MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok 2 Kelas PGSD A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Alat Musik Tradisional Angklung” tepat pada waktunya. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi salah satu Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Seni
Budaya dan Kearifan Lokal.
Makalah ini berisi pembahasan yang membahas tentang pengertian
angklung, sejarah angklung, tokoh-tokoh yang mengembangkan musik angklung,
pengertian lagu nasional dan lagu daerah, dan not angklung dalam lagu nasional
(Ibu Kita Kartini) dan lagu daerah (Potong Bebek Angsa).
Selama proses penulisan, kami menghadapai beberapa kesulitan. Akan
tetapi, atas bantuan dari berbagai pihak kesulitan yang kami hadapi dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Yudhistira Rejki Firdaus., S.Pd, M.Sn., selaku dosen mata kuliah Seni
Budaya dan Kearifan Lokal yang telah memberikan bimbingan dan arahan
selama proses penulisan makalah ini.
2. teman-teman satu kelompok yang telah membantu selama proses penulisan
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Makalah .............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................4
A. Pengertian alat musik angklung 4
B. Sejarah angklung 5
C. Tokoh-tokoh yang mengembangkan alat musik angklung 6
D. Pengertian lagu nasional dan lagu daerah 9
E. Not angklung dalam lagu nasional (ibu kita kartini) dan lagu daerah
(potong bebek angsa) 11
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
A. Simpulan .....................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
“Alat musik merupakan suatu instrumen atau alat yang sengaja dibuat atau
segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh
musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini
umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. Alat music
terbagi menjadi dua yaitu, alat music modern dan alat music tradisional.
“Musik tradisional ialah musik yang hidup dan berkembang secara turun
temurun di suatu daerah” (Ali 2019). Pada umumnya, seni musik tradisional
disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta bahasa yang sesuai dengan
daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah seni musik
Bulan’ maka secara naluriah kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal
dari tanah sunda karena dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas
sunda yang sangat kental. Ketika berbicara tentang seni musik tradisional maka
kita tidak hanya berbicara tentang musik tradisional Indonesia, karena setiap
daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau musik tradisional masing-masing
yang berkembang karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.
dari berbagai daerah, contohnya seperti angklung. Angklung adalah alat musik
tradisional khas Indonesia yang berasal dari jawa barat. Menurut Wikipedia
1
pengertian angklung adalah ”alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara
Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi
disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang
bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar
maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang
diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adala.h alat
menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai,
secara rinci mengenai alat musik angklung dan memberi judul makalah ini “Alat
Musik Tradisional Angklung” supaya pembaca lebih memahami lagi makna dari
B. Rumusan Masalah
5. Bagaimana not angklung dalam lagu nasional (Ibu Kita Kartini) dan lagu
2
C. Tujuan Makalah
2. sejarah angklung;
5. not angklung dalam lagu nasional (Ibu Kita Kartini) dan lagu daerah
3
BAB II
PEMBAHASAN
tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat
musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi
disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang
bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar
maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang
diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat
menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai,
Berbagai perubahan telah dilaluinya mulai dari perubahan bentuk, fungsi, sampai
pada perubahan nada. Demikian pula berbagai situasi telah dilaluinya, bahkan
kesenian ini sempat mengalami keterpurukan pada awal abad ke-20. Angklung
sebagai salah satu jenis kesenian yang berangkat dari kesenian tradisional,
mengalami nasib yang tidak terlalu tragis dibandingkan dengan beberapa jenis
kesenian tradisional lainnya. Kesenian ini hingga kini masih tetap bertahan,
bahkan berkembang, dan sudah “mendunia” kendatipun dengan jenis irama dan
nada yang berbeda dari nada semula. Kalau semula nada dasar kesenian Angklung
4
adalah tangga nada pentatonis, kini telah berubah menjadi tangga nada diatonis
B. Sejarah Angklung
Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari dua tabung bambu yang
ditancapkan pada sebuah bingkai yang juga terbuat dari bambu. Kata “angklung”
berasal dari dari dua kata “angka” dan “lung”, angka berarti nada, dan lung berarti
“putus” atau “hilang”. Angklung dengan demikian berarti “nada yang terputus”.
Angklug terdiri dari dua jenis yaitu angklung tradisional dan angklung modern.
Contoh dari angklung tradisional adalah angklung gubrag yang berasal dari
Jasinga Bogor. Contoh dari angklung modern adalah angklung yang sudah
menggunakan tangga nada diatonik yang dibuat oleh Pak Daeng Soetigna pada
tahun 1938.
Pada tahun 1955, grup angklung pertama kali menampilkan angklung pada
Konferensi Asia Afrika. Pada tahun 1966, Udjo Ngalagena mendirikan saung
1968, Daeng menampilkan angklung didepan UNICEF. Pada tahun 1968 juga,
5
Kemendikbud. Selanjutnya, pada tahun 1971 pemerintah Indonesia
Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik
bambu seperti angklung berdasar pada pandangan hidup masyarakat Sunda yang
agraris dengan sumber kehidupan dari padi sebagai makanan pokoknya. Hal ini
melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi
sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual
adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun yang lalu.
untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908, tercatat sebuah misi
komunitas.
6
Pak Daeng Soetigna merupakan empu yang menciptakan angklung
diatonis di kuningan jawa barat sekitar tahun 1938. Sebelum era Pak Daeng,
terdiri atas tabungan besar sebagai nada utama, dan tabungan kecil yang satu
2. Mang Udjo
Mang Udjo adalah pejuang yang dengan keras tenaga mengasahkan agar
angklung agar bisa exsis. Keteguhan beliau berbuah manis karena saung angklung
udjo kini menjadi ikon budaya angklung Bandung. Mang udjo belajar membuat
antara lain dengan memperpendek tabung suaranya. Peran besar Mang Udjo
adalah dalam melatih dan mendidik masyarakat sekitarnya untuk membuat dan
memainkan angklung.
3. Pak Handiman
dan peralatan milik beliau ke Pak Handiman yang pada saat itu adalah seorang
guru karawitan. Warisan itu kemudian dilakoni Pak Handiman dengan penuh
idealisme. Yakni ingin mengembangkan angklung sebagai alat musik kelas tinggi.
Untuk itu Pak Handiman tak henti mencoba berbagai hal untuk membuat
7
angklung yang berkualitas. Salah satu syarat awal membuat angklung yang
berbagai jenis bambu dari berbagai daerah. Kemudian kunci kedua adalah
pembuat tabung suara yang harus di buat oleh pengrajin dengan telinga musisi,
sehingga nada angklung tepat dan bisa mengaung merdu. Pak Handiman
4. Pak Obby
Pak Obby merupakan salah satu sesepuh guru atau pelatih angklung di
Bandung. Beliau sangat giat dalam berbagai hal demi angklung, mulai dari
sekaligus pelatih tangan kanan pak obby. Beliau pelatih yang membesarkan
Pak Yoes Roesadi adalah pencetus sekaligus pemain angklung solo, yaitu
pemain saja. Keterampilan ini di lakukan bersama rekan -rekannya dalam grup
musik arumba ( alunan rumpun bambu) yang cukup terkenal di tahun 1960 an.
Grup ini memainkan musik basanora dengan alat musik latin, sementara angklung
8
Pak Mochamad Burhan menggagas ensemble arumba (alunan rumpun
bambu) sekitar tahun 1960 an di Cirebon. Namanya memang mirip dengan nama
grup pak yoes, beliau sukses memadukan berbagai alat musik bambu tradisional
gendang.
8. Pak Sam Udjo, Kang Yayan Udjo, dan Kang Daeng Udjo
Pak Sam Udjo, Kang Yayan Udjo, dan Kang Daeng Udjo adalah anak-
anak Mang Udjo yang menggeluti langsung dengan musik angklung . Pak Sam
memodofikasi alat musik bambu dimana salah satu ciptaannya adalah angklung
toel dan kang daeng orang yang jago melatih dan memimpin pertunjulan
angklung.
Inggris) adalah suatu lagu yang diakui menjadi suatu lagu resmi dan menjadi
simbol suatu negara atau daerah. Lagu kebangsaan dapat membentuk identitas
nasional suatu negara dan dapat digunakan sebagai ekspresi dalam menunjukkan
hukum resmi dari pemerintah yang mengatur dan hanya berdasar pada konsesi
masyarakat saja. Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah
bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa.
9
Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu
pemenang medali emas akan diperdengarkan saat upacara pemberian medali, dan
dalam pertandingan sepak bola seperti pada Piala Dunia FIFA, lagu kebangsaan
beberapa negara, lagu kebangsaan luga dimainkan saat dimulainya dan selesainya
siaran televisi. Seperti di Thailand, lagu kebangsaan dimainkan pada pukul 8 pagi
dan 6 sore lewat pengeras suara pada kantor pemerintahan dan di tempat umum.
sikap hormat.
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan adalah lagu atau
musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan
10
baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta
bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan
bahasa daerahnya masing-masing seperti Tondok Kadadingku dari Jawa Barat dan
Lagu daerah atau musik daerah ini biasanya muncul dan dinyanyikan atau
irama khusus bagi sebuah daerah. Terdapat lagu-lagu kedaerahan yang telah
menjadi popular diseluruh negara hasil penyiaran oleh radio dan televisi.
11
E. Not Angklung dalam Lagu Nasional dan Lagu Daerah
Lagu “Ibu Kita Kartini” adalah ciptaan Wage Rudolf Soepratman atau
Indonesia Raya. Lagu Ibu Kita Kartini merupakan lagu untuk mengenang
masa itu yang tak memiliki hak yang sama dengan kaum lelaki.
1 6
2 8
12
3 10
4 11
5 13
6 15
7 17
Lagu potong bebek angsa adalah salah satu lagu daerah Indonesia
yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Lagu ini diciptakan oleh
Pak Kasoer atau singkatan dari Soerjono. Lagu ini bermakna tentang
ajakan untuk berdansa bersama orang yang dicintainya. Irama lagu ini
memasak bebek.
13
Berikut Not angka yang digunakana pada alat musik angklung.
5 1
.
6 3
.
7 5
.
1 6
2 8
3 10
4 11
5 13
6 15
14
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan
menampilkan angklung pada Konferensi Asia Afrika. Pada tahun 1966, Udjo
Tokoh yang memperkenalkan angklung yang popular ada Pak Daeng Soetigna
sekitar tahun 1938 dan Mang Udjo adalah pejuang yang dengan keras tenaga
bahasa Inggris) adalah suatu lagu yang diakui menjadi suatu lagu resmi dan
menjadi simbol suatu negara atau daerah. Sedangkan Lagu daerah atau musik
daerah atau lagu kedaerahan adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu
daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut
Makna Lagu Ibu Kita Kartini yaitu lagu untuk mengenang perjuangan
emansipasi perempuan khususnya perempuan Jawa di masa itu yang tak memiliki
15
hak yang sama dengan kaum lelaki. Sedangkan makna Lagu potong bebek angsa
adalah salah satu lagu daerah Indonesia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur
(NTT). Lagu ini bermakna tentang ajakan untuk berdansa bersama orang yang
dicintainya.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih teliti dan details dalam menjelaskan isi dari makalah
maupun pembaca untuk mengetahui alat musik tradisional khususnya alat musik
angklung. Untuk saran bisa berisi kritik terhadap penulisan juga bisa untuk
16
DAFTAR PUSTAKA
Ali. (2019). Pengertian, Jenis dan Fungsi Musik Tradisional Secara Umum
[online]. Tersedia di: https://pendidikan.co.id/pengertian-jenis-dan-fungsi-
musik-tradisional-secara-umum/ [diakses pada 6 Januari 2020]
Ganjar Kurnia. (2003). Deskripsi kesenian Jawa Barat. [online]. Tersedia di:
https://id.wikipedia.org/wiki/Angklung [diakses pada 7 Januari 2020]
Nurul. (2018). Pengertian Alat Musik Tradisional dan Modern [online]. Tersedia
di: https://www.silontong.com/2018/02/12/pengertian-alat-musik-
tradisional-modern/# [diakses pada 6 Januari 2020]
Mursito. (2013). Sesepuh-sesepuh Angklung [online]. Tersedia di:
http://klungbot.com/sesepuh-sesepuh-angklung/ [diakses pada 6 Januari
2020]
(2016). Arti dan Makna Lagu Potong Bebek Angsa. [online]. Tersedia di:
http://chordbarubaru.blogspot.com/2016/09/apa-arti-dan-makna-lagu-
potong-bebek.html?m=1 [diakses pada 6 Januari 2020]
(2016). Inti Arti Lagu Potong Bebek Angsa. [online]. Tersedia di:
http://creasicomunity.blogspot.com/2016/12/inti-arti-lagu-potong-bebek-
angsa.html?m=1. [diakses pada 6 Januari 2020]
(2016). Makna Lagu Ibu Kita Kartini.[online]. Tersedia di:
https://www.google.co.id/amp/s/merahputih.com/post/amp/makna-lagu-
ibu-kita-kartini. [diakses pada 1 Januari 2020]
(2019). Pengertian Lagu Kebangsaan. [online]. Tersedia di:
https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu_kebangsaan [diakses pada 6 Januari
2020]
17