam berkomunikasi.

 Membaca Artikel dengan Menerapkan Teknik SQ3R


Sumber artikel :
https://www.kompasiana.com/buyungokita/%205f22b2a4d541df59d84bebe2/sisi-positif-
parenting-budaya-jepang?page=all#section2

1. Berdasarkan hasil survei (meninjau) Anda, topik/sub topik apa saja yang menurut Anda penting?

Menurut saya topik/sub topik yang penting adalah pada bagian judul yaitu sisi positif parenting budaya
Jepang, dan pada sub judul yaitu, hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat, orang tua
adalah cerminan anak, orang tua dan anak adalah setara, memperhatikan tentang perasaan dan emosi.

2.Tuliskan daftar pertanyaan (question) berkaitan dengan informasi yang Anda perlukan pada bacaan
tersebut.

1. Apa itu parenting?

2. Apa saja yang termasuk gaya parenting?

3. Apa itu gaya asuh otoriter?

4. Apa itu gaya asuh orang tua berwibawa?

5. Apa itu gaya asuh permisif?

6. Apa itu gaya asuh over protektif


7. Bagaimana agar hubungan antara orang tua dan anak bisa dekat?

8. Orang tua adalah cerminan anak, mengapa hal itu bisa terjadi?

9. Mengapa orang tua dan anak dianggap setara?

10. Bagaimana kegiatan pendidikan moral di sekolah juga mulai diajarkan?

11. Apa tujuannya memperhatikan tentang perasaan dan emosi seorang anak?

3. Berdasarkan hasil membaca (read) Anda, Informasi apa yang anda perolehi dari bacaan tersebut.

1. Ilmu parenting diterapkan kepada anak sebagai bekal untuk membina rumah tangga dikemudian hari.

2. Gaya parenting mencakup gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif.

3. Gaya asuh otoriter adalah gaya asuh orang tua yang memaksakan kehendaknya tanpa
memperhatikan atau memedulikan perasaan anak.

4. Gaya asuh orang tua berwibawa adalah gaya asuh orang tua yang menjadi panutan atau teladan bagi
anaknya.

5. Gaya asuh permisif adalah gaya asuh orang tua yang tidak memberikan batasan atau cenderung
mempercayakan pada anaknya, selama masih dalam batas wajar.

6. Gaya asuh over protektif adalah gaya asuh orang tua yang sangat melindungi anaknya sehingga
banyak membatasi anak- anaknya dalam melakukan sesuatu.

7. Membiarkan anak bereksplorasi dengan kegiatan yang ia lakukan dan sebagai orang tua tetap
memperhatikan dan memberikan hal- hal yang positif adalah salah datu cara agar hubungan orang tua
dan anak bisa dekat

8. Dengan mengajari anak untuk dapat ikut serta melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun
temurun dengan memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban, apa yang boleh
dilakukan atau tidak adalah cara untuk menanamkan sifat dari orang tua mereka, sehingga orang tua
dianggap sebagai cerminan dari anaknya.

9. Kegiatan pendidikan moral untuk anak di sekolah juga mulai diajarkan dengan cara diberikan ruang
untuk melakukan kegiatan sosial seperti saling melayani, kegiatan makan siang di sekolah, dan kegiatan
lain yang juga kerap dilakukan di sekolah-sekolah Indonesia.

10. Hubungan tidak hanya sebagai orang tua dan anak, tetapi juga sebagai teman dan setara. Anak
didukung untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat berpikir dan menentukan pilihan dan lebih bersifat
demokratis.
11. Pentingnya memperhatikan tentang perasaan dan emosi anak untuk memberikan semangat agar
dapat memahami dan menghormati perasaannya sendiri.

4. Ceritakan/jelaskan (recite) pengalaman membaca anda berkaitan dengan bacaan/wacana tersebut.

Pengalaman saya terkait bacaan tersebut yaitu saya menjadi lebih mengerti mengenai parenting dan
berbagai macam gaya parenting. Kebudayaan parenting bisa berbeda- beda di berbagai budaya, pada
artikel yang dijelaskan adalah tentang budaya parenting orang jepang, dan saya rasa tidak berbeda jauh
dengan budaya parenting di Indonesia.

5. Berdasarkan langkah akhir dari SQ3R (review), apakah informasi yang Anda perlukan sesuai daftar
pertanyaan sudah cukup?

Ya sudah cukup, saya telah mengerti dan menemukan jawaban dari pertanyaan saya pada artikel.

Anda mungkin juga menyukai