Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SENI TARI

Di Susun Oleh:
SOFIA SALSABILA

X MIPA 2

SMAN 1 MANGUNJAYA
TAHUN AJARANA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Kesenian Jawa Barat” yang merupakan salah satu tugas dari mata pelajaran Seni
Budaya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan
memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita
sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia
merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan
budaya. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kita pungkiri bahwa kebudayaan daerah
merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global, yang biasa kita
sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk
kebudayaan daerah akan sangat berpengaruk terhadap budaya nasional, begitu
pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah,
akan sangat berpebgaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.

Mangunjaya, 6 Maret 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL/COVER................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Makalah......................................................................................2
D. Manfaat Makalah....................................................................................2
E. Sistematika Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Angklung.................................................................................................3
B. Degung....................................................................................................3
C. Rampak Gendang....................................................................................3
D. Rengkong................................................................................................4
E. Kuda Renggong.......................................................................................4
F. Kacapi Suling..........................................................................................4
G. Tari Jaipong.............................................................................................5
H. Tari Ketuk Tilu........................................................................................5
I. Tari Merak...............................................................................................5
J. Tari Jaipong.............................................................................................6
K. Kuda Lumping........................................................................................6
L. Reog........................................................................................................6
M. Wayang Golek.........................................................................................6
BAB III SIMPULAN DAN SARAN................................................................8
A. Simpulan ................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................8

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang
pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh
setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa
gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya
lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk
menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada
budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya
daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian
bangsanya. Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum
tetntu sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa
bangga terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya
sendiri.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk
membahas masalah tersebut yang dituangkan dalam sebuah makalah dengan
judul “Kesenian Jawa Barat”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
yang akan penulis bahas dalam penuyusunan makalah ini ialah:
1. Apa definisi rampak gendang?
2. Bagaimana cara penyajian kuda renggong?
3. Apa saja kesenian dari jawa barat?
4. Apa definisi tari merak?
5. Apa pengertian semua tarian dari jawa barat?

1
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini ialah
untuk mengetahui:
1. Definisi rampak gendang.
2. Cara penyajian kuda renggong.
3. kesenian dari jawa barat.
4. Definisi tari merak.
5. Pengertian semua tarian dari jawa barat.

D. Manfaat Makalah
Dengan di susunnya makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan penulis tentang budaya lokal.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini ialah dengan menggunakan meteode
teknologi informasi dan komunikasi yang menunjang terhadap materi
tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Angklung
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari
bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun
1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan
kesenian local atau tradisional.

B. Degung
Degung merupakan sebuah kesenian sunda yang biasanya dimainkan
pada acara hajatan. Kesenian degung ini digunakan sebagai musik
pengiring/pengantar. Degung ini merupakan gabungan dari peralatan
musik khas Jawa Barat yaitu,Gendang, Goong, Kempul, Saron, Bonang,
Kacapi, Suling, Rebab, dan sebagainya. Degung merupakan salah-satu
kesenian yang paling populer di Jawa Barat, karena iringan musik degung
ini selalu digunakan dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat
tradisional, selain itu musik degung juga digunakan sebagai musik
pengiring hampir pada setiap pertunjukan seni tradisional Jawa Barat
lainnya. Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya.
Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang
membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas.
Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak
sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden
karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.

C. Rampak gendang
Rampak Gendang merupakan kesenian yang berasal dari Jawa Barat.
Rampak Gendang ini adalah pemainan menabuh gendang secara bersama-
sama dengan menggunakan irama tertentu serta menggunakan cara-cara
tertentu untuk melakukannya, pada umumnya dimainkan oleh lebih dari
empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh

3
gendang. Biasanya rampak gendang ini diadakan pada acara pesta atau
pada acara ritual.

D. Rengkong
Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan
oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah
Kabupaten Cianjur dan orang yang pertama kali memunculkan dan
mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil
dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai
dengan menuainya.

E. Kuda renggong
Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian
helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan
Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-
warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak
sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru
pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta
selop.

F. Kecapi suling
Kacapi Sulingadalah kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat,
yaitu permainan alat musik tradisional yang memadukan suara alunan
Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya
diiringi oleh Mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan
tingkat tinggi khas Sunda, yang pada umumnya nyanyian atau lagunya
dibawakan oleh seorang penyanyi perempuan, yang dalam bahasa sunda
disebut Sinden. Kacapi suling ini biasanya digunakan untuk mengiringi
nyanyian sunda. Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah
Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan
seluruh dunia.

4
G. Tari jaipong
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik
dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari
daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang
sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari
tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.Tari Jaipong ini dibawakan
dengan iringan musik yang khas pula, yaituDegung. Musik ini merupakan
kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi,
dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri
khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat
musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau
berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan
pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan.

H. Tari Ketuk tilu


Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang
biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan
penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang
cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan
adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan
hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai
masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.

I. Tari merak
Tari merak merupakan tarian tradisi suku sunda yang menggambarkan
burung-burung merak yang sedang menari dengan gembira , tarian ini
dibawakan oleh penari wanita-wanita sunda . dan biasanya tarian merak ini
dibawakan untuk acara perkawinan ataupun menyambut tamu yang datang
berkunjung ke tanah sunda .

5
J. Tari topeng
Tari topeng ini adalah tarian suku sunda yang dibawakan oleh
sekelompok orang penari pria atau wanita, yang menggunakan topeng
khas suku sunda , dan biasanya tarian ini untuk menyambut tamu-tamu
yang ingin berkunjung datang , dan sebagai pementasan pada saat acara-
acara tertentu .Seperti perkawinan,khitanan,dan sebagainya.

K. Kuda lumping
Kuda Lumpingmerupakan kesenian yang beda dari yang lain, karena
dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan
memainkannya seperti kesurupan. Kesenian ini dimainkan dengan cara
orang yang sudah kesurupan itu menunggangi kayu yang dibentuk seperti
kuda serta diringi dengan tabuhan gendang dan terompet. Keanehan
kesenian ini adalah orang yang memerankannya akan mampu memakan
kaca serta rumput. Selain itu orang yang memerankannya akan dicambuk
seperti halnya menyambuk kuda. Biasanya kesenian ini dipimpin oleh
seorang pawang. Kesenian ini merupakan kesenian yang dalam
memainkannya membutuhkan keahlian yang sangat husus, karena
merupakan kesenian yang cukup berbahaya.

L. Reog
Di daerah Jawa Barat terdapat kesenian yang disebutReog, kesenian
ini pada umumnya ditampilkan dengan Bodoran, serta diiringi dengan
musik tradisional yang disebut Calung. Kesenian ini biasanya dimainkan
oleh beberapa orang yang mempunyai bakat melawak dan berbakat seni.
Kesenian ini ditampilkan dengan membawakan sebuah alur cerita yang
kebanyakan cerita yang dibawakan adalah cerita lucu atau lelucon.

M. Wayang golek
Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat,
yaitu pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan
oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang.

6
Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara
manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi
musikDegung lengkap denganSinden nya. Wayang Golek biasanya
dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya.
Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya
semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00
pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan
kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami
oleh budaya Hindu dari India, sepertiRamayana atau Perang Baratayudha.
Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India. Dalam
Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu
kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala danCepot. Tokoh-
tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu
memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak
tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh
tersebut dengan variasi yang sangat menarik.

7
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki berbagai kebudayaan,
mulai dari adat istiadat sehari-hari, kesenian, acara ritual, dan lain-lain.
Semua itu membuktikan bahwa jawa barat merupakan provinsi yang
kaya akan budaya daerah. Diantara sekian banyak kebudayaan yang dimiliki
jawa barat, ada beberapa kebudayaan yang sangat populer, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Angklung
2. Degung
3. Rampak gendang
4. Rengkong
5. Kuda renggong
6. Kecapi suling
7. Tari jaipong
8. Tari Ketuk tilu
9. Tari merak
10. Tari topeng
11. Kuda lumping
12. Reog
13. Wayang golek

B. Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional,
maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat
mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai
kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya
lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan
bagian dari kepribadian bangsa.

Anda mungkin juga menyukai