Anda di halaman 1dari 36

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAERAH

KAJIAN SUKU SUNDA

Disusun Oleh Kelompok 7 Kelas 7A :

1. Riris Andita Putri (A510160002)


2. Nagita Apriliyani (A510160019)
3. Rosyitania Yudha Astari (A510160023)
4. Pandu Aji Prabowo (A510160026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan karunia dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah
tentang kajian Suku Sunda sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik,
walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Serta kami juga berterima kasih
kepada Bapak Sukartonoselaku dosen Mata Kuliah Pendidikan Kebudayaan
Daerahyang sudah membimbing kami selama proses pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan bagi para guru mengenai kebudayaan yang ada di Sunda.
Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang sudah kami buat di masa yang akan datang.
Sekiranya makalah yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri
ataupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat
kesalahan juga kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik serta saran
yang membangun demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

Surakarta, 30 September 2019

Tim penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3
BAB I....................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 5
A. Tarian Daerah Sunda....................................................................................................... 5
B. Permainan Daerah Sunda ................................................................................................ 6
C. Pakaian Daerah Sunda .................................................................................................. 14
D. Lagu Daerah Sunda ....................................................................................................... 14
E. Bahasa Daerah Sunda ................................................................................................... 15
F. Makanan Daerah Sunda ................................................................................................ 17
G. Rumah Adat .................................................................................................................. 28
H. Senjata Adat .................................................................................................................. 31
BAB III .................................................................................................................................. 35
PENUTUP ............................................................................................................................. 35
A. Kesimpulan dan Saran .................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 36

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang menyimpan berbagai kekayaan
alam serta keanekaragaman suku, ras dan budaya. Setiap daerah memiliki ciri khasnya
masing-masing yang membedakan dengan daerah lain. Begitupun dengan penyebaran
budaya di setiap daerah di Indonesia yang masih sangat dipengaruhi oleh keadaan alam dan
kebiasaan masyarakat sekitar.Sebab budaya juga berakar dari masyarakat itu sendiri.Salah
satu suku di Indonesia yang menyimpan segala bentuk kebudayaannya yang indah dan
terkenal adalah dari Suku Sunda.
Suku Sunda merupakan suku kedua terbesar di Indonesia yang mencakup wilayah
provinsi Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Lampung.Tidak begitu heran jika orang-orang
sunda lebih banyak dijumpai sekalipun di perantauan.Jumlah populasinya menginjak 34
juta jiwa pada tahun 2003 dapat diartikan bahwa suku ini mendominasi wilayah
Indonesia.Begitu banyak nilai-nilai adat yang diwariskan nenek moyang.Termasuk adat
istiadat yang akhirnya menjadi sebuah ‘kebiasaan’ di suatu daerah.Suku Sunda memiliki
ragam budaya yang menjadi identitas mereka.Mayoritas suku ini beragama Islam namun
ada juga sebagian kecil yang beragama Kristen, Hindu bahkan Sunda Wiwitan.
Adat Istiadat Suku Sunda ini merupakan salah satu suku sunda yang sangat kaya dengan
adat dan istiadat suku tersebut.Hingga saat ini, Suku Sunda masih menghargai, dan
memelihara peninggalan adat istiadat yang telah ditinggal oleh leluhur sunda dahulu.
Dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai adat istiadat Suku Sunda yang meliputi tarian
daerah, permainan daerah, pakaian daerah, lagu daerah, bahasa daerah, makanan daerah,
rumah adat dan senjata adat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah tarian yang ada di daerah Sunda?
2. Apa sajakah permainan di daerah Sunda?
3. Apakah pakaian daerah Sunda?
4. Apa sajakah lagu daerah Sunda?
5. Bagaimanakah bahasa daerah yang ada di Sunda?
6. Apa sajakah contoh makanan yang ada di daerah Sunda?
7. Apakah rumah adat Sunda?
8. Apa sajakah senjata adat di Sunda?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tarian yang ada di daerah Sunda
2. Untuk mengetahui permainan di daerah Sunda
3. Untuk mengenal pakaian daerah Sunda
4. Untuk mengetahui lagu daerah Sunda
5. Untuk mengetahui bahasa daerah yang ada di Sunda
6. Untuk mengenal makanan yang ada di daerah Sunda
7. Untuk mengetahui rumah adat Sunda
8. Untuk mengetahui senjata adat di Sunda

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tarian Daerah Sunda
1. Tari Jaipong
Tari jaipongan terlahir melalui proses kreatif dari tangan dingin H Suanda sekitar
tahun 1976 di Karawang, jaipongan merupakan konsep tari yang menggabungkan
beberapa elemen seni tradisi karawang seperti pencak silat, wayang golek, topeng
banjet, ketuk tilu dan lain-lain. Jaipongan
merupakan tarian yang diiringi dengan instrument
/ alat musik sederhana yang terdiri dari gendang,
ketuk, kecrek, goong, rebab dan sinden atau juru
kawih. Tari jaipongan menjadi sarana hiburan
masyarakat karawang dan mendapatkan apresiasi
yang cukup besar dari segenap masyarakat
karawang dan menjadi fenomena baru dalam ruang seni budaya karawang, khususnya
seni pertunjukan hiburan rakyat. Tari Jaipongan merupakan tari yang komplek
dimulai dari penataan pada komposisi musikalnya hingga dalam bentuk komposisi
tariannya. dimana tari jaipongan yang berasal dari daerah khas jawa barat yang
terkenal memiliki ciri dengan kelincahan gerak dinamis serta di pertunjukna dan di
tarikan oleh para mojang priangan.
Tari jaipong ini sebenernya ialah tarian suku sunda yang telah moderen, karena
merupakan pengembangan dari tari tradisional khas suku sunda, yaitu Ketuk Tilu.
Seni tari jaipongan ini di iringi dengan musik yang memiliki khas, yaitu Degung.
Musik ini merupakan kumpulan beragam alat-alat musik seperti alat musik Kendang,
Go’ong, Kecapi, Saron, dan alat musik lainnya.
Degung ini dapat diibaratkan ‘musik’ dalam Eropa/Amerika Serikat. Ciri khas
dari seni Tari Jaipong ini adalah memiliki musik yang menghentak, yang mana alat
musik kendang lebih terdengar paling menonjol selama mengiringi Tarian Jaipong
tersebut.
Tari Jaipong ini biasanya sering dibawakan oleh seorang diri, berpasang-
pasangan atau berkelompok sekaligus. Sebagai seni tarian sunda yang menarik, tari
jaipong kerap dipentaskan oleh penari tersebut pada acara-acara hiburan, hajatan, atau
adanya pesta-pesta pernikahan.
Tari jaipong merupakan sebuah saran untuk menyampaikan sebuah aspirasi
perempuan yang tidak dapat diucapkan dengan perkataan. Tari jaipong tersirat sebuah
pesan bahwa dibalik keaggungan serta kelembutan perempuan Sunda terdapat juga
keinginan untuk menjadi diri sendiri tanpa tekekang oleh pandangan orang-orang.

2. TARI TOPENG KUNCARAN


Tari Topeng merupakan seni visualisasi gerak, yang dibuat nenek moyang dahulu
tanpa melalui konsep. dimana Ada kemiripian tari topeng betawi dengan tari topeng
kuncaran yaitu si penari menggunakan topeng yang mirip dengan Topeng Banjet
Karawang Jawa Barat, sebagai properti
utamanya dan lebih condong kebudayaan
Sunda nya , yang memiliki
ciri khasnya berupa selancar namun dalam
topeng betawi memakai bahasa Betawi.
Dalam topeng betawi sendiri ada tiga unsur:
musik, tari dan teater. Tarian dalam topeng
betawi inilah yang disebut tari topeng. Salah

5
seorang tokoh seniman Betawi yang telah mengusung aneka tari-tarian Betawi
khususnya tari topeng hingga ke manca negara adalah Entong Kisam yang merupakan
sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya di
tolak. Menggambarkan cinta, kepemimpinan, dan kebijaksanaan.

3. TARI MERAK
Tari merak merupakan tarian
yang berasal dari daerah pasundan Jawa
Barat. Tari Merak adalah salah satu tarian
yang menggambarkan ekspresi kehidupan
seekor burung merak. sedangkan Pengertian
dari Tari Merak itu sendiri adalah tarian
yang tata cara dan geraknya diambil dari
kehidupan merak yang diangkat ke pentas
oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri.
Sejarah Tari Merak berawal Pada tahun
1950an dimana seorang kareografer bernama Raden Tjetjep Somantri menciptakan
gerakan Tari Merak. Beliau mengimplentasikan kehidupan burung Merak dalam
gerakan tari tersebut. Utamanya tingkah merak jantan yang mengembangkan bulu
ekornya ketika ingin memikat merak betina. Gerakan merak jantan tersebut tergambar
jelas dalam Tari Merak. Seiring perkembangan jaman, Tari Merak Jawa Barat telah
mengalami perubahan dari gerakan asli yang diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri.
Sejarah Tari Merak tidak hanya sampai disitu karena pada tahun 1985 gerakan Tari
Merak kembali direvisi. menjadi tarian yang lebih dinamis geraknya dan elegan serta
memukau sesuai dengan kisah kehidupan burung merak yang serba indah dan
memukau. Menggambarkan keindahan, kegembiraan.

B. Permainan Daerah Sunda


1. Permainan Tradisional Sunda “Cingciripit”
Cingciripit ini biasanya dilakukan oleh-anak-
anak sebelum memulai permainan untuk
menentukan urutan dalam bermain atau
menentukan siapa yang menjadi eméng (kucing).
Cara melakukan cingciripit: Anak-anak
berkumpul membentuk lingkaran, kemudian
salah seorang diantara mereka (biasanya) orang
yang ‘dituakan’ dalam kelompok membuka
telapak tangan, kemudian satu persatu anak
meletakan jarinya di tangan tersebut, mereka akan ngawih (bernyanyi) bersama dengan
syair.
Lirik Lagu Cingciripit:

Cing ciripit satulang sabawang,


Saha nu kajepit tunggu lawang.

atau ..

6
Cing ciripit Tulang bajing kacapit
Kacapit ku bulu paré
Bulu paré sesekeutna
Jol pa dalang mawa wayang
Jrék-jrék nong, Jrék-jrék nong.

Ketika lagu hampir berakhir, pemain bersiap-siap untuk mengangkat jarinya, karena
bila jari tertangkap oleh tangan si pemimpin tadi maka dia kalah dan menjadi eméng atau
kucing.
2. Permainan Tradisional Oray – Orayan
Permainan Oray-orayan (ular-ularan)
adalah permainan yang riang dan memadukan
unsur gerakan dan suara, permainan
tradisional sunda ini biasa dimainkan oleh
banyak anak. Mengandung makna
kebersamaan, sportifitas.
Cara Memainkan Permainan Oray-orayan;
Dua orang anak saling berpegangan tangan membentuk seperti gerbang, dua orang
tersebut memilih akan menjadi “bulan” atau “bintang
Kemudian pemain lain berbaris beruntun sambil memegang pundak orang di
depannya dan maju melewati gerbang tadi. Orang paling depan disebut hulu (kepala)
dan yang paling belakang disebut buntut (ekor). setiap pemain mengikuti langkah dari
si hulu ular sambil bernyayi bersama dengan syair.
Lirik Lagu Oray-Orayan:

Oray orayan, luar léor mapay sawah,


Entong ka sawah, Paréna keur sedeng beukah.

Orang-orayan
Luar-léor mapay kebon
Entong ka kebon, di kebon loba nu ngangon.

Mending gé ka leuwi, di leuwi loba nu mandi


Saha anu mandi
Anu mandina pandeuri.

Oray-orayan
Oray naon? Oray Bungka
Bungka naon? bungka laut
Laut naon? Laut dipa
Dipa naon? Dipandeuri riririri … Jleepp (bulan dan bintang menangkap mangsanya)

Ketika berada di ujung lagi, pada syair “riririririri …. “ kedua pemain yang
menjadi gerbang tadi akan menurunkan tangannya dan menangkap seorang pemain,
setelah tertangkap pemain harus memilih bulan atau bintang, bila si pemain misalnya
memilih bulan, dia akan berdiri di belakang bulan, pun sebaliknya.

7
Permainan dilanjutkan sampai semua pemain tertangkap, nantinya akan
membentuk tim bulan dan tim bintang yang akan beradu kekuatan dengan saling tarik
menarik tangan (seperti tarik tambang)

Versi lain dari cara memainkan permainan oray-orayan adalah pemain paling
depan harus menangkap pemain paling belakang, dan pemain lain akan menghalang-
halangi kepala ular agar tidak menyentuh anak paling belakang tersebut.

3. Permainan Boy Boyan / Boi-Boian


Permainan boy-boyan atau boi-boian
biasanya menggunakan bola kasti atau
kertas yang dibentuk menyerupai bola dan
pecahan genteng kecil (9-15 buah),
permainan ini di mainkan oleh dua tim.
Cara memainkan permainan boy-boyan,
pertama genteng-genteng kecil ditumpuk
keatas, satu tim berperan sebagai pelempar
(A) dan satu tim sebagai penjaga (B).
Satu persatu pemain dari tim A mengarahkan bola dari jarak yang telah disepakati
untuk merumpuhkan tumpukan genteng. Bila pemain tim A berhasil meruntuhkan
genteng tadi, maka tim penjaga harus mengejar dan mengarahkan bola ke badan salah
seorang pemain dari tim A. Sedangkan tugas dari semua pemain tim pelempar adalah
berlari menghindari kejaran bola dan mengatur strategi untuk kembali menumpukan
genteng yang runtuh tadi. Bila genteng berhasil disusun, biasanya pemain yang
berhasil menyusun genteng akan berteriak “BOOY” dan skor 1-0 untuk tim
pelempar. Kemudian permainan dilanjutkan seperti awal. Permainan tradisional boy-
boyan bermanfaat untuk melatih kerjasama tim, kecepatan dan kelincahan.

4. Permainan Galah Asin


Permainan Galah asin biasa dimainkan dihalaman luas,
dengan membuat garis-garis seperti yang tertera dalam
gambar diatas pemain harus berlari tanpa tersentuh oleh
pemain lawan.
Cara memainkan permainan galah asin; Pemain dibagi
menjadi dua tim, satu tim yang biasanya terdiri dari 3-7
(ganjil) berdiri sejajar sesuai garis (kanan-kiri) dengan satu
orang melintang dari garis depan sampai belakang.
Sedangkan tim lainnya berlari masuk ke dalam arena
permainan sambil menghindari kejaran dan sentuhan tangan
dari pemain lawan, permainan ini mengandalkan kecepatan dan kelincahan pemain.
Bila salah satu pemain terkena sentuhan dari pemain penjaga, maka permainan
berakhir dan kedua tim berganti giliran.

8
5. Permainan Tradisional Gatrik
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan
kayu atau bambu berukuran sekitar 30 cm dan yang
satunya berukuran lebih kecil. potongan bambu yang
kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh
tongkat bambu sampai bambu itu melayang sejauh
mungkin dan tidak dapat ditangkap oleh tim lain yang
berjaga.

6. Permainan Sunda Bébéntengan


Bebentengan adalah permainan yang cukup
seru karena harus dimainkan oleh banyak anak.
Permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-
laki maupun perempuan. Bentengan
membutuhkan area yang cukup luas dan 2
pohon/pilar/tembok yang bisa dijadikan
benteng (markas) dengan jarak sekitar 2-4
meter.
Paling tidak ada 6 anak yang bermain bentengan ini karena nantinya akan dibagi
menjadi 2 kelompok. Tiap kelompoknya akan berusaha memegang benteng kelompok
lawan terlebih dahulu supaya menjadi pemenangnya. Kelompok yang kalah akan
mendapat hukuman dari kelompok yang menang.
Dibutuhkan kecepatan, ketangkasan dan strategi yang baik untuk memainkan
permainan berkelompok ini. setiap pemain harus menghindari kejaran lawan, berlari
dan saling berkomunikasi untuk menangkap lawan, menyerang dan merebut benteng
lawan.
Kedua tim menentukan media yang akan menjadi benteng bisa berupa pohon, tiang
ataupun batu bata sesuai dengan kesepakatan dua tim. pemenang ditentukan oleh tim
yang paling banyak menyentuh benteng lawan,
ketika menyentuh benteng lawan biasanya pemain akan berteriak “BENTEEENG”.
dan kemudian skor akan menjadi 1-0.
7. Permainan Anak Sunda “Anjang-Anjangan”
Permainan anjang-anjangan adalah permainan anak-anak sunda yang meniru
seolah-olah mereka sudah berumah tangga. biasanya dilakukan oleh perempuan tapi
kadang anak laki-laki pun sering ikut memainkannya.
Ada yang berperan sebagai Ayah, Ibu, anak, tetangga, tukang dagang, dokter dan
lain sebagainya dalam permainan ini, mereka harus menghayati peran masing-masing.
Kadang ada juga anak yang menjadi ‘sutradara’ dalam permainan ini. Dia mengatur
skenario permainan ini agar tetap ramai. Permainan ini adalah permainan anak
perempuan favorit di jaman dahulu selain permainan anak BP-BP an.

9
8. Permainan Ucing Sumput
Permainan ucing sumput bahasa Indonesia disebut
permainan petak umpet ini, hampir semua orang tahu
dan pernah memainkan permainan jadul ini.

9. Permainan Hahayaman
Dalam permainan hahayaman salah seorang akan
bertindak sebagai hayam (ayam) dan seorang
menjadi careuh (musang), musang akan mengejar
ayam sampai tertangkap.
Permainan ini biasanya dimainkan beramai-ramai,
pemain lain selain ayam dan musang akan membuat
lingkaran yang berfungsi sebagai kandang atau tempat perlindungan ayam. jika ayam
masuk kedalam kandang maka pemain yang membuat lingkaran harus cepat
menurunkan pegangan tangannya untuk menutup kandang. Permainan selesai kalau
ayam tertangkap atau musang menyerah tidak dapat menangkap ayam. dan
dilanjutkan dengan mengundi permain baru.

10. Permainan Ucing -Ucingan


Biasa juga disebut permainan emeng-emengan atau ada yang menyebutnya juga
ucing udag, permainan anak ini dimainkan lebih dari dua orang.
Diawali oleh cingciripit, suit atau hompimpah untuk menentukan kucing, setelah
itu si kucing akan berlari mengejar dan menyentuh badan lawan. Biasanya pemain
yang sudah tersentuh kucing akan otomatis menjadi kucing sementara pemain yang
sebelumnya akan terbebas dari tugasnya menjadi kucing
Dalam versi lain, bila pemain terkena sentuhan kucing, maka dia akan menjadi
teman si kucing tersebut dan membantu mengejar pemain lain sampai habis dan
kemudian permainan di mulai lagi dari awal.
Banyak sekali jenis Permainan Ucing-Ucingan di masyarakat sunda, diantaranya;
ucing sumput, ucing tihang, ucing sarung, ucing babet, ucing kup, ucing bol dan ucing
nagog.

11. Permainan Tradisional Congklak


Biasanya dimainkan oleh perempuan, permainan ini
tidak membutuhkan pemain yang banyak, hanya dua
orang saja, dengan menggunakan alat yang biasanya
terbuat dari plastik, tanah atau papan kayu yang
dibentuk dengan 7X2 lobang sejajar dengan dua lobang
yang lebih besar di kedua sisinya.
Untuk mengisi lobang tersebut, biasanya pemain
menggunakan biji asam, karet, batu-batu kecil atau biji congklak. Mengandung pesan

10
bahwa sebagai sebuah pengajaran hidup untuk berusaha di setiap waktu dan
kesempatan, serta menyimpannya untuk tabungan di hari mendatang.

12. Permainan Sunda Engklek


Permainan ini menggunakan media keramik kecil
dan gambar berupa petak-petak yang berbeda-beda
bentuknya, pemain akan meloncat-loncat sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

13. Permainan Tradisional Jawa Barat “Ucing Béling”


Menggunakan media pecahan beling/kaca yang ditumbuk menjadi kecil, cara
memainkan permainan ucing beling adalah semua
pemain membuat pecahan kaca kecil dan kemudian
membuat garis bulat di tanah, ukuran bulatan garis
disesuaikan dengan pemain.
Dengan melakukan cingciripit, hompimpah
atau suten (suit) pemain menentukan siapa yang
menjadi kucing. Kucing akan menghitung angka
(biasanya) 1-10, sementara pemain lain menyembunyikan pecahan beling di area garis
bulat tadi dan menyamarkannya agar tidak terlihat oleh si kucing yang nanti akan
mencarinya.

14. Permainan Tradisional “Endog – Endogan”


Tak ada yang menjadi kucing dalam
permainan sunda dengan lagu dan tangan
sebagai media bermainnya ini. cara
memainkannya yaitu tangan ditumpuk
mengepal menyerupai telur, kemudian pemain
yang minimal terdiri 2 orang bernyanyi
bersama.

Endog–endogan peupeus hiji pre. Endog–endogan peupeus hiji pre. Endog–


endogan peupeus hiji pre. Endog–endogan peupeus hiji pre.

Ketika sampai di syair “pree” tangan yang tadinya dikepal di tembrakan dari yang
paling bawah, setelah semua tangan tidak ada yang mengepal, kemudian anak-anak
melanjutkan nyanyian lagi dengan syair;
“Goleang-goleang mata sapi Bolotot. “
Biasanya anak-anak menanyikan lirik terakhir sambil memegang dan
membelalakan matanya.

11
15. Permainan Ucing Béndrong atau Bancakan
Aturan permainan ini sama dengan
permainan ucing sumput (petak umpet), hanya
saja permainan ini menggunakan tumpukan bata
atau batu sebagai media bermainnya.
Cara melakukan permainan ini, 8-12 batu/batu
bata ditumpuk keatas, kemudian pemain
melakukan pengundian urutan melempar dengan hompimpah atau cingciripit, setelah
itu berjejer sesuai urutan dan dengan jarak yang disepakati bersama.
Satu persatu pemain melemparkan batu atau batu bata ke arah tumpukan tadi, bila
pemain dengan urutan melempar 1 berhasil meruntuhkan batu bata, maka pemain
urutan 2 menjadi ‘kucing’. dia harus cepat-cepat menumpukan bata yang runtuh tadi
sementara pemain lain berlari untuk bersembunyi.
Setelah batu berhasil disusun, si ‘kucing’ harus mencari pemain yang bersembunyi,
ketika dia menemukan si Asep (contohnya), maka si Kucing akan berteriak “hong
Asep” kemudian berlari menuju tumpukan batu dan menempelkan tangannya di batu
paling atas.
Ketika si kucing sedang mencari pemain yang bersembunyi, si pemain lain dapat
mengintai dari tempat persembunyian dan menunggu kucing lengah dan jauh dari
tumpukan bata, kemudian berlari dan meruntuhkan bata.
Bila bata runtuh sebelum pemain yang bersembunyi kena semua, maka permainan
dimulai lagi dari awal, si kucing tetap menjadi kucing, dan semua pemain
bersembunyi lagi meskipun sudah ditemukan sebelumnya.

16. Ucang – Ucang Anggé


Permainan tradisional sunda ini dilakukan Orang Tua pada saat mengasuh
anaknya, biasanya sang anak duduk di punggung kaki dan diayunkan ke depan dan
belakang sambil menyanyikan ;
“Ucang-ucang anggé, Mulung muncang ka papanggé,
Diudah ku anjing gedé, anjing gedé nu ki lebé,
Ari gog..gog cungunguuung …. “
Permainan ini dimainkan orang tua pada anaknya ketika sang anak menangis atau
sekedar memberikan hiburan untuk putra-putri kesayangannya.

17. Kelom Batok


Kelom batok ini hampir sama dengan
egrang karena para pemainnya haruslah
mengatur keseimbangan dan ketahanan
tubuh. Hanya saja, kelom batok tidak
menggunakan bambu sebagai media
permainannya tetapi menggunakan
batok seperti nama permainannya.
Batok kelapa dibelah dua sebagai
pijakan kaki. Batok kelapa yang dipilih adalah batok yang punya diameter besar dan

12
sudah tua. Jika sudah dibelah menjadi dua, bagian tengah batok kelapa diberi lubang
untuk dipasang tali. Talinya bisa dari serat pohon pisang ataupun tali ijuk muda.
Memilih tali dari serat pohon pisang ataupun tali ijuk muda ini karena keduanya
memiliki kelenturan dan juga kuat sehingga dapat memudahkan dalam bermain batok
kelom.
Cara bermainnya tidak jauh berbeda dengan egrang, hanya saja yang jadi tumpuan
atau pijakan adalah batok sedangkan tali menjadi pegangannya. Tali pun tak hanya
menjadi pegangan tetapi juga berfungsi menjadi kendali pengatur naik turunnya kaki.
Kelom batok tak hanya memerlukan keseimbangan dan ketahanan tubuh saja tetapi
juga fisik serta strategi dalam memainkannya. Pemain terbaik adalah pemain yang
batoknya punya harmoni nada dan nyaring bunyinya.

18. Bandring atau Ketapel


Katepel atau bandring ini adalah
permainan yang masih bertahan hingga
sekarang. Tapi tergolong permainan yang
cukup berbahaya juga jika anak-anak tidak
diawasi saat bermain. Pada dasarnya
permainan ini menggunakan tiga material
dasar, yaitu kayu, karet dan kulit.

19. Kobak atau Logak


Permainan kobak atau logak ini adalah
permainan kelereng. Dinamakan kobak atau
logak karena sasaran kelereng berupa lubang
kecil yang dangkal. Biasanya kobak atau logak
ini dimainkan kurang lebih 2 sampai 5 orang
anak dan dimainkan di area terbuka yang cukup
luas. Kelereng pemain harus bisa mencapai
sasaran lubang tadi agar menjadi pemenang.
Kobak atau logak dapat melatih kecermatan dan ketangkasan melempar anak.

20. Meong Bangkok


Meong bangkok ini permainan tradisional Jawa Barat
yang cukup mengasyikkan dan bisa dilakukan oleh laki-laki
maupun perempuan. Jika ingin bermain meong bangkok,
lakukanlah di tempat yang cukup luas. Jumlah pemain
meong bangkok biasanya banyak, sekitar 12 sampai 20
orang berpasang-pasangan dan membentuk dua kelompok
untuk bertanding.

13
C. Pakaian Daerah Sunda
Sunda adalah suku mayoritas di Provinsi Jawa Barat. Dalam kesehariannya,
masyarakat Sunda masih memegang teguh aturan adat yang telah diwariskan turun-
temurun. Salah satunya mengenai aturan dalam mengenakan pakaian adat Sunda. Di
kebudayaan Sunda, aturan dalam memakai pakaian adat masih dipertahankan, meski
yang bersangkutan sudah tidak lagi tinggal di Jawa Barat. Aturan ini didasarkan pada
strata sosial (kasta) masyarakat, yaitu jelata, menengah, dan bangsawan.

Baskap Untuk Acara Resmi Pakaian Adat Pengantin

Pakaian Adat Kelas Bawah Pakaian Adat Untuk Kalangan Atas

4.

5.
6.

D. Lagu Daerah Sunda


Daerah sunda juga memiliki banyak lagu seperti:
1. Lagu Daerah Jawa Barat - Bajing Luncat (Cipt. Kosaman Djaya)
2. Lagu Daerah Jawa Barat - Bubuy bulan (Cipt. Benny Korda)
3. Lagu Daerah Jawa Barat - Cing Cangkeling (Cipt NN)
4. Lagu Daerah Jawa Barat - Es Lilin (Cipt : NN)
5. Lagu Daerah Jawa Barat -Manuk Dadali (Cipt. Sambas Mangundikara
6. Lagu Daerah Panon Hideung

14
7. Lagu daerah Warung Pojok
8. Lagu daerah Peyeum Bandung

E. Bahasa Daerah Sunda


Bahasa yang digunakan di daerah Sunda adalah Bahasa Sunda.Bahasa Sunda adalah
bahasa daerah yang dipakai di Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah sebelah barat, dan
sebagian Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.Bahasa Sunda termasuk keluarga bahasa Hes-
peronesia, cabang bahasa Indonesia Barat.Terdapat dua dialek bahasa Sunda yang lazim
dipergunakan yaitu dialek Banten dan dialek Cirebon.
Bahasa Sunda memiliki enam variasi bahasa atau undah usuk yang terbentuk karena
hubungan antara pembicara dan lawan bicara. Pertama adalah basa cohag, yaitu ragam
bahasa sangat kasar yang biasa dipakai untuk berbicara kepada binatang atau manusia
apabila sedang marah; kedua, basa kasar, wajar atau loma yaitu ragam bahasa yang biasa
digunkan berbicara pada orang-orang yang sudah akrab, untuk berbicara di depan khalayak
ramai atau dalam lingkungan ilmiah; ketiga, basa penengah adalah ragam bahasa
pertengahan yang biasa diterapkan kepada orang yang dianggap lebih rendah tetapi
dihargai; keempat, basa sedeng adalah ragam bahasa halus untuk diri sendiri atau orang
lain yang dianggap setingkat; kelima, basa lemes adalah ragam bahasa halus yang
diterapkan kepada orang lain yang belum akrab atau yang dianggap memiliki status lebih
tinggi; keenam, basa luhur adalah ragam bahasa sangat halus yang dipakai berbicara kepada
orang yang dihormati.
Berikut adalah kata-kata yang sering digunakan beserta artinya dan konteks
penggunaannya,

Basa lemes Basa lemes


Basa loma (unuk diri (untuk orang Arti
sendiri) lain)
Abus,asup Lebet lebet Masuk
Acan,tacan,encan Teu acan Teu acan Belum
Adi Adi Rai,rayi Adik
Adu Adu Aben Adu
Ais Ais Emban Gendong
Ajang,keur,pikeun Kanggo Haturan,kanggo Untuk,buat
Ajar Ajar Wulang,wuruk Ajar
Aji,ngaji Ngaji Ngaos Ngaji
Akang Akang Engkang Abang
Aki Pun aki Tuang eyang Kakek
Angken,ngangk
Aku,ngaku Aku,ngaku Ngaku
en
Ali Ali Cingcin,lelepen Cincin

15
Alo Pun alo Kapipura Ponakan
Alus,hade Sae Sae bagus
Ambeh,supaya,sangk
Supados supados Supaya,agar
an
Ambek Ambek Bendu,wera marah
Ambeu,ngambeu Ngambeu Ngambung Mencium
Amit,amitan Permios Permios Pamit,permisi
Putra, tuang
Anak Pun anak Anak,putra
putra
Bantal,kajang
Anggel Bantal Bantal
mastaka
Anggeus,enggeus Rengse Parantos Sudah
Anger,diangir Dikuramas Dikujamas Keramas
Bertamu,berkunju
Anjang,nganjang Ngadeuheus Natamu
ng
Angkir,diangkir Diondang,disaur Diulem,disaur Diundang
Antara Antara Antawis Antara
Jajap,ngajajapke
Anteur,nganteur Nyarengan Hantar
un
Anti,nganti,dago Ngantosan Ngatosan Tunggu
Arang,langka Awis awis Awis awis Jarang
Arek,rek Bade,seja Bade,seja Mau,akan
Arep,ngarep-ngarep Ngajeng-ngajeng Ngajen-ngajeng Mengharap
Ari Dupi Dupi Kalau ada,kalau
Asa,rarasan Raraosan Raraosan Perasaan
Asal Kawit Kawit Asal
Aso,ngaso Ngaso Leleson Istirahat,santai
Astana Pasarean Pajaratan Kuburan
Atawa Atanapi Atanapi Atau
Ati-ati,kade Ati-ati Atos-atos Hati-hati
Atoh,bungah Bingah Bingah Gembira,senang
Awak Awak Salira Tubuh
Awewe Awewe Istri Wanita
Contoh penggunaan bahasa Sunda :
Hatur Nuhun : Terima Kasih
Kumaha, Damang? : Bagaimana, Sehat? (Menanyakan Kabar)
16
Geulis Pisan : Cantik Banget
Naon, ciing? : Apa cobaa?
Aya-Aya Waé : Ada – ada saja
› Rék kamana?Mau kemana (Informal).
› Badé kamana?Mau kemana (formal).
Bila di jawa ada kata Mas atau Mbak ,di Sunda ada juga kata AA dan Tétéh. Kata AA
dan teteh sebetulnya digunakan untuk panggilan sopan seorang adik pada kakaknya.
AA untuk kakak laki-laki dan Tétéh untuk kakak perempuan, namun dalam prakteknya
kata ini digunakan untuk panggilan kepada orang yang lebih tua umurnya atau kita hormati.
Ada juga panggilan-panggilan sunda lain, diantaranya;
 Uwa untuk laki-laki atau perempuan yang menjadi kakak dari orangtua.
 Bibi untuk perempuan adik dari orang tua, atau istri dari adik laki-laki orangtua
anda.
 Amang/Emang adalah sebutan untuk adik laki-laki dari orang tua anda.
 Neneng /Neng adalah panggilan untuk anak kecil (perempuan).
 Ujang / Jang adalah panggilan untuk anak kecil (laki-laki).
Pada prakteknya kata neng dan ujang digunakan juga sebagai panggilan orang yang
lebih tua kepada yang lebih muda. Jadi, walaupun umur kita sudah 20 an, orang yang
usianya lebih tua dari kamu kadang masih tetap memanggilmu dengan “neng/ujang”.
 Abah adalah sebutan untuk Ayah.
 Ema adalah sebutan untuk Ibu.
Pada prakteknya kata Abah dan Ema juga bisa disematkan ke Nenek atau Kakek atau
juga kepada sesepuh atau orangtua yang dihormati.Akang / Kang biasanya digunakan
sebagai panggilan seorang istri untuk suaminya.Namun bisa digunakan pula untuk
panggilan pada seseorang yang lebih tua atau dihormati atau untuk penggilan akrab pada
seseorang, fungsinya sama seperti Aa.

F. Makanan Daerah Sunda


Berbicara mengenai makanan khas Sunda, pasti masyarakat langsung berpikiran
tentang dominasi rasa yang manis. Padahal, kuliner yang berasal dari tanah Sunda tidak
hanya dikuasai oleh cita rasa yang manis, tetapi juga ada cita rasa lain seperti gurih asin,
asam segar, dan pedas menggigit.
Masakan khas Sunda mempunyai banyak penggemar di seluruh Indonesia, terutama
untuk masyarakat yang tinggal di pulau Jawa.Kebanyakan kuliner yang berasal dari tanah
Sunda terbuat dari bahan dasar sayuran. Berikut adalah beberapa makanan khas daerah
Sunda,

1. Nasi Timbel

17
Nasi timbel termasuk makanan yang terkenal di tanah air.Tapi tahukah kamu darimana
asal nasi timbel?Nasi timbel adalah makanan khas Sunda yang mempunyai cita rasa yang
kuat dan unik, sangat identik dengan masakan orang Sunda. Di Sunda, nasi timbel
mempunyai banyak versi sehingga banyak orang yang kadang bingung ingin mencoba
nasi timbel versi yang mana.
Pada awalnya, nasi timbel adalah hidangan yang disiapkan untuk para petani untuk
dimakan saat beristirahat.Tapi sekarang, nasi timbel disajikan untuk semua
orang.Penyajian ikon dari makanan khas Sunda ini biasanya di dalam daun pisang.Di
warung-warung makan, nasi timbel juga disajikan menggunakan wadah umum seperti
piring. Ada berbagai lauk untuk menemani nasi timbel yang pulen antara lain seperti ikan
asin, pepes ikan, empal, ayam goreng, tawes, dan japuh. Tidak lupa juga terdapat lalapan
serta sambal untuk menambah nilai tradisionalnya.

2. Nasi Liwet

Selain nasi timbel, Sunda juga punya makanan khas yang terkenal di banyak kota-kota
di Indonesia.Makanan tersebut adalah nasi liwet yang sudah tidak asing di lidah
masyarakat luas.Nasi liwet ini mempunyai dua versi. Versi pertama berasal dari Solo,
sedangkan versi keduanya dari Sunda. Ada perbedaan dari kedua versi nasi liwet. Di Solo,
nasi liwet dibuat dengan santan dan dihidangkan bersama labu siam yang dimasak dengan
santan. Sedangkan di Sunda tidak menggunakan santan dalam proses masaknya.
Nasi liwet sebagai makanan khas Sunda mempunyai cita rasa yang gurih meskipun
tidak menggunakan santan. Rasa gurih yang dimiliki oleh nasi liwet diperoleh dari hasil
penggunaan bumbu-bumbu rempah khas Indonesia seperti batang serai, cabai rawit,
bawang merah, bawang putih, jambal roti, daun kemangi, dan daun salam. Nasi liwet
umumnya disantap bersama ikan asin sebagai menu pelengkapnya. Sebagian orang juga
menyantap nasi liwe dengan sayur asem, ikan bagar, atau gorengan tahu tempe.

18
3. Nasi Tutug Oncom
Dari namanya saja, makanan khas Sunda satu ini sudah pasti beraromakan
tradisional.Nasi tutug oncom atau orang Sunda menyebutnya sangu tutug oncom,
disingkat T.O, adalah sajian nasi yang diaduk dengan oncom goreng atau oncom
bakar.Nasi tutug oncom paling enak apabila disajikan dalam keadaan hangat. Di Jakarta
dan kota-kota lain, ada cukup banyak warung makan khusus menyajikan nasi tutug oncom
dengan berbagai variasi lauk pauk.
Nasi tutug oncom ini sebetulnya adalah makanan khas Tasikmalaya.Makanan ini
dinamakan tutug karena dalam bahasa Sunda mempunyai arti menumbuk. Jadi proses
mengaduk dan menumbuk nasi dengan oncom di Sunda dikenal dengan nama tutug
oncom. Nasi tutug oncom bisa disajikan bersama lauk pendamping seperti tahu goreng,
tempe goreng, ayam goreng, lalapan sayur, dan sambal terasi.

4. Karedok

Di Jakarta, banyak sekali penjual karedok. Karena hal tersebut banyak orang mengira
kalau karedok adalah makanan khas Betawi, padahal bukan.Karedok adalah makanan khas
Sunda yang mempunyai kemiripan dengan gado-gado.Karedok menyajikan berbagai
sayuran dengan saus kacang tanah dengan kepedasan yang bisa menggugah selera.
Sayur-sayuran yang digunakan untuk membuat karedok cukup beragam, seperti timun,
tauge, kacang-kacangan, terong hijau kecil, kubis, basil, dan beberapa jenis sayuran lagi
yang bisa ditambahkan sesuai selera pembuatnya.Ada perbedaan antara gado-gado dengan
karedok.Kalau gado-gado menggunakan sayuran yang sudah direbus, karedok memakai
sayuran yang masih mentah. Di Sunda, orang juga menyebut karedok dengan nama lotek
atah yang berarti lotek mentah. Karedok paling enak disantap bersama nasi panas, tempe,
tahu, dan kerupuk.

19
5. Lotek

Lotek dan karedok adalah makanan khas Sunda yang juga mirip dengan gado-gado
milik Jakarta.Tapi kalau berdasarkan tampilan dan bahan pembuatan, lotek lebih
cenderung mirip dengan pecel khas Jawa. Di Sunda, lotek menjadi makanan yang
digemari banyak masyarakat. Kalau kamu lagi berada di Jawa Barat, jangan sampai
melupakan makanan yang juga menggunakan berbagai macam sayur-mayur ini.
Lotek sendiri menggunakan sayur mayur yang tak jauh berbeda dengan gado-gado,
seperti kangkung, kembang kol, dan tauge. Sayur mayur yang telah dicacah akan disiram
dengan bumbu kacang yang ditambahkan dengan kentang rebus yang sudah ditumbuk dan
kencur sehingga membuat rasanya menjadi lebih unik. Lotek biasanya dihidangkan
bersama potongan lontong dan menu pelengkap kerupuk udang.

6. Sayur Asem
Sayur asem adalah sayurnya orang Indonesia.Semua orang suka sayur asem. Sayur
asam atau sayur asam adalah makanan khas Sunda yang telah memiliki berbagai variasi
lokal, semisal di Jakarta ada sayur asem Betawi, atau di beberapa daerah lain juga ada
variasi sayur asem kangkung. Untuk diketahui, makanan ini dinamakan sayur asem karena
menggunakan asam jawa untuk memberikan cita rasa asam pada kuahnya.
Sayur asem dibuat dengan menggunakan berabgai sayuran yang mudah ditemukan di
dataran Indonesia. Adapun sayur-sayuran tersebut antara lain labu siam, jagung, kacang
panjang, nangka muda, belimbing sayur, melinjo, dan kacang tanah. Makanan khas Sunda
ini mempunyai rasa asam yang menyegarkan.Sayur asem sangat nikmat jika disajikan
bersama nasi hangat dan lauk pendamping seperti ikan goreng asin dan lalapan serta
sambal.
7. Tumis Genjer Oncom

Untuk mereka yang tinggal di tanah Jawa, tak jarang mendengar orang yang ngebanyol
dengan melontarkan pertanyaan, “Mabuk genjer, ya?”.Untuk segelintir orang yang

20
mendengar pertanyaan tersebut pasti mengira kalau genjer adalah sesuatu yang bisa bikin
mabuk seseorang.Padahal, genjer adalah bahan makanan yang enak dan menyehatkan. Di
Sunda, ada satu olahan makanan yang menggunakan genjer. Nama makanan tersebut
adalah tumis genjer oncom.
Makanan khas Sunda ini merupakan kuliner tradisional yang banyak disajikan di
warung-warung makan Sunda.Oncom adalah bahan utama yang digunakan untuk
membuat makanan ini. Cita rasa oncom yang nikmat dipadukan dengan rasa manis pedas
dan genjer atau paku rawan yang mempunyai kontur lunak tapi renyah saat digigit. Pada
tiap sajian tumis genjer oncom terdapat banyak kandaungan serat.Jadi selain nikmat,
makanan ini juga menyehatkan.

8. Pepes

Banyak orang mengira kalau pepes adalah nama makanan. Padahal, pepes merpakan
teknik memasak yang banyak dijumpai di daerah Indonesia.Di tanah Sunda, pepes dikenal
dengan sebutan pais.Pepes atau pais pada dasarnya adalah sajian yang dibungkus
menggunakan daun pisang yang dikukus atau dibakar hingga matang.Adapun menu utama
yang disajikan bisa berupa ikan, tahu, jamur, dan kreasi bahan lainnya.
Di Sunda, ada berbagai macam jenis pepes. Mulai dari pepes ayam, pepes daging sapi,
pepes ikan asin, pepes teri, pepes jamur, pepes telur asin, pepes tahu, dan masih banyak
lagi, ada di dataran Sunda dan sekitarnya. Makanan khas Sunda yang berbentuk tradisional
ini dibumbui dengan rempah-rempah pilihan yang diolah dengan cara dirajang atau
dihaluskan. Pepes paling enak jika dihidangkan bersama nasi hangat dan sayur asem.

9. Bakakak Hayam

Bakakak hayam adalah menu masakan ungulan yang mudah dijumpai di tanah Sunda.
Sebagai makanan khas Sunda beberapa orang mungkin menganggap nama makanan ini

21
lucu dan unik, terutama untuk mereka yang baru pertama kali mendengarnya. Tapi mau
diapakan juga, memang begitulah nama makanan ini. Jika kamu beum pernah mencoba
makanan terkenal di Sunda ini, maka jangan lupa untuk mencicipi makanan ini setidaknya
satu kali seumur hidup kamu.
Bakakak hayam sendiri merupakan masakan yang menggunakan bahan utama berupa
ayam yang diberikan bumbu khusus bercita rasa Sunda yang kemudian diolah dengan cara
dipanggang. Ayam yang disajikan merupakan satu ekor ayam utuh sehingga bisa disantap
untuk beberapa orang sekaligus.Bakakak hayam bisa disajikan bersama dua macam
pilihan sambal, seperti sambal merah dan sambal hijau.Selain sambal, bakakak hayam
juga lebih spesial apabila dinikmati bersama lalapan sayur.

10. Empal Gepuk Daging Sapi

Nama makanan ini pasti sudah tidak asing di telinga kita.Empal atau gepuk daging sapi
adalah makanan yang sangat terkenal di daerah Sunda, Jawa Barat.Makanan ini bahkan
menjadi salah satu menu makanan wajib yang banyak tersaji di restoran-restoran sunda.
Sesuai namanya, makanan ini dibuat dari sayatan tipis daging sapi yang dipukul-pukul
alias digepuk sampai gepeng dan dimasak bersama lumuran bumbu bercita rasa manis.
Setelah daging gepeng dan dibumbui, proses berikutnya adalah dengan mengungkep
daging hingga bumbu meresap sampai ke tiap serat daging.Daging yang telah diungkep
biasanya memiliki tekstur yang empuk. Setelah daging bertekstur empuk, empal akan
digoreng hingga kering atau bisa langsung disantap tanpa harus digoreng lagi. Daging sapi
yang sudah digoreng tadi sudah siap untuk dimakan bersama nasi hangat, lalapan, dan
sambal terasi.
11. Soto Bandung

22
Bandung adalah salah satu kota di Jawa Barat yang juga tergolong ke dalam daerah
makanan khas Sunda . Bandung mempunyai kuliner khas yang terkenal, yakni soto
bandung. Bagi mereka yang sudah pernah mengunjungi Kota Kembang, pasti tidak asing
dengan makanan ini. Soto bandung adalah masakan soto khas Bandung yang secara
tampilan mirip dengan soto-soto di daerah lain di Indonesia. Tapi dari segi bahan yang
digunakan, ada perbedaan antara soto bandung dengan soto-soto lainnya.
Soto bandung menggunakan bahan utama tetelan daging sapi. Bumbu yang digunakan
untuk membuat soto bandung antara lain jahe, lengkuas, serai, gula, garam, dan bumbu
halus seperti bawang merah, bawang putih, dan merica bubuk. Penyajian soto bandung
biasanya dilakukan di dalam mangkuk dengan tambahan bahan pelengkap semisal irisan
lobak ynag sudah direbus, daun seledri, daun bawang, kacang kedelai goreng, dan bawang
goreng. Selain itu, orang-orang juga kerap menambhakan sambal, jeruk nipis, dan kecap
manis agar rasanya lebih enak.

12. Soto Mie

Soto mie merupakan kuliner yang tak hanya terkenal di Jawa Barat, tetapi juga di
provinsi-provinsi lain di dataran Jawa. Selain di Indonesia, soto mie ternyata juga dikenal
hingga Malaysia dan Singapura. Makanan khas Sunda yang berjenis kuah-kuahan ini
menggunakan bahan dasar mie yang terbuat dari tepung terigu, garam, an telur. Ada
banyak varian dari soto mie, tapi yang paling terkenal di Indonesia adalah soto mie yang
berasal dari Bogor dan Jakarta.
Soto mie biasanya dihidangkan bersama kombinasi bahan lain seperti daging ayam,
daging sapi, atau jeroan sapi semisal babat, urat, dan kaki sapi. Selain ada mie kuning dan
bahan pengombinasi, soto mie juga banyak disajikan dengan irisan kentang rebus, telur
ayam rebus, kacang, tomat, dan tauge. Kuah kaldu yang dimiliki oleh soto mie dibuat dari
kaldu ayam atau kaldu sapi. Soto mie paling enak jika disantap bersama nasi hangat,
bawang goreng, sambal, jeruk nipis, kecap manis, cuka, dan emping.

23
13. Mie Kocok

Setelah soto mie, ada lagi mie kocok yang juga termasuk makanan khas Sunda. Mie
kocok juga menggunakan bahan dasar mie kuning yang dihidangkan bersama kuah yang
terbuat dari kaldu sapi. Makanan ini banyak ditemukan di kawasan bandung. Mie kocok
umumnya tersaji bersama tauge yang sudah direbus, bakso, irisan kikil, jerk nipis, dan
taburan daun seledri, daun bawang, dan bawang goreng. Selain bahan-bahan tersebut, tak
jarang orang yang menambahkan babat sapi untuk menambah kekayaan bahannya.
Untuk diketahui, makanan ini diberi nama mie kocok karena pada proses memasaknya
ialah dengan mengocok-ngocok mie dalam wadah khusus sembari dicelupkan ke dalam
air panas. Mie kuning yang digunakan mempunyai ukuran yang pipih dengan tekstur
lembut. Agar menyantap mie kocok menjadi lebih istimewa, sebagian orang biasanya
memberikan kcap manis dan sambal pada kaldu kuahnya. Mie kocok saat ini sudah
memiliki beberapa variasi penyajiannya, yakni dengan menambahkan bahan makanan
tertentu semisal ceker ayam dan daging sapi.

14. Sate Maranggi

Sate maranggi adalah sate yang berasal dari Purwakarta, Jawa Barat. Sate maranggi
menggunakan daging kambing atau daging sapi sebagai bahan utamanya. Selain di
Purwakarta, sate maranggi juga banyak dijual di daerah sekitarnya hingga mencapai
kawasan Cianjur. Hampir di setiap sudut kota Purwakarta terdapat warung atau penjual
yang menjajakan sate maranggi dengan cara berkeliling ataupun menetap di tempat.
Sedangkan makanan khas bali terkenal dengan sate lilit bali yang rasanya bikin lidah
kemecer.
Sate maranggi berbeda dengan sate-sate lainnya. Sate maranggi dibuat dengan proses
merendam daging ke dalam bumbu sebelum ditusuk dan dibakar. Dikarenakan daging
sudah dibumbui sebelumnya, sate maranggi tak perlu disajikan bersama saus pendamping.

24
Meskipun tanpa saus, cita rasa sate sudah berasa di lidah karena paduan bumbu
rendamannya. Sementara untuk penyajiannya sate maranggi biasanya dimakan bersama
irisan bawang merah adn tomat segar.

15. Empal Gentong

Empal gentong berbeda dengan empal gepuk.Kesamaan dari kedua jenis makanan khas
Sunda ini mungkin terletak pada bahan utama yang digunakan yakni daging.Empal
gentong termasuk kuliner sederhana yang saat ini telah dikenali oleh masyarakat
luas.Untuk kamu yang tidak tahu, empal gentong adalah salah satu makanan khas daerah
Cirebon, Sunda Jawa Barat.Makanan ini biasanya disajikan dengan kucai dan sambal yang
dibuat dari abai kering giling.
Empal gentong dibuat dari bahan baku berupa daging sapi yang dimasak menggunakan
gentong. Empal gentong atau gulai daging sapi dihidangkan oleh orang Sunda kebanyakan
bersama lontong atau nasi.Cita rasa yang ditimbulkan oleh daging sapi sangat spesial.Hal
tersebut wajar ada karena saripati bumbu empal melekat di dalam gentong tersebut.

16. Laksa Bogor

Laksa adalah makanan yang sangat terkenal di kawasan Asia, termasuk di Indonesia di
mana cukup terkenal salah satu laksa dari daerah Bogor. Laksa bogor dari segi tampilan
mirip dengan laksa pada umumnya. Bedanya, laksa bogor menyajikan mie bersama
dengan oncom sehingga memberikan cita rasa makanan khas Sunda . Selain itu laksa
bogor juga diperkaya dengan bumbu rempah pilihan yang menambah kelezatan dari kuah
kuningnya.
Warna kuah laksa bogor yang kuning disebabkan oleh pengaruh pemakaian kunyit.
Selain kunyit, digunakan juga bahan lain seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar,

25
lada, dan kemiri. Untuk menghasilkan rasa yang gurih, kuahnya ditambahkan santan dan
kaldu ayam.Setelah kuah kaldu siap, oncom pun ditambahkan ke dalamnya. Kuah yang
sudah berpadu dengan oncom sudah siap disantap dengan cara menyiramkannya ke piring
berisikan bihun, tauge, suwiran ayam, telur rebus, dan daun kemangi.

17. Doclang

Doclang adalah makanan khas Sunda yang saat ini sudah turun pamor akibat kurangnya
pengenalan dan serbuan menu instan dari luar Indonesia.Dahulu, doclang banyak dijual
keliling atau di rumah.Doclang biasanya dimakan sebagai menu makan pagi atau makan
malam.Sekilas makanan ini mirip dengan kupat tahu, tapi soal rasa doclang lebih kaya dan
juara.
Doclang sendiri adalah kuliner yang mencampurkan pesor atau lontong berukuran besar
yang dibungkus pakai daun pata dengan irisan kentang rebus, tahu goreng, telur rebus, dan
kerupuk. Setelah bahan menyatu dalam satu wadah, berikutnya akan disiram bumbu
kacang yang mempunyai cita rasa pedas, manis, dan gurih. Doclang biasanya tak hanya
disantap dengan kerupuk, tetapi juga dengan emping tangkil.

18. Kupat Tahu

Jika dahulu orang Sunda terbiasa menyantap doclang sebagai menu sarapan, maka saat
ini mereka mulai menggantinya dengan kupat tahu. Kupat tahu juga sama seperti doclang
yang mengombinasikan lontong atau ketupat dengan bahan lain. Kupat tahu sendiri
tergolong makanan setengah berat karena terdiri dari lontong yang termasuk makanan
berat dan beberapa menu pelengkap seperti irisan tahu goreng, tauge rebus, dan bumbu
kacang.
Kupat tahu mempunyai cita rasa yang bisa disesuaikan dengan selera lidah masing-
masing orang. Jika ingin rasanya agak manis, bisa ditambahkan kecap. Tapi kalau mau
pedas bisa ditambahkan sambal. Di kawasan Bandung, ada banyak penjual kupat tahu

26
yang menjajakannya dengan cara berkeliling atau menetap. Untuk diketahui, tahu yang
digunakan untuk membuat kupat tahu harus tahu kuning yang agak lembek dan digoreng
setengah matang.

19. Asinan Bogor

Di Indonesia, ada dua jenis asinan yang terkenal, yakni asinan betawi dan asinan bogor.
Kedua jenis asinan ini berbeda dari segi bahan yang disajikan. Asinan bogordibedakan
menjadi tiga macam, yaitu asinan sayur, asinan buah, dan asinan campur. Asinan buah
biasanya yang paling banyak digemari.Adapun buah yang digunakan untuk dijadikan
asinan antara mangga muda, pepaya, nanas, kedondong, jambu, dan bengkoang.
Sementara asiann sayuran terdiri dari campuran mentimun, kol, sawi asin, daun
antanan, tauge, wortel, dan tahu.Untuk yang terakhir adalah asinan campur.Sesuai
namanya, asinan campur menggunakan kombinasi antara buah dan sayur.Kuah yang
digunakan untuk semua jenis asinan tidak berbeda.Kuah asinan terbuat dari campuran
gula, garam, cabai, kacang tanah, dan ebi goreng.Yang menjadikan makanan khas Sunda
ini menjadi makanan favorit banyak orang karena cita rasa kuahnya yang menyegarkan.
20. Baso Tahu

Di Bandung ada salah satu kuliner khas yang digemari banyak orang dari berbagai
kalangan, mulai anak-anak hingga dewasa. makanan khas Sunda adalah baso tahu yang
terbuat dari ikan yang digiling, dibumbui, dan kemudian diselipkan ke dalam tahu. Jika di
Bandung orang menyebutnya dengan baso tahu, di daerah lain makanan ini biasanya
mendapatkan sebutan siomay.
Baso tahu atau siomay merupakan tahu berisikan adonan ikan dan telur yang biasa
disajikan bersama siomay, kol rebus, kentang rebus, telur rebus, dan pare. Bahan-bahan

27
yang digunakan tadi akan disiram dengan bumbu kacang yang rasanya pedas. Cita rasa
pedas yang dihasilkan diperoleh dari bumbu kacang itu sendiri.Jadi kalau siomay
mendapatkan rasa pedas dari penggunaan sambal atau saos, baso tahu tidak perlu
ditambahi sambal karena bumbu kacangnya saja sudah pedas.

21. Batagor

Jika sebelumnya ada makanan khas Sunda bernama baso tahu, maka kali ini ada batagor
yang mana pertama kali dibuat oleh orang Bandung. Batagor khas Bandung saat ini sudah
banyak dijual oleh pedagang keliling atau menetap di berbagai kota di Indonesia. Batagor
sendiri merupakan jajanan khas yang penamaannya dimabil dara singkatan “bakso tahu
goreng”.
Batagor dibuat dari bahan baku daging ikan tenggiri, tepung sagu, telur, dan kulit
pangsit. Bumbu yang dipakai antara lain garam, gula pasir, bawang putih, dan merica.
Semua bahan tadi diolah hingga berbentuk adonan dan dibungkus dengan kulit pangsit
yang dilanjut dengan proses penggorengan. Setelah matang, batagor akan dipotong-potong
dan disajikan bersama dengan bumbu kacang dan perasan jeruk nipis. Cita rasa pedas dari
bumbu kacang yang berpadu dengan nikmatnya ikan tenggiri akan membuat mulut tak
bosan untuk terus mengunyahnya.

G. Rumah Adat
1. Rumah Adat Badak Heuay

Rumah adat Sunda yang pertama bernama Badak Heuay. Dalam bahasa Indonesia
istilah ini artinya badak yang menguap.Sesuai namanya, rumah adat Badak Heuay memiliki
bentuk atap yang nampak seperti badak menguap sekaligus juga sebagai ciri
khususnya.Jenis rumah adat ini biasa digunakan untuk menerima tamu laki-laki dan masih
banyak ditemui di daerah Sukabumi.

2. Rumah Adat Jolopong

28
Berikutnya ada rumah adat Jolopong sekaligus jenis rumah adat Sunda yang masih
banyak ditemukan di berbagai pedesaan di wilayah Jawa Barat.Rumah adat Jolopong
memiliki bentuk atap yang lebih sederhana yang berbentuk memanjang seperti
pelana.Desain serta material yang digunakan pun jauh lebih sederhana dibanding jenis
rumah adat lainnya, sehingga pembangunannya pun lebih mudah.

3. Rumah Adat Parahu Kumureb

Rumah adat Parahu Kumureb memiliki makna harfiah dalam bahasa Indonesia yaitu
rumah adat perahu terbalik.Nama tersebut cukup menjelaskan bentuk atapnya yang
memang persis seperti perahu terbalik.Rumah adat Parahu Kumureb terdiri dari empat
bentuk utama yakni bentuk trapesium yang berada di bagian depan dan belakang
rumah.Kemudian bentuk segitiga sama sisi yang berada di sisi kanan dan kiri rumah.

4. Rumah Adat Jubleg Nangkub

Secara bentuk, sebetulnya rumah adat Jubleg Nangkub persis serupa seperti halnya
rumah adat Parahu Kumureb.Hanya saja, sebutan rumah adat Jubleg Nangkub lebih lumrah
ditemui di wilayah Sunda lain seperti misalnya di Kabupaten Sumedang.Makna harfiah
dari rumah adat Sunda ini yakni lesung (alat menumbuk padi) yang menelungkup.

29
5. Rumah Adat Tagog Anjing

Nama rumah adat Tagog Anjing berasal dari bentuk rumah ini yang seperti
anjing nagog (anjing yang sedang jongkok atau duduk).Meskipun bentuknya mirip dengan
rumah panggung, namun rumah adat Tagog Anjing memiliki pondasi bangunan yang lebih
rendah dari rumah adat Sunda lainnya.Bangunanny berbentuk persegi panjang memanjang
ke belakang dengan atap sorondoy (atap yang menyambung) yang berbentuk segitiga dan
menyatu dengan rumah.Bentuk atap demikian sangat berguna untuk melindungi dari
semburat cahaya matahari atau air hujan agar tidak langsung menerpa bagian dalam rumah.

6. Rumah Adat Julang Ngapak

Lagi-lagi, rumah adat Sunda berikutnya memiliki nama yang diambil dari filosofi seekor
binatang.Diberi nama julang ngapak atau sejenis burung yang sedang mengepakkan sayapnya
karena rumah ini memiliki bentuk atap melebar ke samping kiri dan kanan.Atap Julang Ngapak
terdiri dari empat buah bidang; dua bidang menurun dari garis suhunan dan dua bidang lain
sebagai atap tambahan yang membentuk sudut tumpul di titik pertemuan.Rumah adat Sunda
yang satu ini masih banyak ditemui di wilayah Kampung Dukuh Kuningan dan juga Kampung
Naga Tasikmalaya.

7. Rumah Adat Capit Gunting

30
Rumah adat Capit Gunting memiliki struktur yang cukup sederhana, terdiri dari dapur,
kamar tidur, ruang tengah, serta teras.Bentuk rumah secara umum yaitu persegi panjang
yang memanjang ke arah belakang.Capit gunting merupakan satu dari sekian
nama susuhunan atau bentuk atap rumah yang disebut undagi dan merupakan ciri khas
arsitektur tradisional rumah adat Jawa Barat.Rumah adat Capit Gunting masih bisa ditemui
dengan mudah di wilayah Tasikmalaya.

8. Rumah Adat Buka Pongpok

Rumah adat Buka Pongpok, disebut demikian karena rumah adat ini memiliki pintu
masuk yang sejajar dengan salah satu ujung suhunan atau atap.Bentuk rumah adat ini
cukup mirip dengan gaya buka palayu yang didasarkan pada keinginan pemiliknya untuk
posisi pintu yang menghadap ke jalan.Jika diperhatikan dari arah muka rumah, seluruh
batang suhunan atau atap rumah ini tak nampak sama sekali dan yang nampak hanyalah
atap segi tiga rumah ini.

H. Senjata Adat
1. Senjata Tradisional Jawa Barat (Kujang)

Kujang merupakan senjata tradisional dari Jawa Barat yang mana oleh
masyarakat Sunda disakralkan dan dianggap magis. Kujang menurut masyarakat Jawa
Barat berasal dari bahasa sunda kuno yaitu kata Kudi dan Hyang.Kudi yang berarti
Senjata dengan kekuatan gaib sedangkan Hyang berarti dewa atau masyarakat sunda
31
mengartikannya kedudukan yang di atas Dewa. Berarti Kujang adalah pusaka yang
mememiliki kekuatan magis yang kekuatannya berasal dari para dewa.Ukurannya
senjata kujang biasanya berkisar antara 20 sampai 25 cm dan digunakan sebagai
perlengkapan peralatan pakaian laki-laki.

2. Senjata Tradisional Jawa Barat (Bedog atau Golok)

Bedog atau Golog merupakan senjata khas dari Jawa Barat. Kita lihat bentuknya
besar menyerupai pisau besar makanya disebut golok. Di Tiap daerah Jawa Barat
mungkin kebutuhan dan kegunaan golok atau bedok tersebut berbeda makanya kita
akan menjumpai bentuknya yang beragam dan bervariasi di tiap daerahnya. tetapi
meskipun beragam variasinya dapat kita lihat pada ciri-ciri umumnya, diantaranya
adalah Panjangnya sekitar 30 cm-40cm. Ada juga yang berukuran lebih dari 40cm
disebut kolewang atau biasa dipanggil gobang

3, Senjata Tradisional Jawa Barat (Baliung atau Patik)

Masyarakat sunda butuh alat untuk menebang pohon besar dan membelah
kayunya,makanya dibuatlah Beliung atau biasa kita sebut sebagai kapak.Untuk gagangnya saja
panjangnya 30-35cm dab terbuat dari kayu. Kelebihannya dibandingkan dengan senjata lain
khususnya bedog adalah bahwasanya baliung ini terbuat dari besi baja yang besar dan dan tebal
pada bagian pangkalnya.Pada zaman dahulu nenek moyang sunda menggunakan patik ini
untuk kegiatan berat seperti menebang poh0n untuk membuka hutan dan untuk kayu bakar.
Hebatnya sampai sekarang masyarakat sunda khususnya yang di pedalaman masih
memakainya.

4. Senjata Tradisional Jawa Barat (Congkrang)

32
Kayaknya senjata tradisional dari Jawa Barat ini mulai kelihatan langka dan jarang
kita jumpai. Berbentuk seperti cangkul tetapi lebih kecil dan digunakan oleh ibu-ibu untuk
menyiangi rumput di halaman rumahnya.

5, Senjata Tradisional Jawa Barat (Arit)

Senjata tradisional yang berbentuk seperti bulan sabit ini adalah senjata tradisional Jawa
Barat yang sampai saat ini masih eksis. Para peternak biasanya menggunakannya untuk
memotong rumput yang mana di kasih untuk hewan ternak mereka.Sebenarnya senjata
tradisional ini tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga ada di Madura biasa disebut celurit, sabit
khas betawi dll.

6. Senjata Tradisonal Jawa Barat (Sulimat)

Masyarakat sunda di sana juga pekerjaannya menyobek kulit kelapa. Untuk membantu
mengelupasnya di sunda terdapat senjata tradisional bernama Sulimat.Sulimat ini bentuknya
adalah sebilah pisau yang ujungnya runcing dan ujung yang berlawanan yaitu ujung gagangnya
di tancapkan ke tanah. Untuk menggunakannya, sebuah kelapa ditancapkan ke pisau yang
runcing tersebut kemudian ketika sudah masuk di dorong ke arah lainnya supaya kulit kelapa
sobek.

7. Senjata Tradisional Jawa Balincong

33
Senjata tradisional ini hampir mirip dengan pajul namun yang lebih membedakannya
adalah balincong ini bentuknya runcing dan tidak lebar. Biasanya digunakan untuk penggalian
tanah atau juga untuk memecah batu.Balincong ini memiliki 2 sisi mata yang yang tajam yang
mana arahnya saling berlawanan. Salah satu sisinya searah dengan gagang dan yang lainny
tegak lurus dengan gagang.

34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian tentang budaya sunda diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang
berusia tua. Dibandingkan dengan budaya yang lain , budaya sunda merupakan budaya
yang tertua di Indonesia.Budaya sunda adalah budaya masyarakat yang memiliki nilai
tinggi dan merupakan salah satu kebudayaan nasional indonesia yang harus kita
lestarikan .Budaya sunda memiliki ragam kesenian, adat istiadat, bahasa dan
sebagainya yang perlu kita jaga ke asliannya. Budaya sunda memliki wisata yang
menarik dan banyak dikunjungi wisatawan asing maupun mancanegar

B. Saran

Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka


segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya
nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga,
memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun
budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.

35
DAFTAR PUSTAKA

http://tamanmini.com/2009/04/sekilas-tentang-budaya-sunda/

http://nanpunya.wordpress.com2009/02/25/upacara-adat-sunda/

Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape.


Institute of Southeast Asian Studies. 24 Februari 2003. ISBN9812302123.Sundanese
Culture

Ayip. Revitalisasi dan Aplikasi Nilai-nilai Budaya Sunda dalam Pembangunan


Daerah.

Tentang Suku Sunda : Kebudayaan, Sejarah, Adat Istiadat, Dan Bahasa

27 April 2017 Oleh Delvatinson

https://baabun.com/tentang-suku-sunda-kebudayaan-adat-istiadat/

Jenis Nama Tari -Tarian Tradisional Sunda khas Daerah Jawa Barat

https://www.bukantrik.com/2017/10/3-Jenis-Tari-Tarian-Tradisional-Sunda-khas-Daerah-
Jawa-Barat.html

42 Permainan Tradisional Sunda Jawa Barat, Terlengkap! (WikiSunda)

https://salamadian.com/permainan-tradisional-sunda-jawa-barat/

Contoh Permainan Tradisional Jawa Barat atau Sunda

https://porosbumi.com/permainan-tradisional-jawa-barat/

36

Anda mungkin juga menyukai