V. Penutup ……………………………………………………………
1. Kesimpulan …………………………………………………….
2. Saran …………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat kepada kami semua,sehingga kami dapat
meyelesaikan makalah ini.Makalah ini kami buat dalam rangka
memenuhi kewajiban untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran
Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).
Makalah ini juga kami buat untuk menjelaskan mengenai Tradisi
Gamelan “DEGUNG”.Kami berharap makalah ini dapat digunakan
sebagai sarana bahan bacaan dan referensi baik untuk kalangan
pelajar maupun khalayak umum.Dalam pembuatan makalah ini,kami
ingin berterimkasih kepada guru mata pelajaran yang sudah
memberikan tugas ini sehingga kami menjadi semakin memahami
dan mengetahui mengenai materi ini karena telah membaca dan
bertanya dari berbagai sumber.
Dalam mengerjakan makalah ini,kami mendapatkan informasi dan
pengetahuan dari berbagai sumber seperti internet,buku,dan dari
sumber lainnya.Kami memohon maaf apabila di dalam pembuatan
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan isi yang kurang
berkenan.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran sangat kami perlukan
untuk menyempurnakan makalah ini.
Degung merupakan salah satu gamelan khas dan asli hasil pengembangan
masyarakat sunda dari pengaruh Gamelan Jawa.Gamelan yang kini jumlahnya
telah berkembang dengan pesat,diperkirakan awal perkembanganya sekitar
akhir abad ke 18/awal abad ke 19.
Dihubungkan dengan kirata basa, kata “degung” berasal dari kata “ngadeg”
(berdiri) dan “agung” (megah) atau “pangagung” (menak; bangsawan), yang
mengandung pengertian bahwa fungsi kesenian ini dahulunya digunakan bagi
kemegahan (keagungan) martabat bangsawan. E.Sutisna, salah seorang nayaga
(penabuh) grup Degung “Parahyangan”, mengatakan bahwa gamelan Degung
dulunya hanya dimiliki oleh para pangagung (bupati).
1. Kesimpulan
Degung adalah gamelan khas dan asli hasil pengembangan masyarakat
sunda dari pengaruh Gamelan Jawa. awal perkembanganya sekitar akhir
abad ke 18/awal abad ke 19.
Kata “degung” berasal dari kata “ngadeg” (berdiri) dan “agung” (megah)
atau “pangagung” (menak; bangsawan), yang mengandung pengertian
bahwa fungsi kesenian ini dahulunya digunakan bagi kemegahan
(keagungan) martabat bangsawan.
2. Saran
Sebagai kesenian traditional Degung perlahan mulai di lupakan hanya
sebagian kecil remaja dan orang tua yang mengerti dan melestarikan,
sebagian besar lebih memilih mengkonsumsi musik mancanegara dan
meninggalkan musik lokal. Diharapkan baik pemerintah serta
masyarakat terus menanamkan minat akan musik tradisional kepada
anak – anaknya dan pemerintah terus bersinergi dengan pekerja seni
tradisional untuk terus mengadakan acara seni musik tradisional dan
membantu pendanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://desacibarusahjaya.wordpress.com/2015/08/12/kesenian-
tradisional-sunda-degung/
http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/gamelan-sunda--
degung---seni-musik?lang=id
https://kancasora.wordpress.com/2012/10/10/sejarah-gamelan-
degung-sunda/